HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015 Era Yatna 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK Pertumbuhan anak sangat berkaitan dengan gizi yang dikonsumsi. Kandungan gizi yang dikonsumsi setiap hari menentukan status gizi anak. Status gizi yang baik mampu meningkatakan daya tahan tubuh yang baik pula, sebaliknya status gizi yang buruk memudahkan timbulkan penyakit. Kekurangan gizi berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Adapun jenis penelitian ini adalah analisa kolerasi dalam pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi 30 orang anak usia 0 12 bulan. Cara pengambilan sampel adalah wawancara dan penyebaran lembar kuesioner. Dari hasil penelitian terdapat 30 responden maka dapat disimpulkan bahwa hubungan status gizi anak usia 0 12 bulan adalah responden yang memiliki status gizi kurang sebanyak 13 orang (43,3%) dan responden yang memiliki tumbuh kembang normal sebanyak 25 orang (83,3%). Karena itu diharapkan kepada keluarga dapat meningkatkan status gizi Bayi. Dari tabel uji Chi-Square di atas pada kolom Asymp. Sig. (2 -sided) menunjukkan nilai probabilitas. Nilai sig-nya 0,020 yang berarti bahwa nilai p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.hasil analisa kolerasi Chi-Square diperoleh nilai x 2 hitung = 7.846 > x 2 tabel 7.378 dengan df = 2 dan taraf signifikan 0,020 % maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima berarti Ada Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan Di Kelurahan Tanah Seribu Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2015. Diharapkan kepada keluarga untuk lebih meningkatkan status gizi pada anak untuk membantu tahap tumbuh kembang yang berlangsung serta lebih meningkatkan lagi mencari informasi yang lebih lengkap mengenai status gizi dan tumbuh kembang bayi usia 0 12 bulan. Kata Kunci : Statu Gizi, Tumbuh Kembang PENDAHULUAN Gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses kehidupan (Almatsier,S, 2010). Gizi merupakan Suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan ISSN:2460-4356 55
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Sulistyoningsih,H, 2012). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Sulistyoningsih,H, 2012). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi kurang, baik, dan lebih (Almatsier,S,2010). Status gizi merupakan keadaan yang ditunjukkan sebagai konsekuensi dari keseimbangan antar zat gizi yang masuk ke tubuh dan yang diperlukan (Anik, 2010). Gizi masih merupakan masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2004, prevalensi status kekurangan gizi relatif tinggi yakni 28,47%. Di Sumatra Utara, ada kecenderungan penurunan prevalensi balita dengan gizi buruk 2006. Hasil survei Pemantauan Status Gizi (PSG) Sumatra Utara menunjukkan bahwa prevalensi gizi buruk pada balita menurun dari 8,1% pada tahun 2006 menjadi 4,21% pada tahun 2009 (Sulistyoningsih,H, 2012). Pertumbuhan anak sangat berkaitan dengan gizi yang dikonsumsi. Kandungan gizi yang dikonsumsi setiap hari menentukan status gizi anak. Status gizi yang baik mampu meningkatakan daya tahan tubuh yang baik pula, sebaliknya status gizi yang buruk memudahkan timbulkan penyakit. Kekurangan gizi berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Efek malnutrisi sangat buruk bila terjadi pada masa golden priode perkembangan otak (0-3 tahun) dan kondisi ini sangat sulit untuk dapat pulih kembali(anik, 2010). Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Sedangkan perkembangan yakni bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar, terdiri dari kemampuan gerak kasar dan halus (Sensorik dan Motorik), pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi sosial, kemandirian, intelegensi, dan perkembangan normal (Anik, 2010). Bayi usia 0 sampai dangan 1 bulan biasanya lebih banyak tidur, disaat yang bersamaan indra pendengaran, perasa, penyentuh dan penglihatan berkembang. Disaat usia 2 bulan bayi akan mulai melihat warna dan mengembangkan berbagai suara. Beberapa anak akan tampak lebih maju dari bayi lain, tapi ratarata seorang bayi duduk di mulai pada usia 6 bulan dan merangkak sekitar usia 9 bulan. Pada usia 1 tahun, gigi pada anak mulai muncul namun masi terbatas pada gigi seri. Namun tentu terdapatperbedaan berat badan antara anak satu dengan yang lain, hal ini bisa di karenakan faktor keturunan, efek pemberian nutrisi, pemberian imunisasi secara teratur pada masanya dan faktor lain yang di miliki anak dalam riwayat hidupnya (Anik, 2010). Berdasarka latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. ISSN:2460-4356 56
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015?. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui status gizi pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. 2. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. 3. Mengetahui adakah hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. MANFAAT PENELITIAN Penelitian bermanfaat untuk: 1. Bagi peneliti Untuk bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti terutama tentang hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak usia 0-12 bulan. 2. Bagi profesi kebidanan Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang penelitian ini dan dapat di jadikan masukan dalam menentukan langkah kegiatan pelaksanaan pelayanan kebidanan khususnya hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak usia 0-12 bulan. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi kolerasi ( correlation Study ) yaitu metode penelitian yang di lakukan untuk menelaah hubungan dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjeck. Hal ini dilakuakan untuk melihat hubungan antara gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain ( Notoatmojo,2010 ) Penelitian hubungan statu gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di di Desa Aceh Timur Tahun 2015. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan Mei tahun 2015. dari bulan 3. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang di teliti. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, benda benda mati lainya, serta periwisata dan gejala yang ISSN:2460-4356 57
terjadi di dalam masyarakat atau di dalam alam ( Notoatmojo, 2010 ) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 0-12 bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur sebanyak 30 orang. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian yang di ambil dari keseluruhhan objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo,2010) Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dari setiap anggota populasi, sehinggga populasi dan sampel bejumlah sama yaitu 30 orang. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian mengenai Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan Desa Aceh Timur Tahun 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 9 31 Mei tahun 2015. Data yang dikumpul dari hasil yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan narasi dengan tujuan penelitian penyajian dibahas menurut tujuan khusus. 1. DATA GEOGRAFIS a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Blang Geulumpang b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tanoh Anou c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Keude Baro d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Keude Aceh 2. DATA UMUM RESPONDEN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan status gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0 12 bulan. Penelitian ini dilakukan Desa Keude Aceh Tahun 2015 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Adapun karakteristik responden berdasarkan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.1 Distribusi frekwensi Bayi Usia 0-12 Bulan Tentang Tumbuh Kembang Bayi Berdasarkan Umur Di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. No. Umur Jlh Frequency% 1. <4 Bulan 8 26,7 2. 4 8 Bulan 8 26,7 3. 9 12 Bulan 14 46,7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak berusia 9 12 bulan sebanyak 14 orang (46,7%), usia <4 bulan sebanyak 8 orang (26,7%) dan usia 4 8 bulan sebanyak 8 orang (26,7%). Tabel.2 Distribusi Frekuensi Bayi Usia 0 12 Bulan Tentang Tumbuh Kembang Berdasarkan Berat Badan Di Desa Aceh Timur Tahun 2015. No. Berat Badan Jlh Frequency% 1. <6 Kg 3 10,0 2. 6 8 Kg 9 30,0 3. >8 10 Kg 11 36,7 4. >10 Kg 7 23,3 ISSN:2460-4356 58
Berdasarka tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanya memiliki berat badan >8 10 kg sebanyak 11 orang (36,7%), di ikuti responden yang memiliki berat badan 6 8 kg sebanyak 9 orang (30,0%), selanjutnya responden dengan berat badan >10 kg sebanyak 7 orang (23,3%) dan responden dengan berat badan <6 kg sebanyak 3 orang (10,0%). Tabel.3 Distribusi Frekwensi Bayi Usia 0 12 Bulan Tentang Tumbuh Kembang Berdasarkan Panjang Badan Di Desa Aceh Timur Tahun 2015. No.Panjang Badan jlh Frequency% 1. <60 Cm 5 16,7 2. 60 70 Cm 16 53,3 3. >70 75 Cm 8 26,7 4. >75 Cm 1 3,3 Berdasarka tabel di atas dapat diketahui bahwa responden terbanyak memiliki Panjang Badan 60 70 cm sebanyak 16 orang (53,3%), di ikuti responden yang memiliki panjang badan >70 75 cm sebanyak 8 orang (26,7%), selanjutnya responden dengan berat badan <60 cm sebanyak 5 orang (16,7%) dan responden dengan panjang badan >75 cm sebanyak 1 orang (3,3%). 3. ANALISA DATA Semua data yang diperoleh dibuat dalam satu analisa sehingga data tersebut dapat memberikan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun analisa data yang penulis lakukan adalah analisa univariat dan bivariat. 1. Analisa Univariat Analisa unuvariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmojo, 2010). Hal ini digunakan untuk mengetahui Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan Desa Keude Aceh Tahun 2015. Tabel.4 Distribusi Frekuensi Bayi Usia 0 12 Bulan Tentang Tumbuh Kembang Berdasarkan Status Gizi Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. No. Status Gizi jlh Frequency% 1. Lebih 10 33,3 2. Baik 7 23,3 3. Kurang 13 43,3 4. Buruk - - Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang memiliki status gizi lebih sebanyak 10 orang (33,3%), responden dengan status gizi baik sebanyak 7 orang (23,3%) dan responden dengan status gizi kurang sebanyak 13 orang (43,3%). Tabel.5 Distribusi Frekwensi Bayi Usia 0 12 Bulan Tentang Tumbuh Kembang Berdasarkan Tahapan Tumbuh Kembang Bayi di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. No. Tahapan Tumbuh Kembang jlh Frequency% 1. Normal 25 83,3 2. Tidak Normal 5 16,7 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mengalami tahapan tumbuh kembang normal sebanyak 25 orang (83,3%) dan yang mengalami tahapan tumbuh kembang tidak normal sebanyak 5 orang (16,7%). 2. Analisa Bivariat ISSN:2460-4356 59
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan atau korelasi. Analisa data ini menggunakan uji statistik Chi-Square dengan program SPSS. Tabel.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang BayiUsia 0 12 Bulan Di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. Status Gizi Total Lebih Baik Kurang Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 responden yang diteliti responden yang memiliki status gizi lebih dengan tumbuh kembang normal sebanyak 10 orang, yang memiliki status gizi baik dengan tumbuh kembang normal sebanyak 7 orang dan responden yang memiliki status gizi kurang dengan tumbuh kembang normal 8 orang serta tumbuh kembang tidak normal sebanyak 5 orang. Tabel.7 Uji Chi-Square Berdasarkan Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan Di Desa Aceh Timur Tahun 2015. Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi- 7,846 a 2,020 Square Likelihood Ratio 9,710 2,008 Linear-by-Linear 6,209 1,013 Association N of Valid Cases 30 a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,17. Tumbuh Kembang Normal Tidak Normal 10 7 8 25 0 0 5 5 Total 10 7 13 30 Uji Chi-Square dilakukan untuk mengamati ada tidaknya Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan. Hal ini di dasarkan uji hipotesa: Ho : Tidak ada Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan. Ha : Ada Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan. Jika probabilitas (p) > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas (p) <0,05 maka Ho ditolak Dari tabel uji Chi-Square di atas pada kolom Asymp. Sig. (2 -sided) menunjukkan nilai probabilitas. Nilai signya 0,020 yang berarti bahwa nilai p< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti Ada Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur Tahun 2015. PEMBAHASAN 1. Status Gizi Anak Usia 0 12 Bulan Dari hasil penelitian di dapat bahwa responden yang memiliki status gizi lebih sebanyak 10 orang (33,3%), responden dengan status gizi baik sebanyak 7 orang (23,3%) dan responden dengan status gizi kurang sebanyak 13 orang (43,3%). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibadakan antara status gizi kurang, baik, dan lebih (Almatsier,S, 2010). ISSN:2460-4356 60
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Almatsier, anak yang memiliki status gizi baik cenderung memiliki keadaan tubuh yang cenderung lebih sehat dan bugar. Data distribusi berdasarkan umur dapat diketahui bahwa responden terbanyak berusia 9 12 bulan sebanyak 14 orang (46,7%), usia<4 bulan sebanyak 8 orang (26,7%) dan usia 4 8 bulan sebanyak 8 orang (26,7%). Dari data distribusi berdasarkan berat badan dapat diketahui bahwa responden terbanya memiliki berat badan >8 10 kg sebanyak 11 orang (36,7%), di ikuti responden yang memiliki berat badan 6 8 kg sebanyak 9 orang (30,0%), selanjutnya responden dengan berat badan >10 kg sebanyak 7 orang (23,3%) dan responden dengan berat badan <6 kg sebanyak 3 orang (10,0%). Dari data distribusi berdasarka panjang badan dapat diketahui bahwa responden terbanyak memiliki Panjang Badan 60 70 cm sebanyak 16 orang (53,3%), di ikuti responden yang memiliki panjang badan >70 75 cm sebanyak 8 orang (26,7%), selanjutnya responden dengan berat badan <60 cm sebanyak 5 orang (16,7%) dan responden dengan panjang badan >75 cm sebanyak 1 orang (3,3%). Hal tersebut disebabkan karena status gizi mempengaruhi keadaan tubuh seseorang seperti berat badan dan panjang badan. Status gizi merupakan hal yang sangat penting dalam tahap tumbuh kembang anak. 2. Tumbuh Kembang Anak Usia 0 12 Bulan Dari hasil penelitian didapat bahwa tumbuh kembang dari 30 responden dapat diketahui bahwa responden yang mengalami tahapan tumbuh kembang normal sebanyak 25 orang (83,3%) dan yang mengalami tahapan tumbuh kembang tidak normal sebanyak 5 orang (16,7%). Tumbuh kembang adalah suatu proses pertumbuhan fisik yang ditandai bertambahnya organ tubuh karena prtumbuhan sel dan suatu proses non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan atau keterampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh (Anik, 2010). Menurut asumsi penelitian adanya tahapan tumbuh kembang yang tidak normal disebabkan karna status gizi yang kurang sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan. 3. Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Anak Usia 0 12 Bulan. Hasil analisa kolerasi Chi-Square diperoleh nilai x 2 hitung = 7.846> x 2 tabel 7.378 dengan df = 2 dan taraf signifikan 0,020 % maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima berarti Ada Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Bayi Usia 0 12 Bulan di Desa Aceh Timur Tahun 2015. Dalam hal ini sejalan dengan pemikiran para ahli yang mengatakan adanya peningkatan status gizi akan membantu dalam tahap tumbuh kembang pada anak. Hal ini di dukung oleh pernyataan bahwa status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibadakan antara status gizi kurang, baik, dan lebih (Almatsier,S, 2010). ISSN:2460-4356 61
Keadaan status gizi yang kurang atau bahkan buruk memungkinkan tahap tumbuh kembang akan terganggu dan menjadi tidak normal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan status gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0 12 bulan mayoritas kurang. 2. Berdasarkan status gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0 12 bulan mayoritas normal. 3. Berdasarkan status gizi dengan tumbuh kembang bayi usia 0 12 bulan Terdapat hubungan antara status gizi dengan tumbuh kembang anak. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dikaitkan dengan landasan teori yang mendukung serta mempertimbangkan kondisi setempat, maka beberapa hal yang didapat penulis sarankan adalah sebagai berikut : 3. Bagi peneliti Untuk bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti terutama tentang hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak usia 0-12 bulan. 4. Bagi profesi kebidanan Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang penelitian ini dan dapat di jadikan masukan dalam menentukan langkah kegiatan pelaksanaan pelayanan kebidanan khususnya hubungan status gizi dengan tumbuh kembang anak usia 0-12 bulan. 5. Bagi Responden Diharapkan kepada keluarga responden untuk dapat meningkatkan status gizi pada anak, sehingga tahapan tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik dan tidak mengalami keterlambatan. DAFTAR PUSTAKA Anik Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Jakarta: Trans Info Media. Atika Proverawati,dkk, 2013, Ilmu Gizi, Yogyakarta: Nuha Medika. Almatsier, H, 2010, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hasdianah H.R,dkk, 2014, Gizi; Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas, Yogyakarta: Nuha Medika. Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Rukiyah,dkk, 2010, Asuhan Neonatus dan Balita, Jakarta: CV. Trans Info Media. Siska Dewi, Pijat dan Asupan Gizi Tepat, Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sulistyo,H, 2012, Gizi Untuk Kesehatan Ibu da Anak, Yogyakarta: Graha Ilmu. Waryana, 2014, Gizi Reproduksi, Yogyakarta: Pustaka Rihama. Wafi Nur Muslihatun, 2010, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Yogyakarta: Citramaya. ISSN:2460-4356 62