42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode anaisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297). Menurut Robert D.Rutherford (dalam Pardede dan Manurung 2014:16) analisis path ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibab yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Muaro Jambi dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS. Waktu penelitian 11 April 2016 sampai dengan 23 April 2016. 3.3 Variabel Penelitian Menurut sugiyono (2014:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabelnya sebagai berikut:
43 a. Variabel Independent (X 1 ) Variabel indpendent (X 1 ) dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa dalam masyarakat b. Variabel independent (X 2 ) Variabel independent (X 2 ) dalam penelitian ini adalah perhatian belajar c. Variabel dependent (Y) Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar 3.4 Subjek Penelitian 3.4.1 Populasi Menurut sugiyono (2012:61) pupolasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Muaro Jambi. Berdasarkan data dari sekolah terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 jumlah siswa No Kelas Jumlah siswa 1 XI IPS 1 24 2 XI IPS 2 26 3 XI IPS 3 27 4 XI IPS 4 25 5 XI IPS 5 25 Jumlah 127 Sumber : Dari data sekolah
44 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:62). Adapun pada penelitian ini yaitu menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (Sugiyono, 2012:69) untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Dengan menggunakan taraf kesalahan 10% yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut: ( ) X 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,5%,10% P = Q = 0,5. d= 0,05. S=Jumlah sampel ( ) ( ) ( ) Dengan X 2 =2,702 jadi, jumlah sampel yang dapat mewakili jumlah populasi 127 adalah sebanyak 85 orang siswa.
45 Tabel. 3.2 Persentase Pengambilan Sampel tiap kelas No Kelas Jumlah Sampel 1 XI IPS 1 24 16 2 XI IPS 2 26 18 3 XI IPS 3 27 18 4 XI IPS 4 25 17 5 XI IPS 5 25 16 Jumlah 127 85 Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari total keseluruhan populasi 127 siswa dari tabel 3.2 terlihat bahwa makin besar taraf kesalahan, maka semakin kecil ukuran sampel. 3.5 Skala Pengukuran 3.5.1 Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (2014:133) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan utuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukut tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan meghasilkan data kuantitatif. 3.5.2 Skala Pengukuran Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat Dan Perhatian Belajar Untuk mengukur kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar di SMA N 1 Muaro Jambi diukur dengan penskoran alternatif jawaban pada model skala likert (Sugiyono, 2014:134)
46 1. Jika jawaban Selalu skor 4 2. Jika jawaban sering skor 3 3. Jika jawaban kadang-kadang skor 2 4. Jika jawaban tidak pernah skor 1 3.6 Jenis Dan Sumber Data Menurut Arikunto (2010:172) sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Berdasarkan sumbernya data penelitian ini menngunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama, dalam penelitian ini sumber pertama diperoleh dari siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Muaro Jambi yaitu data yang berupa kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar. Data sekunder yaitu data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen, data sekunder diperoleh langsung dari guru IPS di SMA N 1 Muaro Jambi. Dan berdasarkan skala pengukurannya penelitian ini menggunakan data ordinal. Data ordinal adalah data berjenjang dan berbentuk peringkat (Sugiyono,2012:24) 3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Angket Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti memudahkan dalam pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2010:119) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Berdasarkan pendapat tersebut, maka alat bantu yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian adalah angket.
47 Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Menurut Sugiono (2010:163) angket tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Angket yang digunakan untuk memperoleh data tentang informasi dari responden, berupa pernyataan tentang hal-hal yang diketahui tentang pengaruh kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar terhadap prestasi belajar. 3.8 Uji Coba Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2013:) instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti yaitu berupa angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Peneliti menghitung validitas perbutir item menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. ( )( ) {( ( ) }{ ( ) }
48 Keterangan: r xy x y X Y N = Koefisien korelasi antara x dan y = Jumlah skor dari keseluruhan sampel untuk setiap item = Jumlah skor dari keseluruhan sampel untuk setiap item = Nilai variabel X = Nilai varibel Y = Jumlah sampel Untuk mengetahui apakah angket yang digunakan valid atau tidak, maka r xy yang telah diperoleh (r hitung ) dikonsultasikan dengan (r tabel ) product moment dengan taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka angket dinyatakan valid dan apabila r hitung < r tabel maka angket dinyatakan tidak valid. 3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Arikunto (2010:86) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dignakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.untuk mencari reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus alpha, yaitu: ( ( ) ) ( ) keterangan r 11 ó 2 b = reabilitas instrument = jumlah varian butir ó 2 t = Varian total K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
49 Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes digunakan kriteria derajad reliabilitas tes sebagai berikut: 0,81 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,61 0,80 = reliabilitas tinggi 0,41 0,60 = reliabilitas sedang 0,21 0,40 = reliabilitas rendah 0,00 0,20 = reliabilitas sangat rendah Selanjutnya koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. 3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1 Perhitungan Skor Data yang terkumpul kemudian diperiksa, kemudian dilakukan penskoran nilai. Skor yang diperoleh dari hasil pemberian nilai masing-masing peryataan, pembobotan alternatif jawaban didasarkan pada skala linkert (Sugiyono, 2014:135) dengan jawaban sebagai berikut: 1. Jika jawaban Selalu skor 4 2. Jika jawaban sering skor 3 3. Jika jawaban kadang-kadang skor 2 4. Jika jawaban tidak pernah skor 1
50 3.9.2 Uji Persyaratan Analisis Agar dapat melakukan uji statistik terhadap data penelitian, maka sebelumnya harus dilakukan uji persyaratan analisis guna memastikan apakah data penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan statistik atau tidak. Adapun uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas, uji linearitas. 1. Uji normalitas data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian normalitas data. 2. Uji linearitas data Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Penggunaan metode linear ini dikatakan tepat dan dapat digunakan apabila > atau dengan membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan SPSS
51 3.10 Uji hipotesis Langkah-Langkah Analisis Jalur (Path Analysis) (2011) Berikut langkah-langkah analisis jalur (path analysis) menurut Ali Muhson Mengkonstruksikan model hubungan variabel dalam bentuk diagram jalur dan menuliskan hipotesis penelitian yang kita ajukan ke dalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogenus (X1 dan X2) dan apa yang menjadi variabel endogenusnya (Y). Hipotesis: kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar. X1, X2 Y Keterangan : X1 = kegiatan siswa dalam masyarakat X2 = perhatian belajar Y = prestasi belajar
52 Langkah-langkah dalam menganalisis Membuat estimasi parameter dengan menggunakan program Amos. Apabila estimasi tersebut telah ditemukan maka harus dilihat bagaimana nilai estimasi tersebut. Apabila nilai estimasi < alfa(0,05) maka hasil analisis signifikan. Nilai C.R menunjukkan nilai critical ratio yang didapatkan dari nilai estimasi yang dibagi oleh standart errornya (S.E) semakin tinggi nilai C.R semakin signifikan. Kalau ukuran sampel besar maka biasanya nilai C.R dia atas 1,96 akan menghasilkan nilai estimasi yang signifikan pada taraf 5%, sedangkan jika di atas 2,56 akan signifikan pada taraf 1%. Peranan variabel yang tidak berpengaruh langsung dapat dilihat dari tabel indirect effect. Cara membacanya adalah kolom memprediksi baris. Dengan prinsip ini kita dapat melihat peranan tidak langsung dari variabel tersebut.