BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu merespon berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi melalui suatu program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan pengawasan nasional. Inspektorat adalah unsur pengawas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) melalui Sekretaris Kementerian. Sesuai dengan Pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Inspektorat dalam melaksanakan kegiatan pengawasan berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (Quality Assurance) terhadap efektifitas Sistem Pengendalian Intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, sehingga sasaran program/kegiatan tahun 2017 diarahkan untuk dapat memantau dan mengawal serta mengevaluasi pelaksanaan kinerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya Inspektorat. 1.1. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PP dan PA, Inspektorat mempunyai tugas: MELAKSANAKAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PP DAN PA Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian PP dan PA; b. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian PP dan PA terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; d. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian PP dan PA; 1
e. Pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 1.2. STRUKTUR ORGANISASI Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur yang membawahi: a. Tata Usaha Pimpinan Inspektorat, yang mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pengelolaan administrasi kepada unit Inspektorat. Tata Usaha Pimpinan Inspektorat secara fungsional bertanggung jawab kepada Inspektur dan secara administrasi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan dan Tata Usaha; b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, yang mempunyai tugas menggerakkan dan/atau membina pengawasan serta melaksanakan pengawasan. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dikoordinasikan oleh seorang Pejabat Fungsional Auditor Senior yang ditunjuk Inspektur. Struktur Organisasi Inspektorat sebagai berikut: Gambar 1.1. Struktur Organisasi Inspektorat 1.3. VISI DAN MISI 1.3.1. VISI Terwujudnya unit pengawas internal yang profesional dalam rangka meningkatkan kinerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menuju tata kelola pemerintahan yang baik 2
1.3.2. MISI Dalam mencapai visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan Inspektorat adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dan kinerja melalui pengawasan yang efektif; 2. Meningkatkan sistem pengendalian intern dan penguatan pengawasan melalui pengembangan Sistem Pengendalian Intern Pemerinah (SPIP); 3. Mendorong pelaksanaan reformasi birokrasi melalui pemantauan pelaksanaan reformasi birokrasi. 1.4. SUMBER DAYA MANUSIA Inspektorat memiliki jumlah SDM terbatas dengan rincian komposisi pada 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut: a. Komposisi SDM Inspektorat Sebaran sumber daya pegawai yang ada di unit kerja Inspektorat dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 1.1. Komposisi SDM Inspektorat NO STATUS JUMLAH (Orang) 1 Jenjang Struktural 2 2 Fungsional Khusus (Auditor) 6 3 Fungsional Tertentu 0 lainnya/arsiparis 4 Fungsional Umum (Staf) 1 5 Staf Honorer 1 6 Driver 1 TOTAL 11 3
b. Komposisi Jabatan Struktural Inspektorat Gambar 1.2. Komposisi Jenjang Struktural Inspektorat 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Inspektur Ka. Sub. Bagian TU Fungsional Umum Auditor c. Jabatan Fungsional Audior (JFA) Mengingat jaminan karir di Inspektorat sangat ketat dikarenakan struktur organisasinya yang sempit, sehingga diarahkan agar SDM Inspektorat untuk menempuh jalur fungsional. Adapun komposisi jabatan fungsional auditor sebagaimana diagram berikut: Gambar 1.3. Komposisi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) Inspektorat 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pertama Berdasarkan gambaran kondisi pegawai Inspektorat diatas, menunjukkan bahwa telah terjadi kekurangan untuk jabatan auditor pertama, auditor madya dan auditor ahli. Dengan demikian, dalam tim mandiri penugasan kepada ketua tim banyak diperankan sebagai pengendali teknis dan anggota tim. Oleh karenanya untuk memenuhi komposisi dalam tim mandiri, jabatan fungsional umum dan struktural banyak diperankan sebagai anggota tim atau ketua tim. 4
d. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar 1.4. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan SLTA = 1 Orang D1-D3 = 1 Orang 1 1 S2 = 6 Orang S2 S1 S1 = 3 Orang 3 6 D1-D3 SLTA e. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Golongan Kepangkatan Tabel 1.2. Komposisi SDM Inspektorat Berdasarkan Golongan Ruang NO GOLONGAN RUANG JUMLAH (Orang) 1 Golongan IV 1 2 Golongan III 8 3 Golongan II 0 4 Non golongan 2 TOTAL 11 f. Proyeksi Ideal SDM Inspektorat Tabel 1.3. Proyeksi Ideal SDM Inspektorat NO TAHUN STRUKTURAL JFA JF UMUM TOTAL (Orang) 1 2015 2 7 1 10 2 2016 2 8 1 11 3 2017 2 9 2 13 4 2018 2 10 2 14 5 2019 2 11 2 15 5
1.5. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat mencapai sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik eksternal maupun internal. Lingkungan strategis eksternal dan internal yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat Kementerian PP dan PA adalah: 1. Inspektorat memiliki posisi yang sangat penting dan strategis dalam mencapai tujuan organisasi; 2. Kepercayaan pimpinan terhadap Inspektorat yang cukup tinggi; 3. Semakin baik perhatian Pemerintah terhadap fungsi pengawasan; 4. Respon positif stakeholders terhadap aktivitas Inspektorat dalam rangka meningkatkan hubungan koordinatif dan konsultatif yang bersifat kemitraan; 5. Semangat transparansi mendukung peningkatan dan optimalisasi fungsi Inspektorat; 6. Adanya koordinasi dengan pihak pengawas eksternal dalam melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan; 7. Meningkatnya kompleksitas tugas-tugas pengawasan. 1.6. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) YANG SEDANG DIHADAPI Dari lingkungan strategis di atas, dapat diidentifikasi permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh Inspektorat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut: 1. Kuantitas dan jenjang kompetensi audit sumber daya manusia Inspektorat untuk mendukung peningkatan dan optimalisasi kinerja Inspektorat; 2. Efektifitas sistem pengendalian intern di lingkungan Kementerian PP dan PA; 3. Efektifitas penyelesaian rekomendasi atas tindak lanjut hasil pengawasan internal dan eksternal. 6
2.1. PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Perjanjian Kinerja tahun 2017 ditetapkan berdasarkan rencana kinerja tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Inspektorat Kementerian PP dan PA dalam mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Inspektorat Kementerian PP dan PA serta sesuai sasaran pokok pembangunan nasional RPJMN 2015-2019 tentang Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi. Dalam Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) Tahun Anggaran 2017 Kementerian PP dan PA disebutkan pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya terdapat kegiatan Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur KPP dan PA untuk mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Baik di Lingkungan Kementerian PP dan PA. Kegiatan tersebut memiliki Sasaran Kegiatan (Output) tersedianya Laporan Hasil Pengawasan (LHP) intern yang diterbitkan secara tepat waktu dan ditindak lanjuti dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) 15 dokumen LHP. Tabel 1.4. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Meningkatnya kualitas pengawasan internal dan tindak lanjut hasil pengawasan Kementerian PP dan PA. Dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) intern Jumlah 15 (lima belas) dokumen. Sementara itu untuk sasaran yang bersifat Outcome dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan pada Rencana Strategis Kementerian PP dan PA 2015-2019 dan Rencana Strategis Inspektorat Kementerian PP dan PA 2015-2019 adalah sebagai berikut: Tabel 1.5. Indikator Kinerja Utama (IKU) Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Meningkatnya kualitas pengawasan internal dan tindak lanjut hasil Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA Opini BPK B WTP 7
pengawasan Kementerian PP dan PA Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti Nilai PMPRB (Indeks RB) 85% Baik 8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kementerian PP dan PA merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2016 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja atas target-target kinerja yang diperjanjikan tahun 2017. Selain itu, pada Bab ini dijelaskan realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai kinerja tahun 2017. 3.1. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Inspektorat Kementerian PP dan PA. Pencapaian terhadap target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang direncanakan pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.6. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi Capaian Meningkatnya kualitas pengawasan internal dan tindak lanjut hasil pengawasan Kementerian PP dan PA. Dokumen Laporan Hasil Pengawasan (LHP) intern 15 (lima belas) dokumen. 14 (empat belas) dokumen. 90,26% Pencapaian masing-masing sasaran terhadap target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang direncanakan pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut: 9
TUJUAN Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan internal dan tindak lanjut hasil pengawasan Kementerian PP dan PA Tabel 1.7. Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017 SASARAN URAIAN INDIKATOR TARGET REALISASI Meningkatnya kualitas pengawasan internal dan tindak lanjut hasil pengawasan Kementerian PP dan PA Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA "B" "B" CAPAIAN 100% Opini BPK WTP WDP 50% Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti Nilai PMPRB 85% 87% 102% "Baik" "Baik" 100% Sementara itu, capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (2016) dapat dilihat pada tabel berikut: TUJUAN Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan intern pelaksanaa tugas kementerian Tabel 1.8. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dibandingkan Tahun Sebelumnya SASARAN CAPAIAN KETERANG AN URAIAN INDIKATOR 2017 2016 Meningkatnya kualitas sistem pengendalian intern Kementerian PP dan PA Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA "B" "B" Opini BPK WDP WDP Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti Nilai PMPRB 102% 109% "Baik" "Baik" Penilaian untuk tahun anggaran sebelumnya Penilaian untuk tahun anggaran sebelumnya Jumlah rekomenda si yang selesai ditindak lanjuti tahun anggaran yang berjalan Penilaian untuk tahun anggaran sebelumnya 10
Sementara itu, realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target jangka menengah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.9. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dibandingkan Target Jangka Menengah SASARAN CAPAIAN TARGET AKHIR 2015- URAIAN INDIKATOR 2017 2016 2015 2014 2013 2019 Meningkat nya kualitas sistem pengendali an intern Kementeri an PP dan PA Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA "B" "B" "B" "B" "B" "B" Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjut -i Nilai PMPRB 102% 109% 100% 100% 100% 100% "B" "B" "B" "CC" "CC" "A" KETE- RANGA N Penilai an untuk tahun anggar an sebelu mnya Penilai an untuk tahun anggar an sebelu mnya Jumla h rekome ndasi yang selesai ditinda k lanjuti tahun anggar an yang berjala n Penilai an untuk tahun anggar an sebelu mnya Penjelasan atas capaian indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut: 11
3.1.1. Sasaran: Meningkatnya Kualitas Sistem Pengendalian Intern Kementerian PP dan PA Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut: Tabel 1.10. Indikator Kinerja Utama (IKU) - Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian PP dan PA Tahun 2017 No Indikator Target Realisasi Capaian 1 Nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA B B 100% Sumber: Surat Menteri PAN-RB Nomor:B/603/M.AA.05/2017 tanggal 16 Februari 2017 perihal hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2016 Inspektorat menargetkan nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA "B". Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan atas Akuntabilitas Kinerja Kementerian PP dan PA Tahun 2017, Kementerian PP dan PA mendapatkan kategori B dengan skor 62,21. Hasil ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil evaluasi tahun 2016 yang memperoleh skor 60,17. Rincian hasil evaluasi adalah sebagai berikut: Tabel 1.11. Rincian Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian PP dan PA Tahun 2015 dan 2016 Komponen Bobot 2015 2016 Perencanaan Kinerja Pengukuran Kinerja 35 20.45 19.96 20 11.17 11.76 Pelaporan Kinerja 15 10.99 10.88 Evaluasi Internal 10 7.03 6.44 Capaian Kinerja 20 10.53 12.19 Nilai Hasil Evaluasi 100 60.17 61.21 B B Sumber: Surat Menteri PAN-RB Nomor:B/603/M.AA.05/2017 tanggal 16 Februari 2017 perihal hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tahun 2016 Kenaikan hasil evaluasi tersebut dikarenakan pada tahun 2017 pembangunan budaya kinerja birokrasi, penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di KPP-PA sudah mulai diinisiasi. Hasil 12
penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran sudah baik jika dibandingkan dengan capaian kinerjanya. Namun demikian, masih memerlukan perbaikan lebih lanjut. Oleh karenanya, pada tahun berikutnya guna peningkatan akuntabilitas kinerja di Kementerian PP dan PA akan melaksanakan rekomendasi berupa: 1. Memastikan IKU di tingkat Kementerian selaras dengan indikator pembangunan yang ada di RPJMN 2015-2019; 2. Memperbaiki IKU, PK tingkat kementerian, eselon I, Eselon II menjadi lebih berorientasi hasil serta mendorong penyusunan perjanjian kinerja pada level III, IV bahkan pelaksana; 3. Meningkatkan kualitas cascading kinerja 4. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pencapaian hasil dan menerapkan reward dan punishment berdasarkan capaian tersebut. 5. Membangun sistem informasi pengumpulan data kinerja Tabel 1.12. Indikator Kinerja Utama (IKU) - Opini BPK Tahun 2017 No Indikator Target Realisasi Capaian 2 Opini BPK WTP WDP 50% Inspektorat Kementerian PP dan PA menargetkan Opini BPK WTP terhadap Laporan Keuangan Kementerian PP dan PA. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh BPK terhadap Laporan Keuangan tahun 2011, 2012 dan 2013 dan 2014 Kementerian PP dan PA mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), namun untuk tahun 2015 opini laporan keuangan 2015 dan 2016 menjadi Wajar dengan Pengecualian (WDP). Belum adanya kenaikan status opini BPK terhadap Laporan Keuangan atas TA 2016 tersebut dikarenakan pada tahun 2017 banyaknya temuan kelemahan sistem pengendalian internal pada beberapa satker (Pertanggungjawaban keuangannya belum selesai sampai dengan akhir tahun) sehingga pemeriksaan tidak bisa berjalan maksimal, sedangkan tindak lanjut pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan atas TA 2015 mengenai percepatan inventarisasi ulang telah selesai pada tahun 2017. Tabel 1.13. Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Rekomendasi Audit Keuangan Yang Ditindaklanjuti Tahun 2017 No Indikator Target Realisasi Capaian 3 Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti 85% 87% 102% Sumber: diolah dari tabel 1.14 13
Tabel 1.14. Rincian Persentase Rekomendasi Audit Keuangan Yang Ditindaklanjuti Tahun 2017 Tahun Temuan BPK Rekomendasi Sesuai TL KPPA (Klasifikasi) Belum Sesuai Belum di TL Tidak Dapat di TL % Penyelesaian TL BPK 2017 12 36 12 24 0 0 33.33% 2016 9 19 15 4 0 0 78.94% 2015 5 22 22 0 0 0 100% 2014 7 15 15 0 0 0 100% 2013 17 45 45 0 0 0 100% 2012 10 24 24 0 0 0 100% 2011 10 16 16 0 0 0 100% 2010 12 14 14 0 0 0 100% 2009 2 2 2 0 0 0 100% 2008 4 5 5 0 0 0 100% 2007 4 4 4 0 0 0 100% 2006 9 11 11 0 0 0 100% 2005 4 5 5 0 0 0 100% Total 105 218 190 28 0 0 87.15% Sumber: diolah dari hasil laporan pemantauan BPK Semester 2 Tahun 2017 Inspektorat Kementerian PP dan PA menargetkan rekomendasi audit keuangan dapat ditindaklanjuti sebesar 85%. Hasil pemantauan tindak lanjut dari 218 rekomendasi telah ditindak lanjuti sesuai rekomendasi sebanyak 190 rekomendasi atau 87%, sehingga capaian sebesar 102%. Tabel 1.15. Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai PMPRB No Indikator Target Realisasi Capaian 4 Nilai PMPRB (Indeks RB) Baik Baik 100% Sumber: diolah dari tabel 1.16 Inspektorat Kementerian PP dan PA menargetkan nilai PMPRB dengan kategori Baik. Nilai PMPRB Kementerian PP dan PA pada penilaian tahun 2017 adalah kategori "Baik" dengan skor 68,46. Hasil ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil evaluasi tahun 2016 yang memperoleh skor 67,73. Rincian hasil evaluasi PMPRB adalah sebagai berikut: 14
Tabel 1.16. Rincian Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian PP dan PA Tahun 2015 dan 2016 Komponen Bobot 2015 2016 Nilai Komponen Pengungkit 60 39.61 39.38 Manajemen perubahan 5 3.14 3.27 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5 3.34 2.71 Penataan dan penguatan organisasi 6 5.00 5.00 Penataan Tatalaksana 5 3.76 3.60 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 9.67 12.59 Penguatan Akuntabilitas 6 4.39 2.45 Penguatan Pengawasan 12 7.28 6.88 Peningkatan kualitas pelayanan publik 6 3.05 2.87 Nilai Komponen Hasil 40 28.13 29.07 Nilai Akuntabilitas kinerja 14 8.5 8.5 Survey Internal Integritas organisasi 6 5.25 4.56 Survey eksternal persepsi korupsi 7 6.01 3.38 Opini BPK 3 2.00 2.00 Survey Eksternal pelayanan publik 10 6.38 8.10 Nilai Indeks Reformasi Birokrasi 100 67.73 68.46 Sumber: Surat Menteri PAN-RB Nomor:B/103/M.RB.06/2017 tanggal 16 Februari 2017 perihal hasil evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi tahun 2016 Kenaikan hasil evaluasi tersebut dikarenakan pada penilaian tahun 2017 dikatakan bahwa KPPPA telah melakukan: 1. Analisis dan pemetaan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam rangka keselarasan dengan peraturan yang lain; 2. Menyusun Analisis Jabatan yang mengacu pada struktur organisasi yang baru 3. Melakukan asesmen pejabat dan staf, meskipun hasilnya belum ditindaklanjuti secara efektif 4. Meningkatkan kualitas pengawasan melalui pengelolaan risiko (pendampingan BPKP), pengendalian gratifikasi dan WBS 5. Reviu Standar Pelayanan Minimum Namun demikian, masih harus diperhatikan terkait menjalankan program reformasi birokrasi, yaitu: 1. Meningkatkan peran tim RB dan agen perubahan; 2. Menyempurnakan roadmap RB dengan rencana aksi lebih detil 15
3. Menindaklanjuti hasil asesment melalui pelatihan berdasarkan hasil asesment 4. Remunerasi masih berdasarkan kehadiran bukan hasil kerja pegawai 5. Meningkatkan kualitas PK berorientasi hasil dan mengawal sasaran pembangunan bidang PPPA di RPJMN 6. Membudayakan pemantauan capaian outcome/ hasil, bukan hanya serapan saja 7. Meningkatkan kualitas pembangunan zona integritas 3.2. REALISASI ANGGARAN Dalam melaksanakan kegiatan tahun 2016 Inspektorat didukung anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,00. Jumlah realisasi penarikan dana Tahun 2017 sebesar Rp. 2,256,407,490,00 atau sebesar 90,26 persen. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 dan 2016, jumlah realisasi anggaran tahun 2017 menurun 6%. Penurunan tersebut tingginya pelaksanaan kegiatan di November dan Desember, sehingga kesulitan dalam mengantisipasi perubahan jadwal langkah-langkah pencairan akhir tahun dari Kementerian Keuangan Tabel 1.16. Perkembangan Serapan Anggaran Inspektorat No. Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Serapan 1 2017 2,500,000,000 2,256,407,490 90.26% 2 2016 2,500,000,000 2,406,663,585 96,26% 3 2015 2,000,000,000 1,997,542,628 99,87% Sumber: spanint.kemenkeu.go.id/spanint/latest/#span/datakinerja/kinerjaoutput Rincian realisasi anggaran tahun 2017 per jenis kegiatan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1.17. Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2017 No. Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Serapan 1 Roadmap Pengawasan Laporan Reviu Laporan Keuangan 2 semster 1 TA 2017 Laporan Reviu Laporan Keuangan 3 semster 2 TA 2017 4 Pembentukan satgas saber pungli 5 Pedoman Pengawasan 6 Renstra Internal 2015-2019 7 PK 2017 8 LAKIP Inspektorat 2017 9 Laporan Audit Pengelolaan APBN 10 Laporan Audit dan pemantauan dana dekonsentrasi daerah 11 Laporan Reviu RKBMN 12 Laporan Reviu penghapusan BMN 2.500.000.000 2,256,407,490 90.26 16
13 Laporna hasil evaluasi SAKIP 14 Laporan Rakor pengawasan internal 15 Laporan Koordinasi Penilaian JFA di 6 K/L Berdasarkan capaian realisasi anggaran tersebut di atas, maka rekomendasi pencapaian realisasi anggaran untuk tahun 2017 adalah merencanakan dan merealisasikan kegiatan lebih awal dibanding tahun sebelumnya, serta lebih meningkatkan efektifitas pemantauan realisasi anggaran. 17
BAB IV PENUTUP Secara umum dapat disimpulkan bahwa Sasaran Kegiatan (Output) Inspektorat tersedianya Laporan Hasil Pengawasan (LHP) yang diterbitkan secara tepat waktu dan ditindak lanjuti dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) 15 dokumen LHP, telah tercapai sesuai target yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017. Sementara itu untuk sasaran yang bersifat Outcome dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang disebutkan dalam Rencana Strategis Kementerian PP dan PA 2015-2019 dan Rencana Strategis Inspektorat Kementerian PP dan PA 2015-2019 belum sepenuhnya mencapai target. Hal ini disebabkan satu dari empat capaian indikator yang ditargetkan belum mencapai target, yaitu target opini BPK WTP mendapat opini WDP pada tahun 2017. Sementara target nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian PP dan PA, Persentase Rekomendasi Audit Keuangan yang Ditindaklanjuti, dan PMPRB tercapai sesuai target jangka menengah. Berikut adalah rincian pencapaian kinerja tersebut. 4.1. CAPAIAN KINERJA a. Capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah sebagai berikut: Capaian indikator kinerja yang tercapai sesuai target yang diperjanjikan dalam PK tahun 2017, yaitu nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA adalah B, persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti adalah 109 %, dan nilai PMPRB adalah B ; Capaian indikator kinerja yang belum tercapai sesuai target yang diperjanjikan dalam PK tahun 2017, yaitu opini BPK WTP belum dapat terlihat realisasinya (belum pemeriksaan BPK). b. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target jangka menengah sebagai berikut: Realisasi kinerja yang tercapai sesuai target jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Inspektorat 2015-2019, yaitu nilai akuntabilitas kinerja Kementerian PP dan PA mendapat nilai berkategori B, dari target nilai berkategori B. Persentase rekomendasi audit keuangan yang ditindaklanjuti mencapai sebesar 87 % dari yang ditargetkan 85%, dan nilai PMPRB tahun 2017 berkategori baik; 18
Realisasi kinerja yang tidak tercapai sesuai target jangka menengah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Inspektorat 2015-2019, yaitu opini BPK WTP yang mendapat WDP. 4.2. REALISASI ANGGARAN Capaian indikator kinerja tahun 2017 tersebut didukung dengan anggaran yang bersumber dari DIPA Satker Meneg PP dan PA yang dianggarkan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Anggaran tahun 2017 tersebut digunakan untuk peningkatan nilai akuntabilitas kinerja, opini BPK, dan Nilai PMPRB Kementerian PP dan PA. Sementara itu, realisasi anggaran tahun 2016 mencapai sebesar Rp2,256,407,490 atau 90,26 persen dari pagu anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000,00. 4.3. LANGKAH-LANGKAH UNTUK PENINGKATAN KINERJA TAHUN 2018 Langkah-langkah untuk peningkatan kinerja tahun 2018, disamping pembinaan dan pengawasan intern dan quality assurance untuk peningkatan nilai akuntabilitas kinerja, opini BPK, dan nilai hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian PANRB juga diarahkan untuk: Mendorong kepedulian unit kerja dalam menindaklanjuti hasil audit dan pengawasan internal; Probiti audit, bimbingan teknis dan konsultansi yang intensif untuk peningkatan manajemen kinerja; Meningkatkan kuantitas dan kualitas/kompetensi SDM Inspektorat; Mengembangkan sarana dan prasarana pengawasan berbasis IT; Membuat berbagai kebijakan dan SOP yang dibutuhkan dalam bidang pengawasan. Untuk mencapai kinerja tahun 2018 yang baik maka diperlukan anggaran yang dianggarkan dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya sebesar Rp. 2.500.000.000,00. 19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 INSPEKTORAT KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO. 15 JAKARTA 2018