Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA

1 / 8

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA

PENGADAAN KALIUM KLORIDA (KCL) POWDER PT PUPUK KUJANG

JASA ANGKUTAN PUPUK ZA (AMMONIUM SULFATE) DARI PELABUHAN TANJUNG PRIOK KE GUDANG PT. PUPUK KUJANG - CIKAMPEK

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN MOBIL AMBULANCE

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 5 JANUARI 2011

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA. 1. MenterilKepala Lembaga/Kepala Daerah membentuk Panitia Pengadaan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG

RISALAH DAN BERITA ACARA PENJELASAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PELELANGAN PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PELELANGAN ULANG PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

STUDI PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI MENURUT KEPPRES NO 18 TAHUN 2000

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 43 /PRT/M/2007 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

DASAR-DASAR PELELANGAN

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2010

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN PERANGKAT LUNAK MICROSOFT

PERATURAN DIREKTUR UTAMA PUSAT PENGELOLAAN KOMPLEK GELANGGANG OLAHRAGA BUNG. NOMOR : 02 Tahun 2012 TENTANG

BERITA - ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor : 027/ 14 - BAPP/LU/ULP-POKJA III/ III /2013

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN PATUNG MEKANIS ROBOT POLISI TAHUN 2015

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN PELELANGAN

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) Nomor : 027 / 60 - BAPP / LS / ULP - POKJA V / IX / 2012

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 365/ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Oleh : Wiendia Suryana NRP : : MaksumTanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

PENGADAAN : SEPEDA MOTOR SEBANYAK : 1 (SATU) UNIT

- 1 - TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BADAN USAHA KERJASAMA BAB I PENDAHULUAN

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

PANITIA PELELANGAN UMUM DAN SEDERHANA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR TA.

BAB IV. BIDANG SARANA DAN PRASARANA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN CARA E-TENDERING

PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG LANGKAH-LANGKAH PENGADAAN BARANG DENGAN LELANG

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Kampus Terpadu UII unit VII

URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 43 /PRT/M/2007 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

BAB VI DOKUMEN PELELANGAN

A D E N D U M D O KUMEN KUA L IFIKASI. Pengadaan Jasa Konsultan Perencana untuk Rehabilitasi Rumah Dinas Bea dan Cukai di Juwangen

PANITIA PELELANGAN UMUM DAN SEDERHANA PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR TA.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 64.LLASDP/ULP-Pokja Konstruksi I/2011

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 04 /PER/M.KOMINFO/01/2006 TENTANG

2017, No listrik tenaga mikrohidro/pembangkit listrik tenaga surya dengan mekanisme sewa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

STUDI PROSEDUR PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PADA PROYEK PEMERINTAH MENURUT KEPPRES NO. 80 TAHUN 2003

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2010

Mekanisme Pengadaan Langsung

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA Nomor SOP Jalan Masjid Raya No. 25 Sungguminasa 92111

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II

- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

KEPUTUSAN MENTERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 304/KMK.01/2002 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LELANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

5. PELELANGAN UMUM SECARA PRAKUALIFIKASI METODE DUA TAHAP DENGAN EVALUASI SISTEM NILAI DAN SISTEM PENILAIAN BIAYA SELAMA UMUR EKONOMIS

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

6. PELELANGAN UMUM SECARA PRAKUALIFIKASI METODE DUA TAHAP DENGAN EVALUASI SISTEM GUGUR DENGAN AMBANG BATAS

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI E-PROCUREMENT BERDASAR KEPPRES 80 TAHUN 2003 DENGAN MEMPERGUNAKAN REQUIREMENT MODEL (RQM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH

PERSYARATAN DAN KETENTUAN UMUM Layanan PERTAMINA e-procurement

KUESIONER SURVEY UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI BIDANG KE-PU-AN

Pengadaan Lisensi Microsoft

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PANITIA PELELANGAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN ANGGARAN 2012

PANITIA PELELANGAN UMUM DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SAMOSIR T.A. 2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN

PANITIA PELELANGAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KAB. SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2012

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

ADDENDUM KE 1 DOKUMEN PENGADAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

14. PELELANGAN GAGAL DAN TINDAK LANJUT PELELANGAN GAGAL

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

Transkripsi:

Sistem Pengadaan Materiil Di Biro Pengadaan Novan Haryono, ST Mahasiswa Program Studi Teknik & Manajemen Pembekalan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung Pendahuluan Kegiatan pengadaan materiil sebagai penunjang dalam kegiatan produksi harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang berlaku, sehingga tidak menghambat dalam produksi yang sedang berjalan. Biro Pengadaan merupakan salah satu bagian yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pengadaan Materiil. Kegiatan pengadaan yang dilakukan oleh Biro Pengadaan dilakuka dengan cara membeli Materiil secara langsung dan tunai yang disebut Pembelian Materiil Tunai, bisa juga menggunakan rekanan untuk memenuhi kebutuhan materiil dengan menggunakan Surat Perintah Kerja atau Surat Perjanjian. Pengertian Pengadaan Pengadaan ialah kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Pembelian Tugas Utama Pembelian Tugas utama pembelian adalah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan oleh organisasi pada saat dibutuhkan dan biaya serendah mungkin dengan mempertimbangkan mutu yang sesuai dengan kebutuhan. Siklus Pembelian Siklus pembelian dimulai dengan keputusan untuk mengadakan pembelian dan akan berakhir dengan diterimanya bahan tersebut oleh bagian penerima bahan. Beberapa kegiatan penting yang dilaksanakan oleh bagian pembelian adalah sebagai berikut: 1) Menerima daftar permintaan pembeli Daftar penerimaan pembeli dapat dibuat oleh semua bagian yang membutuhkan 7

pembelian. Untuk pembelian bahan yang berkepentingan adalah bagian produksi. Daftar permintaan barang ini sekaligus memuat informasi tentang apa dan berapa jumlahnya yang diperlukan untuk dibeli. 2) Meneliti daftar permintaan pembelian Tidak semua daftar permintaan pembelian barang langsung diproses menjadi pembelian barang. Oleh bagian pembelian daftar permintaan ini akan diteliti dahulu, terutama yang menyangkut pembelianpembelian non routine. Dalam hal ini diperlukan bagian pembelian akan meminta bantuan staff ahli dari perusahaan untuk mempertimbangkan pelaksanaan pembelian barang tersebut, atau bahkan menolak permintaan pembelian apabila pembelian tersebut tidak berguna bagi perusahaan. 3) Memilih Supplier Dalam melaksanakan pembelian perusahaan akan memilih supplier yang dapat memenuhi persyaratan perusahaan, serta menjual bahan tersebut dalam harga yang paling murah, supplier ini dapat diketahui perusahaan melalui salesmen atau pengalaman perusahaan sendiri terhadap supplier yang sudah ada atau melalui media lain. Pelayanan dan harga jual dari masingmasing supplier akan merupakan faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam rangka pemilihan supplier ini. 4) Memasukan order Setelah perusahaan dapat menentukan supplier mana yang akan dipilih, maka langkah selanjutnya adalah memasukan order. Dalam pemasukan order ini maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar order tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 5) Penyimakan order Setelah order diberikan maka langkah berikutnya adalah mengadakan penyimakan terhadap order yang telah dimasukan tersebut. Oleh karena keterlambatan datangnya bahan baku ini mengakibatkan kerugiaan perusahaan, maka setelah pemasukan order, perkembangan supplier dalam pemenuhan order tersebut harus diikuti. 6) Menerima barang/ bahan Penerimaan bahan/barang dalam perusahaan merupakan siklus terakhir dalam siklus pembelian bahan/barang. Penerimaan bahan didalam jumlah yang sesuai dengan pesanan serta dalam kualitas yang cukup (dapat diterima) merupakan pertanda selesainya transaksi pembelian tersebut. Pencatatan pembelian bahan disusun, serta pembayaran dilaksanakan. Jumlah yang harus dibayar adalah sesuai dengan jumlah bahan yang sudah diterima, dengan potongan baik harga ataupun kuantitas. 8

Prosedur Pembelian Pembuatan daftar pemasok dan penilaian pemasok adalah sebagai berikut : a. Pemasok dalam negeri Kepala Biro Pengadaan membuat daftar pemasok berdasarkan aspek umum perusahaan seperti : 1) Surat permohonan untuk menjadi rekanan Divisi Mesin Industri dan Jasa 2)Akte Notaris Pendirian Perusahaan 3)Nomor Wajib Pajak 4)Surat Ijin Usaha Lokasi Perdagangan 5)Surat Referensi Bank Daftar pemasok ini kemudian dilaporkan kepada Kepala Biro Pengadaan dan untuk pemasok dilakukan penilaian. Biro Pengadaan melaksanakan penilaian pemasok berdasarkan order yang diperoleh pemasok selama kurun waktu 1 (satu) tahun, meliputi mutu, waktu dan jumlah dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Nomor Urut. 2) Nama pemasok. 3) Quantity Order. 4) Perhitungan Performansi. 5) Average. 6) Target 7) Product Of Supply. Daftar pemasok didokumentasikan oleh Biro Pengadaan dan dilakukan penilaian kurang sedikitnya 1 (satu) kali dalam setahun. Pemasok potensial yang belum masuk dalam daftar pemasok namun dapat menyediakan Materiil / jasa yang dibutuhkan direkomendasikan oleh Biro Pengadaan kepada Kepala Divisi untuk dilakukan penilaian. Apabila jenis Materiil atau jasa yang butuhkan tidak dapat dipasok oleh rekanan yang terdaftar dalam daftar pemasok, Biro Pengadaan diperbolehkan untuk mengadakan Materiil atau jasa tersebut dari rekanan di luar daftar pemasok dengan memperhatikan kualitas, harga dan waktu. b. Pemasok luar negeri Penilai terhadap pemasok luar negeri dilakukan dengan cara memperhatikan masalah Quantity, cost dan delivery-nya. Metode/ Cara Pembelian Pada umumnya dikenal 3 (tiga) metode atau cara dalam melaksanakan pembelian, yaitu pelelangan terbuka (formal tender), pelelangan terbatas (selektive tender) dan penunjukan langsung (informal tender). a. Pembelian melalui pelelangan terbuka Pembelian melalui penawaran umum merupakan suatu cara yang telah lazim bagi instansi pemerintah. Cara ini memberikan kemungkinan-kemungkinan pada usahawan untuk turut memberikan pelayanan kepada pemerintah dan dilihat dari pihak pembeli kemungkinan memberikan perlakuan yang sama dan 9

wajar bagi usahawan manapun. Tetapi pelelangan dengan cara terbuka ini lebih banyak meminta biaya dan prosedurnya cukup rumit sehingga memakan waktu lama dan perlu perhatian khusus. b. Pembelian melalui pelelangan terbatas Pembelian melalui cara ini dilaksanakan apabila perlengkapan atau peralatan yang akan dibeli merupakan disain khusus dan produsennya terbatas. Atau apabila kita mengharapkan adanya kompetisi yang lebih seimbang dan sehat dari semua usahawan. Pembelian melalui pelelangan terbatas ini umumnya diproses melaui permintaan Offerte (Request for proposals) atau pengiriman undangan kepada rekanan yang t elah terpilih melalui suatu prakualifikasi dan tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) lembaga yang bersangkutan. Pembelian dengan cara ini lebih memberikan jaminan bahwa rekanan yang akan ditunjuk betul-betul mempunyai pengalaman dan kemampuan yang sesuai dengan jenis dan sifat perlengkapan dan peralatan yang akan dibeli. c. Pembelian dengan penunjukan langsung. Sesuai dengan Keppres 29 tahun 1984 ditambah dengan Pengadaan Langsung. Dengan cara penunjukan langsung ini pembelian dapat menunjuk langsung perusahaan sebagai pelaksanaan pengadaan tanpa melalui salah satu prosedur pelelangan baik terbuka atau terbatas yang dapat dilaksanakan karena sifat kekhususan dari pekerjaan. Pengadaan tersebut antara lain, barangbarang mempunyai spesifikasi khusus, kecilnya volume dan atau nilai barang tersebut mempunyai harga standar dan dibutuhkan dalam waktu dekat. Prakualifikasi Masalah prakualifikasi perlu diperhatikan mengingat pada pelelangan terbatas atau penunjukan langsung hanya rekanan yang telah lulus prakualifikasi yang dapat mengikutinya. Rekanan yang telah lulus prakualifikasi tercatat dalam Daftar Rekana Mampu (DRM) dan hanya mereka yang tercatat di sana yang berhak untuk diundang guna mengikuti suatu pelelangan serta pada daftar itu tergambar sejauh mana kemampuan rekanan dapat kita harapkan. Pelaksanaan Lelang a. Penyusunan dokumen tender Dokumen tender adalah suatu dokumen yang berisikan ketentuanketentuan atau syarat-syarat yang harus 10

dipenuhi dalam melaksanakan pelelangan. Dokumen ini biasanya disusun jauh sebelum dilaksanakan pembelian dengan cara lelang. b. Pengiklanan/ Penyampaian Undangan Lelang Dimaksudkan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat yang berkepentingan untuk memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang mampu dan memenuhi syarat untuk mengikuti tender. Iklan dipasang pada media masa (biasanya surat kabar) dan undangan disampaikan langsung perusahaan/ pihak lain yang diharapkan dapat mengikuti pelelangan tersebut. Dalam undangan lelang semua kebutuhan yang akan dilelangkan diuraikan secara lengkap. Pada iklan dan undangan lelang dicantumkan pula tanggal dan tempat pengambilan dokumen tender serta tanggal, tempat pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran. c. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran Setelah pengiklanan/ penyampaian undangan lelang biasanya dokumen tender disebar luaskan, baik dibagikan secara cuma-cuma atau dijual. Kepada rekanan diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Pemberian penjelasan ini dapat dilaksanakan secara tertulis atau langsung dalam satu pertemuan yang khusus diselenggarakan untuk itu. Dokumen penawaran disampaikan kepada panitia setelah terlebih dahulu diberi sampul bersegel dan dimasukan sendiri kedalam kotak tender untuk menjaga kerahasiaannya. Penawaran yang masuk semuanya dibuka pada waktu dan tempat yang sudah ditetapkan untuk kegiatan pembukaan penawaran. Pada waktu pembukaan penawaran, nama peserta dan jumlah/ nilai penawaran dibacakan dengan keras dan dicantumkan pada lembar pembukaan penawaran sehingga dapat didengar dan dibaca oleh peserta yang hadir pada pembukaan 11

penawaran tersebut. Selesai pembukaan penawaran dibuat berita acara pembukaan yang ditandatangani oleh semua panitia pembelian dan 2 (dua) wakil peserta lelang yang bertindak sebagai saksi. d. Evaluasi Penawaran Pada pelaksanaan tender yang sederhana biasanya penawar yang terendah akan ditunjuk sebagai pemenang. Tetapi pada pelaksanaan tender yang komplek penawar terendah belum tentu menjadi pemenang dan untuk itu diperlukan suatu sistem evaluasi tender yang khusus antara lain meliputi evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi faktor-faktor lain (apabila diperlukan). e. Pengusulan dan Penentuan Pemenang Panitia pelelangan setelah menyampaikan evaluasi menyampaikan usulan pemenang kepada pejabat yang berwenang untuk menetapkan pemenang dan dilampiri berita acara hasil evaluasi. Dalam pelelangan pembelian peralatan dan perlengkapan milik pemerintah, pejabat yang berwenang menetapkan pemenang berdasarkan kepada besarnya nilai pelelangan. f. Masa Sanggah Kepada peserta lelang biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada atasan dari pejabat yang berwenang menetapkan pemenang mengenai ketetapan yang telah dikeluarkan panitia dalam pelaksanaan prosedur pelelangan. Menurut ketentuan pelaksanaan APBN Tahun 1984 sanggahan dapat diterima apabila diajukan serta ditulis dan disampaikan selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah hari pengumuman. Jawaban terhadap sanggahan tersebut juga secara tertulis dan disampaikan kepada penyanggah selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja setelah diterimanya sanggahan tersebut. 12

Apabila sanggahan ternyata benar maka harus diadakan lelang ulang (retender), tetapi apabila tidak benar atau tidak diterima maka proses pelelangan dilanjutkan sebagai mana mestinya yaitu tahap-tahap berikutnya. g. Penujukan pemenang Berdasarkan keputusan penetapan pemenang, Kepala kantor/ Satuan Kerja/Pimpinan Proyek menunjuk pemenang pelelangan sebagai pelaksana pengadaan. Peserta yang menang wajib menerima penunjukan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dalam hal yang demikian jaminan penawaran (Bid Bond) pemenang tersebut menjadi milik negara, dan calon pemenang ke-2 ditunjuk untuk pelaksanakan pekerjaan tersebut. Lelang ulang terpaksa dilaksanakan apabila pemenang ke-2 yang ditunjuk juga mengundurkan diri. dan apabila dananya bersumber dari luar negeri serta pelelangannya dengan cara terbuka diberikan dalam bentuk Letter of Award. h. Pengaturan Kontrak Setelah penujukan pemenang dibuatlah Surat Pesanan atau Surat Perintah Kerja dan atau kontrak sesuai dengan jenis transaksinya. Tahap pengaturan kontrak ini biasanya meliputi penyusunan draft kontrak, permintaan persetujuan atas draft kontrak kepada pejabat yang berwenang dan penandatanganan kontrak. Menurut pelaksanaan APBN isi kontrak harus memuat ketentuan yang jelas. Draft kontrak yang telah disusun dimintakan persetujuan kepada pejabat yang berwenang. Setelah disetujui ditandatangani oleh kedua belah pihak (pihak pembeli dan penjual) dengan saksi pejabat yang berwenang. Penujukan pemenang untuk pembelian dengan dana dalam negeri diberikan dalam bentuk Surat Keputusan Dari berbagai macam kontrak, ada 4 (empat) macam bentuk kontrak yang perlu diketahui karena sering 13

dipergunakan yaitu kontrak jual beli, kontrak pemborongan, kontrak pemeliharaan dan kontrak perencanaan. i. Pelaksanaan Kontrak Setelah kontrak ditandatangani terjadilah ikatan pembeli dan penjual (buyer dan seller). Pihak penjual berkewajiban menyerahkan barang dan jasa dalam waktu, tempat dan harga yang telah ditetapkan, dan pihak pembeli melaksanakan pembayaran. Oleh sebab itu sebagai tindak lanjut terutama bagi pembeli perlu untuk monitoring pelaksanaan kontrak terutama mengenai ketepatan waktu penyerahaan, pengujian-pengujian dan spesifikasi barang sesuai dengan yang telah ditentukan. 3) Dibatalkan karena salah satu pihak tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak. Dalam masalah jasa maka karya-karya mereka perlu diteliti sampai di mana kelanjutannya apakah tidak akan merupakan kesulitan atau beban lagi. Sedangkan dalam masalah karya konstruksi, hasil-hasil fisik perlu diuji tergantung pada masa-masa uji dan pemeliharaan. Khusus mengenai pelaksanaan kontrak pembelian luar negeri perlu sekali mendapat perhatian khusus. Setelah penyerahan barang diterima, selanjutnya dibuat Berita Acara Pemeriksaan Barang dan Berita Acara Serah Terima Barang. Apabila penjual gagal memenuhi jadwal penyerahan barang atau tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah dicantumkan pada kontrak, maka kontrak akan : 1) Diberikan tambahan waktu (ditolerir); 2) Diberikan penalty (denda) sesuai dengan ketentuan berlaku; 14