BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. (2015:7) yang menjelaskan pengertian dari pembelajaran sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Manusia sebagai individu dibekali akal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SALMAN AL-FARISI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

Optimalisasi Tri Pusat Pendidikan dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SMKN 2 Metro

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dapat menuju ke arah hidup yang lebih baik dengan menempuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK. Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar, meliputi manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

akan memberikan seseorang keterampilan hidup (life skill) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang mesti didapatkan oleh semua orang, karena

2015 PEMBINAAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PENGGUNAAN MEDIA SEARCH ENGINE BAGI PENINGKATAN CIVIC INTELLIGENCE SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKN

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI Utami Widyaiswari,2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. (Anonim, 2010 : 4). Namun, pendidikan bukanlah suatu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : (1) Latar Belakang, (2) Rumusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan dalam memajukan kehidupan. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu bukti bahwa dunia pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan agent of change untuk mengubah kehidupan sebuah bangsa untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan manusia terhadap pendidikan. Driyakarya (Dwi Siswoyo, dkk. 2007: 19) dalam buku Ilmu Pendidikan bahwa pendidikan adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu upaya diselenggarakannya pendidikan adalah untuk mendidik generasi muda untuk siap dalam menghadapi dunia dan mengembangkan potensi dirinya seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 memuat arti penting sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sesuai dengan tujuan pendidikan di atas, saat ini dunia pendidikan banyak melakukan pembaruan dalam memajukan lembaga pendidikan yang dicitacitakan, tidak terkecuali untuk mewujudkan siswa yang memiliki kecerdasan, 1

2 kepribadian serta keterampilan. Hal ini seperti yang diprogramkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (dalam kompas.com diakses 17 21 November 2016) beliau menggagas sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta. Program tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Menurut Baharrudin (2014: 217) salah satu indikasi bahwa pendidikan di suatu sekolah sukses adalah apa yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan siswa dan sejalan dengan apa yang dikehendaki masyarakat atau para orangtua siswa. Hal yang mampu memikat siswa, orang tua dan masyarakat saat ini adalah sekolah full day school. Full day School adalah sekolah yang dirancang sedemikian rupa layaknya sekolah formal, juga didesain mampu memberikan harapan pasti terhadap masyarakat. Misalnya nilai tambah yang belum diberikan saat pelajaran formal berlangsung, antara lain latihan dan belajar kelompok, latihan dan berjamaah solat wajib dan sunnah dhuha, mengaji dan berbagai macam ekstrakurikuler. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy (dalam okezone.com diakses 21 November 2016) konsep full day school bukan berarti siswa belajar sepenuhnya di sekolah. Namun, siswa dapat mengikuti kegiatan menarik lain, seperti ekstrakurikuler, mengaji dengan guru yang profesional dan berbagai kegiatan yang dapat memfasilitasi siswa dalam meningkatkan bakat dan potensi yang dimiliki. Wacana program full day school yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di sambut positif oleh Dinas Pendidikan

3 Kota Malang (dalam malangtoday.net diakses 25 November 2016 ) bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra Zubaidah, M.M menyebutkan, berbagai pihak sekolah menyatakan kesetujuannya dengan kebijakan tersebut. Beberapa sekolah di Malang sendiri, sudah menerapkan full day school, jauh sebelum Kemendikbud mencanangkan program tersebut. Beberapa sekolah dasar yang ada di Kota Malang antara lain SD Sabilillah Kota Malang, SD Muhammadiyah 4 Malang, SD Islamic Global School Malang, SD Plus Qurrota A yun Malang, SD Al Ya lu Malang sudah menerapkan program full day school dalam sistem pendidikan sekolah tersebut. Berdasarkan fakta bahwa SD Muhammadiyah 4 Malang merupakan sekolah yang berusaha terus menerus berkembang dengan visi membangun generasi yang beriman dan berilmu, serta dengan misi mendidik generasi yang beriman dalam segala aspek kehidupan, mengembangkan kreatifitas keilmuan siswa dalam menghadapi hidup bermasyarakat dan menumbuhkan jiwa nasionalisme yang dibingkai dengan iman dan ilmu. Hal ini sejalan dengan tujuan diadakannya full day school yang ingin dicapai oleh Sistem Pendidikan di Indonesia. Penerapan sistem full day school di SD Muhammadiyah 4 Malang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi kepribadian siswa dengan lebih seimbang, agar proses belajar mengajar penuh dengan kreatifitas dengan kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa untuk belajar, nyaman berada di sekolah, dan mendapatkan nilai tambah yang berbasis keislaman. Dengan demikian, sekolah dapatmenciptakan keakraban antar siswa dan keakraban antar guru bukanlah menjadi perkara yang sulit. Pada akhirnya, terbangunlah nilai yang

4 diidamkan, yaitu keakraban antar guru dan siswa serta keakraban siswa dengan siswa. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 6 November 2016 di SD Muhammadiyah 4 Malang merupakan salah satu sekolah yang menerapkan sistem full day school sejak tahun 2010, yang bertujuan untuk memenuhi permintaan orang tua siswa yang notabene bekerja, tetapi tujuan utama sekolah melaksanakan full day school yaitu sekolah ingin memfasilitasi anak-anak yang memiliki pendidikan yang terbimbing dan terarah dengan bimbingan tenaga pendidik yang profesional, dimana jam belajar dimulai pukul 07.00 sampai dengan 15.00 WIB. Sistem full day school diharapkan mampu mengkondisikan mayoritas kegiatan siswa dengan aktifitas belajar yang lebih menyenangkan di sekolah. Selain mendapat materi pembelajaran lewat kegiatan belajar mengajar, siswa juga memperoleh pembimbingan dan pembinaan bukan hanya dalam segi intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional, tetapi sekolah juga membina seluruh aspek kecerdasan. Amstrong (2013: 7) mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai dalam suatu budaya. Kecerdasan yang beranekaragam diungkapkan oleh Gardner (dalam Amstrong: 6-7) yang membagi kecerdasan menjadi 9 sebagai berikut: (1) kecerdasan linguistik, (2) kecerdasan logika-matematika, (3) kecerdasan intrapersonal, (4) kecerdasan interpersonal (5) kecerdasan musikal, (6) kecerdasan visual-spasial, (7) kecerdasan kinestetik, (8) kecerdasan naturalis, (9) kecerdasan existentialist.

5 Berdasarkan beberapa kecerdasan yang diungkapkan diatas, SD Muhammadiyah 4 Malang telah membangun seluruh aspek kecerdasan pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam mapun diluar kelas. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari penuh seperti ekstrakurikuler, pembiasaan ibadah berjamaah, dan kegiatan pembelajaran secara berkelompok, pemantapan materi dan mengaji dengan tenaga prosfesional dapat mengarahkan siswa untuk berinteraksi dengan orang lain selain guru dan teman sekelasnya. Interaksi sosial yang terjalin di dalam sekolah antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah diharapkan mampu membuat siswa menjadi objek untuk membangun kecerdasan interpersonal pada diri siswa. Hal tersebut tentunya dapat memberikan nafas positif dalam tujuan yang ingin dicapai sistem full day school yang diterapkan oleh SD Muhammadiyah 4 Malang, agar siswa tertarik untuk belajar, nyaman berada di sekolah dan mendapatkan nilai tambah yang berbasis keislaman. Kecerdasan interpersonal merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Hal ini diungkapkan oleh Safaria (2005:13) bahwa kecerdasan interpersonal menjadi penting dikarenakan pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia pada dasarnya dalam kegiatan apapun dituntut untuk berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal di SD Muhammadiyah 4 Malang menjadi sangat penting karena sekolah merupakan wadah untuk memfasilitasi siswa agar mendapatkan pendidikan yang mampu mengarahkan pada kemampuan atau soft skill yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain khususnya masyarakat sekitar. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dimana

6 melalui komunikasi seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik materil (sandang, pangan, papan) maupun non-materil (kasih sayang, perhatian, informasi, dll). Kondisi sebagaimana di atas, mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan judul Analisis Sistem Full Day School untuk membangun Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas 4 Muhammadiyah 4 Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat ditemukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Sistem Full Day School dilaksanakan untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang? 2. Bagaimana Peran Guru/ Pihak Sekolah untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV Muhammadiyah 4 Malang? 3. Apa saja hambatan yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV? 4. Bagaimana solusi yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan yang dihadapai SD Muhammadiyah 4 dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang.

7 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran guru untuk dan pihak sekolah untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Malang. 3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hambatan apa saja yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV. 4. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi SD Muhammadiyah 4 Malang dalam melaksanakan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas IV. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran berupa masukan bagi praktisi pendidikan. Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu dijadikan bahan kajian bagi peneliti lain yang berkaitan dengan sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa sekolah dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan keterlibatan guru untuk selalu berinovasi, memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada siswa untuk membangun kecerdasan interpersonal yang dapat di terapkan dalam lingkungan sekolah, rumah maupun lingkungan sosialnya.

8 b. Bagi Sekolah Sekolah diharapkan mampu memberikan dukungan yang positif terhadap sistem yang diterapkan dan senantiasa mengevaluasi setiap programnya sebagai sarana terciptanya sistem full day school di sekolah. c. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu pendidikan, khususnya mengenai sistem full day school dan kecerdasan interpersonal sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari. E. Ruang Lingkup dan keterbatasan Penelitian Berdasarkan latar belakang, maka peneliti membatasi pada ruang lingkup sistem Full Day School untuk membangun kecerdasan interpersonal siswa yang meliputi sosial sensifity, sosial insight dan sosial comunication serta peran guru kelas untuk kelas IV A, B, dan C dalam membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah 4 Malang. F. Definisi Operasional Definisi operasional pada penelitian ini di maksudkan untuk menghindari kesalahan pengertian makna dari variabel, maka batasan definisi operasional yang digunakan adalah: 1. Sistem Full Day School Full Day School dalam penelitian ini merupakan proses belajar yang dilaksanakan sejak pagi hingga sore dari pukul 07.00-15.00 WIB yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar, bermain, ibadah dan kegiatan ekstrakurikuler yang dikemas dalam sistem pendidikan. Full day school

9 diharapkan dapat memberikan tambahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 2. Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal dalam penelitian ini merupakan kemampuan atau bakat yang dimiliki seseorang untuk berkomunikasi, menempatkan diri, memahami situasi orang lain, dan bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. 3. Peran Guru Peran guru dalam penelitian ini merupakan peran guru terhadap sistem full day school di SD Muhammadiyah Malang yaitu diharapkan guru dapat menjadi fasilitator bagi siswa dengan motivasi dan inovasi kegiatan belajar yang dapat menumbuhkan kenyamanan belajar yang aktif dan menyenangkan.