METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

DESAIN LANSKAP WISATA PANTAI KELAPA RAPAT (KLARA), KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG OLEH : YUSTIANI YUDHA PUTRI A

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

IV. METODOLOGI 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

III METODOLOGI. Desa Ketep. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian. Tanpa Skala

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Gambar 2 Peta lokasi studi

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

METODOLOGI. Gambar 2. Peta orientasi lokasi penelitian (Sumber: diolah dari google)

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

METODOLOGI Waktu dan Tempat

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

Gambar 2. Lokasi Studi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi penelitian

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

TATA CARA PENELITIAN. B. Metode Penelitian dan Analisis Data. kuisioner, pengambilan gambar dan pengumpulan data sekunder. Menurut

METODOLOGI. Gambar 6 Peta lokasi penelitian. Sumber: www. wikimapia.com 2010 dan BB Litbang Sumber Daya Lahan, 2008.

Gambar 1 Lokasi penelitian.

III. METODOLOGI. Gambar 3. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat Kerangka Pikir.

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

III. METODOLOGI LAUT JAWA KEC.CILAMAYA KULON KAB.SUBANG TANPA SKALA TANPA SKALA DESA PASIRJAYA PETA JAWA BARAT LOKASI STUDI

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Sumber : BAPEDDA Surakarta

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

TAHAPAN KEGIATAN ARL PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA & INFORMASI ANALISIS TAPAK/LANSKAP SINTESIS PERENCANAAN TAPAK/LANSKAP

Gambar 4. Lokasi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB III METODE PERANCANGAN

ARSITEKTUR LANSKAP ANALISIS TAPAK TAHAPAN KEGIATAN ARL 9/7/2014 ARL 200. Departemen Arsitektur Lanskap CONTOH ANALISIS TAPAK

BAB III METODOLOGI. Gambar 6 Peta Lokasi Studi (Sumber: dan

Daftar Isi... Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Motto dan Persembahan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI DI SETU BABAKAN-SRENGSENG SAWAH, KECAMATAN JAGAKARSA-JAKARTA SELATAN OLEH: SITTI WARDININGSIH

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III. Penelitian inii dilakukan. dan Danau. bagi. Peta TANPA SKALA

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Magang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. yang berada di Desa Bantul, Kecamatan Bantul pada bulan Januari 2017 sampai

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

III. METODOLOGI. Gambar 11. Peta Lokasi PT.Envirospace Consultant Indonesia (Sumber: PT. Envirospace Consultant Indonesia, 2011)

TINJAUAN PUSTAKA Penambangan Batubara

Gambar 2 Tahapan Studi

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan, dan konsep perancangan. Metode perancangan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

PENGEMBANGAN TERMINAL BUS PENUMPANG DI JOMBOR, MLATI, SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Komputer sebagai alat bantu untuk analisis data

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN

Pengembangan RTH Kota Berbasis Infrastruktur Hijau dan Tata Ruang

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

Transkripsi:

METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Kelapa Rapat (Klara) Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dengan luas area ± 5.6 Ha (Gambar 2). Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada tanggal 25 Februari 2008 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2008, dengan pembagian kerjanya selama dua bulan di lokasi untuk melaksanakan inventarisasi tapak dan analisissintesis, dan dua bulan melaksanakan kegiatan utama kegiatan mendesain lanskap wisata Pantai Klara di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Metode Kerja Metode kerja kegiatan penelitian yang digunakan adalah survei lapang dan wawancara. Jenis data yang dkumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Sumber data utama adalah Primkopal Lanal Panjang, data primer berupa data keadaan tapak, potensi dan masalah yang ada, hasil observasi lapang, hasil kuesioner, dan diskusi langsung secara informal dengan pengelola, pengunjung, dan para penduduk di sekitar pantai, sedangkan data sekunder meliputi rencana, peta, gambar, data iklim, dan cuaca (Tabel 1). Data-data tersebut menjadi dasar dan masukan untuk laporan penelitian yang dilengkapi dengan studi pustaka yang kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu desain tapak. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan 1 Data Fisik (Administrasi & Geografis, Survei lapang, Kondisi umum, TGL, Topografi, Kemiringan, dan Drainase, Aksesibilitas & Sistem Primkopal Lanal panjang, daya dukung, kenyamanan, Transportasi, View, Sejarah Kawasan, Geologi & Tanah, Bappeda, Pemda, ketersediaan air, BMG, BPS, Dinas dan kemudahan Hidrologi, Iklim, Tektonik &Seismitas, Perhubungan akses pada tapak Kondisi Perairan, Fasilitas & Utilitas) 2 Data Biofisik (Vegetasi dan Satwa) Survei lapang, Primkopal Lanal panjang, BPS, Bappeda, Pemda 3 Data Sosial (Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat, Potensi Wisata, Potensi Pengunjung, Perilaku dan Harapan Masyarakat dan Pengunjung terhadap Tapak) Hasil kuesioner, Primkopal Lanal panjang, Bappeda Pemda, dan BPS Kondisi umum tapak Analisis keinginan rekreasi pada pengguna, pengelola dan pemilik tapak

14

15 Pendekatan dalam desain lanskap wisata Pantai Klara dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan sistematis untuk perencanaan dan desain suatu kawasan rekreasi yang dikemukakan oleh Gold (1980). Metode ini dipilih karena menekankan dari segi rekreasi dalam penjabaran proses-prosesnya yang terdiri dari enam tahap yaitu: persiapan awal, inventarisasi, analisis, sintesis, perencanaan, dan desain. Menurut Gold (1980) desain suatu tempat rekreasi adalah suatu proses yang menghubungkan pengunjung ke bentuk dan fungsi dari suatu sumber daya rekreasi. Penggunaan informasi untuk menciptakan desain-desain yang berhubungan dengan eksisting, para pengguna potensial dari ruang rekreasi, atau populasi area perencanaan. Penekanannya di skala mikro dan tapak atau tahapan proyek pada tahap perencanaan tapak, proses desain itu diorganisir ke dalam proses yang ditunjukkan pada Gambar 3. Meski proses ini adalah umum bagi sebagian besar usaha-usaha perencanaan atau desain, ada perbedaan yang pantas dipertimbangkan di dalam pendekatan, konsep-konsep, dan metoda-metoda yang digunakan untuk menerapkan proses ini pada kedua tahapan sistem dan perencanaan tapak. Perbedaan-perbedaan ini dikondisikan oleh pandangan-pandangan yang berbeda dari proses perencanaan.tahapantahapan untuk desain lanskap wisata pantai Klara menggunakan Metode Gold (1980) yang dimodifikasi, yaitu: 1. Persiapan Awal Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan desain dan informasi tentang program dan instansi yang terkait, yang berhubungan dengan pariwisata, rekreasi, dan pengelolaan kawasan tersebut. 2. Inventarisasi Pada tahap ini dilakukan pengambilan data awal dan penghayatan tapak. Hasil inventarisasi merupakan karakteristik tapak alami yang terdiri dari: kondisi eksisting, iklim, relief kemiringan, fisiografi dan hidrologi, kemiringan, kemiringan pencahayaan, tanah, vegetasi, dan survey visual. 3. Analisis Berdasarkan data yang dikumpulkan dari tahap inventarisasi, pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengetahui potensi pengembangan terhadap tapak, baik secara spatial maupun nonspatial dari berbagai aspek dan faktor yang berperan sehingga diketahui potensi dan kendala dari tapak, use-area potensial, dan kesesuaian lahan.

16 4. Sintesis Pada tahap ini hasil yang diperoleh pada tahap analisis dikembangkan sebagai suatu masukan untuk mendapatkan hasil sintesis yang sesuai dengan tujuan desain. Hal-hal yang negatif dicarikan jalan keluarnya melalui berbagai alternatif yang terbaik, sedangkan hal-hal yang positif dikembangkan untuk mencapai tujuan, hasil yang terpilih berupa suatu konsep perencanaan. Alternatif pengembangan dibuat menjadi beberapa konsep perencanaan. 5. Master Plan Master plan merupakan kesimpulan dari keseluruhan tahap inventarisasi, analisis, dan sintesis. Pada tahap ini digambarkan berbagai aktivitas, fasilitasfasilitas yang dapat dikembangkan, tata letak, dan elemen lanskap yang mendukung keberadaan tapak yang berupa zonasi tapak, tata guna lahan, dan landscape plan. 6. Detail Tapak dan Desain Arsitektural Tahap ini merupakan penjabaran dari master plan, yang kemudian akan digambarkan secara lebih detail lagi berupa gambar tapak, potongan dan detail elemen serta perspektif. Detail tapak dan desain arsitektural merupakan pengembangan penelitian program rekreasi yang lebih spesifik.

17

Program rekreasi saat ini Penelitian, percobaan, dan fleksibilitas Pengembangan penelitian program rekreasi spesifik Tapak Inventarisasi Karakteristik tapak alami Analisis Potensi Pengembangan Sintesis Alternatif pengembangan Master plan Detail tapak dan desain arsitektural Kondisi eksisting Iklim Relief kemiringan Fisiografi dan hidrologi Potensi dan Kendala Use-Area Potensial Konsep 1 2 3 Kemiringan Kemiringan pencahayaan Tanah Vegetasi Kesesuaian Lahan Survey visual Gambar 3. Proses Desain pada Level Tapak (Gold,1980)