TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERAMALAN

TUGAS AKHIR. PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG RETUR PADA PT SATYA RAGAM TRUXPRESS SURABAYA (Studi Kasus pada Customer PT C)

TUGAS AKHIR PENANGANAN KOMPLAIN PELANGGAN PADA MY STUDIO HOTEL SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

Minggu-3. Metode Penaksiran Kuantitatif. Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

PENENTUAN PERAMALAN (FORECASTING) PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND LEAST SQUARE

1. PENGERTIAN. Anggaran Penjualan Hal 5

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

PENYUSUNAN PROYEKSI PENJUALAN ASPHALT HOT MIX MENGGUNAKAN METODE TREND PADA PT TJA

RAMALAN PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA CV. RODA MITRA LESTARI

ANGGARAN PERUSAHAAN. Oleh : Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A. (Digunakan di lingkungan sendiri, sebagai buku ajar mata kuliah Anggaran Perusahaan)

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN TEORI. perubahan bertambah disebut trend positif atau. naik. Sebaliknya, jika rata rata perubahan berkurang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN ESTIMASI PERMINTAAN PASAR

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN

PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA OPERASI PADA PT SOCFIN INDONESIA MEDAN

BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN

BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG MEDAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal E-Journal Studia Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN SUMBAGUT

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

ANGGARAN PENJUALAN. Muniya Alteza.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR SKRIPSI

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERHITUNGAN ANGGARAN PENJUALAN PADA INDUSTRI KERUPUK TIGA PUTRA DAHA HULU SUNGAI SELATAN. Normi (Universitas Lambung Mangkurat)

ANALISA PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKUDENGANMETODE EOQPADA PT SENTOSA PLASTIKMEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

PERAMALAN PRODUKSI PRODUK BATEEQ MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PT. EFRATA RETAILINDO SUKOHARJO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

SKRIPSI FORECAST PENJUALAN TEGEL ABU-ABU PADA PERUSAHAAN JAYA TEGEL SURAKARTA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT RAJAWALI NUSINDO CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PERINTIS PERKASA AUTHORIZED SERVICE

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. estimasi data yang akan datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian

PERAMALAN PENJUALAN MOBIL MITSUBISHI PADA PT LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: 21140026 PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017

TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Akuntansi Politeknik NSC Surabaya Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: 21140026 PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NSC SURABAYA 2017

TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: 21140026 Politeknik NSC Surabaya Tanggal 31 Mei 2017 Menyetujui : Pembimbing I Pembimbing II (Dr. Siti Mahmudah, S.Sos, M.Si.) (Ita Megasari, S.E., M.S.A.) NIDN. 0723107302 NIDN. 0715037101 Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi (Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.) NIDN. 0728088506 ii

TUGAS AKHIR PERAMALAN PENJUALAN PLYWOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST SQUARE DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT X SURABAYA Oleh: SITI NURHAZANAH NIM: 21140026 Telah dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 16 Juni 2017 Dan telah dinyatakan memenuhi syarat Tim Penguji: 1. Nur Aida Razak, S.E., M.S.A. 1.... 2. Dyah Widowati, S.H., M.M. 2.... iii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-nya serta kerja keras dan kedisiplinan, dalam penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir yang berjudul Peramalan Penjualan Plywood dengan Menggunakan Metode Least Square dan Perputaran Persediaan Pada PT X Surabaya dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian pada Program Studi Akuntansi Diploma III Politeknik NSC Surabaya, untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi (A.Md., Ak.). Penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada : 1. Bapak Eko Tjiptojuwono, S.E., M.M., selaku Direktur Politeknik NSC Surabaya. 2. Bapak Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A., selaku Ketua Progam Studi Akuntansi. 3. Ibu Dr. Siti Mahmudah, S.Sos, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I. 4. Ibu Ita Megasari, S.E., M.S.A., selaku Dosen Pembimbing II. 5. Bapak Andiko, selaku Pimpinan PT X Surabaya. 6. Bapak Tan Sing Lukmanto, selaku Manager PT X Surabaya. 7. Seluruh karyawan PT X Surabaya. 8. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil. 9. Teman-teman Program Studi Akuntansi Angkatan 2014 yang saling mendukung dan saling memotivasi. iv

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang dari semua pihak yang ingin meneliti objek yang sama. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan maupun masyarakat umum. Surabaya, 31 Mei 2017 Siti Nurhazanah v

PERNYATAAN Saya, Siti Nurhazanah (21140026) menyatakan bahwa : 1. Tugas Akhir saya ini adalah asli dan benar hasil karya saya sendiri, bukan hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari hasil karya orang lain. Tugas Akhir ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Politeknik NSC Surabaya, maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan. 3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di Politeknik NSC Surabaya. Surabaya, 31 Mei 2017 Yang membuat Pernyataan, Siti Nurhazanah NIM: 21140026 vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN.iii KATA PENGANTAR.iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS vi DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRACT. xii ABSTRAKSI xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan Masalah....... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3 1. Tujuan Penelitian... 3 2. Manfaat Penelitian.. 3 BAB II LANDASAN TEORI A. Plywood... 5 1. Pengertian Plywood.. 5 2. Jenis-Jenis Plywood.. 6 B. Pengertian Peramalan Jualan. 6 C. Tujuan Peramalan Penjualan... 7 D. Metode Metode Peramalan Penjualan.. 7 1. Metode Kualitatif (Qualitative Methods) 7 2. Metode Kuantitatif (Quantitative Methods). 8 vii

E. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 11 1. Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turnover). 11 2. Manfaat Menghitung Perputaran Persediaan (Inventory Turnover). 12 BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum... 13 1. Profil Perusahaan... 13 2. Struktur Organisasi Perusahaan... 14 3. Bidang Usaha 17 4. Aktivitas Perusahaan... 18 B. Pembahasan 19 1. Teknik Pengumpulan Data 19 2. Hasil Penelitian.. 21 3. Perhitungan Peramalan Penjualan Plywood. 23 4. Perhitungan Perputaran Persediaan Plywood... 27 5. Pembahasan. 30 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...34 B. Saran..35 DAFTAR PUSTAKA.. 36 viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. 5 Gambar 3.1.14 ix

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jenis-Jenis Plywood..17 Tabel 3.2 Jenis-Jenis Melamine...18 Tabel 3.3 Jenis-Jenis Teakwood.18 Tabel 3.4 Data Penjualan Plywood Merk A 21 Tabel 3.5 Data Penjualan Plywood Merk B 21 Tabel 3.6 Data Persediaan Plywood Merk A..22 Tabel 3.7 Data Persediaan Plywood Merk B..22 Tabel 3.8 Perhitungan Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..23 Tabel 3.9 Persamaan Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..24 Tabel 3.10 Hasil Forecasting Penjualan Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..25 Tabel 3.11 Perhitungan Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..25 Tabel 3.12 Persamaan Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..26 Tabel 3.13 Hasil Forecasting Penjualan Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..27 Tabel 3.14 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm..28 Tabel 3.15 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk A Periode April 2016-April 2017...29 Tabel 3.16 Perhitungan Inventory TurnoverPlywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm..29 Tabel 3.17 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk B Periode April 2016-April 2017...30 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Lampiran 2: Lampiran 3: Lampiran 4: Lampiran 5: Lampiran 6: Lampiran 7: Lampiran 8: Lampiran 9: Data Forecasting Penjualan Plywood Merk A dan Merk B Periode Mei 2017 Desember 2017. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 3,6 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 4,8 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 7,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 8,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 11,5 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk A Kualitas A Ukuran Ketebalan 15 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 3,6 mm. Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 4,8 mm. Lampiran 10: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 7,5 mm. Lampiran 11: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 8,5 mm. Lampiran 12: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 11,5 mm. Lampiran 13: Perputaran Persediaan Plywood Merk B Kualitas A Ukuran Ketebalan 15 mm. Lampiran 14: Kartu Bimbingan Tugas Akhir. xi

ABSTRACT This study aims to determine the forecast sales and plywood inventory turnover during the year 2017 at PT X Surabaya. Data collection techniques conducted by observation, interview and documentation. The data analysis technique is quantitative descriptive, because this research is intended to explain the sales forecast and inventory turnover in PT X Surabaya during the period of 2017. The results show that: (1) The sales plywood forecast A brand A quality of several sizes increased, Stable and decreasing. For those experiencing improvements, among others; Size of 2.7 mm by 3.07%; 3.6 mm at 1.85%; 7.5 mm at 5.46%; 11.5 mm by 1.21% and 15 mm by 0.88%. A stable monthly sale occurs at 8.5 mm in size. While sales of plywood which decreased 4.8 mm size of 5.46%, this is related to the smaller turnover compared to other sizes during the period of May 2017 until December 2017 while for the sale of plywood forecast Brand B quality A few sizes experienced Increase and decrease. For those experiencing improvements, among others; 3.6 mm by 0.14%; 4.8 mm at 5.32%; 8.5 mm by 6.40% and 15 mm by 1.52%. While the size decreased, among others; 2.7 mm at 1.73%; 7.5 mm by 3.48% and 11.5 mm by 2.84%. (2) Average inventory turnover of plywood Brand A quality A is good enough, especially for size 3.6 mm and 7.5 mm, while for plywood Brand B quality A size 2.7 mm, 3.6 mm, 4.8 Mm and 7.5 mm less good, the size of 8.5 mm and 11.5 mm is quite good and 15 mm is very good. Keywords: Plywood, Sales Forecast, Inventory Turnover. xii

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ramalan penjualan dan perputaran persediaan plywood selama tahun 2017 pada PT X Surabaya.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif, karena penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan ramalan penjualan dan perputaran persediaan pada PT X Surabaya selama periode tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ramalan penjualan plywood merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%, hal ini berkaitan dengan perputaran persediaanya lebih kecil dibandingkan ukuran lain selama periode bulan Mei 2017 sampai dengan bulan Desember 2017 sedangkan untuk ramalan penjualan plywood Merk B kualitasa beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. (2) Rata-rata perputaran persediaan plywood Merk A kualitas A sudah cukup baik terutama untuk ukuran 3,6 mm dan 7,5 mm, sedangkan untuk plywood Merk B kualitas A ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan 7,5 mm kurang baik, ukuran 8,5 mm dan 11,5 mm cukup baik dan 15 mm sangat baik. Kata Kunci: Plywood, Ramalan Penjualan, Perputaran Persediaan. xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak perusahaan dituntut untuk bisa mengantisipasi keadaan yang akan terjadi di masa yang akan datang, serta adanya krisis ekonomi global yang sedang melanda dan persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat mengakibatkan kemungkinan perusahaan itu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa melihat peluang yang ada dan memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya, sebab tujuan utama dari para pelaku bisnis adalah meningkatkan penjualan agar dapat memperoleh keuntungan yang paling maksimal. Salah satu faktor utama yang berpengaruh dan merupakan faktor yang perlu ditingkatkan adalah faktor persediaan/produksi barang. Jika persediaan/produksi barang menghasilkan kualitas yang baik maka permintaan konsumen terhadap barang tersebut akan meningkat sehingga omset penjualan pun ikut meningkat pula. Untuk itu perusahaan perlu membuat ramalan penjualan agar bisa memperkirakan penjualan yang akan terjadi di masa yang akan datang, apakah mencapai target penjualan atau melebihi target yang diinginkan perusahaan dan menghitung perputaran persediaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. 1

2 Kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan melalui efisiensi terhadap penggunaan sumber daya perusahaan. Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dapat dievaluasi melalui rasio, salah satunya perputaran persediaan. Perputaran persediaan cukup penting karena persediaan merupakan pos aktiva lancar yang cukup besar nilainya. Pengelolaan persediaan yang baik dalam perusahaan dapat mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba perusahaan. Peramalan penjualan (sales forecasting) dalam hal ini berperan penting, sebab merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pengambilan keputusan. Data dari peramalan penjualan sebelumnya dapat digunakan untuk dasar perencanaan pemesanan/pembelian barang yang akan dijual kembali. Jumlah pemesanan barang di waktu yang akan datang seharusnya disesuaikan dengan kemampuan menjual, sehingga tidak terjadi pemesanan/pembelian yang berlebihan atau kekurangan, yang berakibat banyak barang yang tidak laku atau kehilangan kesempatan menjual, dan banyak permintaan yang tidak terlayani. Ada dua metode dalam memproyeksikan taksiran penjualan, menurut Rahayu dan Rachman (2013:32-36) yaitu; metode kualitatif dan metode kuantitatif. Dalam metode kuantitatif terdapat beberapa metode antara lain; metode trend bebas, metode trend setengah rata-rata, metode momen dan metode kuadrat terkecil (least square). Diantara beberapa metode tersebut metode

3 kuadrat terkecil adalah metode sederhana dan mudah dipahami. Sehubungan dengan alasan tersebut penulis berkeinginan untuk membahasnya lebih lanjut dalam penelitian yang berjudul Peramalan Penjualan Plywood dengan Menggunakan Metode Least Square dan Perputaran Persediaan Pada PT X Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peramalan penjualan plywood dengan menggunakan metode least square pada PT X periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017? 2. Bagaimanakah rasio perputaran persediaan plywood (barang dagang) pada PT X periode April 2016 sampai dengan April 2017? Plywood yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Plywood Merk A dan Merk B kualitas A ukuran ketebalan 2,7 mm sampai dengan 15 mm. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Atas latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peramalan penjualan periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 dan perputaran persediaan barang dagang pada PT X periode April 2016 sampai dengan April 2017.

4 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai peramalan penjualan (sales forecasting) dan perputaran persediaan. b. Bagi Perusahaan Untuk memberikan informasi yang dapat digunakan oleh PT X terkait dengan gambaran atau ramalan penjualan periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 dan perputaran persediaannya periode April 2016 sampai dengan April 2017. Dan atas hasil peramalan dan perhitungan perputaran persediaan tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. c. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai referensi ilmiah bagi pembaca/peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

5 BAB II LANDASAN TEORI A. Plywood 1. Pengertian Plywood Menurut (Markom:2015) plywood atau tripleks adalah salah satu produk kayu olahan dari bahan kayu solid. Produk ini terbuat dari lembaran kayu tipis. Menurut (Firman:2017) plywood atau tripleks atau multipleks adalah kayu lapis atau sejenis papan yang terdiri dari lapisan kayu yang direkatkan bersama-sama dengan mengunakan lem. Menurut (Arafuru:2015) triplek (plywood) adalah kayu pabrikasi yang dibuat dari kayu solid yang diproses menjadi lembaranlembaran berukuran tipis. Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa plywood adalah kayu lapis yang diolah dengan cara merekatkan beberapa lapisan kayu dengan menggunakan lem. Sumber: www.biopolish.com (2017). Gambar 2.1 Multipleks atau Plywood

6 2. Jenis Jenis Plywood Multipleks atau plywood atau kayu lapis dibuat dari kulit kayu yang berlapis-lapis. Menurut (Arafuru:2016) terdapat dua macam multipleks berdasarkan bahan bakunya, antara lain: a) Kayu Lunak (soft wood) adalah multipleks yang dibuat dari kayu yang memiliki struktur lunak seperti sengon, jingjing, angsana, dan lain-lain. b) Kayu Keras (hard wood) adalah multipleks yang dibuat dari kayu yang mempunyai struktur keras seperti meranti, mangga, jambu, nangka, dan lain-lain. B. Pengertian Peramalan Penjualan Pengertian peramalan penjualan menurut Nafarin (2007:96), Ramalan Jualan (sales forecasting) merupakan proses aktivitas memperkirakan produk yang akan dijual di masa mendatang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pernah terjadi dan/atau mungkin terjadi. Menurut Rahayu dan Rachman (2013:31), taksiran penjualan (sales forecasting) adalah suatu teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu, atau suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang. Menurut Husnayetti (2012:25), forecast penjualan atau ramalan penjualan adalah proyeksi permintaan konsumen untuk masa yang akan datang.

7 Menurut Adisaputro dan Asri (1983:147), menyatakan bahwa Forecast Penjualan adalah proyek teknis daripada permintaan langganan potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi. Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peramalan penjualan adalah teknik memperkirakan tingkat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dijual dengan cara mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang berdasarkan data yang pernah terjadi. C. Tujuan Peramalan Penjualan Adapun tujuan dari peramalan penjualan menurut Dharmanegara (2010:148) adalah untuk mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan, untuk perencanaan keuangan dan manajemen strategi puncak. Manajer pemasaran menggunakan ramalan penjualan untuk menentukan alokasi optimal tenaga penjualan, menyusun tujuan penjualan dan merencanakan promosi dan iklan. D. Metode-Metode Peramalan Penjualan Ada dua metode dalam memproyeksikan taksiran penjualan, menurut Rahayu dan Rachman (2013:32-36) antara lain: 1. Metode Kualitatif (Qualitative Methods) Merupakan suatu teknik proyeksi penjualan yang didasarkan atas pendirian/sikap, kepercayaan/keyakinan, perasaan, pengalaman, dan intuisi manajer sehingga hal ini benar-benar bersifat subjektif.

8 Metode kualitatif ini meliputi: a. Pendapat dewan eksekutif, yaitu suatu kelompok manajer yang dibentuk untuk mengestimasi permintaan konsumen. b. Gabungan kemampuan penjualan, merupakan estimasi dari setiap tenaga penjual yang mereka yakini dapat dicapai untuk periode yang akan datang dari setiap wilayah penjualan untuk kemudian digabung dengan wilayah penjualan lainnya sehingga menjadi taksiran penjualan perusahaan secara keseluruhan. c. Pendapat dari pakar. d. Melakukan riset pasar, di mana perusahaan mensurvei konsumen untuk mengetahui produk apa yang mereka inginkan dengan perkiraan permintaan atas jumlah produk tersebut. 2. Metode Kuantitatif (Quantitative Methods) Merupakan cara penaksiran penjualan menggunakan model-model matematik (statistic) sehingga lebih objektif. Cara penaksiran metode ini terbagi atas: a. Analisis Trend, merupakan model time series yang terdiri atas: 1) Metode Trend Bebas (Free Hand Method) Meskipun metode ini masuk ke dalam kategori kuantitatif tetapi metode ini tidak menggunakan rumus matematik, sehingga masih bersifat subjektif. 2) Metode Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average Method) Dalam metode ini data dibedakan ke dalam:

9 a) Data genap, dibagi lagi menjadi: (1) Data genap kelompok genap (2) Data genap kelompok ganjil b) Data ganjil, untuk menaksir jumlah tertentu di waktu yang akan datang digunakan persamaan garis lurus, dengan persamaan sebagai berikut: Di mana: Y = a + bx = a = Rata-rata kelompok I; x = Y 1 n 1 x 2 - X1 b = di mana x 1 Y = 2 n 1 3) Metode Trend Moment (Moment Trend Method) Dalam metode ini data tidak dibedakan ke dalam data genap ataupun data ganjil terhadap parameter X. Untuk mengetahui taksiran jumlah tertentu digunakan persamaan garis lurus: Y = a + bx = Untuk mencari nilai a dan b digunakan persamaan berikut ini: Y = a + b X XY = a X + b X 2 4) Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) Metode ini merupakan penyederhanaan dari metode trend moment, di mana X = 0, dengan adanya penyederhanaan tersebut maka rumusnya adalah sebagai berikut: n 2

10 a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + bx = Dalam metode ini data dibedakan dalam data genap dan data ganjil. b) Analisis Korelasi, merupakan model sebab akibat yang menghubungkan antar variabel melalui model regresi linier dan korelasi. c) Analisis untuk tujuan khusus (specific purpose method) : 1) Analisis industri, untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap keadaan industri secara keseluruhan. 2) Analisis Lini Produk, untuk menganalisis produk yang dihasilkan. Metode ini dilakukan jika perusahaan menghasilkan lebih dari satu macam produk. 3) Analisis Pengguna Akhir, merupakan analisis akhir dari produk, apakah produk tersebut merupakan produk untuk konsumsi atau produk untuk industri (memerlukan proses produksi lanjutan sebelum produk tersebut dapat dikonsumsi).

11 E. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 1. Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menurut (Wibowo:2014) perputaran persediaan merupakan salah satu rasio aktivitas. Menurut Harmono (2015:109) perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus: Inventory Turnover = Penjualan Rata rata Persediaan Menurut Fahmi (2014:77-78) Rasio inventory turnover ini melihat sejauh mana tingkat yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Adapun rumus inventory turnover (perputaran persediaan) adalah: Inventory Turnover = Cost of Good Sold Average Inventory Keterangan: Inventory Turnover = Perputaran Persediaan Cost of Good Sold = Harga Pokok Penjualan Average Inventory = Rata-rata Persediaan Tingkat persediaan dari masing-masing persediaan dapat diketahui dari: a) Perputaran bahan baku (raw material turnover), yaitu jumlah seluruh bahan baku yang digunakan dalam suatu periode dibagi rata-rata seluruh bahan baku selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. b) Perputaran persediaan dalam proses (work in process turnover), yaitu jumlah pekerjaan dalam proses yang ditransfer menjadi produk jadi

12 dibagi rata-rata pekerjaan dalam proses persediaan selama periode tersebut. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. c) Perputaran persediaan barang jadi (finished goods turnover), yaitu dinyatakan seluruh biaya produk yang dijual dibagi rata-rata biaya persediaan barang jadi. Hasilnya dinyatakan dalam frekuensi. Perputaran persediaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perputaran persediaan barang jadi (plywood). 2. Manfaat Menghitung Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menurut (Wibowo:2014) perhitungan perputaran persediaan bagi suatu perusahaan sangat penting, antara lain: a) Dapat diketahui apakah pengelolaan persediaan telah dilakukan dengan baik atau tidak. b) Dapat diketahui kecepatan dari pergantian persediaan, di mana semakin tinggi pergantian persediaan, maka semakin tinggi biaya yang dapat dihemat sehingga laba perusahaan naik. c) Pada dasarnya suatu perusahaan yang baik adalah apabila persediaan barang yang dijual/diproduksi cepat berganti sehingga biaya penyimpanan serta tingkat kerusakan barang semakin rendah yang dapat menyebabkan kenaikan laba perusahaan.

13 BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum 1. Profil Perusahaan PT X merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang distributor plywood, melamine, teakwood dan beberapa jenis kayu lainnya. Perusahaan ini didirikan di Jakarta, pada tanggal 22 Februari 2011. Perusahaan ini berpusat di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan usahanya, perusahaan ini memiliki gudang yang beralamat di Jalan Margomulyo, Surabaya dan kantor cabang di Jalan Sidodadi, Surabaya, dan segala aktivitas operasionalnya berlangsung di Surabaya. Tujuan perusahaan ini adalah memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang bermutu, dengan harga terjangkau dan berkualitas baik sehingga dapat menjadi salah satu perusahaan distributor terkemuka di Jawa Timur. Pangsa pasar perusahaan ini tidak hanya di kota Surabaya saja, melainkan banyak di kota-kota besar bahkan di luar Pulau Jawa ada. Seperti wilayah Ambon, Tarakan, Ternate, Bima, Makassar dan lainlain.

14 2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan pedoman untuk menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing bagian yang terlibat di dalam PT X Surabaya. Dengan adanya sruktur organisasi maka akan mempermudah dalam melakukan identifikasi pada fungsi dan jabatan yang berperan dalam target atau rencana pekerjaan yang ingin dicapai oleh perusahaan. DIREKTUR MANAJER SUPERVISOR DIVISI PENJUALAN DIVISI PEMBELIAN DIVISI GUDANG Staf Bagian Penjualan Staf Bagian Pembelian Staf Kepala Gudang Penjualan Sumber: Data Internal PT X (2017) Pembelian Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT X Surabaya PT X Surabaya memiliki 10 orang karyawan, terdiri dari: a. Direktur : 1 Orang b. Manajer : 1 Orang c. Supervisor : 1 Orang d. Bagian Penjualan : 1 Orang e. Staf Penjualan : 1 Orang

15 f. Bagian Pembelian : 1 Orang g. Staf Pembelian : 1 Orang h. Kepala Gudang : 1 Orang i. Staf Gudang : 2 Orang Bedasarkan Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT X Surabaya rincian tugas pokok masing masing divisi sebagai berikut : a. Direktur 1) Memimpin perusahaan dengan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. 2) Memilih, menunjuk, dan mengevaluasi kinerja dari manajer dan karyawan. 3) Memastikan ketersediaan sumber daya keuangan. 4) Menyetujui anggaran tahunan. 5) Menetapkan gaji dan kompensai dari manajemen perusahaan. b. Manajer 1) Mengawasi seluruh staf kantor. 2) Melakukan evaluasi kinerja staf. 3) Memastikan data data staf selalu diperbaharui. c. Supervisor 1) Mengontrol dan mengevaluasi kinerja staf. 2) Memecahkan masalah yang timbul sehari-hari. 3) Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasan.

16 d. Bagian Penjualan 1) Bertugas untuk menjual barang-barang ke konsumen. 2) Menentukan harga jual barang untuk memastikan tercapainya target penjualan. 3) Mencari pelanggan baru. e. Bagian Pembelian 1) Membuat perencanaan pembelian barang ke supplier. 2) Memesan barang-barang yang diperlukan oleh perusahaan. 3) Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang diharapkan. f. Kepala Gudang 1) Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang datang sesuai dengan pesanan. 2) Mengecek kesesuaian antara barang dengan surat jalan. 3) Membuat laporan bulanan stock barang kepada pimpinan. 4) Menyiapkan barang sesuai dengan memo pesanan dari relasi untuk dikirim. g. Staf 1) Entry data perusahaan sesuai dengan divisi masing-masing. 2) Melakukan arsip data perusahaan.

17 3. Bidang Usaha PT X bergerak dibidang usaha distributor plywood, melamine, teakwood dan beberapa jenis kayu olahan lainnya. Kegiatan usahanya adalah membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kembali kepada konsumen tanpa merubah bentuk dan kualitas barang tersebut. Perusahaan ini juga menyediakan barang-barang sesuai dengan permintaan konsumen. Bagi perusahaan ini kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Untuk mewujudkan hal itu, perusahaan ini mengutamakan kualitas barang yang baik dan pelayanan yang maksimal. Jenis-jenis produk yang dijual terlihat pada Tabel 3.1, 3.2 dan 3.3. Tabel 3.1 Jenis-Jenis Plywood KUALITAS MERK UKURAN KETEBALAN A A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm B A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm C A dan B Plywood 2,7 mm Plywood 3,6 mm Plywood 4,8 mm Plywood 7,5 mm Plywood 8,5 mm Plywood 11,5 mm Plywood 15 mm Sumber: Data Internal PT X (2017).

18 Tabel 3.2 Jenis-Jenis Melamine MERK KUNCI UKURAN Melamine Doft Putih 2,7 mm Melamine Kilap Putih 2,7 mm Melamine Putih 27, mm BINTANG Melamine Biru 2,7 mm Sumber: Data Internal PT X (2017). Tabel 3.3 Jenis-Jenis Teakwood MERK UKURAN LURUS Teakwood 2,7 mm SILVER Teakwood 2,7 mm Sumber: Data Internal PT X (2017). 4. Aktivitas Perusahaan Aktivitas pembelian meliputi kegiatan pembelian barang dagangan ke supplier. Dalam melakukan pembelian, bagian pembelian menyiapkan dokumen yang berkaitan dengan pembelian (daftar penawaran, daftar stock barang dan purchase order) dan harus melakukannya berdasarkan permintaan pembelian barang dari bagian gudang atau sesuai dengan hasil diskusi antara manajer dan bagian pembelian. Aktivitas penjualan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penjualan barang dagang. Bagian penjualan memasarkan produkproduk perusahaan kepada pelanggan dan melakukan penawaran barang tersebut kepada pelanggan. Setelah mendapat pesanan dari pelanggan maka bagian penjualan akan berkoordinasi dengan bagian gudang mengenai persediaan barang yang dipesan dan mengenai pengiriman

19 barang tersebut. Aktivitas pengelolaan persediaan meliputi kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengiriman barang. Bagian gudang mencatat mutasi barang yang terjadi antara penerimaan barang, pengiriman barang kepada pelanggan. Jika persediaan barang di gudang mulai berkurang atau menipis, bagian gudang berkoordinasi dengan bagian pembelian untuk melakukan permintaan pembelian barang, kemudian bagian pembelian berkoordinasi dengan bagian penjualan untuk mencegah terjadinya penjualan barang yang kuantitasnya kurang memadai. B. Pembahasan 1. Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data 1) Data Primer adalah data yang langsung diperoleh melalui aktivitas wawancara antara penulis dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu bagian pembelian, bagian penjualan dan bagian gudang. 2) Data Sekunder adalah data yang telah tesedia dari perusahaan seperti struktur organisasi, data persediaan, dan data penjualan. b. Sumber Data Untuk memperoleh data dan informasi, maka pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara sebagai berikut: 1) Observasi Merupakan proses pengambilan data dalam penelitian di mana penulis atau peneliti melihat situasi penelitian secara langsung.

20 2) Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Seperti wawancara dengan bagian penjualan, pembelian maupun gudang. 3) Dokumentasi Merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara studi kepustakaan berhubungan dengan tujuan penelitian yang bersumber pada dokumen yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek penelitian seperti data penjualan dan data persediaan. c. Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif-kuantitatif. Metode deskriptifkuantitatif adalah metode yang bersifat penjelasan dan keterangan dalam bentuk angka-angka dan tabel yang mendeskripsikan kembali apa yang diperoleh di lapangan dalam bentuk paparan statistik, sehingga penulisi hanya menggambarkan seluruh peristiwa yang terjadi di lapangan dalam bentuk kuantitatif (angka) saja. Adapun metode yang digunakan untuk menghitung yaitu dengan metode least square (kuadrat terkecil). 2. Hasil Penelitian a. Data realisasi penjualan plywood pada PT X Surabaya periode bulan April 2016 April 2017 sebagai berikut:

21 Tabel 3.4 Data Penjualan Plywood Merk A PERIODE MERK A & KUALITAS A PENJUALAN 2016 2017 2,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL 12.725 4.268 16.958 2.025 5.583 2.958 2.573 MEI 14.782 17.150 12.097 4.082 5.290 4.631 3.621 JUNI 30.377 18.106 6.783 1.633 11.218 13.901 5.122 JULI 9.509 8.112 2.072 1.990 3.641 3.172 2.278 AGUSTUS 10.718 13.305 6.715 3.240 10.486 8.285 5.322 SEPTEMBER 26.515 13.664 6.025 4.230 10.570 10.723 6.277 OKTOBER 21.091 8.433 4.778 6.817 11.317 9.616 4.624 NOVEMBER 33.252 18.520 3.566 5.030 7.714 11.142 3.900 DESEMBER 23.476 17.608 3.284 6.730 9.379 9.799 6.256 JANUARI 36.709 33.863 5.504 7.035 6.390 6.659 4.415 FEBRUARI 27.953 26.946 4.935 4.610 9.758 9.937 4.811 MARET 36.358 6.321 2.471 9.435 6.896 5.224 3.850 APRIL 3.553 1.606 5.827 4.385 4.689 5.924 2.830 JUMLAH ( ) 287.018 187.902 81.015 61.242 102.931 101.971 55.879 Sumber: Data Internal PT X (2017). Tabel 3.5 Data Penjualan Plywood Merk B PERIODE MERK B & KUALITAS A PENJUALAN 2016 2017 2,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL 2.262 65 639 1.089 530 1.154 274 MEI 4.840 225 730 1.264 250 486 3.505 JUNI 1.470 80 287 1.244 110 739 8.690 JULI 1.997 15 1.300 1.135 75 15 3.024 AGUSTUS 9.335 1.075 2.428 2.902 376 240 7.693 SEPTEMBER 8.553 437 3.547 2.937 580 1.115 4.186 OKTOBER 6.648 4.936 6.544 8.280 828 3.043 3.433 NOVEMBER 3.243 633 6.801 5.690 872 1.154 1.892 DESEMBER 1.796 402 3.518 2.512 1.300 1.005 7.468 JANUARI 579 160 520 664 320 360 6.893 FEBRUARI 1.915 33 1.115 700 330 600 3.034 MARET 5.914 470 365 129 0 505 9 APRIL 3.310 40 6.690 412 330 210 210 JUMLAH ( ) 51.862 8.571 34.484 28.958 5.901 10.626 50.311 Sumber: Data Internal PT X (2017).

22 PERIODE Tabel 3.6 Data Persediaan Plywood Merk A MERK A & KUALITAS A 2016 2017 2,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL 6.657 3.949 2.210 846 3.384 1.557 1.397 MEI 10.625 7.737 5.230 564 2.564 1.546 970 JUNI 5.248 2.602 3.066 531 4.173 3.673 2.166 JULI 6.989 2.308 2.394 141 3.512 3.721 1.890 AGUSTUS 6.271 2.309 719 501 1.236 4.886 2.832 SEPTEMBER 3.506 5.871 2.254 571 2.206 3.753 2.715 OKTOBER 3.415 3.772 5.763 754 1.289 857 689 NOVEMBER 3.913 438 4.970 1.024 4.605 2.455 1.221 DESEMBER 16.437 4.224 1.686 694 5.606 1.336 297 JANUARI 9.478 2.361 2.482 459 4.246 1.537 578 FEBRUARI 9.025 3.805 3.707 649 4.678 3.220 2.499 MARET 11.917 4.888 4.176 1.514 3.582 2.826 1.713 APRIL 8.114 7.002 5.909 629 1.613 612 4.535 JUMLAH ( ) 101.595 51.266 44.566 8.877 42.694 31.979 23.502 Sumber: Data Internal PT X (2017). PERIODE Tabel 3.7 Data Persediaan Plywood Merk B MERK B & KUALITAS A 2016 2017 2,7 mm 3,6 mm 4,8 mm 7,5 mm 8,5 mm 11,5 mm 15 mm APRIL 21.560 1.890 9.217 6.863 977 577 576 MEI 16.720 1.665 8.487 5.599 807 861 631 JUNI 21.250 1.585 8.200 4.355 697 52 509 JULI 26.503 1.570 6.900 3.220 622 37 485 AGUSTUS 30.668 495 5.592 1.118 426 217 460 SEPTEMBER 23.115 988 9.885 2.481 26 502 74 OKTOBER 33.967 1.074 10.621 6.701 478 889 65 NOVEMBER 30.724 813 8.020 6.511 6 505 9 DESEMBER 28.928 969 6.602 4.699 86 130 35 JANUARI 28.349 809 6.082 4.035 326 330 366 FEBRUARI 26.434 776 4.967 3.335 476 1.060 300 MARET 20.520 306 6.402 3.206 476 415 291 APRIL 17.210 266 4.212 2.794 146 205 1.425 JUMLAH ( ) 325.948 13.206 95.187 54.917 5.549 5.780 5.226 Sumber: Data Internal PT X (2017).

23 b. Penyusunan ramalan penjualan dan perputaran persediaan plywood PT X berdasarkan atas: 1) Data penjualan di bulan yang sama pada tahun sebelumnya. 2) Data persediaan yang ada. 3. Perhitungan Peramalan Penjualan (Forecasting) Plywood Perhitungan peramalan penjualan (forecasting) plywood dengan menggunakan metode least square (kuadrat terkecil). Penulis mengambil contoh perhitungan untuk plywood ukuran 2,7 mm Merk A dan Merk B kualitas A. Tabel 3.8 Perhitungan Forecasting Penjualan Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE PENJUALAN 2016-2017 (n) PENJUALAN (Y) X X 2 XY APRIL 12.725-6 36-76.350 MEI 14.782-5 25-73.910 JUNI 30.377-4 16-121.508 JULI 9.509-3 9-28.527 AGUSTUS 10.718-2 4-21.436 SEPTEMBER 26.515-1 1-26.515 OKTOBER 21.091 0 0 0 NOVEMBER 33.252 1 1 33.252 DESEMBER 23.476 2 4 46.952 JANUARI 36.709 3 9 110.127 FEBRUARI 27.953 4 16 111.812 MARET 36.358 5 25 181.790 APRIL 3.553 6 36 21.318 JUMLAH ( ) 287.018 0 182 157.005 a = Y/n 22.078,31 b = XY / X 2 862,66 Y = a + bx Y = 22.078,31 + 862,66 (X) Sumber: Data Sekunder Diolah (2017).

24 Penyelesaian dengan rumus: a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + b X Untuk meramalkan penjualan di bulan Mei 2017 adalah: Y = a + bx Y Mei 2017 = 22.078,31 + 862,66 (7) = 22.078,31 + 6.038,62 = 28.116,93 unit. Persamaan peramalan penjualan (forecasting) plywood untuk ukuran ketebalan 3,6 mm sampai dengan 15 mm disajikan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut: Tabel 3.9 Persamaan Forecasting Penjualan Plywood Merk A NO UKURAN PERSAMAAN 1 Plywood 3,6 mm Y = 14.454,0 + 307,46 (X) 2 Plywood 4,8 mm Y = 6.231,92-666,66 (X) 3 Plywood 7,5 mm Y = 4.710,92 + 416,20 (X) 4 Plywood 8,5 mm Y = 7.917,77 + 0,02 (X) 5 Plywood 11,5 mm Y = 7.843,92 + 103,37 (X) 6 Plywood 15 mm Y = 4.298,38 + 40,36 (X) Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1. Berdasarkan persamaan forecasting penjualan plywood pada Tabel 3.9 maka peramalan penjualan (forecasting) plywood periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 untuk merk A kualiatas A adalah sebagai berikut:

25 Tabel 3.10 Hasil Forecasting Penjualan Plywood Merk A Periode Mei 2017 Desember 2017 NO UKURAN PERIODE PENJUALAN TAHUN 2017 MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES 1 Plywood 2,7 mm 28.116,93 28.979,59 29.842,25 30.704,91 31.567,57 32.430,23 33.292,89 34.155,55 Prosentase 3.07% 6.14% 9.20% 12.27% 15.34% 18.41% 21.48% 2 Plywood 3,6 mm 16.606,22 16.913,68 17.221,14 17.528,6 17.836,06 18.143,52 18.450,98 18.758,44 Prosentase 1.85% 3.70% 5.55% 7.41% 9.26% 11.11% 12.96% 3 Plywood 4,8 mm 1.565,3 898,64 231,98-434,68-1.101,34-1.768-2.434,66-3.101,32 Prosentase -42.59% -85.18% -127.77% -170.36% -212.95% -255.54% -298.13% 4 Plywood 7,5 mm 7.624,32 8.040,52 8.456,72 8.872,92 9.289,12 9.705,32 10.121,52 10.537,72 Prosentase 5.46% 10.92% 16.38% 21.84% 27.29% 32.75% 38.21% 5 Plywood 8,5 mm 7.917,91 7.917,93 7.917,95 7.917,97 7.917,99 7.918,01 7.918,03 7.918,05 Prosentase 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 6 Plywood 11,5 mm 8.567,51 8.670,88 8.774,25 8.877,62 8.980,99 9.084,36 9.187,73 9.291,1 Prosentase 1.21% 2.41% 3.62% 4.83% 6.03% 7.24% 8.45% 7 Plywood 15 mm 4.581 4.621 4.662 4.702 4.742 4.783 4.823 4.863 Prosentase 0.88% 1.76% 2.64% 3.52% 4.41% 5.29% 6.17% Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1.

26 Tabel 3.11 Perhitungan Forecasting Penjualan Plywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE PENJUALAN 2016 2017 (n) PENJUALAN (Y) X X 2 XY APRIL 2.262-6 36-13.572 MEI 4.840-5 25-24.200 JUNI 1.470-4 16-5.880 JULI 1.997-3 9-5.991 AGUSTUS 9.335-2 4-18.670 SEPTEMBER 8.553-1 1-8.553 OKTOBER 6.648 0 0 0 NOVEMBER 3.243 1 1 3.243 DESEMBER 1.796 2 4 3.592 JANUARI 579 3 9 1.737 FEBRUARI 1.915 4 16 7.660 MARET 5.914 5 25 29.570 APRIL 3.310 6 36 19.860 JUMLAH ( ) 51.862 0 182-11.204 a = Y/n 3.989,38 b = XY / X 2-61,56 Y = a + bx Y = 3.989,38-61,56 (X) Sumber: Data Sekunder Diolah (2017). Penyelesaian dengan rumus: a = Y dan b = XY n X 2 Sehingga diperoleh persamaan garis lurus: Y = a + b X Untuk meramalkan banyak penjualan di bulan Mei 2017 adalah: Y = a + bx Y Mei 2017 = 3.989,38 61,56 (7) = 3.989,38 430,92 = 3.558,46 unit. Persamaan peramalan penjualan (forecasting) plywood untuk ukuran ketebalan 3,6 mm sampai dengan 15 mm disajikan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut:

27 Tabel 3.12 Persamaan Forecasting Penjualan Plywood Merk B NO UKURAN PERSAMAAN 1 Plywood 3,6 mm Y = 659,31 + 0,95 (X) 2 Plywood 4,8 mm Y = 2.652,62 + 224,65 (X) 3 Plywood 7,5 mm Y = 2.227,54-62,38 (X) 4 Plywood 8,5 mm Y = 453,92 + 7,17 (X) 5 Plywood 11,5 mm Y = 817,38-19,35 (X) 6 Plywood 15 mm Y = 3.870,08-173,76 (X) Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1. Berdasarkan persamaan forecasting penjualan plywood pada Tabel 3.12 maka peramalan penjualan (forecasting) plywood periode Mei 2017 sampai dengan Desember 2017 untuk merk B kualitas A adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Hasil Forecasting Penjualan Plywood Merk B Periode Mei 2017 Desember 2017 PERIODE PENJUALAN TAHUN 2017 NO UKURAN MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES 1 Plywood 2,7 mm 3.558,46 3.496,90 3.435,34 3.373,78 3.312,22 3.250,66 3.189,10 3.127,54 Prosentase -1.73% -3.46% -5.19% -6.92% -8.65% -10.38% -12.11% 2 Plywood 3,6 mm 665,96 666,91 667,86 668,81 669,76 670,71 671,66 672,61 Prosentase 0.14% 0.29% 0.43% 0.57% 0.71% 0.86% 1.00% 3 Plywood 4,8 mm 4.225,17 4.449,82 4.674,47 4.899,12 5.123,77 5.348,42 5.573,07 5.797,72 Prosentase 5.32% 10.63% 15.95% 21.27% 26.58% 31.90% 37.22% 4 Plywood 7,5 mm 1.790,88 1.728,5 1.666,12 1.603,74 1.541,36 1.478,98 1.416,6 1.354,22 Prosentase -3.48% -6.97% -10.45% -13.93% -17.42% -20.90% -24.38% 5 Plywood 8,5 mm 504,11 511,28 518,45 525,62 532,79 539,96 547,13 554,3 Prosentase 1.42% 2.84% 4.27% 5.69% 7.11% 8.53% 9.96% 6 Plywood 11,5 mm 681,93 662,58 643,23 623,88 604,53 585,18 565,83 546,48 Prosentase -2.84% -5.68% -8.51% -11.35% -14.19% -17.03% -19.86% 7 Plywood 15 mm 2.654 4.621 4.662 4.702 4.742 4.783 4.823 4.863 Prosentase 74.14% 75.66% 77.18% 78.70% 80.22% 81.74% 83.27% Sumber: Data Perhitungan Lampiran 1.

28 4. Perhitungan Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perhitungan perputaran persediaan (inventory turnover) plywood pada PT X Merk A dan Merk B kualitas A adalah sebagai berikut: Penulis mengambil contoh perhitungan untuk plywood ukuran 2,7 mm Merk A dan Merk B. Menurut Harmono (2015:109) perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus: Inventory Turnover = Penjualan Rata rata Persediaan Keterangan: Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal periode berjalan + Persediaan Akhir periode selanjutnya) / 2. Tabel 3.14 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk A Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE INVENTORY TURNOVER NO. 2016 2017 PENJUALAN PERSEDIAAN RATA-RATA (PENJUALAN / RATA- PERSEDIAAN RATA PERSEDIAAN) 1 APRIL 12.725 6.657 8.641 1,47 2 MEI 14.782 10.625 7.936,50 1,86 3 JUNI 30.377 5.248 6.119 4,96 4 JULI 9.509 6.989 6.630 1,43 5 AGUSTUS 10.718 6.271 4.889 2,19 6 SEPTEMBER 26.515 3.506 3.461 7,66 7 OKTOBER 21.091 3.415 3.664 5,76 8 NOVEMBER 33.252 3.913 10.175 3,27 9 DESEMBER 23.476 16.437 12.958 1,81 10 JANUARI 36.709 9.478 9.252 3,97 11 FEBRUARI 27.953 9.025 10.471 2,67 12 MARET 36.358 11.917 10.016 3,63 13 APRIL 3.553 8.114 * JUMLAH ( ) 287.018 101.595 94.210 41 AVERAGE 3,39 Sumber: Data Sekunder Diolah (2017).

29 Keterangan: 1) * Inventory Turnover bulan April 2017 belum bisa diketahui karena data persediaan bulan Mei 2017 belum ada. 2) Tabel perhitungan inventory turnover plywood untuk Merk A ukuran 3,6 mm sampai dengan 15 mm dilanjutkan pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 7. 3) Rata-rata perputaran persediaan (inventory turnover) plywood merk A periode April 2016 - April 2017 disajikan dalam Tabel 3.15 di bawah ini: Tabel 3.15 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk A Periode April 2016 April 2017 NO UKURAN RATA-RATA PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURNOVER) 1 Plywood 2,7 mm 3,39 2 Plywood 3,6 mm 4,71 3 Plywood 4,8 mm 2,03 4 Plywood 7,5 mm 7,07 5 Plywood 8,5 mm 2,81 6 Plywood 11,5 mm 3,53 7 Plywood 15 mm 3,69 Sumber: Data Perhitungan Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 7.

30 Tabel 3.16 Perhitungan Inventory Turnover Plywood Merk B Ukuran Ketebalan 2,7 mm PERIODE INVENTORY RATA-RATA TURNOVER NO. 2016 2017 PENJUALAN PERSEDIAAN PERSEDIAAN (PENJUALAN / RATA-RATA PERSEDIAAN) 1 APRIL 2.262 21.560 19.140 0,12 2 MEI 4.840 16.720 18.985 0,25 3 JUNI 1.470 21.250 23.877 0,06 4 JULI 1.997 26.503 28.586 0,07 5 AGUSTUS 9.335 30.668 26.892 0,35 6 SEPTEMBER 8.553 23.115 28.541 0,30 7 OKTOBER 6.648 33.967 32.346 0,21 8 NOVEMBER 3.243 30.724 29.826 0,11 9 DESEMBER 1.796 28.928 28.639 0,06 10 JANUARI 579 28.349 27.392 0,02 11 FEBRUARI 1.915 26.434 23.477 0,08 12 MARET 5.914 20.520 18.865 0,31 13 APRIL 3.310 17.210 * JUMLAH ( ) 51.862 325.948 306.563 2 Sumber: Data Sekunder Diolah (2017). Keterangan: AVERAGE 0,16 1) * Inventory Turnover bulan April 2017 belum bisa diketahui karena data persediaan bulan Mei 2017 belum ada. 2) Tabel perhitungan inventory turnover plywood untuk Merk B ukuran 3,6 mm sampai dengan 15 mm dilanjutkan pada Lampiran 8 sampai dengan 13. 3) Rata-rata perputaran persediaan (inventory turnover) plywood merk B periode April 2016 - April 2017 disajikan dalam Tabel 3.17.

31 Tabel 3.17 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Plywood Merk B Periode April 2016 April 2017 NO UKURAN RATA-RATA PERPUTARAN PERSEDIAAN (INVENTORY TURNOVER) 1 Plywood 2,7 mm 0,16 2 Plywood 3,6 mm 0,87 3 Plywood 4,8 mm 0,30 4 Plywood 7,5 mm 0,57 5 Plywood 8,5 mm 2,95 6 Plywood 11,5 mm 3,08 7 Plywood 15 mm 30,54 Sumber: Data Perhitungan Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 13. 5. Pembahasan a. Hasil peramalan penjualan berdasarkan Tabel 3.10 dan Tabel 3.13 dapat diketahui bahwa: 1) Penjualan plywood Merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%. Hal ini berkaitan dengan perputaran persediaannya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Untuk itu perlu adanya evaluasi dalam hal mempromosikan produk plywood tersebut, dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak, dan juga dalam hal pengelolaaan

32 persediaan ukuran tersebut perlu adanya pengurangan dalam pemesanan agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. 2) Penjualan plywood Merk B kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. Untuk itu perlu adanya evaluasi dalam hal mempromosikan produk plywood tersebut, dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak guna meningkatkan penjualan dalam periode berikutnya dan pengurangan dalam pemesanan agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. Berdasarkan temuan tersebut sejalan dengan pendapat Dharmanegara (2010) bahwa ramalan penjualan berguna untuk menentukan alokasi optimal dalam hal penyusunan tujuan penjualan. b. Rata-rata perputaran plywood berdasarkan Tabel 3.15 dan Tabel 3.17 dapat diketahui bahwa: 1) Rata-rata perputaran plywood untuk Merk A kualitas A dari ukuran 2,7 mm sampai dengan 15 mm sudah cukup baik. 2) Rata-rata perputaran plywood untuk Merk B kualitas A dari ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan 7,5 mm kurang baik.

33 Sedangkan untuk ukuran 8,5 mm dan 11,5 mm sudah cukup baik, dan ukuran 15 mm sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut sejalan dengan pendapat Wibowo (2010) bahwa menghitung perputaran persediaan sangat penting bagi perusahaan, hal ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan telah dilakukan dengan baik atau tidak.

36 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian hasil pembahasan mengenai forecasting penjualan dan perputaran persediaan plywood pada PT X dapat disimpulkan bahwa: 1. Penjualan plywood Merk A kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan, posisi stabil dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; ukuran 2,7 mm sebesar 3,07%; 3,6 mm sebesar 1,85%; 7,5 mm sebesar 5,46%; 11,5 mm sebesar 1,21% dan 15 mm sebesar 0,88%. Penjualan yang stabil setiap bulannya terjadi pada ukuran 8,5 mm. Sedangkan penjualan plywood yang mengalami penurunan adalah ukuran 4,8 mm sebesar 5,46%. 2. Penjualan plywood Merk B kualitas A beberapa ukuran mengalami peningkatan dan penurunan. Untuk yang mengalami peningkatan antara lain; 3,6 mm sebesar 0,14%; 4,8 mm sebesar 5,32%; 8,5 mm sebesar 6,40% dan 15 mm sebesar 1,52%. Sedangkan ukuran yang mengalami penurunan antara lain; 2,7 mm sebesar 1,73%; 7,5 mm sebesar 3,48% dan 11,5 mm sebesar 2,84%. 3. Rata-rata perputaran persediaan plywood Merk A kualitas A sudah cukup baik terutama untuk ukuran 3,6 mm dan 7,5 mm. Sedangkan untuk plywood Merk B kualitas A ukuran 2,7 mm, 3,6 mm, 4,8 mm dan

36 7,5 mm kurang baik sedangkan 8,5 mm dan 11,5 mm cukup baik dan 15 mm sangat baik. B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Manajemen harus mempertahankan konsistensi dalam melakukan penjualan yang sudah berjalan dengan baik bahkan harus bisa meningkat lebih baik lagi agar kepercayaan pelanggan tetap terjaga dan tentunya bisa mempengaruhi peningkatan dalam penjualan setiap periodenya. 2. Manajemen penjualan perlu melakukan strategi khusus terkait dengan penjualan produk plywood Merk A kualitas A ukuran 4,8 mm dan plywood Merk B kualitas A untuk ukuran 7,5 mm dan 11,5 mm karena setiap bulannya mengalami penurunan, dalam hal mempromosikan produk tersebut dengan cara memberikan potongan harga dalam pembelian jumlah banyak dan tidak melakukan pemesanan dalam jumlah banyak agar tidak terjadi penumpukan stok di gudang. 3. Dalam hal pengelolaan persediaan, manajemen perlu menyeleksi ukuran mana saja yang harus disediakan dalam jumlah banyak atau pun sedikit. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan itu berarti barang cepat dijual dan semakin tinggi pula laba yang akan dihasilkan bagi perusahaan.

37 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, G. dan A. Marwan. 1983. Anggaran Perusahaan. Buku 1. Edisi 2. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Arafuru. 2016. Jenis-jenis Kayu Triplek di Indonesia. http://arafuru.com/material/jenis-jenis-kayu-triplek-di-indonesia.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2017. Dharmanegara, I. B. A. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Fahmi, I. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta. Firman, H. 2017. Pengertian Plywood dan Pembagian Grade menurut Kualitasnya. http://www.firman-inside.id/2017/01/pengertian-plywooddan-pembagian-grade.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2017. Harmono. 2015. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara. Husnayetti. 2012. Anggaran Perusahaan. Tangerang: Jelajah Nusa. Markom. 2015. Mengenal Plywood atau Tripleks. http://www.biopolish.com/mengenal-plywood-atau-tripleks-496/.html, diakses pada tanggal 13 Mei 2017. Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Politeknik NSC. 2016. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surabaya. Rachmawati, N. 2013. Forecasting Penjualan Sepeda Motor Kawasaki Pada PT. Sumber Buana Motor Yogyakarta Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta. Rahayu, S. dan A. Arifian Rachman. 2013. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wibowo. 2014. Pengertian Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over). www:wibowopajak.com., diakses pada tanggal 26 April 2017.