Bab I Pendahuluan 1.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini berupa studi stratigrafi sekuen dalam formasi Pulau Balang di lapangan Wailawi, Cekungan Kutai Bagian Selatan Kalimantan Timur. Sedangkan Objek pada penelitian ini adalah data sumur pemboran berupa log, side wall core dan cutting, data paleontologi dan data penampang seismik (2D). Aspek geologi yang diteliti yaitu berupa paket batuan sedimen pada interval berumur Miosen Awal atau sedimen yang lebih muda dari marker MBA (N7_40) dari penamaan marker lokal Vico Indonesia (operator lapangan gas Wailawi terdahulu) di lapangan Wailawi. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Seiring pemelajaran geologi yang masih terus digali berkaitan dengan eksplorasi hidrokarbon di cekungan Kutai, adanya informasi keberadaan fluida minyak yang belum dieksploitasi dan fenomena jumlah produksi gas yang melampaui perkiraan cadangan di lapangan migas Wailawi merupakan suatu gejala geologi minyak bumi yang menarik untuk ditelaah dengan pendekatan konsep sekuen stratigrafi. Pemelajaran paket batuan sedimen di bagian bawah dan tengah formasi Pulau Balang diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai karakter stratigrafi pada batuan bawah permukaan untuk melakukan usaha mengeksplorasi dan eksploitasi cadangan minyak dan gas di lapangan Wailawi yang menjadi latar belakang permasalahan, secara lebih baik berdasarkan karakter sedimentologi dan stratigrafi batuan reservoir yang mengandung hidrokarbon. 1.3 Masalah Penelitian Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana hubungan korelasi kemenerusan batuan reservoir antar sumur yang mengandung hidrokarbon dan pola distribusinya di daerah penelitian. 1
Untuk mengatasi permasalahan itu diperlukan suatu korelasi batuan yang bukan hanya secara litostratigrafi tetapi harus dalam penerapan konsep sekuen stratigrafi yang lebih merupakan konsep kronostratigrafi. 1.4 Sasaran dan Ruang Lingkup Penelitian Sasaran penelitian adalah memberikan pemahaman tentang model sistem pengendapan di sub-cekungan Pasir di bagian selatan cekungan Kutai, terutama geometri paket sedimen pada interval berumur Miosen Awal dari Formasi Pulau Balang di lapangan Wailawi. Beberapa hal yang difokuskan dalam penelitian ini adalah: Mencari hubungan genetik batuan sedimen yang dijumpai dalam sumur dan kemudian meletakkannya ke dalam konsep ruang dan waktu. Melakukan pengenalan terhadap karakter batas sekuen stratigrafi pada perlapisan seperti batas ketidakselarasan, batas transgressive surface, batas flooding surface dan batas marine flooding surface. Melakukan korelasi sekuen stratigrafi antar paket sedimen di dalam sumur berdasarkan unit genesa yang berhubungan dalam tiap system tract. Selain batas waktu yang ada dan interval batuan sedimen yang diminati, ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada aspek sedimentologi dan sekuen stratigrafi dari data geologi yang tersedia dan aspek-aspek terkait yang difokuskan terhadap pemecahan masalah. Sedangkan pengamatan meliputi data pemboran (log, cutting dan core), data paleontologi dan interpretasi seismik hingga pada penafsiran dari data tersebut. 1.5 Daerah Penelitian Secara geografis lokasi penelitian berada di daerah Wailawi yang secara administrasi merupakan wilayah pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur, kurang lebih 20 kilometer dari kota Balikpapan, dipisahkan oleh Teluk Balikpapan. Daerah penelitian masuk kedalam blok operasional lapangan migas Wailawi yang mempunyai luas 30.74 kilometer 2
persegi. (Gambar-1.1). Secara geologi daerah penelitian terletak berada di bagian selatan dari Cekungan Kutai Hilir atau lebih tepatnya di sub-cekungan Pasir. Daerah Penelitian Gambar 1.1: Peta Lokasi Daerah Penelitian 1.6 Hipotesis Kerja dan Asumsi Hipotesis kerja yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Diduga perlapisan batuan sedimen di bagian bawah hingga tengah dari Formasi Pulau Balang yang terdapat di daerah Wailawi diperkirakan merupakan sistem endapan laut paparan yang disisipi endapan-endapan delta yang berbeda karakter dengan endapan-endapan delta di bagian tengah Cekungan Kutai pada waktu yang sama, sehingga memberikan karakter penyebaran dan geometri batuan reservoir tersendiri untuk daerah Wailawi dan sekitarnya. Beberapa asumsi yang akan digunakan dalam membuktikan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Data yang tersedia seperti data deskripsi side wall core, log dan penampang seismik adalah benar. 3
Endapan delta di daerah penelitian mencerminkan kenampakan adanya suatu endapan sungai di atas endapan laut dan pola progradasinya dicirikan menampakan fasies yang mengkasar ke atas. Penampang seismik refleksi merupakan rekaman kronostratigrafi, sehingga garis waktu pada suatu penampang seismik dapat dikorelasikan ke penampang seismik lainnya yang memiliki waktu yang sama. Pola rekaman seismik refleksi mencerminkan pola perlapisan batuan (Mitchum, 1977). Karakter urut-urutan lapisan dan ciri fisiknya (termasuk kandungan mikrofosil) dapat mencerminkan tempat batuan itu diendapkan. Stratigrafi sekuen merupakan konsep yang valid untuk digunakan dalam korelasi antar batuan sedimen di berbagai rezim tektonik dan lingkungan pengendapan selama batas-batas sekuen, ketidakselarasan, flooding surface, trangressive surface, pola penumpukan dan lainnya dapat diamati dan diidentifikasi dengan baik. 1.7 Jenis dan Pemerolehan Data Data utama yang dipergunakan dalam penelitian berasal dari tujuh (7) sumur pemboran minyak berupa data log (mudlog, gamma ray, resistivity dan sonic), side wall core dan data paleontologi dan data seismik. Sedangkan data pendukung yang dipergunakan dalam penelitian antara lain adalah berupa laporan, hasil analisa dan test sumur serta peta-peta kompilasi dari interpretasi operator terdahulu Virginia Oil Company. Keseluruhan data utama dan data pendukung ini diperoleh dari operator migas daerah Wailawi yang sekarang yaitu Perusahaan Daerah Benou Taka Mandiri Divisi Migas, Kabupaten Penajam. Pasir Utara. 1.8 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dilakukan cenderung melalui analisa bertingkat atau bertahap dengan metoda metode induksi generalisasi walaupun hasil akhirnya merupakan penalaran analitik. Dengan metodologi ini berbagai data yang didapatkan selama penelitian baik yang telah tersedia secara langsung maupun dengan pengamatan sendiri, masing-masing dianalisa dan ditafsirkan. Penafsiran dilakukan berdasarkan kepada model-model geologi, stratigrafi dan sedimentologi 4
dari publikasi yang dirujuk. Hasilnya kemudian digabungkan untuk mencapai suatu kesimpulan sintesa sebagai hasil akhir dari pembuktian hipotesa yang dinyatakan pada usulan penelitian. Pada pelaksanaannya sistematika dalam metodologi penelitian secara berurutan melalui tahapan pengerjaan sebagai berikut: 1. Studi pustaka 2. Analisa biostratigrafi dari sampel keratan pemboran. 3. Penafsiran susunan dan karakter fisik lapisan batuan, antara lain berdasarkan analisa data log (mudlog, gamma ray, resistivity dan sonic), side wall core dan analisa dipmeter 4. Penafsiran unit genetik pada paket-paket perlapisan batuan.. 5. Pembuatan model stratigrafi sekuen dari sumur yang dianggap mewakili. 6. Korelasi stratigrafi sekuen antar sumur menggunakan model stratigrafi sekuen pada penampang antar sumur dan penampang seismik. 7. Penafsiran rekonstruksi paleogeografi dalam system tract yang dianggap penting berkaitan reservoir hidrkarbon, dalam hal ini minyak bumi.. 8. Penggabungan rangkuman hasil kesimpulan yang disusun sebagai suatu sintesa dan penulisan thesis program magister teknik geologi sebagai hasil akhir penelitian. 1.9 Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan suatu sumbangan terhadap khazanah ilmu pengetahuan khususnya geologi. Manfaat yang dapat menjadi sumbangan terhadap khazanah ilmu geologi, insyaallah antara lain adalah: Sebagai referensi data geologi untuk daerah dalam cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Berupa pemahaman akan stratigrafi batuan sedimen Formasi Pulau Balang berumur akhir Miosen Awal. Sebagai penunjang pada konsep eksplorasi dan ekploitasi hidrokarbon di lapangan minyak dan gas bumi Wailawi dan sekitarnya terutama di bagian selatan cekungan Kutai. 5