BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Instalasi air Bersih

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, DAN AIR BEKAS PADA GEDUNG TERPADU KOTA MADYA MALANG

Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor Pada Bangunan Gedung dengan Menggunakan Sistem Pompa

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tata cara perencanaan bangunan MCK umum

SISTEM JARINGAN AIR BERSIH. Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

Usulan Perbaikan Sistem Distribusi Air Bersih dengan Menggunakan Pressure Reducing Valve

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gedung ini direncanakan untuk tempat penginapan

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Plambing Dalam Gedung

Plumbing class PLUMBING. Sistem plambing. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran. Rancangan Pembelajaran 16/02/2011 RE

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai. Mempelajari Gambar Tender (Gambar Forkon) Survei Kondisi Lapangan. Studi Pustaka

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Air permukaan Mudah diambil dengan alat sederhana.berbahaya karena banyak terkontaminasi bakteri, zat organik dan non organik.

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III METODE PERANCANGAN

Evaluasi Sistem Plambing dan Perencanaan Pengolahan Air Buangan Serta Perencanaan Sistem Pewadahan dan Pengumpulan Sampah Rumah Susun Urip Sumoharjo

A. PEK. KANTOR B. PEK. JALAN BETON C. PEK. INSTALASI LISTRIK DAN INSTALASI AIR REKAPITULASI PEKERJAAN JUMLAH TOTAL - TERBILANG :

Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Pada Bangunan Kondotel dengan Menggunakan Sistem Gravitasi dan Pompa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah air.

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. Small Bore Sewer (Sistem Riol Ukuran Kecil)

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN. Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

PERHITUNGAN DAYA POMPA SUPLAI AIR BERSIH, PERENCANAAN SEPTIK TANK DAN PERENCANAAN SALURAN DRAINASE AIR HUJAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

TUGAS AKHIR ANALISA INSTALASI PEMIPAAN DAN PENGGUNAAN POMPA PADA GEDUNG ASRAMA HAJI DKI JAKARTA

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN SISTEM FIRE HYDRANT DI TOWER SAPHIRE DAN AMETHYS APARTEMEN EASTCOAST RESIDENCE SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB V KESIMPULAN. Unit = 2 unit (1 beroperasi, 1 cadangan). 4. Sepesifikasi pompa suplai tangki atas pada gedung E 7 dari hasil

Penyediaan air bersih ke dalam bangunan

Kualitas air. Kualitas air harus memenuhi 3 syarat : Syarat fisik Tidak berwarna, tidak berbau.

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

Sistem Penyediaan Kebutuhan Air Bersih Untuk Bangunan Gedung

BAB III SET-UP ALAT UJI

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

Perencanaan Sistem Plambing Dan Sistem Fire Hydrant Di Gedung Tower. A Apartemen Bersubsidi Puncak Permai Surabaya

Lampiran 1. Spesifikasi IPAL Biogas Komunal

BAB III METODE PEMBAHASAN

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

PERENCANAAN INSTALASI PLAMBING DAN SANITASI PADA GEDUNG KAMPUS WATES UNY

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING DAN FIRE HYDRANT DI TOWER B APARTEMEN BERSUBSIDI PUNCAK PERMAI SURABAYA

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

Kualitas Air Panas. Alat Pemanas yang sering digunakan :

LANDASAN TEORI III.1.

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

BAB 10 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL ATAU SEMI KOMUNAL

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Penyediaan air panas ke dalam bangunan

Presented by dhani prastowo PRESENTASI FIELD PROJECT

Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

DISUSUN OLEH : ARON KRISTOFORUS

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti :

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

BAB VI PERENCANAAN IPAL KOMUNAL

UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH di PULAU TERPENCIL (STUDI KASUS PULAU NAEN KABUPATEN MINAHASA UTARA)

Lampiran 1. Kondisi Pipa dan Nilai C (Hazen-William)

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER NS1634 1

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING PADA KERETA API SANCAKA SERTA STASIUN SURABAYA (GUBENG SEMUT)

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

Sistem NFT (Nutrient Film Techniqeu) ROMMY A LAKSONO


KAPASITAS DAYA DUKUNG JARINGAN PIPA AIR BERSIH DAN VEN GEDUNG LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB III KABEL BAWAH TANAH

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PLAMBING DAN SANITASI

PERANCANGAN SISTEM PLAMBING INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR BUANGAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN BERTINGKAT TUJUH LANTAI

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Transkripsi:

267 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.1 Kesimpulan Instalasi air Bersih Dari analisa Perencanaan instalasi air bersih pada gedung kantor Politekik Kediri diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Gedung kantor yang memiliki jumlah penghuni 137 orang membutuhkan air per hari 13700 liter dengan waktu pemakaian per hari delapan jam. b. Debit sumber yang dibutuhkan untuk melayani seluruh gedung Politeknik kediri adalah dengan kapasitas 10 liter/detik. c. Kualitas air harus sesuai dengan daftar kualitas air minum yang tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990. d. Sistim penyediaan air bersih pada Politeknik Kediri menggunakan Sistim sambungan tidak langsung atau menggunakan sistim tangki atas. e. Tangki bawah berdasarkan kebutuhan semua gedung Politeknik kediri memiliki kapasitas 37,09 m 3 yang terbuat dari konstruksi beton bertulang. f. Tangki atas dengan kapasitas 19,99 m 3 dan ketinggian 27,28 meter yang terbuat dari konstruksi beton bertulang. g. Spesifikasi pompa angkat menggunakan merk Grundfost tipe NKG 65-40-250/230-ABAQE dengan debit 5 Liter/detik dan head pompa 61,32 meter. h. Pompa pengurasan menggunakan merk Grundfost tipe EF 30.50.06.A.2.1.502 dengan debit pompa sebesar

268 0,5 m3/jam ~ 0,14 liter/detik dan head pompa 10 meter. i. Pompa booster menggunakan merk Grundfost tipe CHV 4-40 A-A CVBE dengan debit 1,48 m3/jam atau 0,41 liter/detik dan tinggi angkatnya adalah 31,9 meter. j. Tangki tekan menggunakan merk Grundfost tipe GT- D-170 V dengan volume 170 liter. k. Waktu kerja pompa angkat berdasarkan hasil perhitungan bekerja selama 14,36 menit untuk mengisi tangki atas dengan volume air sebesar 17,92 m3. Setiap hari pompa angkat akan hidup sebanyak 4 kali, sehingga total waktu pompa bekerja adalah 57,44 menit. l. Pompa pengurasan bekerja selama 1 jam yang mampu menguras air sebanayak 0,5 m 3. m. Sedangkan waktu kerja pompa booster adalah 3,086 jam/hari. n. Sistim yang digunakan dalam kontrol pompa angkat adalah water level control (alat ukur berdasarkan ketinggian permukaan air yang berada didalam tangki). o. Sistim kontrol pompa booster menggunakan sistim sensor tekanan. p. Alat saniter yang digunakan dalam perencanaan instalasi air bersih adalah dengan merk TOTO. q. Pada perencanaan ini, material pipa yang digunakan adalah pipa galvanish. r. Kehilangan tekanan yang terjadi pada instalasi pipa tidak lebih dari 1,5 bar,sehingga instalasi pipa air bersih telah memenuhi standar.

269 5.1.2 Kesimpulan Instalasi air Kotor a. Volume air kotor gedung kantor 4012.73 Liter/hari. Sedangkan volume air bekas pada bangunan kantor adalah 3425 liter/hari. b. Sistim pembuangan air kotor dan air bekas menggunakan sistim pembuangan terpisah. c. Kapasitas tangki septik (Buffled reactor) memiliki total volume 6,27 m3. Pada tangki septik ini terdiri dari settler, down flow shaft, dan unit chamber. d. Sumur resapan memiliki diameter 1,2 meter dan kedalaman 2,5 meter. Sedangkan luas bidang resapan 400 m2 yang berlokasi didaerah taman atau hijau. e. Peralatan saniter yang dipilih untuk mengalirkan air buangan adalah menggunakan merk TOTO. f. Material pipa air kotor dan air bekas menggunakan pipa dari bahan PVC D dengan metode perhitungan dimensi berdasarkan nilai SW (schmutzabwasser werte). g. Pipa ven pada atap menggunakan material dari bahan PVC dan dengan jarak 50 cm dari muka plat atap. h. Lubang pembersih (Clean Out) dipasang pada ujung instalasi pipa air kotor dan air bekas dengan diameter 100 mm. i. Tumpuan dan penggantung pipa terbuat dari bahan plat logam dan besi cor dengan diameter 12 mm. penggantung diberi mur penyetel yang berfungsi mengatur ketinggian pipa.

270 5.2 Saran 5.2.1 Saran instalasi air bersih a. Untuk pelaksanaan instalasi plumbing dilapangan harap memperhatikan instalasi lainnya. b. Spek yang telah ditentukan menyesuaikan dengan kondisi dilapangan. c. Semua hal yang berkaitan dengan dimensi pipa tidak dapat dirubah agar tidak menimbulkan gangguan dikemudian hari. d. Material pipa air bersih dapat diganti dengan material seperti pipa PE dan PVC, tetapi harus dilakukan pendimensian ulang. e. Merk pompa dapat diganti tetapi kapasitas debit dan head tidak boleh berbeda dari hasil perhitungan. f. Alternatif power listrik pada Politeknik Kediri sebaiknya menggunakan Generator atau Genset, karena apabila listrik PLN mati maka dapat menggunakan genset tersebut untuk menjalankan pompa dan kebutuhan listrik lainnya. 5.2.2 Saran instalasi air kotor a. Kemiringan pipa akan menyesuaikan ketika terjadi tabrakan dengan pemasangan instalasi lainnya atau dengan struktur gedung yang direncanakan. b. Semua bagian pipa pembuangan harus dipasang dengan benar.

271 c. Lubang pembersih dipasang pada bagian yang memudahkan dalam perawatan atau menyesuaikan dengan pelaksanaan dilapangan. d. Tumpuan harus kuat dan disesuaikan dengan kemiringan pipa.

272 Halaman ini sengaja dikosongkan.