ABSTRAK PT Ateja Multi Industri merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil, dimana produk yang dihasilkannya berupa kain untuk public transportation berdasarkan mass production dan job order. Untuk itu, perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat tetap eksis dan tidak kalah bersaing dengan perusahaan sejenis di pasar, sehingga dalam kegiatan produksinya perusahaan membutuhkan kegiatan pengendalian kualitas. Selama ini perusahaan telah melakukan kegiatan pengendalian kualitas mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir. Kegiatan pengendalian kualitas yang selama ini diterapkan oleh PT Ateja Multi Industri telah dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Walaupun demikian masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan untuk mengurangi jumlah produk cacat yang ada. Adapun jenis-jenis cacat yang dominan terjadi pada produk yang dihasilkan oleh PT Ateja Multi Industri antara lain melipat, putus benang, dan cacat bulu. Penerapan metode TQC pada PT Ateja Multi Industri, secara keseluruhan telah dilakukan dengan baik pula. Hanya saja untuk alat bantu scatter diagram masih belum dipergunakan secara signifikan. Untuk mengatasi masalah yang ada perusahaan dapat melakukan usaha perbaikan berdasarkan siklus PDCA, dimana sebelum menjalankan proses produksinya perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar hasil akhir sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, setelah perencanaan dibuat maka perusahaan akan menjalankan proses produksinya sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Selama proses produksi sampai pada proses akhir perusahaan harus melakukan pemeriksaan terhadap hasil produksi, apakah telah sesuai dengan perencanaan atau tidak, apabila tidak sesuai maka perusahaan harus melakukan tindakkan perbaikkan untuk mengatasinya.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iii vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 01 1.2 Identifikasi Masalah 03 1.3 Tujuan Penelitian 05 1.4 Kegunaan Penelitian 06 1.5 Kerangka Pemikiran 07 1.6 Metode Penelitian 11 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 14 1.8 Sistematika Pembahasan 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi 16 2.2 Pengertian Pengendalian Kualitas 17 2.2.1 Pengertian Pengendalian 18 2.2.2 Pengertian Kualitas 19 2.2.3 Pengertian Pengendalian Kualitas 20 iii
2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas 22 2.4 Tahap-tahap Pengendalian Kualitas 23 2.5 Dimensi Kualitas 24 2.6 Prinsip Kualitas 24 2.7 Total Quality Control (TQC) 25 2.7.1 Pengertian Total Quality Control 25 2.7.2 Quality Control Circle (QCC) 26 2.7.3 Keuntungan Total Quality Control 27 2.8 Tujuh Alat Bantu Pengendalian Kualitas 28 2.8.1 Flowchart 30 2.8.2 Check Sheet 33 2.8.3 Histogram 35 2.8.4 Scatter Diagram 36 2.8.5 Control Chart 38 2.8.6 Cause and Effect (Ishikawa) Diagram 42 2.8.7 Pareto Diagram 44 2.9 Delapan Langkah Pemecahan Masalah 46 BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 50 3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 53 3.3 Kegiatan Produksi 66 3.3.1 Bahan Baku 67 3.3.2 Mesin Pembantu 68 iv
3.3.3 Proses Produksi 69 3.4 Kegiatan Sumber Daya Manusia 72 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Tujuan Perusahaan Melakukan Pengendalian Kualitas 73 4.2 Faktor yang Dipertimbangkan Perusahaan dalam Melakukan Pengendalian Kualitas 74 4.3 Kegiatan Pengendalian Kualitas yang Dilakukan Perusahaan 76 4.3.1 Kegiatan Pengendalian Kualitas terhadap Bahan Baku 76 4.3.2 Kegiatan Pengendalian Kualitas terhadap Proses Produksi 78 4.3.3 Kegiatan Pengendalian Kualitas terhadap Produk Akhir 79 4.4 Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan dalam Pengendalian Kualitas 82 4.5 Penggunaan Total Quality Control di Perusahaan 82 4.5.1 Flowchart 83 4.5.2 Check Sheet 100 4.5.3 Histogram 104 4.5.4 Scatter Diagram 105 4.5.5 Control Chart 105 4.5.6 Pareto Diagram 116 4.5.7 Cause and Effect (Ishikawa) Diagram 119 4.6 Usaha Penanggulangan 124 v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 129 5.2 Saran 130 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS vi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Bagan alur kerangka pemikiran 11 Gambar 2.1 Simbol dasar pembuatan flowchart 31 Gambar 2.2 Flowchart 33 Gambar 2.3 Check sheet 34 Gambar 2.4 Histogram 36 Gambar 2.5 Cara pembacaan scatter diagram 38 Gambar 2.6 Peta kendali u 42 Gambar 2.7 Fish bone chart 44 Gambar 2.8 Pareto diagram 45 Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Atehja Multi Industri 54 Gambar 3.2 Bagan proses produksi PT Ateja Multi Industri 70 Gambar 4.1 Flowchart permintaan bahan baku ke gudang 84 Gambar 4.2 Flowchart persiapan produksi benang twist 87 Gambar 4.3 Flowchart persiapan produksi benang yarnprint/spacedyed 90 Gambar 4.4 Flowchart persiapan warping 92 Gambar 4.5 Flowchart produksi mesin utama 94 Gambar 4.6 Flowchart persiapan bahan baku celup 96 Gambar 4.7 Flowchart persiapan bahan baku processing 97 Gambar 4.8 Flowchart produksi mesin processing dan finishing 99 Gambar 4.9 Histogram jenis cacat periode September 2005 104 vii
Gambar 4.10 Peta kendali u periode September 2005 109 Gambar 4.11 Peta kendali u setelah penyesuaian periode September 2005 112 Gambar 4.12 Peta kendali u setelah penyesuaian periode September 2005 115 Gambar 4.13 Diagram pareto periode September 2005 118 Gambar 4.14 Diagram sebab akibat untuk jenis cacat bulu 121 Gambar 4.15 Diagram sebab akibat untuk jenis cacat putus benang 122 Gambar 4.16 Diagram sebab akibat untuk jenis cacat melipat 123 viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Laporan produksi periode Januari Desember 2004 04 Tabel 3.1 Mesin knitting yang digunakan di PT Ateja Multi Industri 68 Tabel 3.2 Mesin weaving yang digunakan di PT Ateja Multi Industri 69 Tabel 4.1 Jumlah produksi Plant AMI periode September 2005 101 Tabel 4.2 Laporan produksi Plant AMI periode September 2005 103 Tabel 4.3 Perhitungan batas kendali periode September 2005 108 Tabel 4.4 Perhitungan batas kendali setelah penyesuaian periode September 2005 111 Tabel 4.5 Perhitungan batas kendali setelah penyesuaian periode September 2005 114 Tabel 4.6 Jumlah produk cacat periode September 2005 116 Tabel 4.7 Jumlah frekuensi cacat periode September 2005 117 Tabel 4.8 Usaha perbaikan untuk jenis cacat bulu 126 Tabel 4.9 Usaha perbaikan untuk jenis cacat putus benang 127 Tabel 4.10 Usaha perbaikan untuk jenis cacat melipat 128 ix