HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA SISWA SMP NEGERI 4 CEPU S K R I P S I. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU ALTRUISTIK PADA SISWA SISWI ANGGOTA PRAMUKA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai. Derajat Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN OTENTIK (AUTHENTIC HAPPINESS) PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KONSEP DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA SANTRIWATI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN RISIKO PADA REMAJA ANGGOTA KLUB FREESTYLE MOTOR DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakberdayaan. Menurut UU No.13 tahun 1998, lansia adalah seseorang yang telah

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS UNGGULAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BEREMPATI DENGAN KECENDERUNGAN BURN-OUT PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI GROBOGAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA RASA HUMOR DAN STRES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. operasional, variable penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA PEKERJAAN DENGAN MOTIVASI KERJA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL- BEING SISWA SMA NEGERI 1 BELITANG NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Diajukan oleh : Rochmad Ikhsanudin F

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN EMPATI NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISIF DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

BAYU PUTRI ALDILA SAKTI NIM F

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. itu kebahagiaan juga meliputi penilaian seseorang tentang hidupnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PENYANDANG TUNANETRA YANG BERSEKOLAH DI SEKOLAH UMUM DITINJAU DARI KEMATANGAN EMOSI DAN SELF DISCLOSURE

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIKAP REMAJA TERHADAP HUBUNGAN SEKS PRA NIKAH DITINJAU DARI JENIS PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA SMA PROGRAM AKSELERASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU BERISIKO TERHADAP KESEHATAN PADA REMAJA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

PERBEDAAN PEMAHAMAN MORAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSKUL ROHIS DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSKUL ROHIS SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATION DENGAN KEPUASAN KERJA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA ANAK DENGAN PENGENDALIAN DORONGAN SEKSUAL SEBELUM MENIKAH PADA REMAJA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan kematangan Emosi dan Kebahagiaan Pada Remaja yang Mengalami Putus Cinta. Dini Amalia Ulfah Dr. Intaglia Harsanti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. empiric mengenai hubungan dalam masalah tersebut. Rancangan penelitian

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN BERPIKIR POSITIF PADA REMAJA PUTRI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUSI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN

RATNA PRATIWI F

Hubungan antara Kematangan Emosi dan Happiness pada Remaja Wanita yang Menikah Muda

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : DEA FEBRI HAPSARI F100 110 163 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh DEA FEBRI HAPSARI F100 110 163 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN Dea Febri Hapsari Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Setiap orang berharap berbahagia, demikian juga para remaja. karena tidak semua remaja bahagia, salah satu yang mempengaruhi kebahagiaan adalah religiusitas. Kebahagiaan merupakan suatu perasaan yang ada di dalam diri seseorang yang berupa emosi positif, keadaan yang positif, kegiatan positif dan komponen penting yang turut menentukan kualitas hidup individu. Banyak faktor yang mempengaruhi kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kebahagiaan pada remaja, tingkat religiusitas pada remaja, tingkat kebahagiaan pada remaja, dan sumbangan efektif religiusitas terhadap kebahagiaan pada remaja. Peneliti memilih metode kuantitatif untuk mencapai tujuan penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah siwa kelas XI dan XII SMA Muhammadiyah 1 Klaten yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IPA 3, XI IPA 1, XII IPS 1, dan XII IPS 2 yang berjumlah 75 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Data penelitian ini didapatkan dengan skala religiusitas dan skala kebahagiaan yang dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment Pearson. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson maka diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,459 dengan p value = 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan kebahagiaan pada remaja. berdasarkan hasil analisis diketahui variabel religiusitas mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 139,33 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 102,5 yang berarti religiusitas subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel kebahagiaan mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 74,07 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 57,5 yang berarti kebahagiaan pada subjek penelitian tergolong tinggi. Sumbangan efektif religiusitas terhadap kebahagiaan sebesar 21%. Hal ini menunjukkan variabel religiusitas mempengarugi variabel kebahagiaan. Kata kunci : kebahagiaan, religiusitas

PENDAHULUAN Setiap manusia selalu menginginkan hidupnya bahagia. Hal tersebut menjadi harapan terbesar bagi individu baik dari usia, tempat tinggal, status sosial, maupun agama. Kebahagiaan menjadi faktor yang sangat penting dan tujuan akhir dalam kehidupan, hidup tidak lengkap kalau belum merasa bahagia. Orang dahulu percaya bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang dicapai, tetapi sebuah anugrah yang diberikan Tuhan kepada hambanya atau sebuah kemurahan hati dari yang maha kuasa (Bruni, 2010). Dari survey regular yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI, 2010) dengan populasi nasional, survei tersebut membuktikan bahwa sebanyak 84,7 % publik Indonesia menyatakan dirinya bahagia. Jumlah responden yang mengaku bahagia, jumlahnya sudah cukup banyak, ternyata dari 57 negara yang pernah disurvei oleh World Value Survey (WVS), Indonesia masih menempati posisi ke 32 dari 57 (Republika.com, 2010). Sebaliknya, dikalangan remaja usia 15-20 tahun, menyatakan tidak bahagia, hal ini dikarenakan tekanan dari sekolah/ universitas, teman sekelas dan harapan keluarga yang terlalu tinggi. Kepala Masyarakat Eksekutif Bob Reitemeier menyatakan, akibat dari remaja yang tidak bahagia adalah depresi pada remaja (Faisal, 2015). Kebanyakan permasalahan remaja adalah kegagalan dalam sebuah hubungan, impulsif dan depresi (Kim & Kim, 2008). Remaja yang sering mendapatkan masalah dalam kehidupan nya atau tidak dapat keluar dari permasalahannya memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah. Remaja yang memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi menunjukkan keberfungsiaan yang baik dalam aspek intrapersonal, interpresonal, memiliki motivasi yang tinggi, selalu berpikiran positif, tidak berprasangka buruk dan mudah menerima dengan lingkungan sekitar (Faisal, 2015). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap enam siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten yang ditemui oleh penulis, menyatakan bahwa mereka merasa tidak bahagia jika apa yang mereka

lakukan belum tercapai, mendapat gangguan dari orang lain, dan keinginan yang tidak terkabul. Dan saat ini mereka belum merasa bahagia karena apa yang mereka inginkan belum tercapai. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang menjadi harapan dalam kehidupan seseorang, bahkan semua orang sangat mendambakan kehidupan yang berbahagia semasa hidupnya. Tetapi tidak jarang dalam upaya mencapai kebahagiaan tersebut selalu dikaitkan dengan harta semata, baik itu berupa uang maupun materi. Sesungguhnya hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang, karena bertambahnya kekayaan, uang, dan materi tidaklah selalu otomatis menyebabkan meningkatnya kebahagiaan dalam hidup seseorang. Namun demikian bukan berarti pula bahwa kekayaan, harta, uang dan materi tidak diperlukan dalam hidup (Seligman, 2005). Sedangkan Aristoteles, Basya (2006) menyatakan bahwa kebahagiaan terdapat dalam ketaatan kepada Allah, kecintaan kepada sesama, membantu orang fakir, mengobati yang terluka, menolong yang jatuh, memberi makan yang kelaparan, dan mengasihani orangorang yang layak untuk dikasihani ( Muslim, 2007). Glock dan Stark (1966) mengatakan bahwa religiusitas adalah sistem simbul, sistem keyakinan, sistem nilai, dan sitem perilaku yang terlembagakan, yang semua itu berpusat pada persoalanpersoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (Ancok, 2001). Menurut Rakhmat (2004), religiusitas dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ada dalam diri individu yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Ini sejalan dengan pernyataan Kibuuka (2005) yang menyatakan bahwa religiusitas merupakan perasaan spiritual yang berkaitan dengan model perilaku sosial dan individual, yang membantu seseorang mengorganisasikan kehidupan sehari-harinya (Rahman, 2012) Berdasarkan hasil beberapa penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

kebahagiaan adalah agama atau religiusitas. (Seligman, 2005) Penelitian yang dilakukan Diener dan Seligman terhadap 222 mahasiswa selama satu semester menemukan bahwa aktivitas religius dan olah raga mampu menimbulkan perasaan bahagia. Hasil penelitian ahli psikologi menunjukkan bahwa kebahagiaan yang menjadi idaman seluruh ummat manusia ini ternyata banyak dimiliki oleh individu yang aktif beribadah, berdo a dan bersedekah (Muslim, 2007). Nashori (1997) menjelaskan bahwa secara sekilas dapat dilihat dari dalam (hati nurani) bahwa siapa yang mendekat kepada Tuhan, maka individu merasa lebih tenang kehidupannya. Siapa yang menjauh dari Tuhan, maka kehidupannya akan lebih diwarnai dengan stres dan ketidaktentraman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara religiusitas dengan kebahagiaan pada remaja. METODE PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Tergantung (Kebahagiaan) dan Variabel Bebas (Religiusitas). Dari beberapa kelas yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Klaten, terpilih 4 kelas yaitu XI IPA 3, XI IPS 1, XII IPS 1, XII IPS 2 yang berjumlah 75 orang dan berumur ± 15-18 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Skala kebahagiaan yang digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh Rahman (2012) yang telah dimodifikasi oleh penulis. Penyusunan skala ini didasarkan pada aspek-aspek kebahagiaan yang dikemukakan oleh Seligman (2002) yaitu Kepuasan akan masa lalu, Kebahagiaan pada masa sekarang, dan Optimisme akan masa depan. Terdapat 23 aitem yang valid dan 8 aitem yang gugur. Indek daya beda bergerak antara 0,323 sampai dengan 0,503 dan koefisien reliabilitas alpha (α) = 0,720. Skala religiusitas yang digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh Rahman (2012) yang telah dimodifikasi penulis. Skala religiusitas ini disusun berdasarkan aspek-aspek religiusitas menurut

Glock (dalam Ancok, 2001) yang meliputi keyakinan, pengetahuan agama, praktik agama, pengalaman, dan konsekuensi. Terdapat 41 aitem yang valid dan 4 aitem yang gugur. Aitem religiusitas yang sahih mempunyai koefisien daya beda aitem (item-total correlation) sebesar 0,307 sampai dengan 0,583 dan koefisien reliabilitas alpha (α) = 0,871. Penelitian ini menggunakan analisis statistik teknik korelasi product moment untuk menguji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment Pearson maka diperoleh hasil nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,459 dengan p value = 0,000 < 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dengan kebahagiaan. Korelasi yang bertanda positif artinya semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi kebahagiaan remaja. Sebaliknya, semakin rendah religiusitas, maka semakin rendah kebahagiaan remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten memiliki religiusitas secara umum termasuk dalam kategori tinggi berdasarkan rerata empirik sebesar 139,33. Ini berarti siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten mempersepsikan religiusitas di dalam kehidupannya terpenuhi hubungan yang erat dengan Tuhannya. Penelitian ini juga diperkuat dari hasil penelitian Seligman (2002) yang meneliti tentang religiusitas dengan kebahagiaan. Dari hasil penelitiannya tersebut menyatakan bahwa individu yang religius merasa lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupannya dibandingkan dengan individu yang tidak religius. Menurut teori Glock & Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2004) agama merupakan sistem simbol, sistem keyakinan, sisitem nilai, dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi. Dalam

Islam, kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam kehidupan. Berdasarkan kategorisasi skala religiusitas tidak terdapat subjek yang berada dikategori sangat rendah terdapat 0% siswa, tidak ada siswa yang berada dikategori rendah terdapat 0% siswa, tidak ada siswa yang berada di kategori sedang terdapat 0%, subjek dalam kategori tinggi sebesar 50,67% (38 siswa), sedangkan subjek dalam kategori sangat tinggi sebesar 49,33% (37 siswa). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa frekuensi religiusitas tertinggi terdapat pada kategori tinggi. Penerapan religiusitas yang tinggi ini sesuai dengan teori Glock & Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2004) remaja yang memiliki tingkat religiusitas didalam dirinya cenderung memiliki kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih bahagia karena agama mengajarkan tujuan hidup, menuntun mereka menerima dan menghadapi beragam masalah dengan tenang, dan mengikat seseorang dalam satu umat yang saling memberi dukungan. Berdasarkan kategorisasi skala kebahagiaan terdapat subjek penelitian yang berada di kategori sangat rendah sebesar 0% siswa, subjek dalam kategori rendah sebesar 0%, lalu subjek dalam kategori sedang sebesar 8% (6 siswa), subjek dalam kategori tinggi sebesar 62,67% (47 siswa), sedangkan subjek dalam kategori sangat tinggi sebesar 29,33% (22 siswa). hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa frekuensi kebahagiaan subjek tertinggi terdapat pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa variabel religiusitas memberikan sumbangan efektif sebesar 21% terhadap variabel kebahagiaan. Hal ini menunjukkan bahwa religiusitas mempengaruhi kebahagiaan sebesar 21% sehingga ada 79% faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan selain variable religiusitas, yaitu uang, pernikahan, kehidupan sosial, kesehatan, usia, dll. Keterkaitan antara religiusitas sebagai salah satu faktor penyebab kebahagiaan itulah yang menjadi

minat penulis. Penulis tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif antara religiusitas dengan kebahagiaan pada remaja. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Ada hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan kebahagiaan pada remaja. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi (r) sebesar 0,459 dengan p value = 0,000 < 0,01. b. Religiusitas pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten tergolong tinggi. c. Kebahagiaan pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten tergolong tinggi. d. Sumbangan efektif religiusitas terhadap kebahagiaan remaja sebesar 21%. Hal ini menunjukkan variabel religiusitas mempengaruhi variabel kebahagiaan remaja. selain itu kebahagiaan dipengaruhi oleh uang, pernikahan, kehidupan sosial, kesehatan, usia, dll. SARAN 1. Bagi Orang tua Disarankan kepada orang tua agar dapat menjaga dan memperhatikan aspek-aspek yang dibutuhkan oleh subjek tidak hanya dari segi materi saja, namun juga dari segi psikologis dan pengetahuan agama sehingga merasakan kebahagiaan dalam kehidupnnya. 2. Bagi Guru Disarankan agar dapat membantu siswa dalam memperdalam pengetahuan agama yang mereka miliki saat berada di sekolah. Agar siswa mendapatkan pengetahuan tambahan selain dari orang tua. 3. Bagi Subjek Hendaknya lebih meningkatkan keyakinan dalam beragama, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, mengamalkan dalam berbagai aspek kehidupan, agar merasakan suatu pengalaman beragama sehingga merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama diharapkan memperhatikan faktor-faktor yang belum terungkap dalam penelitiaan ini. Karena dalam penelitian ini ditemukan bahwa religiusitas hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap kebahagiaan. Juga diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperbanyak jumlah subjek dan memperluas sampel penelitian agar mendapatkan gambaran atau hasil yang lebih detail dan mendalam tentang kebahagiaan pada remaja. DAFTAR PUSTAKA Ancok, D, & Suroso N. 2001. Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ardians, A. 2014. Teori Kebahagiaan. http://atrofardians.blogspot.co m/2014/03/teorikebahagiaan.html, diunduh pada tanggal 10 Maret 2015. Faisal, A. 2015. Hubungan Kecerdasan Emosional dan Harga Diri dengan Kebahagiaan pada Remaja. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi. Vol. 3 (1), 44-53. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Muslim & Nashori. 2007. Hubungan Antara Religiusitas dengan Kebahagiaan Otentik (Authentic Happines). Fakultas psikologi dan ilmu sosial budaya universitas islam indonesia. Naskah publikasi Rahman, P. A. 2012. Hubungan Religiusitas dengan Kebahagiaan pada Lansia Muslim. Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Medan. Seligman, M. E.P. 2005. Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif. Bandung: PT Mizan Pustaka. Thouless Robert H. 1995. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta : Raja Grafindo Persada