BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB III METODE PENELITIAN

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

Vivi Mauliyana Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

METODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Konvensional dengan Metode Risk Profile, Earnings, Capital

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BERDASARKAN RGEC PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015

Rahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Adinda Putri Ramadhany Suhadak Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada tahun

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Bankirnews, Mei 2011)

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

AKUNTABEL 15 (1),

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

Nora Yacheva Muhammad Saifi Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

TINGKAT KESEHATAN BANK BUMN SYARIAH DENGAN BANK BUMN KONVENSIONAL: METODE RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital)

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

MANAJEMEN RISIKO TENTANG ANALISIS MANAJEMEN BANK CENTURY (PROFIL RISK, GCG, RENTABILITAS DAN CAPITAL)

TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL)

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

Fungki Prastyananta Muhammad Saifi Maria Goretti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH KOMPONEN RISK BASED BANK RATING TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan penulis. Dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif yang berbentuk komparatif. Menurut Saifuddin (2013)Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah sehingga memperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian komparatif bertujuan untuk membandingkan antara satu dengan yang lain. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010, 115) wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan dalam penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya disebut dengan populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperbankan BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadengan periode pengamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Jumlah perbankan BUMN dan perbankan BUMS Nasional Devisa yang dikutip dari (Saham Ok) diperoleh 4 perbankan BUMN dan 44 perbankan BUMS Nasional Devisa. 31

32 2. Sampel Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut disebut dengan sampel (Sugiyono 2010, 116). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode yang menetapkan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Ulum and Juanda 2016, 84). Kriteria-kriteria yang ditentukan peneliti dalam penentuan sampel penelitian dijelaskan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kriteria Sample Jumlah bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang diperoleh Jumlah seluruh bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang tidak terdaftar di BEI Bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang tidak menyajikan laporan keuangan tahunan empat tahun berturut-turut dari tahun 2013 sampai 2016. Bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang akan diteliti tidak memiliki modal inti 5 triliun 30 triliun (buku 3) dan > 30 triliun (buku 4) dari tahun 2013 sampai 2016. Bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa yang publikasi peringkat hasil self assesment nya tidak terdaftar dalam CGPI. Jumlah Bank 48 (22) (0) (12) (6) Total bank yang diperoleh 8 Sumber : Data sekunder yang diolah peneliti

33 Dari hasil penentuan sampel diatas diperoleh delapan bank yang dijadikan sebagai subjek populasi dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Populasi No Nama Bank 1. Bank Negara Indonesia 2. Bank Rakyat Indonesia 3. Bank Mandiri 4. Bank Tabungan Negara 5. Bank Central Asia 6. Bank Permata 7. Bank OCBC NISP 8. Bank CIMB Niaga Sumber : Data sekunder yang diolah peneliti 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penilaian tingkat kesehatan bank didasarkan pada risiko dan dampak kinerja bank secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau memengaruhi kinerja keuangan bank pada saat ini atau dimasa medatang (Ikatan Bankir Indonesia 2016, 5). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.Dengan penilaian menggunakan peringkat komposit 1 sampai 5 yang ditetapkan sebagai berikut:

34 Peringkat komposit 1 (PK-1) = Sangat sehat. Peringkat komposit 2 (PK-2) = Sehat. Peringkat komposit 3 (PK-3) = Cukup sehat. Peringkat komposit 4 (PK-4) = Kurang sehat. Peringkat komposit 5 (PK-5) = Tidak sehat. Kemudian pengukuran indikator RGEC dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu: a. Profil Risiko (Risk Profile) Penilaian faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko-risiko yang terjadi dalam operasional bank. Dalam profil risiko terdapat 8 penilaian risiko inheren diantaranya risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Namun karena keterbatasan data penelitian, pada penelitian ini peneliti mengukur faktor profil risiko dengan menggunakan 2 risiko inheren yaitu faktor risiko kredit dengan menggunakan rumus NPL dan risiko likuiditas dengan rumus LDR. 1) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian bank yang disebabkan debitur atau pihak lain karena tidak mampu membayarkan kewajibannya pada bank. Risiko kredit dapat diukur dengan menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). Rasio ini digunakan manajemen bank dalam pengelolaan kredit bermasalah. Kredit bermasalah

35 adalah seluruh kredit pada pihak tiga bukan bank dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (Ikatan Bankir Indonesia 2016, 47) 2) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas dapat diukur dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio ini digunakan dalam mengukur jumlah perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank terhadap dana yang diterima bank. b. Penilaian Good Corporate Governance (GCG) Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Prinsipprinsip GCG dan fokus penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank. Dalam penilaian GCG bank haruslah mengaplikasikan 5 prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku untuk bank umum dengan memperhatikan aspek-aspek yang telah ditentukan. Penilaian GCG diukur dengan cara melihat laporan keuangan tahunan tiap bank dan dapat juga dilihat dari Corporate Governance

36 Perpection Index (CGPI). CGPI merupakan progam riset penerapan peringkatan GCG yang dirancang dalam meningkatkan kualitas penerapan konsep corporate governance perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI merupakan progam riset yang di selenggarakan oleh The IndonesianInsititute for Corporate Governance (IICG) yang bekerja sama dengan majalah SWA, memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan yang berkomitmen dalam menerapkan GCG dan mengikuti progam CGPI melalu Indonesia Most Trusted Companies Awards. c. Penilaian Rentabilitas (Earnings) Penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kemampuan bank dalam menghasilkan laba secara efektif. Penilaian terhadap faktor earnings didasarkan pada dua rasio yaitu: Return on Assets (ROA) dan Net Interest Margin (NIM). 1) Return on Assets (ROA), digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam memperoleh keuntungan. 2) Net Interest Margin (NIM), rasio yang digunakan dalam mengukur kinerja bank dalam menghasilkan pendapatan bunga neto (bersih).

37 d. Penilaian Permodalan (Capital) Permodalan merupakan salah satu faktor yang penting bagi sebuah bank karena jika sebuah bank memiliki faktor permodalan yang baik maka tentu saja bank juga akan semakin lancar dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dalam mencapai tujuan bank itu sendiri (Prastyananta et al. 2016). Penilaian atas faktor permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan, bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bagi bank umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan permodalan, bank juga harus mengaitkan kecukupan modal dengan profil risiko bank. Semakin tinggi risiko bank, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2001 minimal harus 8%. Rasio kecukupan modal pada penelitian ini dengan menghitung rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). 4. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif antara lain laporan keuangan dan data lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka

38 atau bilangan (Ulum and Juanda 2016, 95). Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari hasil publikasi laporan keuangan tahunan pada Bank BUMN dan Bank Swasta Nasional Devisa di Indonesia pada periode 2013 sampai 2015. Data sekunder merupakan data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya (Ulum and Juanda 2016, 94). Data sekunder, diperoleh dari website resmi masing-masing bank maupun dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia di situs www.bi.go.id atau situs resmi BEI www.idx.co.id. 5. Teknik Perolehan Data Teknik perolehan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain dengan teknik dokumenter dan teknik kepustakaan (Library Research). Teknik dokumenter merupakan penelitian yang data dan informasi diperoleh dari bahan-bahan dokumentasi institusi. Seperti laporan kegiatan, statistik, foto-foto, hasil rekaman dan dokumentasi lainnya yang dimiliki dan didokumentasikan oleh sebuah institusi (Supardi 2005, 34). Teknik kepustakaan diperoleh dari data dan informasi yang diperoleh dari sumber pustaka (bacaan) baik berupa buku-buku, hasil penelitian, dan bahan bacaan yang lainnya (Supardi 2005, 34). Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan, mencatat, menghitung dan mengkaji semua informasi yang terkait dan

39 dibutuhkan pada laporan keuangan Bank BUMN dan BUMS Nasional Devisa. 6. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data laporan keuangan tahunan bank yang telah disampling sebelumnya dengan cara menggunakan pendekatan RGEC sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum yang sebelumnya menggantikan metode CAMELS.Setelah itu memaparkan hasil analisis rasio kemudian membandingkan dan menarik kesimpulan. Penjelasan penilaian tingkat kesahatan bank menggunakan pendekatan RGEC dijelaskan sebagai berikut: 1. Analisis Profil Risiko (Risk Profile) Dalam penilaian profil risiko hanya terdapat 2 macam pengukuran risiko yang dapat dihitung berdasarkan data kuantitatif yaitu rasio kredit dan rasio likuiditas. a) Risiko kredit Indikator dalam pengukuran risiko kredit dengan menggunakan rumus Net Perfoaming Loan (NPL) atau biasa yang disebut dengan kredit bermasalah.

40 Tabel 3.3 Nilai dan Peringkat Komposit Risiko Kredit (NPL) No. Peringkat Kriteria Keterangan Peringkat 1 NPL < 2% Sangat sehat Peringkat 2 2% NPL < 5% Sehat Peringkat 3 5% NPL < 8% Cukup sehat Peringkat 4 8% NPL < 12% Kurang sehat Peringkat 5 NPL 12% Tidak sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 b) Risiko likuiditas Indikator penilaian risiko likuiditas menggunakan rumus LDR (Loan to Deposit Ratio). Rumus LDR berguna untuk mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank terhadap dana yang diterima bank. Tabel 3.4 Nilai dan Peringkat Komposit Risiko Likuiditas No. Peringkat Kriteria Keterangan Peringkat 1 60% < LDR 75% Sangat sehat Peringkat 2 75% < LDR 85% Sehat Peringkat 3 85% < LDR 100% Cukup sehat Peringkat 4 100% < LDR 120% Kurang sehat Peringkat 5 LDR > 110% Tidak sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004 2. Analisis Good Corporate Governance (GCG)

41 Dalam penilaian GCG haruslah berdasarkan atas 5 prinsip dasar yaitu Tranparancy, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF). Kelima prinsip dasar tersebut telah ditetapkan dalam Surat Edaran Bank No. 15/15/DPNP tahun 2013 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance pada bank umum. Pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tahun 20007, penilaian terhadap faktor GCG menggunakan sistem self assassment dimana masing-masing bank menghitung sendiri komponen GCG dari tiap masing bank. Analisis GCG dapat dilihat dalam laporan keuangan tahunan Bank BUMN maupun Bank BUMS Nasional Devisa, dimana dalam tiap laporan keuangan tersebut sudah dijelaskan penilaian GCG dari tiap masing bank dengan sistem self assassment. Selanjutnya predikat penilaian GCG dapat dilihat pada Corporate Governance Perpection Index (CGPI) yang telah dipublikasikan dalam situs resmi majalah SWA yang sebelumnya telah bekerja sama dengan IICG dimana situnya adalah www.swa.co.id. Peringkat faktor GCG dikategorikan kedalam 5 peringkat diantaranya peri. Tabel 3.6 Nilai dan Peringkat Komposit Faktor GCG Nilai Komposit Peringkat Komposit Nilai komposit < 1,5 Sangat baik 1,5 nilai komposit < 2,5 Baik 2,5 nilai komposit < 3,5 Cukup baik 3,5 nilai komposit < 4,5 Kurang baik

42 Nilai komposit 5 Tidak baik Sumber: Ikatan Bankir Indonesia (2016, 168) 3. Analisis Rentabilitas (Earnings) Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 dalam penilaian tingkat kesehatan bank, dijelaskan bahwa penilaian faktor rentabilitas meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas dan manejmen rentabilitas. Akan tetapi pada penelitian ini, peneliti mengukur rentabilitas melalui dua faktor saja yaitu ROA dan NIM. Hal ini dikarenakan data yang mengacu pada indikator pengukuran rentabilitas tidak ditemukan dalam laporan keuangan tahunan Bank BUMN mapun Bank BUMS Nasional Devisa yang dipublikasikan. a) ROA (Return on Asset) ROA merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. Semakin kecil rasio yang diperoleh berarti memperlihatkan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva utnuk meningkatkan pendapatan atau menekan biaya. Tabel 3.7 Nilai dan Peringkat Komposit ROA No. Peringkat Kriteria Keterangan Peringkat 1 ROA > 1,5% Sangat sehat Peringkat 2 1,25% < ROA 1,5% Sehat

43 Peringkat 3 0,5% < ROA 1,25% Cukup sehat Peringkat 4 0% < ROA 0,5% Kurang sehat Peringkat 5 ROA 0% Tidak sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 b) NIM (Net Interest Margin) NIM merupakan rasio untuk mengukur pendapatan bunga bersih atas pengolahan aktiva produktif yang dimiliki bank. NIM menunjukkan seberapa besar kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk memperoleh pendapatan bunga bersih. Tabel 3.8 Nilai dan Peringkat Komposit NIM No. Peringkat Kriteria Keterangan Peringkat 1 NIM > 3% Sangat sehat Peringkat 2 2% < NIM 3% Sehat Peringkat 3 1,5% < NIM 2% Cukup sehat Peringkat 4 1% NIM 1,5% Kurang sehat Peringkat 5 NIM < 1% Tidak sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004 4. Analisis Permodalan (Capital) Yang dinilai dalam aspek permodalan ini adalah modal yang didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank didasarkan pada rasio CAR (Capital Adequancy Ratio). CAR merupakan rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko

44 kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi nilai CAR mengindikasikan semakin baik kemampuan bank dalam menanggung risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko. CAR diukur dengan membagi modal yang dimiliki bank dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Tabel 3.9 Nilai dan Peringkat Komposit CAR No. Peringkat Kriteria Keterangan Peringkat 1 CAR > 12% Sangat sehat Peringkat 2 9% CAR < 12% Sehat Peringkat 3 8% CAR < 9% Cukup sehat Peringkat 4 6% < CAR < 9% Kurang sehat Peringkat 5 NIM 6% Tidak sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tahun 2011 5. Setelah melakukan perhitungan menggunakan pendekatan RGEC, analisis yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tingkat kesehatan bank dengan cara melakukan kombinasi hasil dari nilainilai aspek RGEC dari periode tahun 2013 hingga 2015. Nilai komposit utnuk rasio keuangan masing-masing aspek yang menempati peringkat komposit akan bernilai diantaranya : a) Peringkat 1 = setiap checklist dikalikan dengan 5 b) Peringkat 2 = setiap checklist dikalikan dengan 4 c) Peringkat 3 = setiap checklist dikalikan dengan 3 d) Peringkat 4 = setiap checklist dikalikan dengan 2

45 e) Peringkat 5 = setiap checklist dikalikan dengan 1 Kemudian hasil dari penilaian peringkat komposit dengan kategori tiap checklist kemudian ditentukan bobotnya dengan cara mempersenkan. Adapun bobot persen untuk menentukan peringkat komposit keseluruhan komponen, antara lain : Tabel 3.10 Bobot Penetapan Peringkat Komposit Bobot % Peringkat Komposit (PK) Keterangan 86-100 PK 1 Sangat sehat 71-85 PK 2 Sehat 61-70 PK 3 Cukup sehat 41-60 PK 4 Kurang sehat < 40 PK 5 Tidak sehat Sumber :PBI No 13/1/PBI/2011 tahun 2011 PK tingkat kesehatan bank 6. Kemudian menarik kesimpulan tingkat kesehatan bank sesuai dengan perhitungan dan pengelompokkan kedalam peringkat komposit yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia, antara lain : a) Kesehatan bank dengan predikat sangat sehat dipersamakan dengan peringkat komposit 1 (PK-1). b) Kesehatan bank dengan predikat sehat dipersamakan dengan peringkat komposit 2 (PK-2). c) Kesehatan bank dengan predikat cukup sehat dipersamakan dengan peringkat komposit 3 (PK-3). d) Kesehatan bank dengan predikat kurang sehat dipersamakan dengan peringkat komposit 4 (PK-4).

46 e) Kesehatan bank dengan predikat tidak sehat dipersamakan dengan peringkat komposit 5 (PK-5). 7. Pengujian The Mann-Whitney (U Test) Uji ini dugunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan ukuran pemusatan antara dua populasi (Siagian and Sugiarto 2006, 319). Uji U ini tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas variance. Yang diperlukan hanya data kontinu dan mempunyai skala ordinal (Nazir 1988, 470). Pengujian hipotesis menggunakan alat uji non parametic yaitu The Mann-Whitney Test (U Test) dengan dua sampel independen. Indikator untuk uji The Mann-Whitney (U Test) ditentukan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: a) Pengambilan kesimpulan dilakukan menentukan nilai kritis untuk á = 5% b) Hipotesa yang digunakan dalam pengujian yaitu Ho: tidak ada perbedaan antar variabel dan H1: ada perbedaan antar variabel c) Keputusan yang ditentukan yaitu jika nilai Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan dari 0,05 (Sig.>0,05) atau Z hitung lebih besar atau sama dengan Z tabel atau H1 ditolak. Serta asympg. Sig lebih kecil dari 0,05 (Sig.<0,05) atau Z hitung lebih kecil dari Z tabel atau H1 diterima. Sehingga dari hasil pengujian statistik nantinya dapat diketahui perbandingan tingkat kesehatan antara Bank BUMN dan Bank BUMS Nasional Devisa.