PREDIKSI TOTAL ORGANIC CARBON (TOC) MENGGUNAKAN REGRESI MULTILINEAR DENGAN PENDEKATAN DATA WELL LOG

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Persebaran Total Organic Carbon (TOC) pada Lapangan X Formasi Talang Akar Cekungan Sumatera Selatan menggunakan Atribut Impedansi Akustik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prediksi Log TOC dan S2 dengan Menggunakan Teknik Log Resistivity

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD

KARAKTERISASI BATUAN SERPIH PADA LAPANGAN RK FORMASI TANJUNG, CEKUNGAN BARITO, KALIMANTAN SELATAN SEBAGAI POTENSI SHALE HYDROCARBON

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

BAB IV ESTIMASI SUMBER DAYA HIDROKARBON PADA FORMASI PARIGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Geokimia Minyak & Gas Bumi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan. Peta lokasi daerah penelitian yang berada di Cekungan Jawa Timur bagian barat (Satyana, 2005). Lokasi daerah penelitian

EVALUASI BATUAN INDUK SAMPLE BATUAN SEDIMEN FORMASI TALANG AKAR DI DAERAH LENGKITI, OGAN KOMERING ULU, SUMATERA SELATAN

BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

PENELITIAN BATUAN INDUK (SOURCE ROCK) HIDROKARBON DI DAERAH BOGOR, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

Potensi Batuan Induk Batu Serpih dan Batu Lempung di Daerah Watukumpul Pemalang Jawa Tengah

STUDI GEOKIMIA DAN PEMODELAN KEMATANGAN BATUAN INDUK FORMASI TALANGAKAR PADA BLOK TUNGKAL, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB IV PROSPECT GENERATION PADA INTERVAL MAIN, DAERAH OSRAM

Nugroho Budi Raharjo * Widya Utama * Labolatorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA ITS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah Cekungan Kutai. Cekungan Kutai dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian barat

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lapangan minyak baru di Indonesia diyakini masih tinggi walaupun semakin sulit

Potensi Batuan Induk Hidrokarbon Serpih Gumai Di Talang Padang, Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

BAB IV GEOKIMIA PETROLEUM

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

II Kerogen II Kematangan II.2.2 Basin Modeling (Pemodelan Cekungan) II.3 Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya memiliki status plug and abandon, satu sumur menunggu

ANALISIS GEOKIMIA HIDROKARBON LAPANGAN X CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kerogen tipe III. - H/C < 1,0 dan O/C > 0,3 - Menghasikan minyak. Kerogen tipe IV

Kata kunci: Interpretasi seismik, Petrofisika, Volumetrik, OOIP

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

Evaluasi Formasi dan Estimasi Permeabilitas Pada Reservoir Karbonat Menggunakan Carman Kozceny, Single Transformasi dan Persamaan Timur

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB IV UNIT RESERVOIR

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

GENESIS DAN KARAKTERISASI GEOKIMIA DI LAPANGAN SUBAN, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN TESIS MAGISTER OLEH MOHAMMAD KUSUMA UTAMA NIM:

Oleh : Ahmad Helman Hamdani NIP

BAB I PENDAHULUAN. Hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Cut-off Porositas, Volume shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan Sumatra Selatan

ANALISIS SKEMA PENGENDAPAN FORMASI PEMATANG DI SUB-CEKUNGAN AMAN UTARA, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH SEBAGAI BATUAN INDUK

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

KANDUNGAN MATERIAL ORGANIK DAN SIFAT GEOKIMIA BATULEMPUNG PALEOGEN DAN NEOGEN DI CEKUNGAN SERAYU: Suatu Analisis Potensi Batuan Induk Hidrokarbon

STUDI GEOKIMIA BATUAN INDUK AKTIF PRA-TERSIER CEKUNGAN AKIMEUGAH, LEPAS PANTAI PAPUA SELATAN

Qi Adlan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Distribusi Total Organic Carbon (TOC) Pada Data Seismik

Abstrak

STUDI GEOKIMIA HUBUNGAN BATUAN INDUK CINTAMANI DAN JANTUNG DENGAN MINYAK BUMI BLOK OK, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Penentuan Total Organic Carbon ( TOC ) dengan Metode DlogR dan Multivariate Regression pada Brown Shale

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya (International Energy Agency, 2004). Menurut laporan dari British

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

UNIVERSITAS DIPONEGORO STUDI FAMILI MINYAK DI LAPANGAN EDELWEISS DAN CRISAN SERTA KORELASI TERHADAP KEMUNGKINAN BATUAN INDUK, CEKUNGAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

BAB I PENDAHULUAN. cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...

Interpretasi Potensi Hidrokarbon Berdasarkan Sebaran Porositas Batupasir Mengunakan Metoda Inversi Seismik Post-Stack, Formasi Manggala

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSISTUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

*Korespondensi:

PETROLEUM SYSTEM CEKUNGAN KUTAI BAGIAN BAWAH, DAERAH BALIKPAPAN DAN SEKITARNYA, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia. Ini terbukti dengan semakin meningkatnya angka konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. tempat terbentuk dan terakumulasinya hidrokarbon, dimulai dari proses

ESTIMASI PERMEABILITAS RESERVOIR DARI DATA LOG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA FORMASI MENGGALA PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA BERDASARKAN DATA WELL LOGGING

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Reinhard Leonard Riova Naibaho Tempat Yogyakarta

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN SARI

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan eksplorasi migas untuk mengetahui potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

Evaluasi Formasi Reservoar Batupasir Menggunakan Analisis Petrofisika Pada Lapangan Teapot Dome

PENENTUAN CEMENTATION EXPONENT (m) TANPA ADANYA CLEAN ZONE DAN WATER BEARING PADA RESERVOAR KARBONAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN X

KARAKTERISASI DAN KORELASI GEOKIMIA BATUAN INDUK DAN MINYAK DI BLOK JABUNG, SUB-CEKUNGAN JAMBI, CEKUNGAN SUMATRA SELATAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

ISSN : 2579-5821 (Cetak) ISSN : 2579-5546 (Online) Alamat URL : http://journal.unhas.ac.id/index.php/geocelebes Jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1, April 2018, 1-5 PREDIKSI TOTAL ORGANIC CARBON (TOC) MENGGUNAKAN REGRESI MULTILINEAR DENGAN PENDEKATAN DATA WELL LOG Jamaluddin 1*, Septian Tri Nugraha 1, Maria 2, Emi Prasetyawati Umar 3 1 China University of Petroleum, East China 2 Laboratorium Geofisika Padat, Program Studi Geofisika, FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar 3 Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Makassar *Penulis koresponden. Alamat email: jamaljamaluddin1994@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi batuan induk di Formasi Talangakar dengan melihat parameter total organik carbon (TOC). TOC dimodelkan dengan melakukan crossplot antara TOC measured dengan log gamma ray, log densitas, log neutron-porosity, log resistivity, dan log P wave (multi linier regresi). Formasi Talangakar yang menjadi target pada studi ini terletak pada kedalaman 2280 m-2885 m, memiliki material organik yang kaya dengan TOC berkisar antara 1.09 %-1.29 %. Pemodelan TOC didapatkan regresi sebesar 0.1432 terhadap parameter log (log gamma ray, log density, log Neutron-Porosity, log Sonik, dan log Resistivity). Kata Kunci: Talangakar, regresi multiliniear, Total Organic Carbon (TOC) Abstract This research is to determine the potency of source rock in Talangakar Formation with use Total Organic Carbon (TOC). TOC is modeled by multiple linear regression method. This method is crossplot between TOC measured with gamma ray log, density log, neutron-porosity log, resistivity log, and P wave log. The Talangakar Formation being targeted in this study lies at a depth of 2280-2885 m (MD), has a rich organic material with TOC ranging from 1.09% to 1.29 %. TOC modelling resulted in 0.1432 regression coefficient towards log parameters (gamma ray log, density log, neutron-porosity log, sonic log, and resistivity log). Key Words: Talangakar, Multilinear regression, Total Organic Carbon (TOC). Pendahuluan Metode Geokimia yang terdiri atas Total Organic Content (TOC) dan Thermal Gravimetry Analysis (TGA), dan Pirolisis. Metode TGA merupakan prosedur yang cukup banyak dilakukan dalam karakterisasi bahan. Pada prinsipnya metode ini mengukur berkurangnya massa material ketika dipanaskan dari suhu kamar sampai suhu tinggi yang biasanya sekitar 900 0 C. Rock Eval Pyrolysis adalah simulasi proses hydrocarbon generation di laboratorium dengan cara melakukan pemanasan bertahap pada sampel batuan induk dalam keadaan tanpa oksigen pada kondisi atmosfer inert dengan temperatur yang terprogram. Pemanasan ini memisahkan komponen organik bebas 1

Prediksi Total Organic Carbon (TOC) Menggunakan Regresi Multilinear dengan. (bitumen) dan komponen organik yang masih terikat dalam batuan induk (Armstrong, 1992). TOC adalah jumlah karbon yang menempel/terkandung di dalam senyawa organik. Karbon yang terkandung pada media terdiri dari dua jenis, yaitu Organic Carbon (OC) dan Inorganic Carbon (IC). Sistem pengukuran carbon yang ada hingga saat ini adalah dengan cara merubah karbon menjadi CO2, baru kemudian mengukur kadar CO2 tersebut sebagai representasi dari kadar karbon yang ada (Fertl and Chilingar,1988). Regresi Multilinear Regresi multilinear merupakan suatu metode yang digunakan untuk memprediksi data yang dijadikan sebagai target berdasarkan beberapa variable masukan. Secara matematis regresi multilinier dapat dituliskan sebagai berikut: y = b + a 1 x 1 + a 2 x 2 + a i x i.(1) Persamaan di atas menunjukkan regresi multilinear untuk mencari nilai y berdasarkan input x 1, x 2 dan seterusnya sampai x i. Penyelesaian persamaan ini adalah mencari nilai koefisien a dan konstanta b. Variabel y dianalogikan sebagai TOC, x 1 dianalogikan sebagai log gamma ray, x 2 dianalogikan sebagai log density, x 3 dianalogikan sebagai log neutronporosity,x 4 dianalogikan sebagai log P- wave, dan x 5 dianalogikan sebagai log resitivitas. Metode Penelitian Tahap awal analisis adalah menentukan kandungan karbon organic total (TOC) dengan menggunakan alat LECO Carbon Determinator (WR-112) setelah sebelumnya tiap-tiap perconto dicuci, dikeringkan, digerus halus ditimbang seberat kurang lebih 500 mg dan dihilangkan kandungan karbonatnya dengan menggunakan asam klorida. Secara umum telah dapat diterima bahwa perconto dengan kandungan TOC < 0.5% tidak mempunyai potensi yang cukup untu menghasilkan minyak bumi secara komersil. Oleh karena itu, ditetapkan bukan batuan sumber. Perconto dengan kandungan TOC antara 0.5 % - 1.0 % mempunyai nilai yang cukup atau sedang sebagai batuan sumber, sedangkan untuk TOC antara 1.0 % - 2.0% mempunyai nilai rata-rata (bagus) dan bila TOC > 2.% merupakan nilai diatas rata-rata (kaya) sebagai batuan sumber (Bowman, 2010). Hasil dan Pembahasan Kuantitas material organik yang terdapat di dalam batuan sedimen dinyatakan sebagi karbon organic total. TOC didefinisikan sebagai jumlah karbon organik yang dinyatakan sebagai persen berat dari batuan kering (dry rock). Nilai TOC minimum ini pun tidak sama menurut beberapa peneliti. Menurut Peters dan Cassa (1994), rentang nilai TOC minimum adalah 0.5-1.0%. Skala nilai TOC batuan sedimen dari Peters dan Cassa (1994) menjadi standar yang umumnya digunakan sebagai indikasi potensi batuan induk. Tabel 1 Parameter kekayaan batuan induk dan potensi hidrokarbon dari batuan induk (Peters dan Cassa, 1994). Potential (Quality) TOC (wt.%) Organic Matter Rock-Eval Pyrolysis S1 S2 Poor 0-0.5 0-0.5 0-2.5 Fair 0.5-1 0.5-1 2.5-5 Good 1-4 1-2 5-10 Very 2-4 2-4 10-20 Good Excellent > 4 > 4 > 20 2

Jamaluddin, dkk/jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1 April 2018 Hal: 1-5 Penentuan potensi batuan sumber dari sedimen Formasi Talangakar dilakukan dengan kombinasi data karbon organik total (TOC) dan pirolisis (Rock-Eval), (Tabel-2), karena sebagian besar dari serbuk bor teranalisa diambil dari interval yang cukup matang diperkirakan telah terjadi reaksi pembentukan hidrokarbon sehingga data kuantitatif dari rock-eval maupun TOC sebaiknya diinterpretasikan secara berhati-hati. Data karbon organic dari serpih teranalisis menunjukkan kisaran angka antara 0.37-1.29% TOC dimana nilai terendah dijumpai pada sedimen dari kedalaman 3105 m dan tertinggi pada 2280 m. Penentuan potensi batuan sumber berdasarkan pada nilai kandungan karbon organic menunjukkan bahwa hanya dua serpih dari kedalaman 2280 m dan 2885 m termasuk dalam klasifikasi good sebagai batuan sumber. Perconto serpih yang lain dengan nilai karbon organic < 1% dapat dianggap sebagai berpotensi Poor sampai Fair. Seperti pada umumnya dijumpai pada batubara, hasil analisis kandungan karbon organic dari 6 (enam) perconto batubara menunjukkan nilai 30% TOC, dimana terendah terdapat pada kedalaman 2530 m (TOC=32.66%) dan tertinggi pada kedalaman 2280 m (TOC= 67.93%). Penentuan potensi hidrokarbon dari sedimen Formasi Talangakar dilakukan dengan asumsi bahwa belum terjadi migrasi primer yang telah terbentuk keluar dari batuan sumbernya. Hasil analisis pirolisis menunjukkan bahwa terkecuali serpih pada kedalaman 2885 m (PY=3.97 kg/ton dengan potensi Fair, seluruh serpih teranalisis dari Formasi Talangakar dikategorikan sebagai berpotensi Poor sebagai batuan sumber hidrokarbon (PY<2 kg/ton). Enam perconto batubara teranalisis menunjukkan nilai PY antara 97.40 kg/ton dan 188.60 kg/ton dimana potensi hidrokarbonnya sangat tergantung dari tipe kerogen yang terkandung di dalamnya. Tabel 2. Data karbon organic total (TOC) dan pirolisis (Rock-eval pyrolysis) Depth (MD) Formasi TOC (%) PY(mg HC/g) VR (%Ro) 2280 Talang Akar (TRM) 1.29 1.75 2310 0.45 2365 0.92 1.83 2410 0.77 1.26 0.59 2530 0.67 1.42 2665 0.61 0.77 0.62 2722 0.78 1.61 2750 0.68 1.48 2815 0.18 Talang Akar (GRM) 2846 0.38 2885 1.09 3.97 0.65 2902 0.41 2952 0.8 1.8 0.66 2994 0.76 1.35 3040 0.52 0.68 3085 0.56 1.11 3105 0.37 3

Prediksi Total Organic Carbon (TOC) Menggunakan Regresi Multilinear dengan. Kandungan TOC terhadap kandungan hidrokarbon (PY) dapat memberikan petunjuk adanya potensi hidrokarbo dalam batuan sumber. Dari proses multilinier regresi tersebut, diperoleh suatu koefisien sehingga persamaan tersebut untuk model TOC nya menjadi persamaan (2) berikut ini: TOC Model= (-3.5) + (0.00215 x Log GR) + (0.0005 x Log Resistivity) + (0.006 x Log P Wave) + (1.2849 x Log Density) + (3.7705 x Log Neutron-Porosity)..(2) Selanjutnya memasukkan persamaan tersebut dengan inputan parameter log yang telah ada, sehingga didapatkan model TOC yang nantinya divalidasi dengan TOC lab. Gambar 2 Crossplot TOC measured dengan TOC model. Kesimpulan Gambar 1 Pemodelan log Total Organic Carbon (TOC) Setelah itu dilakukan crossplot antara TOC measured dengan TOC model (calculated) yang dihitung dari persamaan (2). Dari crossplot tersebut, terlihat bahwa korelasi antara TOC measured dengan TOC calculated adalah 0.1432. Evaluasi geokimia hidrokarbon terhadap sumur JML-2, Sumatera Selatan disimpulkan bahwa: 1. Pada umumnya serpih dan batubara teranalisa berpotensi Poor sampai Fair sebagai batuan sumber hidrokarbon. 2. Interval pada kedalaman di atas 1200 m adalah belum matang anatara 1200-2200 m awal matang dan dibawah 2200 m telah matang secara termal. 3. Beberapa sedimen dan batubara dari Formasi Talangakar telah mulai menghasilkan minyak meskipun belum ekonomis. 4

Jamaluddin, dkk/jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1 April 2018 Hal: 1-5 Daftar Pustaka Armstrong, J. 1992. A Petroleum Geochemistry-Based Overview of the Asamera s Concessions and Surrounding Areas in the South Sumatra Basin of Indonesia. A report prepared for Asamera (South Sumatra) Ltd. Bowman T. 2010. Direct method for Determining Organic Shale Potential from Porosity and Resistivity Logs to Identify Possible Resource Plays. AAPG Annual Convention & Exhibition, New. Orleans. Fertl, W. H., Chilingar, G. V. 1988. Total organic carbon content determined from well logs: SPE Formation Evaluation, 15612, 3(2), 407 419. Peters, K.E., dan Cassa, M.R. 1994. Applied source rock geochemistry. In: The Petroleum system-from source to trap (L.B. Magoon and W.G Dow, eds.) American Association of Petroleum Geologist Memoir, submitted 5