I. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.

dokumen-dokumen yang mirip
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

MENYOROTI MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DIBAWAH UMUR Oleh: Imas Sholihah * Naskah diterima: 13 Juni 2016; disetujui: 02 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilaksanakan secara bersama-sama oleh

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS:

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit,

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum, dalam pelakasanaan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua, roda empat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. banyak karena melibatkan anak menteri. kecelakaan maut yang kembali terjadi di Tol Jagorawi KM yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS OLEH ANAK YANG MENYEBABKAN KORBAN MENINGGAL DUNIA

KANTOR PELAYANAN TERPADU SAMSAT DAN SATLANTAS POLTABES SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra suatu negara ditunjukkan oleh citra sistem lalu lintas di negara

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia baik pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat maupun dari para

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan pertimbangan Undang-undang nomor 22 tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pentingnya keamanan mengendarai mobil saat ini sudah tidak di ragukan

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lalulintas di Kota Tangerang. Apalagi beberapa korbannya adalah anak yang

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. bepergian, dan ini berkisar dari sifat acuh perseorangan dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman,

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN SIKAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

Foto 5. public adress Foto 7. public adress

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atika Permata Sari, 2015

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Menurut Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. suatu kota, terutama kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak

BAB II KAJIAN TEORI. dengan disciple yaitu individu yang belajar dari atau secara suka rela

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Begitu pun dalam hal lalu-lintas atau transportasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa luput dari masalah hukum yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MARAKNYA PENGENDARA MOTOR DI BAWAH UMUR DI DESA RANCAMANYAR KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi generasi muda yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini manusia dituntut untuk bisa berpindah-pindah tempat dalam waktu

BAB 2 DATA DAN ANALISA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

2015 HUBUNGAN ANTARA STRES BERKEND ARA D ENGAN D ISIPLIN BERLALU LINTAS PAD A PENGGUNA SEPED A MOTOR D ENGAN STATUS MAHASISWA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis. Pendapat diatas benar, karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang anak. Di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mereka mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. http://ajissalto.blogspot.com/2012/10/pengertian-keluarga-dan-fungsinya diakses pada tanggal 13 November 2013.

2 Dalam keseharian, sangatlah mudah menemukan anak usia dini yang sudah diperboleh kan orang tuanya membawa kendaraan baik itu motor ataupun mobil. Ini bukan sesuatu hal bermewah-mewahan atau gaya hidup hedonisme, tetapi ini adalah gejala masyarakat yang terlalu cepat menganggap anak kecil sama dewasanya dengan yang lebih tua dan ditambah penegakan hukum dari aparat yang rendah. Dukungan orang tua/keluarga ini dapat dilihat ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya mampu mengendarai kendaraan bermotor di usia yang sangat dini, namun tidak memberi pengawasan yang ketat terhadap anak untuk melarang mereka membawa kendaraan bermotor, terlebih lagi orang tua yang dengan sengaja mengajarkan anaknya mengendarai kendaraan bermotor di usia yang sangat dini. Dari sinilah dapat dilihat bahwa anak yang masih dibawah umur masih sangat membutuhkan pengertian dan pengawasan dari keluarga karena dengan adanya pengawasan dari keluarga maka anak akan lebih terarah. Selain itu keluarga juga mempunyai peranan besar terhadap perkembangan anak itu sendiri, karena jika orang tua tidak mendukung dan memfasilitasi, maka anak tidak mungkin membawa kendaraan dan melakukan pelanggaran karena kurangnya pengetahuan berlalu lintas. Lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pembangunan wilayah. Dengan adanya tuntutan pelayanan yang lebih baik dalam rangka mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, lancar, dan tertib, maka para pengguna jalan harus memenuhi sejumlah persyaratan teknis, administrasi dan legal, maka pemerintah membuat UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

3 Angkutan Jalan. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfh/article/view/1823 diakses pada tanggal 13 november 2013. Kebutuhan dalam penggunaan kendaraan bermotor dan mobil saat ini sudah sangat besar. Pengguna kendaraan bermotor dan mobil tak hanya untuk kalangan dewasa (orang yang sudah dapat memiliki SIM), namun banyak sekali ditemui pengguna kendaraan bermotor dijalan raya oleh anak-anak yang berusia dibawah umur bahkan tidak jarang kita melihat anak yang menggunakan seragam SD dan SLTP/SMP menggunakan kendaraan bermotor. Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan disebutkan dengan jelas dalam Pasal 77 ayat (1) bahwa: Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan Jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. Pemahaman yang baik tentang etika berlalu lintas tentu dapat membawa dampak positif agar terhindar dari kecelakaan. Dalam Undang-Undang No. 22 Th. 2009 pasal 208 tentang budaya keamanan dan keselamatan lalulintas dan angkutan jalan bahwa: 1. Pembina lalu lintas dan angkutan jalan bertanggung jawab membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. 2. Upaya membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalulintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a. Pelaksanaan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini. b. Sosialisasi dan internalisasi tata cara dan etika berlalu lintasserta program keamanan dan keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan. c. Pemberian penghargaan terhadap tindakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. d. Penciptaan lingkungan ruang lalu lintas yang mendorong pengguna jalan berprilaku tertib; dan e. Penegakan hukum secara konsisten dan berkelanjutan. 3. Pembina lalu lintas dan angkutan jalan menetapkan kebijakan dan program untuk mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan berlalu lintas.

4 Contoh kecelakaan lalu lintas yang baru dialami oleh anak bungsu musisi ternama Ahmad Dhani, yaitu Abdullah Qodir Jaelani alias dul, yang mengalami musibah kecelakaan dalam mengendarai kendaraan bermotor dengan menggunakan Mobil, dalam perjalanan dari bogor ke Jakarta melalui Tol Jagorawi. Berdasarkan informasi dari Polda Metro Jaya dan informasi yang beredar di media massa, Dul menabrak pagar pemisah jalan Tol, sehingga masuk jalur berlawanan arah. Kemudian mobil Kemudian bertabrakan dengan Daihatsu Grand Max yang datang dari arah yang berbeda. Akibat hantaman itu, mobil Toyota Avanza juga ikut tabrakan. Permasalahan lebih lanjut kemudian timbul ketika kita mengetahui bahwa Dul masih berusia 13 tahun. Berdasarkan syarat batasan usia pengendara kendaraan bermotor, jelas bahwa Dul belum bisa memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) artinya Dul belum siap untuk membawa kendaraan bermotor terutama Mobil. Tanggung jawab perizinan seorang remaja di bawah umur membawa kendaraan bermotor bukankah seharusnya ada di tangan orang tua. Sebagai pengawas utama di rumah, seharusnya orang tua dapat menahan anaknya yang dinilai belum siap mengendarai kendaraan bermotor baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh karena akan mengancam keselamatan anak dan pengguna jalan lain. Kompas.com/Taufiqurrahman. Dalam membentuk disiplin berlalu lintas sejak dini dinilai sangat penting. Menjadi peringatan bagi semua kalangan untuk bertanggung jawab atas perilaku remaja masa kini. Polisi, keluarga, bahkan sekolah harus ikut serta dalam memberikan kesadaran atas pelanggaran dalam berlalu lintas. Ketika seorang di bawah umur mengemudikan kendaraan, hal itu sudah dianggap sebagai suatu pelanggaran ataupun kesalahan. Karena usia yang belum memenuhi syarat undang-undang, sudah tentu anak-anak itu tak melengkapi dirinya dengan surat izin mengemudi dari kepolisian.

5 Dengan adanya peraturan lalu lintas diharapkan para pengguna dapat mentaati peraturan yang sudah berlaku agar dapat terciptanya ketertiban lalu lintas serta mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi terutama anak usia dibawah umur. Jika semua pengguna kendaraan sudah mematuhi peraturan lalu lintas maka tidak ada lagi perilaku penyimpangan didalam lalu lintas yang dilakukan para pengguna kendaraan anak di bawah umur. Disiplin pengendara kendaraan di Desa Hajimena sangat rendah. Dimana banyak anak usia dibawah umur yang membawa kendaraan baik itu di lingkungan rumah atau pun di jalanan. Hal ini menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan akibat dari kelalain orang tua dalam mengawasi anaknya. Berdasarkan pernyataan pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian di Desa Hajimena tentang respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan nya yaitu, Bagaimana respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

6 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Akademis Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagaimana respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor. b. Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat bahwa peran sebagai orang tua sangat penting dalam mengurus anak sesuai fungsi orang tua. Peran orang tua sangat penting dalam proses belajar seorang anak dan sebagai pengawas.