19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan dituntut dapat merumuskan dan mengkomunikasikan visi dan misi yang jelas dalam memajukan pendidikan. Suasana kerja kondusif memudahkan pencapaian semua program pendidikan yang telah menjadi komitmen bersama dan pekerjaan dalam suatu organisasi. Demi terwujudnya visi dan misi tersebut, diperlukan peran seorang pemimpin yang mampu menggunakan kewenangannya dalam merubah sikap dan perilaku pegawai agar bekerja dengan giat dan mencapai hasil optimal. Dalam hal ini kinerja pegawai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Baik atau buruk kinerja perusahaan inilah yang pada akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk kepentingan penelitian ini, kinerja pegawai dipandang sebagai hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi, atau perusahaan. Ukuran-ukuran kinerja pegawai ini meliputi mutu kerja dan kuantitas kerja. Kinerja pegawai selain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinnya, juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang bersangkutan serta situasi yang terdapat pada lingkup organisasi. Berdasarkan teori di atas didapat suatu pemikiran dari permasalahan yang dihadapi adalah adanya peubah bebas (independent variable), yaitu gaya kepemimpinan. Kemudian gaya kepemimpinan tersebut diidentifikasikan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai sebagai peubah terikat (dependent variable) yang berasal dari faktor-faktor yang
20 memengaruhi kinerja pegawai, antara lain efektif dan efisien, otoritas dan tanggungjawab, displin, serta inisiatif. Data diolah dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) 15,00 for windows dan bantuan Microsoft Excel 2007. Pengolahan data tersebut nantinya diharapkan dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat menerangkan bahwa adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan dan tahapan penelitian pada Gambar 3.
21 Visi Sekolah Madania Misi Sekolah Madania Gaya Kepemimpinan 1. Partisipatif 2. Otokratik 3. Laissez Faire 4. Transformasional Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai 1. Efektif dan efisien 2. Otoritas dan tanggungjawab 3. Disiplin 4. Inisiatif Analisis Deskriptif dan Regresi Linear Sederhana Penerapan Gaya Kepemimpinan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Peningkatan Kinerja Pegawai Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
22 Persiapan Penelitian pada Sekolah Madania Referensi Tinjauan Pustaka Perumusan Masalah Desain Penelitian Menentukan Perangkat Analisis Statistik Pembuatan Kuesioner Menggunakan Kuesioner dan Wawancara pada pegawai Sekolah Madania Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Rataan Terimbang, dan Regresi Linear Sederhana, Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Regresi Linear Sederhana Pembahasan Hasil Analisis Data Kesimpulan dan Saran Gambar 3. Tahapan penelitian
23 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Madania Parung, Komp. Telaga Kahuripan 16330. Penelitian ini dilakukan dari Bulan November 2011 sampai Januari 2012. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh informasi, data dan keterangan lainnya dari pihak terkait dengan penelitian ini. 3.3. Pengumpulan Data Metode dalam penelitian ini bersifat penjelasan yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara sistematis mengenai sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu melalui pengujian hipotesis, yaitu mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Obyek penelitian sekaligus populasi yang menjadi responden penelitian ini adalah Guru dan Kepala Sekolah Madania. Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh adalah metode sensus, atau total sampling. Sensus adalah proses investigasi dengan mengamati semua anggota individu yang menyusun populasi penelitian. Jumlah pegawai (guru) yang dijadikan responden adalah 76 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian dan diisi secara langsung oleh yang responden. Data primer diperoleh dengan cara: a. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi akibat-akibat khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.
24 b. Kuesioner Pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden memberikan respon terhadap pertanyaan pada kuesioner. Dalam kuesioner ini digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Cara penilaian terhadap hasil dari jawaban kuesioner dengan menggunakan Skala Likert yaitu skala yang berhubungan dengan sikap seseorang terhadap sesuatu, dengan masing-masing bobot nilai yaitu : Bobot nilai = 5 (Sangat Setuju) Bobot nilai = 4 (Setuju ) Bobot nilai = 3 (Cukup Setuju) Bobot nilai = 2 (Tidak Setuju) Bobot nilai = 3 (Sangat Tidak Setuju) 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, atau melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi atau instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder berupa : a. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari literatur dokumen dan buku-buku teori yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam penelitian. b. Data Perusahaan Data perusahaan berupa dokumen, laporan maupun catatan yang berhubungan dengan topik yang diteliti.
25 c. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dimaksud adalah ringkasan teori-teori yang relevan dengan suatu tema tertentu yang digunakan dan nantinya dapat dikembangkan menjadi teori dalam penelitian. d. Referensi Internet Hal ini merupakan sumber-sumber informasi referensi untuk keperluan studi atau penelitian. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas Uji validitas merupakan sebagai suatu uji derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Umar, 2005). Uji validitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan dalam kuesioner memenuhi syarat, atau tidak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas kuesioner adalah teknik korelasi Product Moment Pearson berikut : r xy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor Total. (1) Uji validitas akan dilakukan pada responden dimana nilai yang dihitung dinyatakan valid, apabila nilai r lebih dari 0,361. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel.
26 3.4.2 Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditujukan oleh alat pengukuran. Reliabilitas dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alpha Cronbach digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen Skala Likert (1-5). Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach berikut :..... (2) r11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan σ 2 = jumlah ragam butir 1 2 = Jumlah ragam total Mencari nilai ragam dapat menggunakan rumus berikut :... (3) n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih Uji reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden. Nilai korelasi yang dihitung dianggap sah, apabila nilai r lebih dari 0,361 dan akan semakin sah (valid) jika mendekati angka 1,00. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15,00.
27 3.4.3 Rataan Tertimbang Rataan tertimbang digunakan untuk mengelompokkan jawaban responden terhadap masing-masing kriteria (skala 1-5), kemudian jumlah responden dikelompokkan di dalam setiap kriteria dikalikan dengan bobotnya, lalu hasil perkalian di dalam setiap kriteria dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah respondennya, sehingga diperoleh suatu nilai rataan tertimbang yang berada pada skala 1-5. Cara menghitungnya adalah : Xi 1 2 3 4 5 fi f1 f2 f3 f4 f5 Σfi X =.... (4) Xi = skor butir ke - i Fi = frekuensi skor ke i Hasil nilai Rataan tertimbang kemudian menentukan rentang skala tiap komponen dengan menggunakan rumus rentang skala (1-5):.... (5) Dimana m = jumlah alternatif jawaban tiap item Dari hasil tiap perhitungan tersebut, akan didapat kesimpulan nilai terhadap skala 1-5. Nilai Rataan tertimbang yang dihasilkan akan menunjukkan pengaruh gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Contohnya sebagai berikut :
28 Tabel 1. Nilai Skor Rataan Skor Rataan Penilaian Penilaian 4,2 5 Sangat setuju Sangat baik 3,3 4,1 Setuju Baik 2,4 3,2 Cukup setuju Cukup baik 1,5 2,3 Tidak setuju Tidak baik 1,5 Sangat tidak setuju Sangat tidak baik 3.4.4 Analisis Deskriptif Mengetahui karakteristik responden, pola komunikasi dan lingkungan kerja digunakan analisis secara kualitatif, yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan analisis tabel rataan skor hasil kuesioner yang diolah menggunakan Microsoft Excel 2007. 3.4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur ada, atau tidaknya korelasi antar peubah. Jika memiliki dua (2) buah peubah atau lebih, maka sudah selayaknya, apabila ingin mempelajari bagaimana peubah-peubah itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mengaitkan hubungan yang diperoleh yang dinyatakan dalam persamaan matematika, yaitu hubungan fungsional antara peubahpeubah. Hubungan fungsional antara satu peubah prediktor dengan satu peubah kriterium sebagai analisis regresi linear sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu peubah disebut analisis regresi linear berganda. Melalui analisis regresi, peramalan nilai peubah terikat pada nilai peubah bebas lebih akurat. Persamaan regresi linear sederhana dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut: Ŷ = a + b X. (6)
29 Keterangan: Ŷ = peubah terikat X = peubah bebas a = intersep b = koefisien regresi/slope 3.4.6 Uji Hipotesis 1. Uji t Uji t digunakan untuk menguji parameter koefisien regresi setiap peubah bebas secara parsial. Hal ini dapat mengetahui apakah peubah bebas individu mempunyai pengaruh berarti terhadap peubah respons. Pengujiannya adalah : H 0 : βi = 0 (faktor Xi mempengaruhi Y) H 1 : βi 0 (faktor Xi tidak mempengaruhi Y) Untuk melihat pengaruh faktor X terhadap Y digunakanlah uji t dengan rumus : thitung = (7) 1 = slope faktor Xi 0 = slope konstanta SE = Standard Error SE =..... (8)
30 Y1 = Nilai Y pada saat i Y1 = Nilai Y hasil regresi pada saat i X1 = Nilai X pada saat i X1 = Nilai X hasil regresi pada saat i N = jumlah contoh Pengambilan Keputusan untuk Uji t Suatu faktor X mempunyai pengaruh terhadap Y, jika nilai t hitung lebih besar t tabel, atau nilai probabilitas hitung lebih kecil dari α (α = 5%). Pengaruh disini berarti bahwa terjadi penolakan terhadap H 1. Sedangkan kebalikannya, jika nilai thitung lebih kecil ttabel, atau nilai peluang hitung lebih besar dari α (α = 5%), yang menunjukkan faktor X tidak mempunyai pengaruh terhadap Y. t hitung > t tabel atau P value < α ; tolak H 0 t hitung < t tabel atau P value > α ; terima H 0 2. Uji F Uji F digunakan untu menguji kesesuaian model secara serentak apakah faktor-faktor gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Rumus Uji F adalah :. (9) JKK = Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom JKG = Jumlah Kuadrat galat k = Jumlah faktor yang dianalisi n = Jumlah contoh
31 Pengambilan Keputusan untuk Uji F Suatu faktor X memengaruhi faktor Y secara bersama-sama dapat dilihat dari nilai F hitung. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka minimal ada satu X yang mempengaruhi Y dan jika F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dipastikan tidak satupun X yang memengaruhi Y.