BAB III PEMBAHASAN. Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. pemerintahan yang beroperasi pertama kali di Indonesia. Dalam

BAB III METODE PENULISAN Sejarah Berdirinya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Sejarah Singkat Pusat Penelitian Bri Kanca Rangkasbitung

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulpen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB III METODELOGI PENULISAN. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bank merupakan penghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

MAKALAH SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Sukabumi Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih obyek di PT. Bank

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank Rakyat Indonesia (BRI)

V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja

BAB III METODE PENELITIAN. karyawan bagian Sales Person, Account Officer, dan Administrasi Kredit

BAB III METODE PENELITIAN. fakta yang ada di lapangan dengan teori yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi, wawancara dan diskusi terfokus.

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Persero

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan. 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI)

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA. A. Sejarah Berdirinya

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero)

BAB II PROFIL INSTANSI. Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan masyarakat lainnya. akuntansi yang memadai sehingga mengakibatkan penggunaan jam kerja

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BRIGUNA KARYA PAYROLL BRI DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAHLAWAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Awal Berdiri PT.Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

PELAKSANAAN REKENING GIRO DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh: MOH. YUSRIL ATTAMIMI NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB II. PT, BANK RAKYAT INDONESIA ( Persero ) Tbk, CABANG BARUS JAHE. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di Jl. Ion Martasasmita No. 39 Pamanukan Telp. (0260) Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB II LANDASAN TEORI. perbankan yang paling banyak diminati oleh masyarakat, mulai dari kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat studi kasus (deskriptif). Dikatakan demikian karena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah BRI ( Bank Rakyat Indonesia)

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

V GAMBARAN UMUM BRI 5.1 Sejarah BRI

Analisis Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BAB I PENDAHULUAN

BAB II. PROFIL PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. A. Sejarah Ringkas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BAB II PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU. yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) dikenal sebagai pendiri bank

Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior KATA PENGANTAR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Bank Agroniaga pada mulanya didirikan atas pemahaman sepenuhnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perbankan bertambah lagi sebagai tempat peminjaman uang. pembukaan Tabungan BritAma Junio?

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

UNISKA TABUNGAN

PELAKSANAAN PRODUK TABUNGAN SIMPEDES DI BANK RAKYAT INDONESIA CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Bank BRI (Persero) Kantor Cabang Kota Bumi

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PELAKSANAAN SIMPANAN TABUNGAN BRITAMA DI BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LAMONGAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

V. GAMBARAN UMUM BANK RAKYAT INDONESIA

BAB II SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK MEDAN. Pada periode setelah kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan

Sejarah BRI dimulai sejak didirikan sebuah lembaga semacam Bank. menjadi Centralekas Voor Het Volkscredietwezen dan pada tahu 1934, berubah

PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk JAKARTA PUSAT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB II DESKRIPSI BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

PT. : : : ABSTRAK

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MIKRO UTAMA PADA BANK BJB KANTOR CABANG CIANJUR

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA UNIVERSITAS MATARAM DENGAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. Nomor : MDC.DPS/PKS. /2013

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi

V GAMBARAN UMUM BANK DANAMON INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian dan berdasarkan hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab

BAB II LANDASAN TEORI

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN A. Sejarah BRI Semula, bank ini bernama Hulpen Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi).setelah masa kemerdekaan, bank ini menjadi bank pertama milik pemerintah. Hal itu dikuatkan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 1 yang menerangkan bahwa bank yang didirikan oleh Raden Aria Wirjaatmadja ini menjadi bank milik pemerintah. Tahun 1948, terjadi perang kemerdekaan yang mengakibatkan kegiatan Bank Rakyat Indonesia terhenti dan mulai aktif kembali beroperasi setelah Perjanjian Renville pada 1949. Beroperasinya kembali bank ini diikuti dengan perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu, melalui Perpu Nomor 41 Tahun 1960, dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupkan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan, dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian, berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 9 Tahun 1965, BKTN diintegrasikan kedalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluarlah Penpres Nomor 17 Tahun 1965 mengenai pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani 43

dan Nelayan (eks BKTN) disatukan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural. NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit bidang Ekspor-Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 mengenai Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 mengenai Undang-Undang Bank Sentral, fungsi Bank Indonesia kembali menjadi Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1968, menetapkan kembali tugas-tugas pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992, berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1992, status Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Meskipun mengalami perubahan status, kepemilikan masih tetap 100 persen berada di tangan Pemerintah. 44

1. BRI Unit Jaten BRI Jaten adalah salah satu dari Bank BRI unit yang berada di daerah Jaten tepatnya berada di jalan KH. Agus Salim No 19-20 Jaten, Surakarta. BRI Unit Jaten memiliki track record yang baik dengan perkembangan yang dinamis ke atas, ini disebabkan karena letaknya yang strategis dimana BRI Unit Jaten ini berada di lokasi yang padat keramaian, di sekitarnya adalah tempat-tempat lokasi bisnis yang merupakan jalur lintas perekonomian daerah Jaten. 2. VISI dan MISI a. Visi : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. b. Misi : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktik good corporate governance. 3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihakpihak yang berkepentingan. 45

3. Struktur Organisasi BRI Unit Jaten KEPALA CABANG KEPALA UNIT SPV (Supervisor) MANTRI (AO/FO) TELLER CS (Customer Service) Gambar 3.1 Struktur Organisasi BRI Unit Jaten, Surakarta. Struktur Organisasi adalah alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebagai alat bantu manajemen. Struktur Organisasi garis adalah struktur organisasi yang digunakan BRI baik untuk Struktur Organisasi BRI Kantor Pusat, Struktur Organisasi BRI Kantor Wilayah, maupun Struktur Organisasi BRI Kantor Cabang. Oleh karena luas dan banyaknya struktur organisasi tersebut maka penulis membatasi penjabaran struktur organisasi BRI tersebut hanya pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Unit Jaten. 46

a. Struktur organisasi yang dimiliki pada BRI 1) Pemimpin Cabang (a) Melakukan kegiatan pemasaran baik untuk pengembangan dana maupun kredit. (b) Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait yang mendukung perkembangan laba usaha PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO), Tbk. (c) Mengembangkan kegiatan bisnis perkreditan di kantor cabang guna memperoleh keuntungan atau penghasilan yang optimal dan resiko yang dapat diterima. (d) Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional dan rencana kerja anggaran. (e) Mewakili Direksi dalam hal melakukan perbuatan hukum dan lain-lain sesuai dengan bahasan kewenangan. 47

2) Manager Pemasaran (a) Melakukan kegiatan pemasaran baik untuk pengembangan dana maupun kredit. (b) Menyalurkan dan mengadakan ekspansi kredit sesuai dengan rencana kerja anggaran yang ditetapkan. (c) Bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit yang telah diberikan. (d) Bertanggung jawab terhadap target pencapaian dana yang ditetapkan. (e) Menggantikan tugas pimpinan cabang apabila pimpinan cabang berhalangan. (f) Melakukan pembinaan, pengawasan, dan monitoring kredit yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari pencairan kredit hingga pelunasan kredit. 3) Asisten Manajer Penunjang Bisnis (a) Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku untuk mengamankan kepentingan bank. (b) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan dating kepada pejabat pemrakarsa kredit. (c) Membantu melaksanakan fungsi, tugas, dan tanggung jawab Komite Kebijakan Perkreditan ditingkat kantor cabang dalam rangka proses pemberian commit to kredit user yang sehat. 48

(d) Membina dan menilai kinerja semua personil dalam rangka menyediakan SDM yang professional. (e) Mengawasi pemeliharaan file pekerja secara tertib dalam rangka pembinaan pekerja professional dan terealisasinya kesejahteraan pegawai. (f) Mengawasi ketertiban absensi dalam rangka mewujudkan kedisiplinan kerja. (g) Mengkoordinasi kebutuhan logistik. (h) Mengawasi ketertiban surat keluar dan masuk sesuai ketentuan yang berlaku. 4) Asisten Manajemen Operasional Bertanggung jawab pada kelancaran operasional sesuai dengan kewenangan yang diberikan meliputi pengelolaan kas, flat bayar simpanan, menandatangani bilyet deposito, transfer dan diluar kegiatan pemberian kredit. Secara struktural bertanggung jawab kepada manajer operasional serta membawahi supervisor kas dan supervisor dana jasa. 5) Funding Officer (a) Melakukan kegiatan promosi produk dan jasa. (b) Menyusun sasaran dan target. (c) Memasarkan produk-produk dana dan jasa. (d) Menjaga hubungan baik dan mempertahankan nasabah-nasabah yang telah menyimpan uangnya di kantor PT. BRI. 49

(e) Menyusun rencana kerja 3 bulanan berdasarkan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang. (f) Melaporkan kepada pimpinan cabang atas hasil-hasil pencapaiannya. (g) Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 6) Supervisor Administrasi Kredit (a) Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di PT. BRI. (b) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan dating kepada Pejabat Pemrakarsa Kredit. (c) Memastikan bahwa semua laporan perkreditan sudah dibuat secara akurat dan disampaikan tepat waktu. (d) Memastikan bahwa intruksi pencairan kredit telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (e) Membina dan menilai kinerja semua personil yang menjadi bawahannya. (f) Melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan intruksi dari atasan. 7) Supervisor Pelayanan Internal (a) Menjaga hubungan baik dengan pihak ketiga. (b) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang merupakan pendukung operasional seperti penetapan layout, pengadaan barang, menyediakan kendaraan, melaksanakan administrasi SDM dan pembinaan terhadap para karyawan. 50

8) Supervisor Pelayanan Dana Jasa (a) Melakukan pengawasan atas semua kegiatan pelayanan dana, jasa dan pinjaman yang dilakukan Unit Pelayanan Nasabah (UPN). (b) Menindaklanjuti laporan kehilangan cek/ BG/ Bilyet DEPOBRI/ Cepebri/ buku tabungan. (c) Melakukan pengesahan atas transaksi pemindah bukuan dalam bidang pelayanan yang menjadi wewenangnya. (d) Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional meliputi pelayanan tabungan, giro dan jasa bank lainnya. 9) Supervisor Pelayanan Kas Bertanggung jawab terhadap pelayanan kas dan menjaga kecukupan kas untuk keperluan operasional. Secara struktural bertanggung jawab kepada Asisten Manager Operasional serta membawahi teller termasuk teller kliring. b. Struktur organisasi pada BRI Unit Jaten Struktur organisasi BRI Unit lebih sederhana dari struktur organisasi cabang, tetapi dengan keterbatasan personil yang minim mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan karena didasarkan pada profesionalisme yang tinggi, sehingga kini BRI Unit sudah menunjukan kualitasnya dalam perkembangan perbankan (microbanking) dewasa commit ini. to user 51

Adapun susunan organisasinya terdiri dari : 1) Kepala Unit (KaUnit) Kepala unit betugas mengelola unit secara langsung, kunci berhasilan suatu unit dibawah pengelolaan seorang KaUnit. 2) Account Officer (Mantri) Mantri bertugas untuk memasarkan produk BRI Unit dan mencari pelanggan-pelanggan yang potensial dan menyalurkan kredit. 3) Supervisor Administrasi Kredit (a) Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di BRI Unit. (b) Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan dating kepada Pejabat Pemrakarsa Kredit. (c) Memastikan bahwa semua laporan perkreditan sudah dibuat secara akurat dan disampaikan tepat waktu. (d) Memastikan bahwa intruksi pencairan kredit telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (e) Membina dan menilai kinerja semua personil yang menjadi bawahannya. (f) Melakukan tugas-tugas lain sesuai dengan intruksi dari atasan. 4) Customer Service (deskman) Deskman bertugas melakukan pencatatan segala transaksi di BRI Unit dan memberikan laporan yang diperlukan oleh Kantor Cabang. 5) Teller 52

Teller bertugas melakukan penerimaan dan pengeluaran uang serta menatakerjakan surat-surat berharga. 4. Jenis-Jenis Tabungan BRI Unit Jaten Jika Anda berniat untuk membuka tabungan, Bank Rakyat Indonesia bisa menjadi pilihan Anda. Bank ini memiliki ragam jenis tabungan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan nasabah. a. Tabungan BritAma BritAma adalah jenis tabungan Bank Rakyat Indonesia yang mempermudah nasabahnya dengan sistem Real Time Online. Anda dapat menyetorkan tabungan Anda atau mengambil uang Anda di seluruh unit bank BRI yang tersebar di seantero nusantara. BritAma juga dilengkapi dengan fasilitas berupa BritAma Prime Card. Pemegang tabungan BritAma mendapatkan fasilitas berikut ini: 1) Automatic Fund Transfer (AFT), yaitu kemampuan untuk mentransfer sejumlah dana dari rekening BritAma Anda ke rekening simpanan lain di Bank Rakyat Indonesia cabang mana pun, setiap tanggal yang telah Anda tentukan, dan sejumlah yang Anda tentukan secara rutin. 2) Account Sweep, yaitu fasilitas untuk memudahkan Anda mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya secara otomatis (setelah sebelumnya Anda menyetel jumlah saldo 53

minimal atau maksimalnya). Transfer tersebut akan otomatis dilakukan jika batas saldo maksimal atau minimal terlampaui. 3) Automatic Grab Fund (AGF); yaitu kemudahan untuk mendebet uang secara otomatis oleh satu rekening dari rekening lainnya, yang sifatnya rutin atau tetap. Kemudahan ini dapat dmanfaatkan dalam membayar angsuran pinjaman secara otomatis. 4) Asuransi kecelakaan diri; jika saldo Anda minimal Rp 500.000, Anda mendapatkan hak jaminan asuransi kecelakaan diri. Nilai penanggungan asuransi ini adalah sebesar 250% dari saldo. Maksimal penanggungan adalah sebesar Rp 150.000.000. Asuransi ini juga bisa digunakan untuk asuransi rawat inap dan asuransi cacat tetap. 5) Akses penggunaan BRI Card dan jaringan BRI card. 6) Undian dengan hadiah miliaran rupiah. Untuk membuka tabungan BritAma, syaratnya cukup mudah: 1) Mendatangi unit cabang BRI terdekat dengan membawa fotokopi kartu identitas dan NPWP (jika ada). 2) Mengisi formulir pendaftaran pembukaan tabungan BritAma. 3) Menyetor setoran awal sebesar Rp 250.000. 4) Bagi non-perorangan, melampirkan Anggaran Dasar/Akte Pendirian, NPWP, izin usaha, dokumen mengenai identitas pengurus, dan surat kuasa. 54

b. Tabungan Simpedes Simpedes adalah jenis tabungan yang cocok bagi Anda yang bertransaksi dan menabung dalam rupiah (bukan mata uang asing). Nasabah Simpedes dapat dilayani di berbagai jenis kantor cabang Bank Rakyat Indonesia. Tidak ada pembatasan jumlah maupun frekuensi penyetoran dan penarikan uang. Keunggulan dari tabungan Simpedes adalah jaringannya yang tersebar di seluruh Indonesia dan serta terhubung online, nasabah berpeluang memenangkan hadiah besar miliaran rupiah, nasabah mendapatkan kartu ATM BRI yang bisa digunakan sebagai kartu debit, serta proses pembukaan rekening yang praktis. Pemegang tabungan Simpedes mendapatkan fasilitas berikut ini: 1) Automatic Fund Transfer (AFT). 2) Account Sweep. 3) Automatic Grab Fund (AGF). 4) Akses penggunaan BRI Card dan jaringannya. Untuk membuka tabungan Simpedes, syaratnya cukup mudah: 1) Mengunjungi cabang BRI terdekat dengan membawa fotokopi kartu identitas diri (untuk perorangan) atau membawa dokumen identitas perusahaan, SIUP, dan Anggaran Dasar (untuk nonperorangan). 2) Mengisi formulir pendaftaran pembukaan rekening Simpedes. 55

c. Simpedes TKI Sesuai namanya, jenis tabungan ini diperuntukkan bagi TKI. Tujuan diadakannya jenis tabungan ini adalah untuk memudahkan kegiatan transaksi TKI, termasuk kegiatan penyaluran dan penyimpanan gaji pada TKI. Kelebihan jenis tabungan ini adalah setoran awal yang sedikit, yakni hanya Rp 50.000 dan periode dormaint yang lebih lama sehingga (limit waktu tabungan pasif). Untuk membuka tabungan Simpedes TKI, syaratnya cukup mudah: 1) Mendatangi kantor cabang BRI terdekat dengan melampirkan fotokopi kartu identitas diri serta surat rekomendasi PPTKIS. 2) Mengisi formulir pendaftaraan pembukaan rekening Simpedes TKI. d. Tabungan Haji Tabungan haji adalah rekening BRI yang khusus dibuat bagi Anda yang hendak menabung biaya perjalanan haji Anda. Nasabah yang membuka rekening jenis ini akan mendapat keuntungan sebagai berikut: 1) Gratis biaya administrasi. 2) Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan. 3) Hubungan online dengan SISKOHAT DEPAG. 56

4) Mendapatkan souvenir untuk perlengkapan ibadah haji. 5) Kegiatan menabung atau menyetor dapat dilakukan dari cabang BRI mana pun di Indonesia, serta melalui menu transfer di BRI e-channel. Untuk membuka Tabungan Haji, syaratnya cukup mudah: 1) Mendatangi kantor cabang BRI terdekat dengan membawa fotokopi kartu identitas. 2) Mengisi formulir pendaftaran pembukaan Tabungan Haji. 3) Menyetor uang awal sebesar Rp50.000 atau AS$50. e. BritAma Dollar BritAma Dollar adalah jenis tabungan yang tepat bagi Anda yang ingin menabung dalam satuan dolar Amerika Serikat. Keunggulan rekening ini adalah Anda mendapatkan asuransi kecelakaan diri gratis (jika saldo minimal AS$100, total tanggungan asuransi maksimal 250% dari saldo akhir atau maksimal Rp100.000.000), suku bunga yang kompetitif, penyetoran uang dapat dilakukan dalam satuan rupiah atau dolar Amerika Serikat, dan kemudahan transaksi online. Pemegang tabungan BritAma Dollar mendapatkan fasilitas berikut ini: 1) Automatic Fund Transfer (AFT). 2) Account Sweep. 3) Automatic Grab Fund (AGF). 57

4) Akses BRI Card. Untuk membuka tabungan BritAma Dollar, syaratnya cukup mudah: 1) Mendatangi kantor cabang BRI terdekat dengan membawa fotokopi kartu identitas. 2) Menyetorkan setoran awal sejumlah minimal AS$50. 3) Mengisi formulir pendaftaran pembukaan BritAma Dollar. 4) Melampirkan fotokopi NPWP, izin usaha, Anggaran Dasar/Akte Pendirian, dokumen identitas pengurus, dan surat kuasa (bagi non-perorangan). 5. Produk Pembiayaan BRI Unit Jaten a. Kupedes ( Kredit usaha pedesaan ) Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit (bukan oleh Kantor Cabang BRI atau Bank lain), untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang secara teknis telah memenuhi persyaratan perbankan. Penggunaan dana Kupedes terutama diarahkan untuk modal kerja dan investasi dengan ciri utama berupa skema kredit yang sangat sederhana, sehingga mudah dipahami nasabah. Prosedur Kupedes yang sederhana, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian perbankan serta kondisi nasabah, telah menjadikannya sebagai skema kredit yang berhasil dalam meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro di pedesaan. Salah satu indikator penting yang dapat dilihat adalah tingkat NPL (nonperforming loan), Kupedes selama periode 1997-2008 yang rata-rata 58

hanya 1,38% per tahun. Angka ini lebih rendah dibandingkan NPL untuk produk-produk kredit lain. 1) Sasaran Kupedes (a) Perorangan atau Perusahaan usahanya dinilai layak yaitu usaha yang dimiliki sendiri dan usaha tersebut cukup layak untuk dikembangkan, sehingga dinilai layak mendapat kredit, contohnya orang-orang yang bekerja sebagai swasta atau pengusaha. (b) Golongan masyarakat berpenghasilan tetap misalkan Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat IId ke bawah dan bukat pejabat, Anggota ABRI pangkat pembantu letnan I kebawah dan bukan pejabat, pegawai perusahaan daerah, pensiunan dari pegawai berpenghasilan tetap, dan lainnya. 2) Jenis Kupedes (a) Kupedes Modal Kerja adalah Modal Kerja (Eksploitasi) yang diberikan kepada pengusaha dan golongan berpenghasilan tetap sebagai tambahan dana atau pembiayaan untuk mencukupi kebutuhan modal kerja usahanya atau untuk membiayai keperluan konsumtif maupun non konsumtif (produktif). Adapun sektor ekonomi yang dapat dibiayai dengan Kupedes Modal Kerja yaitu sektor pertanian, sektor perindustrian, sektor perdagangan, sektor jasa, dan sektor golongan berpenghasilan tetap. 59

(b) Kupedes Investasi adalah Investasi yang diberikan kepada pengusaha untuk pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana atau peralatan produksi. Sedangkan bagi golongan berpenghasilan tetap, kredit tersebut dapat dipergunakan untuk pembelian atau pembangunan rumah, pembelian kendaraan bermotor dan lain-lain yang bersifat produktif. Adapun sektor ekonomi yang dapat dibiayai dengan Kupedes Modal Kerja yaitu sektor pertanian, sektor perindustrian, sektor perdagangan, sektor jasa, dan sektor golongan berpenghasilan tetap 3) Sektor yang dibiayai oleh Kupedes: (a) Sektor Pertanian (b) Perindustrian (c) Perdagangan (d) Jasa lainnya (e) Golongan berpenghasilan tetap 4) Syarat dan Ketentuan Kupedes (a) Plafond Kupedes minimal Rp 25.000,- dan maksimum Rp.25.000.000,-. (b) Dapat diberikan kedua jenis Kupedes dalam waktu bersamaan sepanjang besarnya belum mencapai maksimum Rp. 25.000.000,-. 60

5) Jangka Waktu dan Pola Angsuran Jangka waktu angsuran minimal 3 bulan dan maksimal 24 bulan. Untuk Kupedes modal Kerja dan Investasi 36 bulan. Pola angsuran: (a) Angsuran secara bulanan. (b) Angsuran secara bulanan dengan grace period Angsuran 3, 4, 6 bulan. 6) Keistimewaan Kupedes Diberikan IPTW (Insentif pembayaran tepat waktu) bagi nasabah yang tertib mengangsur pinjamannya secara tepat waktu selama periode tertentu yaitu sebesar 1/4 bagian dari suku bunga. Agunan yang harus disediakan oleh calon nasabah nilainya harus cukup mengcover jumlah Kupedes yang diterimanya beserta kewajiban-kewajibannya (pinjaman pokok + bunga). b. KUR (Kredit Usaha Rakyat) KUR mikro Bank BRI adalah modal kerja dan atau investasi dengan plafond s.d 25 juta per debitur. KUR Bank BRI diberikan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dengan usaha produktif dan layak. Sektor usaha yang dibiayai sesuai dengan ketentuan pemerintah. KUR Bank BRI dapat dilayani di seluruh unit kerja bank BRI diseluruh Indonesia. 1) Syarat calon debitur: 61

(a) Individu (perorangan) yang melakukan usaha produktif dan layak. (b) Telah melakukan usaha secara aktif minimal 6 bulan. (c) Tidak sedang menerima kredit dari perbankan kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan kartu kredit. (d) Persyaratan administrasi (e) Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat ijin usaha. 2) Suku Bunga: (a) Suku bunga 9% efektif per tahun atau setara 0,41% flat per bulan (b) Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi. c. BRIGuna Kredit BRIGuna merupakan Kredit yang diberikan kepada calon debitur atau debitur dengan sumber pembayaran yang berasal dari sumber penghasilan tetap atau fixed income (gaji atau uang pensiun). Dapat digunakan untuk pembiayaan keperluan produktif dan non produktif misalnya; pembelian barang bergerak/tidak bergerak, perbaikan rumah, keperluan kuliah atau sekolah, pengobatan, pernikahan dan lain-lain. 62

Fasilitas Kredit BRIGuna : 1) Permohonan pinjaman dapat diajukan ke Kantor Cabang BRI dan Kantor Cabang Pembantu BRI serta Kantor BRI Unit di Seluruh Indonesia yang memiliki kerjasama dengan intansi tempat pegawai bekerja. 2) Angsuran bersifat tetap. 3) Jangka waktu maksimal 10 tahun. 4) Nasabah diikutsertakan asuransi jiwa kredit. 63

B. Pembahasan 1. Sistem Automatic Grab Fund (AGF) Automatic Grab Fund (AGF) adalah kemudahan untuk mendebet uang secara otomatis oleh satu rekening dari rekening lainnya, yang sifatnya rutin atau tetap. Kemudahan ini dapat dimanfaatkan dalam membayar angsuran pinjaman secara otomatis. Fasilitas transfer otomatis untuk menarik (mendebet) dana secara otomatis oleh satu rekening dari rekening lainnya, baik di Unit Kerja sendiri maupun Unit Kerja lain. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis, dimana rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening Simpedes untuk membayar angsurannya. Saat ini penggunaan AGF di BRI Unit Jaten telah terintegrasi secara langsung, artinya bahwa ketika melakukan pinjaman, dalam pembayaran angsuranya secara langsung sudah terpasang sistem AGF. Tidak seperti dulu nasabah bisa memilih apakah dalam pembayaran angsuranya menggunakan sistem AGF atau manual datang ke bank BRI. Kegagalan sistem AGF yang sering terjadi di setiap bulanya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena sistemnya dan nasabah itu sendiri. Contoh kegagalan yang disebabkan oleh sistem adalah: a. Penggunaan program baru atau sistem baru dari kantor pusat yang mempengaruhi jaringan AGF, b. Sistem AGF tidak terpotong secara otomatis, 64

c. Tabungan close (tabungan yang sudah tidak dipakai atau tidak ada transaksi selama satu tahun) Sedangkan contoh kegagalan yang disebabkan oleh nasabah hanya sejauh karena nasabah itu terlambat melakukan setoran. Sehingga menyebabkan nasabah tersebut gagal AGF. Yang dimaksud gagal di sini adalah karena saldo nasabah tidak mencukupi sesuai nominal angsuran yang telah disepakati. Sehingga sistem AGF tidak mendebet tabungan nasabah. Akan tetapi, meskipun nasabah tidak melakukan setoran pada tanggal jatuh tempo dan nasabah masih memiliki saldo yang cukup maka sistem AGF tetap mendebet tabungan nasabah tersebut sampai batas maksimum Rp 50.000,-. Hal ini tetap dianggap gagal AGF. Dan sisanya ketika nasabah telah melakukan setoran atau menabung maka sistem AGF akan langsung mendebet tabungan nasabah tersebut sesuai kekuranganya. 2. Mekanisme AGF : 1) Nasabah datang ke bank untuk melakukan pinjaman 2) Realisasi : (a) Nasabah mengumpulkan syarat-syarat dokumen untuk pinjaman : fc KTP, KK, surat nikah, fc jaminan, surat pengantar dari kelurahan, surat keterangan dari kelurahan. 3) BI Checking : Mengetahui riwayat nasabah, apakah nasabah tersebut memiliki daftar hitam di bank lain. 4) Survei oleh mantri commit selama to 1 hari user 65

5) Analisis kredit 6) Pencairan uang 7) Pemasangan AGF: (a) Mengisi formulir (FR01) (b) FC ktp, buku tabungan (c) Surat pernyataan pemotongan AGF (d) Materai 8) Setelah data terkumpul baru di input ke sistem BRINET 9) Approval Kepala BRI Unit Jaten 10) AGF sudah berjalan sesuai tanggal realisasi. d. Keunggulan dan kelemahan AGF 1) Keunggulan : (a) Edukasi gemar menabung Dengan sistem AGF ini secara tidak langsung memberikan edukasi kepada nasabah untuk gemar menabung. Karena pada saat pengajuan angsuran secara otomatis sudah langsung terintegrasi dengan sistem AGF. Pihak bank akan menjelaskan mekanisme AGF beserta jatuh temponya. Disinilaah sisi edukasinya, ketika berpikir mengenai jatuh tempo nasabah seakan-akan dituntut untuk menabung sebelum jatuh tempo. Selain memberikan edukasi juga menambah jumlah nominal simpanan rekening tabungan. 66

(b) Efisiensi waktu bagi mantri Selain itu, sistem AGF ini juga memberikan efisiensi bagi mantri juga nasabah itu sendiri. Bagi mantri tidak perlu mendatangi nasabah satu persatu untuk menagih setoran angsuran. Kalaupun terjadi keterlambatan setoran, mantri cukup memanggil nasabah via telepon untuk sekedar mengingatkan bahwa setoranya sudah melewati jatuh tempo. Mantri baru akan mendatangi rumah nasabah apabila nasabah yang diingatkan juga tidak melakukan setoran. (c) Menambah simpanan rekening tabungan (d) Efisiensi waktu bagi nasabah Sedangakan dari segi nasabah tentunya akan menghemat banyak waktu apabila nasabah itu memang banyak disibukan oleh pekerjaan. Apabila nasabah bertempat tinggal jauh dari bank maka tidak perlu datang ke bank asalkan di rekening nasabah memiliki saldo yang cukup. Juga dengan hal biaya, dengan sistem AGF ini nasabah yang bertempat tinggal jauh tidak perlu mengeluarkan biaya untuk datang ke bank. 2) Kelemahan : (a) Gagal dari nasabah karena tidak setor Nasabah bank BRI Unit jaten tidak semuanya disiplin melakukan setoran. Sebagian ada yang lalai, atau bisa 67

dikatakan ada yang macet sehingga tidak melakukan setoran atau telat melakukan setoran. Namun sejauh ini di BRI Unit Jaten belum pernah mengalami sampai tidak melakukan setoran. Yang mungkin kerap terjadi terlambat dalam melakukan penyetoran. Sehingga menyebabkan gagal AGF. (b) Gagal sistem Contoh gagal sistem misal di kantor pusat akan dilakukan sebuah percobaan sistem baru, dimana sistem tersebut menyangkut masalah jaringan. Sedangkan sistem AGF sendiri menggunakan jaringan. Sehingga sistem baru yang dilakukan oleh kantor pusat bisa mempengaruhi jaringan sistem AGF ini. (c) Sistem AGF tidak terpotong secara otomatis Gambar 3.2. Contoh Overbooking Misalkan, AGF akan mendebet secara otomatis sesuai tanggal jatuh tempo di akhir bulan. Akan tetapi dibulan tertentu, pada saat jatuh tempo ternyata bertepatan dengan hari 68

libur maka tidak bisa di-agf pada saat hari itu, sehingga tidak dapat di potong secara otomatis. Bila dipotong ditanggal berikutnya sudah memasuki awal bulan, hal ini menyebabkan nasabah dinyatakan belum mengangsur dibulan sebelumnya. Oleh sebab itu, sebelum memasuki tanggal jatuh tempo yang bertepatan hari libur maka di lakukan overbooking. Overbooking ini merupakan pemindah bukuan antar rekening di bank yang sama.. Sistem AGF ini sudah berjalan dengan baik. karena kegagalan yang disebabkan oleh AGF ini dapat langsung diatasi. Pada umumnya permasalahan AGF akan selalu ada dan solusi untuk mengatasi permasalahan ini memang belum ada. Akan tetapai meskipun demikian masalah yang ditimbulkan oleh AGF ini dapat secara langsung diatasi dan masalah AGF ini tidak akan mempengaruhi kinerja bank. Contoh masalah AGF yang ditimbulkan karena gagal sistem adalah percobaan sistem baru. Sistem baru yang diterapkan oleh kantor pusat ini pasti akan mengganggu jalanya sistem AGF. Hal ini menyebabkan AGF tidak dapat mendebet secara otomatis. Namun demikian, itu tidak menjadi masalah bagi BRI, karena akan langsung dapat teratasi pada hari itu dengan melakukan overbooking. Selain itu, masalah yang disebabkan karena sistem ini hanya terjadi setahun sekali. Jadi masalah ini sama sekali tidak mengganggu kinerja bank. 69

Kemudian contoh masalah AGF yang disebabkan karena kelalaian nasabah seperti misalkan nasabah lupa tidak melakukan setoran sehingga ketika jatuh tempo nasabah tersebut gagal ter AGF. Kegagalan yang dimaksud disini adalah rekening nasabah tersebut hanya tidak terdebet, karena jumlah saldo yang dimiliki nasabah tersebut tidak mencukupi. Akan tetapi AGF tetap akan mendebet sampai batas Rp 50.000,00. Jadi, misalkan jumlah angsuran yang harus dibayar sebesar Rp 200.000,00 sedangkan saldo direkening nasabah hanya Rp 100.000,00 maka AGF tetap akan mendebet rekening tersebut sampai batas sisa RP 50.000,00. Dan sisanya akan terdebet secara otomatis ketika nasabah telah menyetor ke rekening tabungan. Dan untuk membuat laporan bahwa nasabah tersebut telah gagal ter AGF maka dilakukan overbooking. Pada dasarnya semua yang gagal ter AGF akan dilakukan overbooking. Kesimpulanya secara keseluruhan sistem AGF yang ada di BRI Unit Jaten ini sudah berjalan sangat baik 70

3. Evaluasi Penerapan Sistem AGF Tabel 3.1. Jumlah Nasabah yang gagal AGF Periode Mei 2015 - April 2016 Tahun Bulan Jumlah 2015 Mei 4 2015 Juni 6 2015 Juli 7 2015 Agustus 5 2015 Sepember 7 2015 Oktober 4 2015 November 5 2015 Desember 3 2016 Januari 6 2016 Februari 2 2016 Maret 5 2016 April 2 Sumber : BRI Unit Jaten, data diolah 2016 Gambar 3.3. Jumlah Nasabah yang gagal AGF Periode Mei 2015 - April 2016 sumber : BRI Unit Jaten, data diolah 2016 71

Berdasarkan gambar 3.3 jumlah nasabah yang gagal AGF terbanyak di bulan juli tahun 2015 dan September tahun 2015 yaitu sebanyak 7 orang. Kemudian jumlah nasabah yang gagal AGF terbanyak kedua berada di bulan juni tahun 2015 dan januari tahun 2016 sebanyak 6 orang. Disusul jumlah nasabah yang gagal AGF ketiga di bulan agustus tahun 2015, November tahun 2015 dan maret tahun 2016 sebanyak 5 orang. Kemudian di bulan mei tahun 2015 dan oktober tahun 2015 sebanyak 5 orang. Di bulan desember tahun 2015 sebanyak 4 orang. Dan paling sedikit yaitu di bulan februari tahun 2016 dan april tahun 2016 sebanyak 2 orang. Penyebab gagalnya nasabah yang AGF terbanyak di bulan juli tahun 2015 dan September tahun 2015 adalah karena pada saat itu nasabah belum paham mengenai mekanisme dalam penyetoran angsuran yang menggunakan sistem AGF. Saat itu nasabah dalam melakukan setoran masih melalui rekening pinjaman, tidak melalui rekening tabungan. Padahal sistem AGF dibuat dengan tujuan untuk mempermudah nasabah agar tidak perlu sering datang ke bank untuk melakukan setoran, tetapi hanya perlu mengisi rekening tabungan. 72

8 7 6 5 4 3 2 1 0 Mei Juni Juli Agustus Sepember Oktober November Desember Januari Februari Maret April 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 Gambar 3.4. Grafik perkembangan Jumlah Nasabah yang gagal AGF Periode Mei 2015 - April 2016 sumber : BRI Unit Jaten, data diolah 2016 Jika di lihat secara grafik, trend perkembangan jumlah nasabah yang gagal AGF secara keseluruhan selama satu tahun terakhir mengalami penurunan. Selain itu kegagalan sistem AGF baik dari nasabah maupun dari sistem itu sendiri dapat diatasi pada hari itu juga melalui overbooking atau pemindah bukuan antar rekening di bank yang sama. Sedangkan kegagalan AGF yang disebabkan oleh sistem hanya terjadi di bulan februari sebanyak 2 orang. Itu terjadi karena rekening nasabah tersebut mengalami tabungan close, artinya tabungan nasabah itu sudah tidak dipakai atau bertransaksi selama satu tahun. Sehingga nasabah yang mengalami tabungan close dalam melakukan setoran harus melalui rekening pinjaman. Jadi kesimpulanya penerapan sistem AGF dalam pembayaran angsuran kredit commit sudah to berjalan user dengan baik di BRI Unit Jaten. 73