Konstruksi Rumah Sederhana KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA

BILL OF QUANTITY ( BQ )

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

DAFTAR HARGA TENAGA KERJA DAN BAHAN

FORMAT PERSYARATAN ADMINISTRATIF

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

BILL OF QUANTITY (BQ)

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Rencana Anggaran Biaya

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB)

PSD III Desain Ars Undip TA 31

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

BILL OF QUANTITY ( BQ )

PSD III D.Ars Undip TA 31

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Permulaan Hikmat adalah takut akan Tuhan, Dan Mengenal Yang Mahakudus adalah Pengertian ( Amsal 9:10 )

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENENTUAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA

BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

BILL OF QUANTITY ( B O Q )

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS TATA KOTA KOTA TANGERANG

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

RENCANA ANGGARAAN BIAYA ( RAB )

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

PEMERINTAH ACEH. ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Nomor : 02.Add/Pokja-ULP/OTSUS-PERHUB/LSM/2013 Tanggal : 10 April 2013

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

33 Bubungan seng M¹ 34 Buis beton Ø 0 cm 3 Buis beton Ø 0 cm 36 Buis beton Ø 30 cm 37 Buis tanah Ø 0 cm 38 Buis tanah Ø 0 cm NO NAMA JENIS BARANG SATU

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SATUAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) A Pekerjaan Persiapan. Pekerjaan Tanah. Pekerjaan Pondasi. Pekerjaan Struktur

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

Daftar Isi. 1. Latar Belakang 2. Referensi 3. Desain dan Spesifikasi Rumah T30 Perumnas 2016

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Bill Of Quantity ( BoQ )

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari studi tesis dengan judul pemodelan desain

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

RENCANA ANGGARAN BIAYA RUANG KELAS BARU DAN REHAB RUANG BENGKEL SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN 2009

PENGARUH RANCANGAN DENAH TERHADAP RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH TIPE 36 DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

DINDING DINDING BATU BUATAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 02.a.1/Add/15.2/53/IX/ Bab XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA...(berubah dan tertulis) KOP PERUSAHAAN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerbitkan buku panduan sederhana berjudul Dasar-dasar Rumah Sehat dengan tujuan untuk membantu pelaksana pembangunan rumah sehat bagi penduduk perdesaan. Dalam buku Panduan ini dibahas mengenai hal-hal yang harus dipenuhi dalam pembangunan rumah sehat. Fungsi rumah adalah sebagai tempat tinggal dalam suatu lingkungan yang seharusnya dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang diperlukan manusia untuk memasyarakatkan dirinya, serta disertai prinsipprinsip untuk mewujudkan rumah sehat, baik dari segi bangunan rumah maupun lingkungannya. Materi dalam Buku Panduan ini telah diuji penerapannya di Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Namun demikian kami tetap mengharapkan masukan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan pihak lainnya untuk menyempurnakan buku panduan ini. Jakarta, Oktober 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 DAFTAR GAMBAR... 4 DAFTAR TABEL... 6 A. PENDAHULUAN... 7 1. Latar Belakang... 7 2. Maksud dan Tujuan... 7 B. GAMBARAN TEKNOLOGI... 7 C. BAHAN... 7 1) Beton... 8 2) Mortar... 10 3) Batu Pondasi... 11 4) Batu Bata... 12 5) Kayu... 14 D. PERALATAN... 15 E. PELAKSANAAN... 15 1. Struktur Utama... 15 2. Pondasi... 15 3. Balok Pengikat/Sloof... 16 5. Balok Keliling/Ring... 17 6. Struktur Atap... 18 a) Kuda-kuda Kayu... 18 b) Gunung-Gunung/Ampig... 20 c) Ikatan Angin... 21 7. Dinding... 24 8. Hubungan Antar Elemen Struktur... 25 2

1) Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof... 26 2) Hubungan Antara Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom... 26 3) Hubungan Antara Kolom dengan Dinding... 27 4) Hubungan Antara Kolom dengan Balok Keliling/Ring... 28 5) Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu... 29 6) Angkur Gunung-Gunung... 30 9. Pengecoran Beton... 30 10. Pengecoran Kolom... 31 11. Pengecoran Balok... 32 12. Gambar Detail dan Potongan... 33 F. PERKIRAAN BIAYA... 36 3

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Pencampuran Beton... 8 Gambar 3.2 Pengujian Sederhana Dengan Meletakkan Campuran Beton di Tangan... 9 Gambar 3.3 Pengujian Sederhana Dengan Menggunakan Cetakan dan Mengukur Selisih Ketinggian dengan Cetakan... 9 Gambar 3.4 Diameter Kerikil Yang Baik Untuk Campuran Beton... 9 Gambar 3.5 Contoh Semen Tipe 1 Memenuhi SNI 15-2049-1994... 10 Gambar 3.6 Bahan Dasar Mortar... 10 Gambar 3.7 Proses Pencampuran Mortar... 11 Gambar 3.8 Hasil Pencampuran Mortar Yang Baik... 11 Gambar 3.9 Kualitas Batu Kali/Gunung yang Baik Digunakan Sebagai Pondasi... 11 Gambar 3.10 Pondasi Dari Batu Kali/Gunung... 12 Gambar 3.11 Kualitas Batu Bata Yang Baik... 12 Gambar 3.12 Pengujian Sederhana Kekuatan Batu Bata... 12 Gambar 3.13 Ukuran Batu Bata... 13 Gambar 3.14 Dimensi Batu Bata Yang Baik Digunakan Dalam Pembangunan... 13 Gambar 3.15 Perendaman Batu Bata Sebelum Dipasang... 14 Gambar 3.16 Kayu Yang Baik Digunakan Dalam Pembangunan... 14 Gambar 5.1 Pondasi... 15 Gambar 5.2 Dimensi Tulangan Balok Pengikat/Sloof... 16 Gambar 5.3 Dimensi Tulangan Kolom... 17 Gambar 5.4 Dimensi Tulangan Balok Keliling/ Ring... 17 Gambar 5.5 Tekukan Ujung Tulangan Begel... 18 Gambar 5.6 Kuda-kuda Kayu... 18 Gambar 5.7 Detail Kuda-kuda Kayu... 19 Gambar 5.8 Kuda-kuda Kayu Dengan Pengikat Plat Baja... 19 Gambar 5.9 Pemasangan Plat Baja Pada Kuda-kuda Kayu... 20 Gambar 5.10 Gunung-gungung /Ampig... 21 Gambar 5.11 Tulangan pada Bingkai Gunung-gunung/Ampig... 21 Gambar 5.12 Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Kuda-kuda Kayu... 22 4

Gambar 5.13 Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Gunung-gunung/Ampig... 22 Gambar 5.14 Ikatan Angin Antara Kuda-kuda Kayu dengan Gunung-gunung/Ampig... 22 Gambar 5.15 Pertemuan Antara Ikatan dengan Gunung-gunung/Ampig... 22 Gambar 5.16 Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-gunung /Ampig... 23 Gambar 5.17 Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-Gunung/Ampig... 23 Gambar 5.18 Detail Dinding... 24 Gambar 5.19 Proses Pemasangan Batu Bata Untuk Dinding... 24 Gambar 5.20 Luas Maksimum Dinding dan Jarak Maksimum Antar Kolom... 25 Gambar 5.21 Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof... 26 Gambar 5.22 Hubungan Antara Tulangan Balok Pengikat/Sloof dengan Tulangan Kolom... 27 Gambar 5.23 Detail Hubungan Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom... 27 Gambar 5.24 Hubungan Antara Kolom dengan Dinding... 28 Gambar 5.25 Pemasangan Angkur Besi Sebagai Pengikat Antara Kolom dengan Dinding Pada Sudut Bangunan... 28 Gambar 5.26 Hubungan Anatar Kolom dengan Balok Keliling/Ring... 29 Gambar 5.27 Tulangan Kolom Yang Akan Dibengkokkan Ke Dalam Balok Keliling/Ring... 29 Gambar 5.28 Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu... 29 Gambar 5.29 Pengikatan Kuda-Kuda Kayu Pada Balok Keliling/Ring Menggunakan Angkur. 30 Gambar 5.30 Pemasangan Cetakan/Bekisting untuk Kolom... 31 Gambar 5.31 Pemadatan Beton dengan Memukul-mukul Cetakan/Bekisting dan Campuran Beton Dirojok Menggunakan Besi atau Bambu... 31 Gambar 5.32 Hasil Pengecoran Kolom... 31 Gambar 5.33 Perakitan tulangan balok... 32 Gambar 5.34 Perangkaian Tulangan Balok Keliling/Ring di Atas Dinding... 32 Gambar 5.35 Urutan Pengecoran Balok Keliling/Ring... 33 Gambar 5.36... 34 Gambar 5.37... 34 Gambar 5.38... 35 Gambar 5.39... 35 5

DAFTAR TABEL Tabel 6. 1... 36 Tabel 6. 2... 39 Tabel 6. 3... 42 Tabel 6. 4... 45 Tabel 6. 5... 48 6

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Untuk itu setiap konstruksi yang dibangun harus mampu bertahan terhadap gempa bumi yang terjadi. Konstruksi yang dibangun dengan benar sesuai SNI merupakan salah satu cara mitigasi bencana untuk meminimalisir korban jiwa apabila terjadi bencana gempa bumi. Konstruksi bangunan rumah sederhana dijelaskan secara terperinci di dalam modul ini. Setelah membaca dan mengikuti pengarahan modul ini pengguna akan mengerti dan mampu mengerjakan pembangunan rumah sederhana. Dalam pembangunan rumah sederhana hendaklah mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.5/PRT/M/2016, sehingga konstruksi rumah yang terbangun sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. 2. Maksud dan Tujuan Peserta diharapkan dapat mengerti dan mampu mengerjakan pembangunan rumah sederhana. Selain itu, tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan panduan kepada masyarakat agar dapat mewujudkan bangunan rumah tinggal tunggal yang lebih aman terhadap dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi. B. GAMBARAN TEKNOLOGI Konstruksi rumah sederhana harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. SNI 1726:2012 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. 2. SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Bertulang Untuk Bangunan Gedung 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 5/PRT/M/2016. C. BAHAN Bahan bangunan yang dipergunakan dalam pembangunan bangunan tahan gempa harus berkualitas baik dan proses pengerjaan yang benar. 7

1) Beton Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat campuran beton adalah: 1) Campuran beton terdiri dari 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil : 0,5 air. Perlu diperhatikan penambahan air dilakukan sedikit demi sedikit dan disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen (tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental). Dicampur / aduk secara merata Tambahkan air Kerikil Semen Pasir 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil air secukupnya dituang sedikit demi sedikit Dicampur/diaduk secara merata Gambar 3.1 Pencampuran Beton 8

Gambar 3.2 Pengujian Sederhana Dengan Meletakkan Campuran Beton di Tangan Gambar 3.3 Pengujian Sederhana Dengan Menggunakan Cetakan dan Mengukur Selisih Ketinggian dengan Cetakan 2) Ukuran kerikil yang baik maksimum 20 mm dengan gradasi yang baik. Gambar 3.4 Diameter Kerikil Yang Baik Untuk Campuran Beton 9

3) Semen yang digunakan adalah semen tipe 1 yang berkualitas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 15-2049-2015 Gambar 3.5 Contoh Semen Tipe 1 Memenuhi SNI 15-2049-2015 2) Mortar Campuran volume mortar memiliki perbandingan 1 semen : 4 pasir bersih : air secukupnya. Pasir yang dipergunakan sebaiknya tidak mengandung lumpur kaena lumpur dapat mengganggu ikatan dengan semen. 1. Bahan dasar mortar: Pasir 4 ember Semen 1 ember Gambar 3.6 Bahan Dasar Mortar 10

2. Proses Mencampur: a. Aduk pasir dan semen secara merata b. Tambahkan air secara bertahap Gambar 3.7 Proses Pencampuran Mortar Hasil campuran yang baik bilamana kekentalan cukup (tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras/kental). Gambar 3.8 Hasil Pencampuran Mortar Yang Baik 3) Batu Pondasi Pondasi terbuat dari batu kali atau batu gunung yang keras dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat. Batu beku Batu lonjong Gambar 3.9 Kualitas Batu Kali/Gunung yang Baik Digunakan Sebagai Pondasi 11

Gambar 3.10 Pondasi Dari Batu Kali/Gunung 4) Batu Bata Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat: 1) Bagian tepi lurus dan tajam; 2) Tidak banyak retakan; 3) Tidak mudah patah; dan 4) Dimensi tidak terlalu kecil dan seragam. Selain itu, batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukulkan satu sama lain. Gambar 3.11 Kualitas Batu Bata Yang Baik Gambar 3.12 Pengujian Sederhana Kekuatan Batu Bata 12

Ukuran batu bata yang baik adalah sebagai berikut: Gambar 3.13 Ukuran Batu Bata Gambar 3.14 Dimensi Batu Bata Yang Baik Digunakan Dalam Pembangunan 13

Sebelum batu bata dipasang, lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh permukaan kering pada bata, kemudian dikeringkan sebelum direkatkan dengan mortar. Hal ini dilakukan agar tingkat penyerapan bata terhadap air campuran mortar tidak terlalu cepat karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan ikatan menjadi kurang kuat. Gambar 3.15 Perendaman Batu Bata Sebelum Dipasang Batu bata yang baik pada saat direndam tidak mengeluarkan banyak gelembung dan tidak hancur. 5) Kayu Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri-ciri: 1) Keras, 2) Kering, 3) Berwarna gelap, 4) Tidak ada retak, dan 5) Lurus. Gambar 3.16 Kayu Yang Baik Digunakan Dalam Pembangunan 14

D. PERALATAN Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pembangunan rumah sederhana adalah peralatan pertukangan dan pendukung-pendukungnya dengan masingmasing fungsinya disesuaikan untuk mewujudkan pendetailan konstruksi rumah sederhana yang akan dibahas pada bab selanjutnya. E. PELAKSANAAN 1. Struktur Utama Struktur utama bangunan rumah tinggal tunggal terdiri dari: a. pondasi; b. balok pengikat/sloof; c. kolom; d. balok keliling/ring; dan e. struktur atap. Proses konstruksi struktur utama harus memperhatikan ketepatan dimensi dan melalui metode yang benar. 2. Pondasi Pada kondisi tanah yang cukup keras, pondasi yang terbuat dari batu kali dapat dibuat dengan ukuran sebagai berikut: 10 cm Gambar 5.1 Pondasi 15

3. Balok Pengikat/Sloof Balok pengikat/sloof memiliki spesifikasi sebagai berikut: a) Ukuran balok pengikat/sloof 15 x 20 cm; b) Diameter tulangan utama 10 mm; c) Diameter tulangan begel 8 mm; d) Jarak antar tulangan begel 15 cm; dan e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm. Tulangan Utama Tulangan Begel Gambar 5.2 Dimensi Tulangan Balok Pengikat/Sloof 4. Kolom Kolom memiliki spesifikasi sebagai berikut: a) Ukuran kolom 15 x 15 cm, b) Diameter tulangan utama baja 10 mm, c) Diameter tulangan begel baja 8 mm, d) Jarak antar tulangan begel 15 cm, dan e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm. 16

Gambar 5.3 Dimensi Tulangan Kolom 5. Balok Keliling/Ring Balok keliling/ring memiliki spesifikasi sebagai berikut: a) Ukuran balok keliling/ring 12 x 15 cm; b) Diameter tulangan utama baja 10 mm; c) Diameter tulangan begel baja 8 mm; d) Jarak antar tulangan begel 15 cm; dan e) Tebal selimut beton dari sisi terluar begel 15 mm. Gambar 5.4 Dimensi Tulangan Balok Keliling/ Ring Pemasangan bagian ujung tulangan begel pada balok pengikat/sloof, kolom, dan balok keliling/ring harus ditekuk paling sedikit 5 cm dengan sudut 135 untuk memperkuat ikatan dengan tulangan utama. 17

Gambar 5.5 Tekukan Ujung Tulangan Begel 6. Struktur Atap Struktur atap berfungsi untuk menopang seluruh sistem penutup atap yang ada di atasnya. Struktur atap terdiri dari: a) Kuda-kuda Kayu Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang paling panjang sekitar 12 m. Konstruksi kuda-kuda kayu harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh sehingga mampu memikul beban tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda kayu diletakkan di atas dua kolom berseberangan selaku tumpuan. Gambar 5.6 Kuda-kuda Kayu 18

Gambar 5.7 Detail Kuda-kuda Kayu Ikatan antar batang pada kuda-kuda kayu diperkuat dengan plat baja dengan ketebalan 4 mm dan lebar 40 mm atau papan dengan ketebalan 20 mm dan lebar 100 mm. Gambar 5.8 Kuda-kuda Kayu Dengan Pengikat Plat Baja 19

Gambar 5.9 Pemasangan Plat Baja Pada Kuda-kuda Kayu b) Gunung-Gunung/Ampig Bingkai gunung-gunung/ampig terbuat dari beton bertulang dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) Ukuran bingkai 15 x 12 cm; 2) Tulangan utama dengan diameter 10 mm; 3) Tulangan begel dengan diameter 8 mm; dan d) tebal selimut beton 10mm. Gunung-gunung/ampig terbuat dari susunan bata yang direkatkan dengan campuran mortar (perbandingan 1 semen : 4 pasir : air secukupnya) dan diplaster. Penggunaan bahan yang ringan seperti papan dan Glassfibre Reinforced Cement (GRC) juga dianjurkan untuk meminimalkan dampak apabila gununggunung/ampig roboh pada saat terjadi gempa. 20

Bingkai beton bertulang Gunung gunung dari pasangan bata Gambar 5.10 Gunung-gungung /Ampig Gambar 5.11 Tulangan pada Bingkai Gunung-gunung/Ampig c) Ikatan Angin Ikatan angin berfungsi sebagai pengikat antar kuda-kuda kayu, antar gunung-gunung/ampig, atau antara kuda-kuda kayu dengan gunung-gunung/ampig agar berdiri tegak, kokoh, dan sejajar. 21

Gambar 5.12 Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Kuda-kuda Kayu Gambar 5.13 Ikatan Angin Sebagai Pengikat Antar Gunung-gunung/Ampig Gambar 5.14 Ikatan Angin Antara Kuda-kuda Kayu dengan Gunung-gunung/Ampig Gambar 5.15 Pertemuan Antara Ikatan dengan Gunung-gunung/Ampig 22

Gambar 5.16 Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-gunung /Ampig Gambar 5.17 Detail Pertemuan Antara Ikatan Angin dengan Gunung-Gunung/Ampig 23

7. Dinding Dinding berfungsi sebagai pembatas dan tidak menopang beban. Dinding terbuat dari pasangan batu bata yang direkatkan oleh spesi/siar dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir : air secukupnya. Luas dinding maksimal adalah 9 m2 sehingga jarak palling jauh antar kolom adalah 3 m. Gambar 5.18 Detail Dinding Gambar 5.19 Proses Pemasangan Batu Bata Untuk Dinding Untuk menambah kekuatan, dinding diplaster dengan campuran mortar (perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir : air secukupnya) ketebalan 2 cm. 24

Gambar 5.20 Luas Maksimum Dinding dan Jarak Maksimum Antar Kolom 8. Hubungan Antar Elemen Struktur Seluruh elemen struktur bangunan tahan gempa harus menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan secara proporsional. Struktur bangunan juga harus bersifat daktail/elastis sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk pada saat terjadi bencana gempa. Hubungan antar elemen struktur bangunan rumah tinggal tunggal tahan gempa terdiri dari: 1) Hubungan antara pondasi dengan balok pengikat/sloof; 2) Hubungan antara balok pengikat/sloof dengan kolom; 3) Hubungan antara kolom dengan dinding; 4) Hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring; 5) Hubungan antara balok keliling/ring dengan kuda-kuda kayu; dan 6) Angkur gunung-gunung. 25

1) Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof Untuk menghubungkan pondasi ke balok pengikat/sloof ditanam angkur besi dengan jarak paling jauh tiap angkur adalah 1 m. Gambar 5.21 Hubungan Antara Pondasi dengan Balok Pengikat/Sloof 2) Hubungan Antara Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom Pada hubungan antara balok pengikat/sloof dengan kolom, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok pengikat/sloof dengan panjang lewatan paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm). 26

Gambar 5.22 Hubungan Antara Tulangan Balok Pengikat/Sloof dengan Tulangan Kolom Gambar 5.23 Detail Hubungan Balok Pengikat/Sloof dengan Kolom 3) Hubungan Antara Kolom dengan Dinding Antara kolom dan dinding dihubungkan dengan pemberian angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter 10 mm dan panjang minimal 40 cm. 27

Gambar 5.24 Hubungan Antara Kolom dengan Dinding Gambar 5.25 Pemasangan Angkur Besi Sebagai Pengikat Antara Kolom dengan Dinding Pada Sudut Bangunan 4) Hubungan Antara Kolom dengan Balok Keliling/Ring Pada hubungan antara kolom dengan balok keliling/ring, tulangan kolom diteruskan dan dibengkokkan ke dalam balok keliling/ring dengan panjang lewatan paling pendek 40 x diameter tulangan atau 40 cm (40 dikali 10 mm). 28

Gambar 5.26 Hubungan Anatar Kolom dengan Balok Keliling/Ring Gambar 5.27 Tulangan Kolom Yang Akan Dibengkokkan Ke Dalam Balok Keliling/Ring 5) Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu Pengikatan kuda-kuda pada balok keliling/ring dilakukan dengan menanam angkur atau baut dengan diameter paling kecil 10 mm. Gambar 5.28 Hubungan Antara Balok Keliling/Ring dengan Kuda-Kuda Kayu 29

Pengikatan kuda-kuda pada balok keliling/ring dapat juga dapat dilakukan dengan cara menanam angkur besi ke dalam balok keliling/ring kemudian angkur diputar menggunakan pipa besi. Gambar 5.29 Pengikatan Kuda-Kuda Kayu Pada Balok Keliling/Ring Menggunakan Angkur 6) Angkur Gunung-Gunung Dalam pasangan bata pada gunung-gunung diberi angkur setiap 6 lapis bata. Penggunaan angkur dengan diameter paling kecil 10 mm dan panjang minimal 40 cm. 9. Pengecoran Beton Pengecoran beton baik pada kolom maupun balok harusmemperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Pastikan cetakan/bekisting benar-benar rapat dan kuat/kokoh; b) pada pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap 1 m; c) pada saat pengecoran harus dipastikan adukan di dalam cetakan padat dan tidak berongga untuk menghindari ada bagian yang keropos; d) pelepasan cetakan/bekisting paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Untuk mempermudah pelepasan cetakan/bekisting dapat menggunakan minyak yang dilumurkan ke permukaan cetakan/bekisting. 30

Gambar 5.30 Pemasangan Cetakan/Bekisting untuk Kolom 10. Pengecoran Kolom Pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap tinggi 1 m. Gambar 5.31 Pemadatan Beton dengan Memukul-mukul Cetakan/Bekisting dan Campuran Beton Dirojok Menggunakan Besi atau Bambu Gambar 5.32 Hasil Pengecoran Kolom 31

11. Pengecoran Balok Pada pengecoran balok keliling/ring, tulangan dirangkai di atas dinding. Cetakan/bekisting pada balok yang menggantung harus diberi penyangga di bawahnya menggunakan kayu atau bamboo yang kuat menahan beban campuran beton. Untuk balok yang menumpu pada dinding, cetakan/bekisting dapat dilepas setelah 3 hari, sedangkan untuk balok yang menggantung baru dapat dilepas setelah 14 hari. Gambar 5.33 Perakitan tulangan balok Gambar 5.34 Perangkaian Tulangan Balok Keliling/Ring di Atas Dinding 32

Gambar 5.35 Urutan Pengecoran Balok Keliling/Ring 12. Gambar Detail dan Potongan Detail dan potongan untuk rumah sederhana tipe 36 (6x6m), dengan susunan fungsi ruang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah. Bentuk atap pelana atau limasan dapat disesuaikan dengan keinginan pemilik. 33

Gambar 5.36 Gambar 5.37 34

Gambar 5.38 Gambar 5.39 35

F. PERKIRAAN BIAYA Berikut adalah perkiraan jumlah volume material bangunan yang digunakan untuk konstruksi rumah sederhana: Tabel 6.1 NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) PEKERJAAN PERSIAPAN, GALIAN I DAN URUGAN 1 Pekerjaan persiapan lahan (pembersihan lokasi pekerjaan) 127,50 m² 3.500,00 446.250,00 2 Pekerjaan pengukuran dan pasangan bouw plank 55,00 m1 81.420,00 4.478.100,00 3 Pekerjaan galian tanah untuk pondasi 53,96 m³ 14.720,00 794.291,20 4 Urugan tanah kembali sisi pondasi 19,29 m³ 7.300,00 140.817,00 5 Urugan tanah untuk peninggian lantai 8,27 m³ 145.600,00 1.204.112,00 6 Pekerjaan urugan pasir di bawah pondasi 3,46 m³ 185.200,00 640.792,00 7 Pekerjaan urugan pasir di bawah lantai 3,3 m³ 185.200,00 611.160,00 Jumlah 8.315.522,20 Dibulatkan 8.315.520,00 36

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) II 1 2 3 4 5 6 7 PEKERJAAN PONDASI BETON Membuat Pondasi Batu belah 1 Pc : 5 Psr Membuat Sloof Beton Bertulang (200 kg Besi + Bekisting) Membuat Kolom Beton Bertulang (150 kg Besi + Bekisting) Membuat Ring Balok Beton Bertulang (150 kg Besi + Bekisting) Membuat Plat dak topi Beton Bertulang (115 kg Besi + Bekisting) Membuat Meja dapur plat Beton Bertulang (125 kg Besi + Bekisting) Membuat Beton lantai kerja dibawah lantai 1 PC : 3 Splt: 5 Psr - 31,21 m³ 459.320,00 14.335.377,20 2,37 m³ 3.306.600,00 7.836.642,00 2,23 m³ 4.697.100,00 10.474.533,00 2,90 m³ 4.085.300,00 11.847.370,00 0,15 m³ 4.200.400,00 630.060,00 0,14 m³ 4.299.400,00 601.916,00 2,40 m³ 543.400,00 1.304.160,00 Jumlah 47.030.058,20 Dibulatkan 47.030.050,00 37

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) PEKERJAAN PASANGAN DAN III PLESTERAN 1 Pasangan dinding bata merah 1 : 3 22,65 m² 74.720,00 1.692.408,00 2 Pasangan dinding bata merah 1 : 5 199,70 m² 73.000,00 14.578.100,00 3 Pasangan rolaag bata merah teras dan tangga 1:3 (Pas. 1 Bata) 0,70 m² 154.800,00 108.360,00 4 Dinding bata rooster 1: 5 berlubang ukrn 20 x 20 cm di tmn belakang 3,00 m² 164.000,00 492.000,00 5 Plesteran dan aci 1 : 3 45,30 m² 23.200,00 1.050.960,00 6 Plesteran dan aci 1 : 5 400,12 m² 21.300,00 8.522.556,00 7 Accian 445,42 m² 13.600,00 6.057.712,00 8 Plesteran terkstur dinding bagian depan 1:3 3 m² 28.600,00 85.800,00 9 Ban plesteran 5 cm x 7 cm diaci 24 m1 6.000,00 144.000,00 Jumlah 32.731.896,00 Dibulatkan 32.731.890,00 38

Tabel 6.2 NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) IV 1 2 3 4 5 6 7 8 PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING Pasangan lantai keramik motif 30 cm x 30 cm Pasangan lantai keramik polos 20 cm x 20 cm u/ (KM/WC) Pasangan lantai keramik polos 30 cm x 30 cm untuk teras depan Pasangan lantai keramik polos 20 cm x 20 cm untuk teras belakang Pasangan dinding keramik 20 cm x 20 cm u/ KM (WC) Pasangan dinding keramik 20 cm x 20 cm u/ meja dapur Pasangan dinding bata tempel Pasangan plint keramik 10 cm x 30 cm 42,37 m² 66.210,00 2.805.317,70 2,63 m² 67.040,00 176.315,20 3,00 m² 64.210,00 192.630,00 3,00 m² 67.040,00 201.120,00 11,50 m² 65.890,00 757.735,00 9,00 m² 65.890,00 593.010,00 1,80 m² 112.240,00 202.032,00 60 m 1 28.010,00 1.680.600,00 Jumlah 6.608.759,90 Dibulatkan 6.608.750,00 39

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) V 1 2 3 4 5 PEKERJAAN ATAP Pasangan kuda-kuda kayu borneo super 8/12 Pasangan gording dan nok kayu 8/12 Pasangan rangka atap kaso 5/7 dan reng 3/4 kayu borneo super Pasangan jurai luar dan dalam kayu 8/12 Pasangan lisplank kayu kamper medan 3/30 1,92 m³ 4.357.300,00 8.366.016,00 0,65 m³ 3.522.200,00 2.289.430,00 100,00 m² 54.400,00 5.440.000,00 0,18 m³ 3.522.200,00 633.996,00 23,00 m 1 61.600,00 1.416.800,00 6 Pasangan talang juray seng (BJLS) 30 dan Papan 13,00 m 1 102.110,00 1.327.430,00 7 Pasangan atap genteng beton 100,00 m² 91.030,00 9.103.000,00 8 Pasangan nok genteng beton 17,00 m 1 97.640,00 1.659.880,00 9 Pasangan atap garasi polycarbonate dengan 9,60 m² 324.480,00 3.115.008,00 rangka besi hollow Jumlah 33.351.560,00 Dibulatkan 33.351.560,00 40

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA (Rp) VI PEKERJAAN PLAFON 1 Pasangan plafon triplek + rangka plafon kayu borneo 70,20 m² 115.750,00 8.125.650,00 super 4/6 2 Pasangan plafon kayu ramin 3,00 m² 217.550,00 652.650,00 3 Pasangan lis plafon kayu profil 5 cm ( yg menempel 60,00 m 1 18.960,00 1.137.600,00 dinding ) 4 Pasangan lis plafon kayu 1 cm x 4 cm ( yg menempel 26,00 m 1 8.840,00 229.840,00 pada listplank ) Jumlah 10.145.740,00 Dibulatkan 10.145.740,00 41

Tabel 6.3 NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH SATUAN Rp HARGA VII PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA 1 Pasangan kusen kayu kamper samarinda 6/15 0,88 m³ 7.125.000,00 6.270.000,00 2 Pasangan kusen sopi-sopi kayu kamper samarinda 6/15 0,12 m³ 7.125.000,00 855.000,00 3 Pasangan daun pintu panel double teakwood rangka kayu 7,20 m² 300.200,00 2.161.440,00 kamper 4 Pasangan daun pintu besi 1,00 Bh 459.000,00 459.000,00 5 Pasangan daun pintu dan kusen PVC (pabrikasi) 1,00 Bh 413.400,00 413.400,00 6 Pasangan daun jendela kayu kamper 8,45 m² 144.400,00 1.220.180,00 7 Pasangan boven light di atas kusen pintu dan jendela (25 5,42 Bh 367.100,00 1.989.682,00 cm x 25 cm) Jumlah 13.368.702,00 Dibulatkan 13.368.700,00 42

HARGA SATUAN JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN Rp HARGA VIII 1 2 3 4 5 PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA Pasangan kunci pintu 2 slaag (putaran) untuk pintu kayu 5,00 Bh 239.100,00 1.195.500,00 dan pintu besi Pasangan kunci pintu KM (WC) tipe alpha bulat 1,00 Bh 71.670,00 71.670,00 Pasangan engsel pintu standard 4 inci 12,00 Bh 29.770,00 357.240,00 Pasangan engsel jendela standard 3 inci 24,00 Bh 25.850,00 620.400,00 Pasangan grendel pintu dobel dan pintu garasi 4,00 Bh 53.250,00 213.000,00 6 Pasangan grendel jendela 12,00 Bh 43.250,00 519.000,00 7 Pasangan kait angin jendela 12,00 Bh 18.170,00 218.040,00 8 Pasangan tarikan jendela 12,00 Bh 39.850,00 478.200,00 9 Pasangan kaca polos 3 mm 10,29 m² 60.070,00 618.120,30 10 Pasangan kaca polos 5 mm 10,19 m² 79.870,00 813.875,30 Jumlah 5.105.045,60 Dibulatkan 5.105.040,00 43

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH SATUAN Rp HARGA IX PEKERJAAN SANITAIR Pasangan bak mandi fiber 1 glass 1,00 Bh 361.500,00 361.500,00 2 Pasangan kloset jongkok 1,00 Bh 255.910,00 255.910,00 3 Pasangan kran air KM / WC 1,00 Bh 60.840,00 60.840,00 4 Pasangan kran air taman 3,00 Bh 60.840,00 182.520,00 5 Pasangan kran air meja dapur tipe angsa 1,00 Bh 162.950,00 162.950,00 6 Pasangan floor drain KM / WC 1,00 Bh 63.850,00 63.850,00 7 Pasangan kitchen zink meja dapur 1,00 Bh 257.050,00 257.050,00 Jumlah 1.344.620,00 Dibulatkan 1.344.620,00 44

Tabel 6.4 NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA X 1 5 8 10 11 12 PASANGAN INSTALASI AIR Instalasi Air Bersih Pasangan pipa PVC diameter 3/4 inci Pasangan pipa PVC diameter 2 inci Pasangan pipa PVC diameter 4 inci Accesoris lain (lem pipa, ampelas, sambungan, dll 10 % pipa) Pekerjaan septic tank dan rembesan Pasangan penyambung air bersih ke PAM 20,00 m 1 30.440,00 608.800,00 10,50 m 1 17.840,00 187.320,00 7,50 m 1 32.710,00 245.325,00 1,00 Ls 104.144,50 104.144,50 1,00 Unit 5.350.480,00 5.350.480,00 1,00 Ls 750.000,00 750.000,00 Jumlah 7.246.069,50 Dibulatkan 7.246.060,00 45

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA XI PEKERJAAN INSTALSI LISTRIK 1 Pasangan instalasi titik nyala lampu kabel NYM 3 x 2,5 mm 13,00 Ttk 174.000,00 2.262.000,00 2 Pasangan instalasi daya stop kontak kabel NYM 3x2,5 mm 3,00 Ttk 159.000,00 477.000,00 3 Pasangan lampu baret 18 watt 1,00 Bh 92.600,00 92.600,00 4 Pasangan lampu SL 18 watt 4,00 Bh 60.050,00 240.200,00 5 Pasangan lampu TL 1 x 18 watt 6,00 Bh 60.950,00 365.700,00 6 Pasangan lampu taman 40 watt lengkap dengan tiang besi 2,00 Bh 157.150,00 314.300,00 diameter 2 inci 7 Pasangan panel listrik 1,00 Bh 320.000,00 320.000,00 8 Pasangan penyambung daya ke PLN 1,00 Ls 2.000.000,00 2.000.000,00 Jumlah 6.071.800,00 Dibulatkan 6.071.800,00 46

NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN SATUAN Rp JUMLAH HARGA XII PEKERJAAN PENGECATAN 1 Pengecatan dinding dengan cat tembok kwalitas baik 448,42 m² 36.560,00 16.394.235,20 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pengecatan plafon dengan cat tembok kwalitas sedang Pengecatan plafon Ramin dengan cat melamin Pengecatan lis plank dengan cat minyak Pengecatan lis plafon dengan cat minyak Pengecatan kusen dengan cat minyak Pengecatan sopi-sopi dengan cat minyak Pengecatan bovenlight dengan cat minyak Pengecatan daun pintu dengan cat minyak Pengecatan daun jendela dengan cat minyak 70,20 m² 21.310,00 1.495.962,00 3,00 m² 24.950,00 74.850,00 9,20 m² 40.250,00 370.300,00 6,02 m² 40.250,00 242.305,00 41,16 m² 40.250,00 1.656.690,00 5,13 m² 40.250,00 206.482,50 10,84 m² 40.250,00 436.310,00 14,40 m² 40.250,00 579.600,00 16,90 m² 40.250,00 680.225,00 Jumlah 22.136.959,70 Dibulatkan 22.136.950,00 47

Tabel 6.5 HARGA SATUAN NO. URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN Rp JUMLAH HARGA XIII 1 PEKERJAAN LAIN-LAIN Pembersihan lahan setelah selesai pekerjaan 127,50 m² 7.000,00 892.500,00 Jumlah 892.500,00 Dibulatkan 892.500,00 48