BAB VI PENUTUP. Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sejalan dengan dikeluarkannya peraturan perundang-undangan dalam

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

Pemerintah Kota Cirebon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017 BUPATI KUDUS,

BAB I P E N D A H U L U A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PEMBANGUNAN TERINTEGRASI DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2018

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN RKPD KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 I.1

BAB I P E N D A H U L U A N

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2015

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun Berjalan (Tahun 2016) Kabupaten Lahat

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan LAKIP ditinjau dari 4 program/kegiatan dikatakan baik dan dilaksanakan berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 diketahui bahwa secara umum semua program dan kegiatan yan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang masuk dalam kategori sangat berhasil. 2. Secara umum memang terlihat semua program dan kegiatan berjalan dengan baik dan sangat berhasil tetapi masih ada kekurangan yang dilaksanakan, yaitu seperti pada program kedua adanya program rutin yang direncanakan tetapi dijalankan dan sebaliknya ada yang tidak direncanakan tetapi dijalankan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kinerja yang digunakana dalam pencapaian sasaran adalah tingkat output, sedangkan yang diharapkan masyarakat adalah pada tingkat outcome, karena Badan Perencanaan Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum sepenuhnya mampu secara tegas mendefinisikan indikator-indikator kinerja salah satunya indikator outcome untuk seluruh sasaran yang ada dan sesuai dengan kondisi yang diharapakan

masyarakat. Publikasi akan indikator kinerja belum dilakukan secara luas kepada masyarakat. 6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disampaikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur : 1. Program dan kegiatan yang direncanakan atau yang akan dilaksanakan hendaklah tidak saja berorientasi pada pencapaian target pelaksanaan atau pada pengukuran proses tetapi lebih diarahkan pada manfaat serta dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat terhadap pelaksanaan setiap kegiatan dari masing-masing program atau ukuran hasil. Hal ini dilakukan agar program/kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah dan tepat sasaran. 2. Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur perlu untuk diperbaiki, sesuai dengan kriteria Rencana Strategis (Renstra) yang baik dirumuskan dalam visi misi yang jelas sehingga program dan kegiatan yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dapat berhubungan dengan visi, misi, dan sasaran serta dapat diukur agar pemanfaatannya bisa optimal, dengan adanya keterkaitan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan anggaran. 3. Perlu adanya publikasi akan indikator kinerja secara luas kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui kinerja pemerintah daerah salah satunya pada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengurus urusan Tata Ruang dan urusan Perencanaan Pembangunan DAFTAR PUSTAKA Anthony Robert N, Vijay Govindarajan, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, Diterjemahkan Oleh Kurniawan Tjakrawala, Edisi Satu, Salemba Empat : Jakarta. Bastian, 2001, Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, edisi 1, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Data Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Prov. Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2014

Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan; Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Junaidi, 2002, Service Quality & Statisfaction, C.V. Andi Offset. Mahmudi, 2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Mardiasmo, 2005, Akuntansi Sektor Publik, Edisi 4, Yogyakarta : C.V. Andi Offiset. Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, 2007. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Rasul, Syahrudin, 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran dalam Perspektif UU NO. 17/2003 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: PNRI Sucipto, 2003, Penilaian Kinerja Keuangan, Jurnal Akuntansi, 2005 Digitized by USU Digital Library. Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitaitf. Bandung : ALFABETA Turner, Mark and Hulme, David,1997. Governance, Administrasi, and Development: Making The State Work. London: MacMillan Press Ltd. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) oleh LAN Nomor 239/IX/6/8/2003. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pedoman

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembar an Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

LAMPIRAN

Lampiran I

Lampiran II Wawancara Informan Wawancara tanggal 31 Mei 2016, pukul 09.00 12.00 Nama masyarakat yang menerima Dana Desa Mandiri Anggur Merah ( DMAM ) pada Kecamatan Maulafa, Kelurahan Kolhua SD : Sisilia Da Gomez Nama : Agustinus Buifena. SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM? AB : Iya, saya mengetahui karna adanya sosialisasi dari pemerintah. SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak? AB : Sangat membantu, memenuhi kebutuhan ekonomi. SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM? AB : Usaha yang saya buat dari dana DMAM menjual kue, didepan rumah saya SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM? AB : Dana DMAM ini, diterima oleh kecamatan dan aparatur pemerintahan sebagai pengawas dan mengkoordinasi anggaran yang digunakan. Selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang memerlukan, dana yang diberikan sesuai dengan usaha apa yang ingin dibuat. Nama : Ahmad Daeng SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM? : Saya mengetahui dari anak saya. SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak? : Membantu, setidaknya untuk makan dan minum saja sudah cukup

SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM? : usaha yang saya gunakan dari Dana tersebut membuat kios SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM? : Saya menerimanya dari bapak kelurahan, dengan ketentuan yang berlaku Nama : Aldi Buifena SD : Apakah bapak mengetahui adanya DMAM? : Saya mengetahuinya dengan membaca koran dan dari saudara yang bekerja di salah satu kantor pemerintahan. SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak? : Membantu SD : Usaha apa yang dibuat bapak dari dana DMAM? : Usaha yang saya buat membuka kios bensin SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM? : Saya menerimanya dari bapak kelurahan, dengan ketentuan yang berlaku Nama : Felpina Kemaleta SD : Apakah Ibu mengetahui adanya DMAM? : Mengetahuinya dari dengar di radio dan tetangga yang mendapat bantuan DMAM. SD : Bergunakah dana DMAM untuk bapak? : Membantu SD : Usaha apa yang dibuat Ibu dari dana DMAM? : Usaha yang saya buat dari Dana DMAM menjual Sayur SD : Siapa yang datang memberikan dana DMAM? : Saya dapat uangnya dari bapak kelurahan.

Akuntabilitas Keuangan Di tahun anggaran 2014 Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur menganggarkan belanja Lampiran III langsung sebesar Rp. 42.984.101.000 dengan realisasin anggaran sebesar Rp. 41.740.670.959 atau 97,11% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014 No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi % 1 2 3 4 5 BELANJA LANGSUNG 42.984.101.000 41.740.670.959 97,11 1. Program Pelayanan 809.928.162 778.157.055 97,40 Adminsitrasi Pekrantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat 85.990.850 85.720.650 99,08 - Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air 286.500.000 266.351.943 92,97 - Penyediaan Jasa administrasi keuangan - Penyediaan Jasa Kebersihan kantor - Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan - Rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah - Penyediaan jasa angkutan beras & barang dinas - Koordinasi dan konsultasi pelaksanaan tugas lainnya dalam daerah 217.936.062 216.643.362 99,41 5.400.000 56.400.000 100 14.500.000 10.202.000 70,36 83.569.250 82.683.000 98,94 15.032.000 15.032.000 100 50.000.000 45.123.900 90,25 2 Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur - Pengadaan Perlengkapan gedung kantor - Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional - Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 883.091.250 744.836.470 84.34 102.207.250 82.398.550 80.62 314.284.000 207.541.920 66,04 39.100.000 39.100.000 100

No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi % 1 2 3 4 5 - Pemeliharaan rutin berkala 427.500.000 415.796.000 97.26 gedung kantor 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan 74.522.000 73.015.000 97,98 Keuangan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja 74.522.000 73.015.000 97,98 4. Program Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah - Monev Terpadu Perencnaan dan - Pelaksanaan Pembangunan Derah - Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah - Penyusunan Kajian Perencanaan Pembangunan Daerah 3.284.102.150 3.057.989.099 93,11 791.701.750 783.196.449 98,93 1.322.932.400 1.117.902.950 84,50 1.169.468.000 1.156.889.700 98,92 5. Program Dukungan Manajemen 1.077.855.100 1.015.728.200 94,24 Kerjasama Pembangunan Lembaga Internasional - Koordinasi Perencanaan 181.202,350 175.131.350 96,65 Kerjasama Pembangunan Lembaga Internasional - Peningkatan Kelembagaan 584.160.000 554.029.100 94,84 Pengelolaan Irigasi Partisipatif (Hibah WISMP) - Kemitraan Pelaksanaan 162.492.750 157.242.750 96,77 Program Lembaga Internasional - Fasilitasi forum DAS NTT 150.000.000 129.325.000 86,22 6. Program Desa Mandiri Anggur Merah - Fasilitasi dan Pendampingan Desa Anggur Merah - Pengembangan Desa Mandiri Anggur Merah 35.360.181.250 34.765.778.748 98,32 30.002.764.450 34.765.778.748 98,32 5.357.416.800 5.287.504.198 98,70

No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi % 1 2 3 4 5 7. Program Pengembangan Data 1.494.421.088 1.305.166.387 87,34 Perencanaan Dan Pembinaan Tata_Ruang - Pengembangan Basis Data 555.940.200 498.642.200 89,69 Perencanaan - Pembinaan dan Pengendalian 126.537.900 115.642.200 91,39 RTRW Provinsi - Perencanaan Pembangunan 811.942.988 690.881.487 85,09 Berbasis Desa/Kelurahan JUMLAH B 42.984.101.000 41.740.670.959 97.11 Tahun anggaran 2014 di Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp.7.228.000.000 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 7.034.072.456 atau 97,31% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2014 No Uraian Program dan Kegiatan Pagu Realisasi % 1 2 3 4 5 BELANJA TIDAK LANGSUNG - Gaji dan Tunjangan 5.351.080.850 5.199.155.956 97,16 - Tambahan penghasilan peningkatan kesejahteraan umum 1.876.919.150 1.834.916.500 97,76 JUMLAH A 7.228.000.000 7.034.072.456 97,31

Lampiran IV GLOSARIUM Anggaran : Merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) : adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) : adalah instansi pemerintah yang bergerak dibidang urusan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Hibah Indikator Masukan (Input) Indikator Keluaran (Output) Indikator Hasil (Outcome) Indikator Manfaat (Benefit) Indikator Dampak (Impact) tata ruang dan urusan perencanaan pembangunan daerah. : adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran. : adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang dari pemerintah daerah kepada individu atau masyarakat secara cuma-cuma. : adalah indikator yang mengukur jumlah sumber daya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material dan masukan lain yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. : adalah indikator yang digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan. : adalah indikator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. : adalah Indikator yang menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. : adalah indikator yang memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) : adalah dokumen anggaran yang dibuat oleh Sekretaris Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah untuk disampaikan kepada Kepala Daerah sebagai pedoman dalam penyusunan APBD berdasarkan Rencana Kerja Prioritas Daerah (RKPD) dari hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

(LAKIP) Realisasi Rencana : adalah dokumen pertanggungjawaban / dokumen yang berisi gambaran, perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. : adalah tindakan mewujudkan atau pencapaian suatu rencana, cita-cita atau keinginan : adalah sesuatu yang diinginkan yang dinyatakan denga tindakan yang menghasilkan sesuai yang diinginkan atau diharapkan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) : merupakan penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP Nasional yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik dilaksanakan secara langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana Strategis (RENSTRA) : adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) : merupakan penjabaran visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) : merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah, sebagai acuan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) : adalah sistem perencanaan dan pertanggungjawaban yang memuat dokumen perencanaan yang mengacu pada prinsipprinsip organisasi modern dan pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) : adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang