Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu

dokumen-dokumen yang mirip
VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

KERAGAAN KOMPONEN HASIL, HASIL, DAN KUALITAS UMBI KLON-KLON UBI KAYU DI LAHAN ENTISOL KABUPATEN KEDIRI

VI. UBIKAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 23

HASIL DAN PEMBAHASAN

POTENSI HASIL KLON HARAPAN UBIKAYU PADA TIGA UMUR PANEN BERBEDA

PENAMPILAN TUJUH KLON HARAPAN UBIKAYU DI LAHAN KERING MASAM

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UNTUK BAHAN PANGAN DAN BAHAN INDUSTRI

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU UNTUK MENCAPAI PRODUKSI OPTIMAL

UBI JALAR. Seleksi Gulud Tunggal Klon-klon Ubi jalar. Berkadar Betakarotin Tinggi

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

RAGAM PERTUMBUHAN, HASIL UMBI, DAN PATI KLON-KLON UBIKAYU PADA UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN

Hubungan antara Komponen Hasil dan Hasil Umbi Klon Harapan Ubi Kayu

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

Lampiran 1. Deskripsi Varetas Adira-1

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

Jl. Raya Kendalpayak Km.8 Malang Jl. Merdeka 147, Bogor

POTENSI HASIL UMBI DAN KADAR PATI PADA BEBERAPA VARIETAS UBIKAYU DENGAN SISTIM SAMBUNG (MUKIBAT)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan komoditas andalan Indonesia,

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

Adira-1 merupakan varietas ubi kayu yang sudah

Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN

POTENSI HASIL UMBI DAN PATI BEBERAPA KLON HARAPAN UBIKAYU

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

KARAKTER AGRONOMIS GALUR-GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN TANGGAMUS, BURANGRANG, DAN ANJASMORO

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

Teknologi Produksi Ubi Jalar

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

Karakteristik Agronomis dan Fisikokimia Umbi Klon Ubikayu Genjah

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENGARUH POPULASI HAMA KUTU PUTIH

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

TANGGAPAN PERTUMBUHAN DAN DAYA HASIL DUA KLON TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP DOSIS PEMUPUKAN UREA, SP-36, DAN KCl

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

KERAGAAN KLON-KLON UBI KAYU DENGAN POTENSI HASIL UMBI DAN PATI TINGGI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Hari Hujan Gerimis Gerimis-deras Total September. Rata-rata Suhu ( o C) Oktober '13 23,79 13,25 18, November

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENDUGAAN NILAI DAYA GABUNG DAN HETEROSIS JAGUNG HIBRIDA TOLERAN CEKAMAN KEKERINGAN MUZDALIFAH ISNAINI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK)

ADAPTASI KLON-KLON BAWANG MERAH (Allium ascollonicum L.) DI PABEDILAN LOSARI CIREBON ABSTRACT

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HERBISIDA AMETRIN DAN PENYIANGAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)

Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali

I. PENDAHULUAN. yang dapat tumbuh di Indonesia sepanjang tahun. Pemanfaatan ubikayu sebagai

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

KERAGAAN GALUR KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS TANGGAMUS x ANJASMORO DAN TANGGAMUS x BURANGRANG DI TANAH ENTISOL DAN INCEPTISOL TESIS

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

Ubikayu mempunyai peranan strategis sebagai pangan sumber

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BEBERAPA GENOTIPE UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) SKRIPSI OLEH : RIA ARTA JUNISTIA AET PEMULIAAN TANAMAN

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBIKAYU UK-1

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN PASANG SURUT. Munif Ghulamahdi Maya Melati Danner Sagala

BAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Uji Adaptasi Galur Harapan Kedelai Tahan Pecah Polong dan Toleran Hama Pengisap Polong

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

USAHA TANI PARIA MENUNJANG KEGIATAN VISITOR PLOT DI KEBUN PERCOBAAN MAUMERE. I. Gunarto, B. de Rosari dan Masniah BPTP NTT

POTENSI PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH PADA WILAYAH PENGEMBANGAN DI KABUPATEN NABIRE

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS MELON (Cucumis melo L.) PADA TIGA KETINGGIAN TEMPAT

EVALUASI KLON-KLON UBIKAYU PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN SELAMA FASE PERTUMBUHAN AWAL

Agrivet (2015) 19: 30-35

Ketergantungan kebutuhan karbohidrat pada padi seperti yang terjadi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan pangan nasional.

RESPON VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA TINGKAT KELENGASAN TANAH YANG BERBEDA

ustabilitas Hasil Umbi Segar 15 Genotipe Ubi Kayu Menggunakan Metode AMMI Kartika Noerwijati, Nasrullah, Taryono, dan Djoko Prajitno ABSTRACT

VARIETAS UNGGUL DAN KLON-KLON HARAPAN UBIKAYU UNTUK BAHAN BAKU BIOETANOL

PELAKSANAAN PENELITIAN

DAYA HASIL GALUR-GALUR KACANG TANAH UMUR GENJAH PADA LAHAN SAWAH

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu Kartika Noerwijati Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Jl. Raya Kendalpayak Km. 8 Kotak Pos 66 Malang 65101 E-mail: tika_iletri@yahoo.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi hasil umbi dan hasil pati klon-klon harapan ubi kayu. Percobaan dilaksanakan di Kebun percobaan (KP) Jambegede, Malang, dengan rancangan acak kelompok, tiga ulangan. Stek ubi kayu ditanam pada plot berukuran 5 m 6 m dengan jarak tanam 100 cm 80 cm. Tanaman dipupuk dengan 200 kg Urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCl/ha. Genotipe yang diuji terdiri atas 15 klon ubi kayu (11 klon harapan dan empat varietas unggul). Berdasarkan hasil analisis diketahui hasil umbi berkisar antara 21,26 hingga 62,41 t/ha dengan rata-rata 41,12 t/ha. Terdapat sembilan genotipe yang memiliki hasil umbi di atas rata-rata. Tiga klon dengan hasil umbi tertinggi adalah CMM 03094-4 (62,41 t/ha), CMM 03036-5 (58,63 t/ha) dan CMM 03038-7 (56,64 t/ha). Ketiga klon tersebut memiliki hasil umbi yang lebih tinggi dibanding rata-rata varietas pembanding (43,24 t/ha). Kadar pati berkisar antara 17,79 23,39% (basis basah) dengan rata-rata sebesar 20,13%. Kadar pati tertinggi terdapat pada klon CMM 02040-1 (23,39%), diikuti CMM 03038-7 (21,50%). Hasil pati terendah adalah 3,35 t/ha dan tertinggi 13,02 t/ha. Tiga klon yang memiliki hasil pati tertinggi adalah CMM 03094-4, CMM 03036-5, dan CMM 03038-7. Rata-rata indeks panen sebesar 58% dengan nilai indeks terkecil 44% (klon CMM 03094-12) dan tertinggi 70% (klon CMM 02048-6). Sebanyak 10 genotipe memiliki indeks panen sama atau lebih tinggi dari ratarata. Serangan tungau agak tinggi dengan skor 2,33. Serangan tertinggi dengan skor 3,33 terdapat pada klon CMM 02040-1, terendah dengan skor 1,67 pada klon CMM 03095-5, CMM 02033-1, dan CMM 02048-6. Kata kunci: ubi kayu, hasil umbi, hasil pati ABSTRACT The aims of study was to determine the tuber yield potential and starch yield of cassava promising clones. The experiment was conducted in Jambegede research station, Malang, using randomized complete block design with three replications. Cassava cuttings were planted in pots measuring 5 m 6 m with spacing of 100 cm 80 cm. Plants fertilized with 200 kgs Urea + 100 kgs SP36 + 100 kgs KCl per hectare. The genotypes that used were consists of 15 cassava clones (11 promising clones and four cassava varieties). The results showed that the tuber yield ranged from 21.26 to 62.41 t ha 1 with an average of 41.12 t ha 1. There were nine genotypes that had tuber yield above average. Three clones with the highest tuber yield were CMM 03094-4 (62.41 t ha 1 ), CMM 03036-5 (58.63 t ha 1 ), and CMM 03038-7 (56.64 t ha 1 ). The three clones had higher tuber yields than the average of control varieties (43.24 t ha 1 ). Starch content was ranged from 17.79 to 23.39% (wet basis) with an average of 20.13%. The highest starch content were contained in clones CMM 02040-1 (23.39%), followed by CMM 03038-7 (21.50%). Lowest starch yield was 3.35 t ha 1 and the highest 13.02 t ha 1. Three clones which had the highest starch yield were CMM 03094-4, CMM 03036-5, and CMM 03038-7. Harvest index had an average of 58% with the smallest harvest index value was 44% (clone CMM 03094-12) and the highest was 70% (clone CMM 02048-6). A total of ten 488 Noerwijati: Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu

genotypes had harvest index equal to or higher than the average. To score mites, because the dry season suffered long enough, then the average symptoms of mite attack was rather high at 2.33. The highest score of mites attack was 3.33 and contained in clones CMM 02040-1, while the lowest score of mites attack was 1.67 and contained in clones CMM 03095-5, CMM 02033-1, and CMM 02048-6. Keywords: cassava, tuber yield, starch yield PENDAHULUAN Ubi kayu merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang efisien, adaptif pada tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah, dapat memperbaiki diri dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, dan dapat beradaptasi dengan sistem tanam tumpangsari. Keunggulan lain dari tanaman ubi kayu adalah responsif terhadap perbaikan budidaya, perbaikan genetik relatif mudah, dapat berproduksi dengan baik pada lingkungan suboptimal, dan pertumbuhan relatif lebih baik pada lingkungan suboptimal dibandingkan dengan tanaman lain (Ekanayake et al. 1997; Nassar 2006). Ubi kayu memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan sumber pangan utama dan sumber energi lain di daerah tropis dalam hal produktivitas secara biologis karena memiliki kapasitas fotosintesis yang tinggi (El-Sharkawy 2012). Sebagian besar ubi kayu dibudidayakan pada tanah marjinal di negara-negara tropis dan subtropis Afrika, Asia dan Amerika Latin termasuk Indonesia, dengan total luas >20 juta hektar dan hasil umbi segar >240 juta ton (El-Sharkawy 1993). Saat ini ubi kayu menempati peringkat keempat sebagai bahan pangan pokok penting di dunia setelah padi, gandum dan jagung serta mengandung 85% kadar pati (basis kering). Ubi kayu merupakan komponen penting pada pola makan lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia, ubi kayu sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sisanya untuk pakan dan bahan baku industri. Selama lima tahun terakhir, luas panen dan produksi ubi kayu di Indonesia mengalami penurunan. Pada tahun 2011 luas panen ubi kayu 1.184.696 ha, sedangkan pada tahun 2015 (Februari 2015) 949.253 ha. Produksi ubi kayu pada tahun 2011 mencapai 24.044.025 ton dan pada tahun 2015 (Februari 2015) turun menjadi 21.790.956 ton (BPS 2016). Menurut data Kementan (2015), luas panen ubi kayu mengalami penurunan dengan laju 5,19% dan produksi menurun dengan laju 0,06%, sedangkan produktivitas mengalami peningkatan dengan laju 3,84% per tahun. Varietas unggul diperlukan untuk meningkatkan produksi ubi kayu nasional. Saat ini telah dihasilkan 12 varietas unggul ubi kayu. Dibandingkan dengan komoditas lain, angka tersebut masih minim. Oleh Karena itu upaya pembentukan varietas unggul baru ubi kayu masih diperlukan dan diselaraskan dengan keinginan pengguna. Untuk kebutuhan bahan baku industri, diperlukan ubi kayu dengan hasil dan kadar pati tinggi. Pengujian daya hasil di berbagai lingkungan diperlukan untuk mengetahui kestabilan hasil suatu varietas/klon. Ubi kayu memiliki interaksi genotipe dengan lingkungan yang besar. Sebanyak sebelas klon harapan ubi kayu telah dihasilkan dan beberapa klon diketahui memiliki potensi hasil umbi dan hasil pati cukup tinggi, namun belum diketahui tingkat kestabilannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil umbi dan hasil pati beberapa klon harapan ubi kayu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 489

BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan pada musim hujan 2015 di KP Jambegede, Kabupaten Malang. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok, diulang tiga kali. Bahan penelitian adalah 15 genotipe ubi kayu, terdiri atas 11 klon harapan ubi kayu yaitu CMM 03025-43, CMM 03036-7, CMM 03036-5, CMM 03038-7, CMM 03094-12, CMM 03094-4, CMM 03095-5, CMM 02040-1, CMM 02033-1, CMM 02035-3, CMM 02048-6 serta empat varietas unggul sebagai pembanding, yaitu Adira 4, UJ 5, Malang 4, dan Malang 6. Stek batang ubi kayu sepanjang sekitar 20 cm ditanam dengan posisi tegak pada plot berukuran 5 m 6 m dengan jarak tanam 100 cm 80 cm. Pemupukan dan penyiangan dilakukan pada umur satu dan tiga bulan setelah tanam. Pemupukan pertama 100 kg urea + 100 kg SP36 + 100 kg KCl/ha, dan pemupukan kedua 100 kg/ha Urea. Pembenahan guludan dilakukan bersamaan dengan pemupukan. Pembuangan tunas ubi kayu dengan menyisakan dua tunas terbaik dilakukan pada umur dua bulan setelah tanam. Panen dilakukan pada umur 10 bulan. Pengamatan dilakukan terhadap hasil umbi segar, kadar pati (basis basah), hasil pati, tinggi tanaman, indeks spanen, dan serangan hama tungau merah. Data dianalisis dengan analisis ragam, jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Dilakukan pula analisis korelasi antarvariabel yang diamati. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa klon berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati (hasil umbi, kadar pati, hasil pati, tinggi tanaman, indeks panen, dan skor serangan tungau merah). Klon yang diuji memiliki hasil umbi yang cukup tinggi, rata-rata 41,12 t/ha. Hasil umbi tertinggi dicapai oleh klon CMM 03094-4 (62,41 t/ha) dan terendah pada klon CMM 02035-3 (21,26 t/ha). Klon CMM 03094-4, CMM 03036-5, dan CMM 03038-7 masingmasing memiliki hasil 62,41 t/ha, 58,63 t/ha, dan 56,64 t/ha. Sebanyak sembilan klon memiliki hasil umbi di atas rata-rata (Tabel 1). Set klon yang sama telah diuji di lima lokasi pada tahun 2011 yaitu di Kediri, Ponorogo, Probolinggo, Malang (Jabung), dan Mojokerto. Rata-rata hasil umbi di lima lokasi adalah 29 t/ha. Hasil paling rendah terdapat di Ponorogo yaitu sekitar 7 t/ha. Hal ini diduga disebabkan oleh lokasi percobaan yang terletak di dataran tinggi, sehingga produktivitas semua klon mengalami penurunan. Hasil tertinggi terdapat di Kediri, rata-rata 54 t/ha (Noerwijati 2014). El-Sharkawy (2006, 2012) menyebutkan bahwa pertanaman ubi kayu di daerah suhu rendah seperti dataran tinggi tropik maupun dataran rendah subtropik menurunkan kemampuan fotosintesisnya dan pertumbuhan tanaman lebih lambat. Ubi kayu membutuhkan periode waktu yang lebih panjang untuk dapat menghasilkan umbi yang tinggi. Kadar pati klon yang diuji berkisar antara 17,79 23,39% (bb) dengan rata-rata 20,13%. Kadar pati tertinggi terdapat pada klon CMM 02040-1, sedangkan kadar pati terendah pada klon CMM 02035-3. Klon-klon yang memiliki kadar pati di atas rata-rata adalah UJ5, Malang 4, Adira 4, CMM 03025-43, CMM 03036-5, CMM 03038-7, CMM 03094-4, CM 02040-1, CMM 02033-1 dan CMM 02048-6 (Tabel 1). Kadar pati ubi kayu merupakan variabel penting yang harus diketahui. Klon ubi kayu sebagai bahan baku industri, di samping hasil tinggi, juga diharapkan memiliki kadar pati yang tinggi. Pati ubi kayu merupakan bahan baku industri yang sangat dibutuhkan untuk berbagai produk. 490 Noerwijati: Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu

Data tinggi tanaman, indeks panen, dan tingkat serangan hama tungau merah pada beberapa klon ubi kayu dan varietas pembanding disajikan pada Tabel 2. Tabel 1. Hasil umbi, kadar pati, dan hasil pati pada 15 genotipe ubi kayu. Jambegede, 2015. No. Genotipe Hasil umbi (t/ha) Kadar pati (%bb) Hasil pati (t/ha) 1 UJ5 34,25 e 20,52 bc 07,02 fg 2 Malang 6 42,70 d 19,10 bcd 08,17 ef 3 Malang 4 50,20 cd 20,82 abc 09,53 cde 4 Adira 4 45,81 bc 20,32 bcd 10,21 cd 5 CMM 03025-43 24,07 fg 20,13 bcd 04,83 h 6 CMM 03036-7 46,97 cd 18,67 cd 08,83 def 7 CMM 03036-5 58,63 a 20,80 abc 12,18 ab 8 CMM 03038-7 56,64 ab 21,50 ab 12,16 ab 9 CMM 03094-12 29,59 ef 18,72 cd 05,52 gh 10 CMM 03094-4 62,41 a 20,80 abc 13,02 a 11 CMM 03095-5 22,71 g 17,80 d 04,04 h 12 CMM 02040-1 45,60 cd 23,39 a 10,70 bcd 13 CMM 02033-1 25,07 fg 20,13 bcd 05,06 h 14 CMM 02035-3 21,26 g 17,79 d 03,35 h 15 CMM 02048-6 50,94 bc 21,48 ab 10,95 bc Rata-rata 41,12 20,13 8,40 Uji F ** ** ** KK (%) 9,99 7,72 13,73 BNT 5% 6,87 2,60 1,93 Keterangan: angka sekolom diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Tabel 2. Tinggi tanaman, indeks panen dan skor serangan tungau merah pada 15 genotipe ubi kayu. Jambegede, 2015. No. Genotipe Tinggi tanaman (cm) Indeks panen (%) Skor tungau 1 UJ5 211,00 fg 60 abcd 3,00 a 2 Malang 6 224,33 defg 66 ab 2,00 bc 3 Malang 4 239,33 cdef 62 abcd 2,00 bc 4 Adira 4 245,00 cdef 63 abcd 2,67 ab 5 CMM 03025-43 255,67 abcd 55 cdef 2,00 bc 6 CMM 03036-7 266,00 abc 53 defg 2,00 bc 7 CMM 03036-5 228,67 defg 63 abcd 2,67 ab 8 CMM 03038-7 237,67 cdef 62 abcd 2,00 bc 9 CMM 03094-12 273,33 ab 44 g 2,67 ab 10 CMM 03094-4 286,33 a 64 abc 3,00 a 11 CMM 03095-5 220,67 efg 48 efg 1,67 c 12 CMM 02040-1 234,33 cdef 65 ab 3,33 a 13 CMM 02033-1 178,00 h 58 bcde 1,67 c 14 CMM 02035-3 227,33 defg 46 fg 2,67 ab 15 CMM 02048-6 196,00 gh 70 a 1,67 c Rata-rata 234,11 58 g 2,33 Uji F ** ** ** KK (%) 8,33 10,08 17,98 BNT 5% 32,73 0,09 0,70 Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 491

Hasil pati merupakan perkalian antara kadar pati suatu klon dengan hasil umbi. Dari lima belas klon yang diuji, hasil pati berkisar antara 3,35 13,02 t/ha dengan rata-rata 8,40 t/ha. Terdapat delapan klon yang memiliki hasil pati di atas rata-rata, termasuk pembanding Malang 4 dan Adira 4. Hasil pati tertinggi terdapat pada klon CMM 03094-4, diikuti oleh klon CMM 03036-5 dan CMM 03038-7 (Tabel 1). Tewodros dan Ayenew (2012) menyatakan tinggi tanaman ubi kayu biasanya menunjukkan berkorelasi kuat dan positif dengan banyak karakter termasuk hasil umbi. Namun pada penelitian ini korelasi antara tinggi tanaman dengan hasil umbi kurang kuat yang ditunjukkan oleh nilai korelasi positif namun tidak nyata (r = 0,26 tn ) (Tabel 3). Tabel 3. Korelasi antar variabel yang diamati. Variabel Hasil Tinggi Indeks Skor Kadar pati Hasil pati umbi tanaman panen tungau Hasil umbi 1 0,45 ** 0,97 ** 0,26 tn 0,56 ** 0,28 tn Kadar pati 1 0,64 ** 0,05 tn 0,48 ** 0,37 * Hasil pati 1 0,23 tn 0,60 ** 0,33 * Tinggi tanaman 1-0,17 tn 0,34 * Indeks panen 1 0,00 tn Skor tungau 1 Keterangan: tn = tidak nyata; *= berbeda nyata pada taraf 5%; **= berbeda nyata pada taraf 1%. Variabel yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil tanaman adalah indeks panen. Tanaman yang memiliki nilai indeks panen tinggi diharapkan memiliki hasil yang tinggi pula. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai korelasi positif yang nyata antara indeks panen dengan hasil (r = 0,56**) (Tabel 3). Indeks panen pada penelitian ini berkisar antara 44 70% dengan rata-rata 58%. Genotipe yang memiliki nilai indeks panen di atas rata-rata berjumlah 10 genotipe. Salah satu hama utama pada ubi kayu adalah tungau merah. Serangan tungau merah biasanya terjadi pada musim kemarau. Tungau merah menyerang daun ubi kayu dengan gejala awal terdapat bercak kuning sepanjang tulang daun pada daun bagian tengah dan bawah (Indiati dan Saleh 2010). Ketahanan ubi kayu terhadap tungau merah merupakan syarat calon varietas untuk dapat dilepas menjadi varietas unggul baru. Hasil pengamatan pada klon-klon yang diuji, skor serangan tungau merah berkisar antara 1,67 3,00 dengan rata-rata 2,33. Rata-rata serangan tungau merah cukup tinggi karena tanaman mengalami musim kemarau yang cukup panjang, namun belum sampai mempengaruhi hasil umbi yang ditunjukkan oleh nilai korelasi antara hasil umbi dengan serangan tungau merah yang tidak nyata (r = 0,28 tn ). Genotipe yang digunakan sebagai tetua persilangan di antaranya berdaya hasil umbi dan berkadar pati tinggi serta agak tahan tungau merah seperti Adira 4, Malang 4, dan Malang 6. Di samping itu, digunakan pula genotipe koleksi plasma nutfah seperti klon MLG 10075 sebagai sumber ketahanan terhadap tungau merah. Klon CMM 03094-4 yang memiliki potensi hasil umbi dan hasil pati tinggi merupakan hasil persilangan antara klon Lokal Jawa sebagai tetua betina dan Varietas Adira 4 sebagai tetua jantan. Klon CMM 03038-7 dan CMM 03036-5 juga memiliki potensi hasil umbi dan hasil pati tinggi. Kedua klon tersebut merupakan hasil persilangan antara varietas Adira 4 sebagai tetua betina, namun dengan tetua jantan berbeda yaitu UJ 4 sebagai tetua jantan dari klon CMM 03038-7 dan Lokal Jawa merupakan tetua jantan dari CMM 03036-5. 492 Noerwijati: Potensi Hasil Umbi dan Hasil Pati Klon-Klon Harapan Ubi Kayu

KESIMPULAN Terdapat tiga klon yang memiliki hasil umbi tertinggi yaitu klon CMM 03094-4 (62,41 t/ha), CMM 03036-5 (58,63 t/ha) dan CMM 03038-7 (56,64 t/ha). Ketiga klon tersebut memiliki hasil umbi yang lebih tinggi dibanding varietas pembanding. Klon CMM 03038-7 di samping memiliki hasil umbi tinggi juga memiliki kadar pati tinggi, yaitu 21,50% (bb) dan hasil pati yang tinggi pula. Klon CMM 03094-4, CMM 03036-5 dan CMM 03038-7 selain memiliki hasil umbi yang tinggi, juga memberikan hasil pati yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA BPS. 2016. Statistik Indonesia. https://www.bps.go.id/. Diakses tanggal 2 Mei 2016. Ekanayake, I.J., D.S.O. Osiru, and M.C.M. Porto. 1997. Morphology of Cassava. IITA Research Guide 61. http://www.iita.org/info/trn_mat/irg61/irg61.html. Diakses tanggal 28 April 2006 El-Sharkawy MA. 2006. International research on cassava photosynthesis, productivity, ecophysiology, and responses to environmental stresses in the tropics. Photosynthetica 2006; 44(4): 481 512. El-Sharkawy. 1993. Drought-tolerant Cassava for Africa, Asia, and Latin America. Bioscience, Vol. 43, No. 7, 1993, pp. 441 451. doi:10.2307/1311903 El-Sharkawy, M.A. 2012. Stress-Tolerant Cassava: The Role of Integrative Ecophysiology- Breeding Research in Crop Improvement. Open Journal of Soil Science, 2012, 2, 162 186 http://dx.doi.org/10.4236/ojss.2012.22022. Published Online June 2012 (http://www.scirp.org/journal/ojss) Indiati, SW dan N. Saleh. 2010. Hama tungau merah Tetranychus urticae pada tanaman ubi kayu dan upaya pengendaliannya. Buletin Palawija No. 20:72 19 (2010). Kementan. 2015. Outlook komoditas pertanian, tanaman pangan: Ubi kayu. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementan. 57 hlm. Nassar, N.M.A. 2006. Cassava: Some Ecological and Physiological Aspects Related to Plant Breeding. Gene Conserve Article. http://www.geneconserve.pro.br/artigo_24.htm, diakses tanggal 28 April 2006. Noerwijati, K. 2014. Kajian interaksi genotipe x lingkungan hasil klon-klon ubi kayu. Disertasi. Universitas Gadjah Mada. Tidak dipublikasikan. Tewodros, M., and Ayenew, B. 2012. Cassava (Manihot esculenta Crantz) varieties and harvesting stages influenced by yield and yield related components. J. of Natural Sci. Res. 2(10), 2012. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016 493