Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Rasa Nyeri Persalinan Kala I Fase Persalinan Fase Aktif di 3 BPM Kota Cirebon

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Care Vol.5, No.3,Tahun 2017 KALA I FASE AKTIF DI PUSKESMAS PONED PLERED KABUPATEN CIREBON TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas

PENGARUH PIJAT COUNTER PRESSURE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI BPM ELLOK EKARIA SAFITRI GEDONGKIWO YOGYAKARTA

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Rasa Nyaman dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Lia Lajuna *, Rohaya Muhede **, Fithriany*** Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM WIKADEN IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH TEKNIK MASSAGE COUNTER PRESSURE TERHADAP NYERI PINGGANG PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN DI RB. ANANDA DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTALIA TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I AKTIF DI 3 BIDAN PRAKTEK MANDIRI NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

Lilin Turlina*, Heny Ekawati** ABSTRAK

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

Oleh : Heti Sanjaya, Tri Ismu Pujiyanto, Dita Wasthu P Stikes Karya Husada Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PADA PERSALINAN DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

Perbedaan Tindakan Pengurangan Nyeri Haid Antara Kompres Hangat dan Pijat Punggung

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA IBU BERSALIN KALA I BERPENGARUH TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN NIRMALA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan pendekatan

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT NYERI PADA WANITA YANG MENGALAMI DISMENOREA DI KOST KUSUMA GOWONGAN KIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHOEA PADA MAHASISWI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DAN II DI BPM WILAYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang ` Di RSUD Muntilan, Magelang terdapat 80 persalinan normal setiap bulannya. Perawat

PERDEDAAN TERAPI MASSAGE DAN TERAPI RELAKSASI DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN DI BIDAN PRAKTIK SWASTA (BPS) ERNAWATI KECAMATAN BANYUMAS

Perbedaan Posisi Miring Ke Kiri Dan Posisi Setengah Duduk Terhadap Waktu Kala II Pada Ibu Multipara Di RSUD Idaman Banjarbaru

Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap * Kata Kunci : Terapi Steam Sauna, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe 2

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB III METODE PENELITIAN

1

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Transkripsi:

71 Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Rasa Nyeri Persalinan Kala I Fase Persalinan Fase Aktif di 3 BPM Kota Cirebon Yeni Fitrianingsih, Kemala Wandani Prodi Kebidanan Cirebon Poltekkes KemenkesTasikmalaya e-mail yfitrianingsih44@gmail.com ABSTRACT Pain is the most dominant in the first stage of labor. The labor pain can cause stress, causing the releasing catecholamines and steroids hormones. Excessive hormone secretion will cause uteroplacental circulation disturbance, causing hypoxia in the fetus. Therapy to control labor pain with non-pharmacological method is warm compress. This research is to know know the influence of warm compress to first phase of active phase active labor pain. This research using pre quasi experiment design and post one group design methods. The sample of the research is the first stage of the patient who gave birth in the independent midwife Cirebon City as many as 30 respondents. The data used in this study is the primary data using questionnaires given directly to the respondents. The data analysis used are univariate and bivariate. The analysis results show the value of Z coefficient of 4.820 and Asym.Sig (p value) of 0.000. This showed that the Asym.Sig value (p value) <0.05 there is a warm compress effect on first phase pf active phase activation pain. Keywords: first phase; active phase labor; warm compresses; pain intensity ABSTRAK Rasa sakit adalah yang paling dominan pada tahap pertama persalinan. Rasa sakit persalinan itu bisa menyebabkan stress, menyebabkan pelepasan hormon seperti katekolamin dan steroid. Sekresi hormon yang berlebihan akan menyebabkan gangguan sirkulasi uteroplasenta sehingga menyebabkan hipoksia pada janin. Terapi untuk mengendalikan nyeri persalinan dengan metode non farmakologis yaitu kompres hangat.penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap rasa nyeri persalinan fase aktif fase I. Metode penelitian ini menggunakan rancangan desain eksperiment quasy pre dan post one group design. Sampel penelitian adalah pasien tahap pertama yang melahirkan di bidan mandiri Kota Cirebon sebanyak tiga puluh responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada responden. Analisis data yang digunakan bersifat univariat dan bivariat. Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien Z sebesar 4,820 dan Asym.Sig (nilai p) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Asym.Sig (nilai p) <0,05 ada pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan fase aktif fase I. Kata kunci : intensitas nyeri ; kompres hangat; persalinan fase aktif fase I

72 PENDAHULUAN Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 2010). Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan. Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada ibu (Manurung, 2011).Manurung (2011) menyebutkan bahwa nyeri paling dominan dirasakan pada saat persalinan terutama selama kala 1 fase aktif. Semakin bertambahnya volume maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat. Persalinan lama dapat disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang hebat. Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Sekresi hormone yang berlebihan akan menimbulkan gangguan sirkulasi uteroplasenta sehingga terjadi hipoksia janin (Sumarah, 2009). Nyeri persalinan dapat pula menurunkan kontraksi uterus. Hal ini dapat mengakibatkan lamanya persalinan (Suheimi, 2008). Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2010 terjadinya kasus sectio caesaria tanpa indikasi di Amerika berjumlah 30,3% sedangkan di Indonesia berjumlah 6,8%. Data tersebut menunjukkan bahwa kejadian permintaan untuk melakukan sectio caesaria cukup tinggi. Oleh sebab itu sebagai bidan kita harus melakukan upaya untuk mengurangi rasa nyeri sehingga kejadian sectio caesaria tanpa indikasi bisa dikurangi (WHO,2010). Saat ini banyak sekali cara untuk mengendalikan nyeri persalinan yaitu dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Penggunaan metode farmakologi sering menimbulkan efek samping dan kadang tidak memilik efek yang diharapkan. Sedangkan metode kompres hangat ini sederhana, ekonomis dan praktis. Menurut penelitian yang dikemukakan oleh Manurung dkk, (2011) memperlihatkan ada perbedaan bermakna skala nyeri sebelum dan sesudah terapi kompres hangat pada kelompok intervensi (p value 0.002, α 0,05). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri kala I fase aktif persalinan fisiologis ibu primipara. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa sebagian

73 besar ibu bersalin ingin mendapatkan terapi obat analgetic untuk mengurangi nyeri persalinan bahkan ingin segera melakukan Sectio Caesaria. Mengingat obat analgetic sering menimbulkan efek samping dibandingkan dengan metode kompres hangat. Sebelumnya metode kompres hangat ini belum pernah dilakukan di 3 BPM Kota Cirebon, maka disini peneliti tertarik untuk mengambil penelitian yang berjudul Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Rasa Nyeri Kala I Fase Aktif di 3 BPM Kota Cirebon Tahun 2017. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan quasi eksperimen, desain penelitian ini adalah one group pre and posttest yaitu desain penelitian hanya menggunakan satu kelompok subjek terdapat pretest sebelum dilakukan perlakuan dan posttes setelah diberi perlakuan (Sugiyono, 2007).Sampel kasus dalam penelitian ini berjumlah 30 orang pada ibu bersalin kala I fase aktif sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Langkah-langkah pengukuran dan cara pengamatan variabel penelitian dimulai dari persiapan. Melakukan persamaan persepsi yang dilakukan oleh peneliti kepada bidan, asisten bidan dan asisten teman. Persamaan persepsi ini dilakukan satu minggu sebelum penelitian di tiga BPM Kota Cirebon.Melakukan informed consent penelitian, jika klien bersedia menjadi responden selanjutnya responden mengisi lembar persetujuan. Melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan bahwa ibu bersalin yang datang termasuk kriteria inklusi.menyiapkan alat dan bahan seperti buli-buli, thermometer air, air 500 cc, handuk good morning atau kain flannel.mengobservasi responden yang dilakukan kompres hangat selama 15-20 menit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dengan menggunakan kuesioner yang diberikan langsung kepada ibu bersalin kala I fase aktif yang telah memenuhi kriteria inklusi. Sebelumnya responden mengisi lembar persetujuan terlebih dahulu untuk menjadi responden penelitian yang kemudian diminta untuk mengisi lembar kuesioner skala nyeri sebelum kompres hangat. Dalam pemberian kompres hangat ibu dalam posisi miring ke kiri. Buli-buli dibungkus dengan handuk good morning, diisi air hangat 500 cc dengan suhu

74 46-51,5 C diletakkan dibelakang perut ibu. Diberikan saat ibu mulai berkontraksi sampai 15-20 menit.setelah dilakukan intervensi, ibu bersalin mengisi kembali skala intensitas nyeri sesudah pemberian kompres hangat.analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariate.analisis ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata/mean intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat pada ibu bersalin kala I fase aktif. Analisis diuji dengan Uji Shapiro-Wilk atau Uji wilcoxon sesuai dengan normal atau tidaknya data HASIL Tabel 1. Rata-Rata Intensitas Nyeri Ibu Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum dan Setelah Pemberian Kompres Hangat di Bpm Kota Cirebon Tahun 2017 Variabel Mean Standar Deviasi Min-Max Intensitas Nyeri Sebelum 6,5 0,9 5-9 Kompres Hangat Intensitas Nyeri Sesudah Kompres Hangat 4,6 1,1 3-7 Tabel 1 menunjukkan rata-rata intensitas nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif sebelum pemberian kompres hangat sebesar 6,5 sedangkan setelah pemberian setelah pemberian sebesar 4,6. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan intensitas nyeri setelah pemberian kompres hangat. Tabel 2. Perbedaan Rata-rata Intensitas Nyeri Ibu Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat di Bpm Kota Cirebon Tahun 2017 Variabel Mean Koefisien Z ρ value Sebelum pemberian kompres 6,5-4.916 0,000 hangat Setelah pemberian kompres hangat 4,6 Tabel 2 menunjukkan data hasil penelitian pengetahuan dari 30 responden diuji kenormalan datanya. Uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk dan didapatkan hasil data 0,000. Berdasarkan uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak normal, karena pada p-value sebelum kompres hangat sebesar

75 0,000 (<0,05) dan sesudah kompres hangat nilai p-value 0,000 (<0,05) sehingga untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kompres hangat digunakan uji Wilcoxon. Tabel 2 diperoleh hasil nilai koefisien Z sebesar -4.916 dan Asym.Sig (nilai p) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Asym.Sig (nilai p) < 0,05. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa setelah pemberian kompres hangat terdapat pengaruh terhadap rasa nyeri persalinan kala I fase aktif. PEMBAHASAN Setelah dilakukan kompres hangat terdapat penurunan skala nyeri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh (Manurung, dkk 2011) mengenai pengaruh tehnik pemberian kompres hangat terhadap perubahan skala nyeri persalinan pada klien primigravida. Pada ibu bersalin kala I fase aktif menunjukkan rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat sebesar 3,22 dengan standar deviasi 0,7 dan setelah dilakukan sebesar 2,61 dengan standar deviasi 0,6. Penelitian ini memperlihatkan ada penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat. Saat dilakukan pengkajian sebagian besar ibu mengalami nyeri persalinan berat dan sedang sebelum dilakukan kompres hangat. Ibu mengeluh perutnya mulas semakin bertambah, nyeri terasa pada perut bagian bawah menjalar hingga ke pinggang. Nyeri semakin bertambah saat mulas semakin sering dan semakin kuat terutama saat memasuki fase aktif. Nyeri akan berkurang setelah kontraksi berhenti.hal ini sesuai dengan teori bahwa pada tahap pertama persalinan, kontraksi akan menyebabkan terjadinya dilatasi dan penipisan serviks, iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri miometrium. Rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh dua hal tersebut disebut nyeri visceral. Kontraksi dan pembukaan pintu rahim inilah yang menjadi salah satu sumber rasa nyeri di dalam persalinan (Andarmayo, 2013). Hasil pengkajian tersebut menunjukkan reaksi pasien dalam keadaan nyata yang terjadi akibat nyeri yang timbul selama kala I sesuai dengan teori yang ada. Kompres hangat diberikan pada klien ketika persalinan kala 1 fase aktif. Dengan posisi ibu bersalin miring ke arah kiri. Benson & Pernoll (2009) mengatakan selama persalinan dan pelahiran, kontraksi

76 uterus menghantarkan darah dari jaringan vaskuler uterus. Pada posisi terlentang terjadi peningkatan aliran balik vena dan secara sementara meningkatkan curah jantung sebanyak ± 25%. Sedangkan pada posisi berbaring miring hanya terjadi peningkatan 7% - 8%. Sehingga ibu bersalin dianjurkan untuk miring ke kiri.prinsip kerja kompres hangat dengan menggunakan buli-buli panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi di mana terjadi perpindahan panas dari bulibuli panas ke dalam rongga perut yang akan melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan ketegangan otot. Kompres hangat ini diberikan selama 15-20 menit.menurut (Potter & Perry, 2011), kompres hangat dilakukan dengan bulibuli yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Peneliti berpendapat metode kompres hangat telah sesuai dengan SOP dan dapat diterima oleh ibu dengan baik karena membuat ibu menjadi nyaman. Terdapat pengaruh pemberian kompres hangat terhadap ibu bersalin kala I fase aktif setelah diberikan kompres hangat mayoritas 27 responden rasa nyerinya berkurang dan 3 orang rasa nyerinya tetap. Hal ini diketahui dari hasil analisa SPPS dengan uji wilcoxon didapatkan nilai Z - 4.916 dan nilai p value 0,000 (p < α = 0,05) dengan beda mean (6,5-4,6). Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh penurunan kompres hangat terhadap ibu bersalin kala I fase aktif.hal ini didukung oleh penelitian Ratnasari Dwi (2015) pada ibu bersalin kala I fase aktif memperlihatkan ada perbedaan bermakna skala nyeri sebelum dan sesudah terapi kompres hangat. Dengan menggunakan uji wilcoxon besarnya nilai Z hitung sebesar -2,992 dengnan signifikansi sebesa 0,003. Nilai signifikansi 0,003 < 0,005 dengan CI 95% hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan nyeri kala I fase aktif. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian Yani (2012) pengaruh pemberian kompres hangat terhadap rasa nyaman dalam proses persalinan kala I fase aktif, dengan nilai Z-2,049 < Z tabel dengan Asymp sig: 0,04 yang menunjukkan bahwa pemberian kompres air hangat yang diberikan pada punggung bawah wanita selama 20 menit di area tempat kepala janin menekan

77 tulang belakang akan mengurangi nyeri persalinan. Dari hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan yang signifikan pada rasa nyeri sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat. Dikarenakan manfaaat pemberian kompres hangat dapat menurunkan rasa nyeri, selain itu kompres hangat berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, menstimulasi sirkulasi darah, mengurangi kekakuan dan memberikan kenyamanan pada ibu.hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Arsitya (2015) yang dilakukan di BPS Kusni Srimarwati Dlingo Bantul Yogyakarta tahun 2015. Berdasarkan asumsi penelitian kompres hangat dapat meningkatkan suhu kulit local, melancarkan sirkulasi darah mengurangi spasme otot, menghilangkan sensasi nyeri memberikan ketenangan dan kenyamanan pada ibu inpartu sehingga nyeri dapat mengurangi nyeri persalinan. KESIMPULAN 1. Terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri yang signifikan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat di BPM Kota Cirebon. 2. Terdapat penurunan intensitas nyeri yang signifikan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat di BPM Kota Cirebon. 3. Terdapat pengaruh kompres hangat rasa nyeri pada persalinan kala I fase aktif di BPM Kota Cirebon. Direkomendasikan untuk peneliti lain diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang metode penelitian, melakukan penelitian lebih lanjut dengan daerah yang lebih luas dan responden yang lebih banyak agar hasilnya lebih efektif, selain itu juga perlu dikembangkan penelitian dengan faktorfaktor lain yang berpengaruh terhadap penurunan rasa nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. REFERENSI Andarmayo, S. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Ar-Ruzz. Benson, P &Pernoll. (2009). Buku saku Obstetri Gynecolofy William. Jakarta : EGC.Cendika Manuaba, IBG, dkk. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC Manurung, dkk. (2011). Pengaruh Tehnik Pemberian Kompres Hangat Terhadap Perubahan Skala Nyeri Persalinan Pada Klien Primigravida. Keperawatan ; Poltekkes Jakarta. Potter P, Perry Anne G. (2011). Fundamental of Nursing

78 Fundamental Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika. Ratnasari Dwi. (2015). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I di BPM Wilkaden Imogiri Bantul Yogyakarta. Sarjana Kebidanan ; Sekolat Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : PT.Gramedia Suheimi.(2008). Persalinan Tanpa Nyeri. Avaible : http://groups.yahoo.com/grou p/smandatas/message/5429\ [Accessed 1 Desember 2016] Sumarah. (2009). Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. The Globel numbers WHO. (2010). The Globel numbers and cost of a additionary neede and unncesarry section performed per year. (www.who.ord) diakses tanggal 4 Juni 2016 Yani D, Khasanah. (2012). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat Terhadap Rasa Nyaman Dalam Proses Persalinan Kala I Fase Aktif. Kebidanan : UNIPDU.