BAB III METODE PENELITIAN. atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN. daninformasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Tylor sebagaimana yang dikutip oleh Lexi Moleong menyebutkan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari metode-metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Pendidikan Renang di SMP Al-Hikmah Surabaya, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. berlolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum). 1 Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dicapai. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena hal ini akan berpengaruh pada penentuan pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini hanya bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran dan lukisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan. menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan Penelitian Jenis skripsi yang penulis teliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Creswell mendefinisikan metode kualitatif merupakan metodemetode untuk mengeksplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. 65 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari organisasi dan perilaku yang diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu secara holistik (menyeluruh). 66 Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. 67 Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy 65 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 283 66 Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 1. 67 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 4-5. 52

53 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 68 Pada penelitian kualitatif, bisa saja melibatkan proses pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara serentak dan bersama-sama, selain itu melibatkan pengumpulan data yang terbuka pula, yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan umum, dan analisis informasi dari para partisipan. Dalam analisis jenis penelitian kualitatif ini, dilaporkan dalam artikel-artikel jurnal dan buku-buku ilmiah yang sering kali menjadi model analisis yang umum digunakan. 69 Pernyataan di atas penulis dapat menangkap bahwa penelitian kualitatif yakni data yang terkumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Selain itu, semua yang di kumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di ketahui. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Adapun pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang berlandaskan studi kasus, yang di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa aktivitas, proses 68 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 4. 69 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 274-275

54 atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. 70 Selain itu dalam pendekatan kualitatif ini juga menggunakan pertanyaan-peretanyaan terbuka, pendekatan-pendekatan yang berkembang dinamis, dan datanya tekstual. Di samping itu mengumpulkan data dari para partisipan, meneliti konteks atau setting partisipan, dan berkolaborasi dengan partisipan. 71 B. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. 72 Populasi penelitian ini adalah semua pengurus dan anggota Semanggi Surabaya. Sedangkan sampelnya adalah pengurus Semanggi Sukolilo dan beberapa guru yang menjadi anggota di Semanggi Sukolilo. Sampel adalah sebagian dari populasi (contoh) yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya. 73 Maka dari itu peneliti mengambil sampel menggunkan sampling purposive dan snowball sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel 70 Ibid., h. 20 71 Ibid., h. 26-27 72 Sugiono, 2010.117 73 Andi Supangat 2007;4

55 dengan pertimbangan tertentu, sampling ini yakni mencari sampel yang dirasa mempunyai informasi atau ahli dalam bidangnya. Sedangkan snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. 74 Tabel 2. Jumlah Anggota Semanggi Sukolilo 2017 Nama Guru Jumlah Laki-Laki Perempuan 6 27 33 C. Kehadiran Peneliti Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti, maka kehadiran peneliti sangat diperlukan. Melaui izin dari koordinator LMI program Semanggi Medokan Semampir, peneliti bertindak sebagai pengamat, perencana, pengumpul data dan sebagai pelapor hasil penelitian. D. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Masjid Ijtihad Medokan Semampir Sukolilo Surabaya. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian dengan beberapa pertimbangan, diantaranya : 1) Lokasi penelitian merupakan salah satu tempat terselenggaranya rutinitas kegiatan. 74 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 124-125.

56 2) Lokasi Penelitian belum pernah menjadi obyek penelitian dengan materi yang sama, sehingga diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi lembaga tersebut. 3) Lokasi penelitian merupakan tempat yang mudah dijangkau, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. E. Sumber Data 1) Data primer Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 75 Jadi sumber yang secara langsung bisa didapatkan oleh peneliti, yang bisa diperoleh dari subjek dan informan yang mengetahui secara jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang diteliti. Subjek adalah orang yang menjadi informan pertama dan utama, dalam hal ini yaitu para guru TPQ di sekitar wilayah tersebut yang mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan informan yaitu orang yang bisa memberi informasi kepada peneliti tentang situasi dan kondisi dalam penelitian, diantaranya yang menjadi informan pada penelitian ini, yaitu : Koordinator LMI program Semanggi Medokan Semampir, Sekertaris LMI program Semanggi Medokan Semampir, beberapa guru TPQ yang mengikuti LMI program Semanggi Medokan Semampir. 75 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2010) h. 308

57 2) Data sekunder Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. 76 data yang dikumpulkan oleh peneliti ini, hanya sebagai penunjang dari data primer, sumber data ini bisa diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan, yang berupa dokumen-dokumen sekolah, buku, majalah, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitan adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. 77 Untuk memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu : 78 a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu proses pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku sasaran. 79 76 Ibid., h. 309 77 Ibid.,h, 308 78 Ibid., h. 310-313 79 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 104.

58 Menurut Sukardi, Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan salah satu pancaindera yaitu indera penglihatan sebagai alat bantu utamanya untuk melakukan pengamatan langsung, selain pancaindera biasanya penulis menggunakan alat bantu lain sesuai dengan kondisi di lapangan antara lain buku catatan, kamera, film, proyektor, checklist yang berisi obyek yang diteliti dan lain sebagainya. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan alat bantu buku catatan dan kamera. Buku catatan diperlukan untuk mencatat hal-hal penting yang ditemui selama melakukan pengamatan, sedangkan kamera peneliti gunakan untuk mengabadikan beberapa momen yang relevan dengan fokus penelitian. Nasution juga menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Ada beberapa macam-macam observasi, diantaranya : 1) Observasi partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan seharihari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat mkna dari setiap perilaku yang tampak.

59 2) Observasi terus terang atau tersamar Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau sesuatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. 3) Observasi tak berstruktur Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Adapun teknik observasi, yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, karena peneliti akan mengamati secara langsung di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat, serta akan membuat chek list terlebih dahulu, sebagai pedoman untuk mengamati perilaku sosial siswa baik di lingkungan sekolah, rumah maupun di lingkungan masyarakat. b. Wawancara mendalam (Indepth Interview) Pada wawancara ini, peneliti dapat melakukan face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, wawancara-wawancara

60 seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan, baik secara terstruktur, semiterstruktur dan tak berstruktur. 80 Pada wawancara terstruktur, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah tersusun secara sistematis. Adapun wawancara semiterstruktur, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan, wawancara semiterstruktur ini lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Sedangkan wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap. Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara terstruktur dengan memakai pedoman instrumen berupa pertanyaan yang jelas dan sistematis yang telah dipersiapkan sebelumnya, namun selain itu, peneliti juga melakukan wawancara yang bersifat informal terhadap pihak-pihak yang memiliki relevansi informasi dengan rumusan masalah. Hal ini di lakukan untuk lebih memperoleh data yang lengkap tentang informasi-informasi yang ada kaitannya dengan rumusan masalah. Wawancara atau interview merupakan alat pengumpul informasi dengan mengajukan berbagai pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee). 80 Ibid., h. 319-320

61 c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. 81 Pada teknik dokumentasi dalam penelitian ini, hanya digunakan sebagai pelengkap dari teknik observasi dan wawancara, agar data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan akurat, peneliti akan menggunakan teknik dokumentasi ini dengan cara mencari data, misalnya video-video atau foto-foto yang menggambarkan guru mempraktikan mengajar dengan profesional, daftar kehadiran anggota LMI program Semanggi Medokan Semampir, dll. Metode ini penulis gunakan untuk mencari data, struktur organisasi, dan foto foto dokumenter kegiatan LMI program Semanggi Medokan Semampir Surabaya. Setelah data terkumpul, data tersebut digunakan untuk mendukung dan menguatkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi. G. Teknik Analisis Data Analisis data, menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar. 82 Adapun proses analisis data dalam penelitian ini di lakukan secara simultan dengan pengumpulan data, artinya peneliti dalam mengumpulkan data juga menganalisis data yang di peroleh di lapangan. 81 Ibid., h. 329 82 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ibid, h. 280

62 Langkah-langkah yang di lakukan dalam analisis data ini, adalah sebagai berikut : a. Teknik Deduksi Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sutrisno Hadi, bahwa deduksi adalah berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik tolak pada pengetahuan yang umum itu, kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. 83 b. Teknik Induksi Seperti yang dijelaskan pula oleh Sutrisno Hadi, bahwa induksi adalah berangkat dari fakta-fakta yang khusus, dari peristiwa khusus yang kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang sifatnya umum. 84 c. Interpretasi Menafsirkan data yang diperoleh atau yang terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik hasil observasi, wawancara, maupun dokumentasi di LMI program Semanggi Medokan Semampir. Pada bagian ini peneliti mendiskusikan hasil analisis data melalui interpretasi terhadap hasil analisis data dengan mempergunakan kerangka pemikiran atau kerangka teori yang semula telah ditetapkan. H. Tahap-tahap Penelitian 83 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1984), Jilid 1, h. 42 84 Ibid.,

63 Tahap-tahap penelitian yang dimaksud di sini adalah berkenaan dengan proses penelitian, menurut Menurut Moleong tahap penelitian ini terdiri atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Adapun penjelasannya, sebagai berikut 85 : 1) Tahap Pra-lapangan Adalah tahap sebelum berada di lapangan, pada tahap sebelum pralapangan ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan mengetahui persoalan etika penelitian. 2) Tahap Pekerjaan Lapangan Adalah tahap yang sesungguhnya selama berada dilapangan, pada tahap penelitian ini dilakukan kegiatan antara lain memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan ikut berperan serta sanbil mengumpulkan data. 3) Tahap Analisis Data Adalah tahap sesudah kembali dari lapangan, pada tahap analisis data ini dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain mencatat yang menghasilkan catatan lapangan dengan cara diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan, memilah-milah, 85 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ibid, h. 127

64 mengklasifikasikan, mensistesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya, dan berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola data dan hubunganhubungan, serta membuat temuan-temuan umum. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, tahap penelitian di atas sudah berurutan atau berjenjang, yakni mulai dari tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Namun hal itu bisa disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada selama penelitian berlangsung.