BAB III METODE PENELITIAN. yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo. Alasan peneliti menetapkan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan,

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. ini sampai selesai, waktu penelitian dimulai tanggal 17 Juli 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo di kelas XI. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

Transkripsi:

42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode anaisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (Sugiyono, 2012:297). Menurut Robert D.Rutherford (dalam Pardede dan Manurung 2014:16) analisis path ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibab yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Muaro Jambi dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS. Waktu penelitian 11 April 2016 sampai dengan 23 April 2016. 3.3 Variabel Penelitian Menurut sugiyono (2014:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabelnya sebagai berikut:

43 a. Variabel Independent (X 1 ) Variabel indpendent (X 1 ) dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa dalam masyarakat b. Variabel independent (X 2 ) Variabel independent (X 2 ) dalam penelitian ini adalah perhatian belajar c. Variabel dependent (Y) Sebagai variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar 3.4 Subjek Penelitian 3.4.1 Populasi Menurut sugiyono (2012:61) pupolasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Muaro Jambi. Berdasarkan data dari sekolah terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 jumlah siswa No Kelas Jumlah siswa 1 XI IPS 1 24 2 XI IPS 2 26 3 XI IPS 3 27 4 XI IPS 4 25 5 XI IPS 5 25 Jumlah 127 Sumber : Dari data sekolah

44 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:62). Adapun pada penelitian ini yaitu menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (Sugiyono, 2012:69) untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Dengan menggunakan taraf kesalahan 10% yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut: ( ) X 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,5%,10% P = Q = 0,5. d= 0,05. S=Jumlah sampel ( ) ( ) ( ) Dengan X 2 =2,702 jadi, jumlah sampel yang dapat mewakili jumlah populasi 127 adalah sebanyak 85 orang siswa.

45 Tabel. 3.2 Persentase Pengambilan Sampel tiap kelas No Kelas Jumlah Sampel 1 XI IPS 1 24 16 2 XI IPS 2 26 18 3 XI IPS 3 27 18 4 XI IPS 4 25 17 5 XI IPS 5 25 16 Jumlah 127 85 Berdasarkan rumus tersebut dapat dihitung jumlah sampel dari total keseluruhan populasi 127 siswa dari tabel 3.2 terlihat bahwa makin besar taraf kesalahan, maka semakin kecil ukuran sampel. 3.5 Skala Pengukuran 3.5.1 Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (2014:133) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan utuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukut tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan meghasilkan data kuantitatif. 3.5.2 Skala Pengukuran Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat Dan Perhatian Belajar Untuk mengukur kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar di SMA N 1 Muaro Jambi diukur dengan penskoran alternatif jawaban pada model skala likert (Sugiyono, 2014:134)

46 1. Jika jawaban Selalu skor 4 2. Jika jawaban sering skor 3 3. Jika jawaban kadang-kadang skor 2 4. Jika jawaban tidak pernah skor 1 3.6 Jenis Dan Sumber Data Menurut Arikunto (2010:172) sumber data adalah subjek darimana data diperoleh. Berdasarkan sumbernya data penelitian ini menngunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama, dalam penelitian ini sumber pertama diperoleh dari siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Muaro Jambi yaitu data yang berupa kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar. Data sekunder yaitu data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen, data sekunder diperoleh langsung dari guru IPS di SMA N 1 Muaro Jambi. Dan berdasarkan skala pengukurannya penelitian ini menggunakan data ordinal. Data ordinal adalah data berjenjang dan berbentuk peringkat (Sugiyono,2012:24) 3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Angket Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti memudahkan dalam pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2010:119) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Berdasarkan pendapat tersebut, maka alat bantu yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian adalah angket.

47 Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Menurut Sugiono (2010:163) angket tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Angket yang digunakan untuk memperoleh data tentang informasi dari responden, berupa pernyataan tentang hal-hal yang diketahui tentang pengaruh kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar terhadap prestasi belajar. 3.8 Uji Coba Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen Menurut Sugiyono (2013:) instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti yaitu berupa angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Peneliti menghitung validitas perbutir item menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. ( )( ) {( ( ) }{ ( ) }

48 Keterangan: r xy x y X Y N = Koefisien korelasi antara x dan y = Jumlah skor dari keseluruhan sampel untuk setiap item = Jumlah skor dari keseluruhan sampel untuk setiap item = Nilai variabel X = Nilai varibel Y = Jumlah sampel Untuk mengetahui apakah angket yang digunakan valid atau tidak, maka r xy yang telah diperoleh (r hitung ) dikonsultasikan dengan (r tabel ) product moment dengan taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka angket dinyatakan valid dan apabila r hitung < r tabel maka angket dinyatakan tidak valid. 3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Arikunto (2010:86) reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dignakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.untuk mencari reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus alpha, yaitu: ( ( ) ) ( ) keterangan r 11 ó 2 b = reabilitas instrument = jumlah varian butir ó 2 t = Varian total K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

49 Untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes digunakan kriteria derajad reliabilitas tes sebagai berikut: 0,81 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,61 0,80 = reliabilitas tinggi 0,41 0,60 = reliabilitas sedang 0,21 0,40 = reliabilitas rendah 0,00 0,20 = reliabilitas sangat rendah Selanjutnya koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan nilai r tabel pada taraf signifikan α 0,05. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian. 3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1 Perhitungan Skor Data yang terkumpul kemudian diperiksa, kemudian dilakukan penskoran nilai. Skor yang diperoleh dari hasil pemberian nilai masing-masing peryataan, pembobotan alternatif jawaban didasarkan pada skala linkert (Sugiyono, 2014:135) dengan jawaban sebagai berikut: 1. Jika jawaban Selalu skor 4 2. Jika jawaban sering skor 3 3. Jika jawaban kadang-kadang skor 2 4. Jika jawaban tidak pernah skor 1

50 3.9.2 Uji Persyaratan Analisis Agar dapat melakukan uji statistik terhadap data penelitian, maka sebelumnya harus dilakukan uji persyaratan analisis guna memastikan apakah data penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan statistik atau tidak. Adapun uji persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas, uji linearitas. 1. Uji normalitas data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian normalitas data. 2. Uji linearitas data Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji ini akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Penggunaan metode linear ini dikatakan tepat dan dapat digunakan apabila > atau dengan membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan SPSS

51 3.10 Uji hipotesis Langkah-Langkah Analisis Jalur (Path Analysis) (2011) Berikut langkah-langkah analisis jalur (path analysis) menurut Ali Muhson Mengkonstruksikan model hubungan variabel dalam bentuk diagram jalur dan menuliskan hipotesis penelitian yang kita ajukan ke dalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogenus (X1 dan X2) dan apa yang menjadi variabel endogenusnya (Y). Hipotesis: kegiatan siswa dalam masyarakat dan perhatian belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar. X1, X2 Y Keterangan : X1 = kegiatan siswa dalam masyarakat X2 = perhatian belajar Y = prestasi belajar

52 Langkah-langkah dalam menganalisis Membuat estimasi parameter dengan menggunakan program Amos. Apabila estimasi tersebut telah ditemukan maka harus dilihat bagaimana nilai estimasi tersebut. Apabila nilai estimasi < alfa(0,05) maka hasil analisis signifikan. Nilai C.R menunjukkan nilai critical ratio yang didapatkan dari nilai estimasi yang dibagi oleh standart errornya (S.E) semakin tinggi nilai C.R semakin signifikan. Kalau ukuran sampel besar maka biasanya nilai C.R dia atas 1,96 akan menghasilkan nilai estimasi yang signifikan pada taraf 5%, sedangkan jika di atas 2,56 akan signifikan pada taraf 1%. Peranan variabel yang tidak berpengaruh langsung dapat dilihat dari tabel indirect effect. Cara membacanya adalah kolom memprediksi baris. Dengan prinsip ini kita dapat melihat peranan tidak langsung dari variabel tersebut.