Muhammad Ghozali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

PICTURE HEALTH WARNING DI KOTAK ROKOK TERHADAP MINAT MEROKOK SISWA SKRIPSI. Muhammad Ghozalli

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

PENGARUH TAYANGAN IKLAN GENERASI PEMILIH CERDAS PEMILU 2014 TERHADAP MINAT MEMILIH BAGI PEMILIH PEMULA

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

KREATIVITAS DESAIN DAN TINDAKAN MEMBELI PELAJAR

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

JESSICA LARA

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

IKLIM KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

TAYANGAN IKLAN PEMILU 2014 DAN MOTIVASI PEMILIH PEMULA SKRIPSI AULIANI NUR ISLAMI

KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KEPUTUSAN PELANGGAN MENGINAP

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

KOMUNIKASI PERSUASIF AGEN ASURANSI DALAM MEREKRUT CALON AGEN ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. dari abad kedua puluh satu. Menurut badan kesehatan dunia WHO ( World

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli. Merni Rifma Desti Tanjung. Abstrak

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

Sebrina Mentari ABSTRAK

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat melanda dan menuntut keterbukaan serta kejujuran, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini diwarnai dengan persaingan yang

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

Iklan di Televisi dan Keputusan Membeli Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HOBI COSTUME PLAY (COSPLAY) DAN KONSEP DIRI. (Studi Korelasional Hubungan Antara Hobi Cosplay dengan Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

STRATEGI PROMOSI MUSIK DAN MINAT BELI KONSUMEN

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

TAYANGAN IKLAN POND S WHITE BEAUTY

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

TOMY PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, hal ini terlihat bahwa hampir

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu merupakan pikiran bersama antara komunikator dan komunikan. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

KOMUNIKASI PERSUASIF DAN MINAT MENJADI CONSULTANT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN REPDORUKSI

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

IKLAN DI TELEVISI DAN BRAND AWARENESS

PENGARUH MEDIA SOSIAL LINE TERHADAP KEBUTUHAN AFILIASI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

GAME ONLINE DAN BERPIKIR KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

Diat Nurhidayat, M.Ti Erdiwansyah, ST., MT Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan orang akan media massa semakin tinggi. Munculnya televisitelevisi

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Proses Komunikasi Di Perpustakaan

EFEKTIVITAS BROSUR PT PLN DAN MINAT MENGGUNAKA LISTRIK PRABAYAR PADA MASYARAKAT ABSTRAK

Yetti Wira Citerawati SY

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

Transkripsi:

PICTURE HEALTH WARNING DI KOTAK ROKOK TERHADAP MINAT MEROKOK SISWA (Studi korelasional komunikasi visual peringatan bahaya merokok di kotak rokok terhadap minat merokok siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah) Muhammad Ghozali 100904138 Abstrak Penelitian ini berjudul Picture Health Warning di Kotak Rokok Terhadap Minat Merokok Siswa Studi korelasional komunikasi visual peringatan bahaya merokok di kotak rokok terhadap minat merokok siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara munculnya Picture Health Warning di kotak rokok terhadap minat merokok siswa di SMA Swasta YPI Amir Hamzah Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi massa, komunikasi persuasif, komunikasi visual, efek, minat, AIDDA. Penelitian bersifat kuantitatif dan menggunakan metode korelasional. Metode ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel serta melihat sejauh mana pengaruh antara variabel dengan melihat tingkat signifikansi antara variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas 3 SMA Swasta YPI Amir Hamzah periode 2014-2015 sebanyak 50 orang. Sampel yang diambil yaitu 50 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis memakai rumus Rank Order Correlation Coefficient oleh Spearman atau Spearman Rho Koefisien dengan perangkat SPSS versi 13.0. koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan angka 0,756. Berdasarkan skala Guildford, angka tersebut menunjukkan hubungan yang kuat antara munculnya Picture Health Warning di kotak rokok terhadap minat merokok Siswa SMA Swasta YPI Amir Hamzah Medan. Kata kunci: Komunikasi Visual,Picture Health Warning, Korelasional dan Minat Merokok Siswa 1

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pesan sudah menjadi asupan bagi setiap induvidunya setiap harinya di manapun dan kapan pun dalam memperoleh informasi yang mereka inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka dan tidak sedikit juga di gunakan oleh oknum oknum tertentu untuk memberikan informasi yang penting bagi semua masyarakat luas melalui media tertentu agar pesan yang ingin di sampaikan dapat di terima dengan baik. Dewasa ini iklan merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan oleh pihak produsen untuk meningkatkan realitas dari sebuah produk yang mereka pasarkan, baik itu iklan melalui televisi, surat kabar, baliho dan lain lain, sehingga sugesti yang diciptakan secara tidak langsung di dalam iklan mampu menarik konsumen dan sekaligus konsumen akan menjadi yakin bahwa apa yang diiklankan produsen mewakili hal yang sesungguhnya, dan dalam hal ini produsen rokok lah yang paling gencar memasarkan produk mereka melalui iklan tersebut. Target dari iklan rokok yang diiklankan oleh produsen dengan pesan pesan subliminal sebenar nya adalah ke semua kalangan usia dari anak anak, remaja, dewasa bahkan lansia, namun banyak kaum muda atau remaja zaman sekarang yang punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga mereka mencoba untuk mengkonsumsi rokok tersebut, Hal ini tentunya sangat berbahaya, karena rokok merupakan benda yang amat sangat berbahaya, bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa rokok merupakan pembunuh yang selalu dekat dengan kita. Bayangkan jika para kaum muda Indonesia terus-menerus diterpa oleh iklan rokok yang manipulatif ini tentu akan semakin banyak para pemuda dan juga kalangan dewasa yang terpengaruh oleh propaganda iklan-iklan rokok. Oleh karena itu sejak 24 juni 2014 pemerintah membuat kebijakan kepada 41 produsen rokok untuk mencantumkan gambar peringatan (PHW) di kotak rokok untuk menekan tingkat kecanduan rokok generasi muda zaman sekarang, hal ini di karenakan banyak terdapat kasus di beberapa sekolah tentang merokok di lingkungan sekolah. YPI Amir Hamzah merupakan salah satu sekolah berbasis islam yang ada di kota medan namunhampir setiap tahun di sekolah ini terjadi kasus tentang merokok di lingkungan sekolah hal ini di karenakan akses yang sangat mudah untuk mendapatkan rokok. Hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti di YPI Amir Hamzah Medan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut, Sejauh mana pengaruh munculnya PHW di bungkus rokok terhadap minat merokok siswa YPI Swasta Amir Hamzah. 2

Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas munculnya PHW di kotak rokok dalam upaya mengurangi minat merokok siswa. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat merokok siswa setelah munculnya beberapa PHW di kotak rokok 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara munculnya gambar peringatan di kotak rokok terhadap minat merokok siswa SMA YPI Amir Hamzah. Uraian Teoritis Komunikasi Komunikasi merupakan unsur terpenting bagi kehidupan manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan manusia yang lain. Karena sejarah lahirnya manusia memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan yang lainnya. Komunikasi berasal dari bahasa latin, communis yang berarti sama, yang diartikan sebagai proses penyamaan makna (Effendy, 2007: 9). Harold Lasswell (Mulyana, 2005: 62), menerangkan cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom with What Effect? Jawaban bagi pertanyaan paradigma Lasswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek (Effendy, 2007: 253). Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Sebagian atau sejumlah besar dari alat mekanik itu dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih populer dengan nama media massa, yang meliputi semua (alat-alat) saluran, ketika narasumber (komunikator) mampu mencapai jumlah penerima (komunikan, audience) yang luas serta secara serentak dengan kecepatan yang relatif tinggi. Karena demikian eratnya penggunaan media tersebut, maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang menggunakan media massa untuk pesanpesan yang disampaikan. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa) artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated (Wiryanto, 2003). Komunikasi Persuasif "Istilah persuasi (persuasion) bersumber pada perkataan latin persuasio. Kata kerjanya adalah persuadere, yang berarti membujuk, mengajak, atau merayu. Agar komunikasi persuasif itu mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang (Effendi, 2007: 21-22). Menurut Jalaluddin Rakhmat 3

komunikasi persuasif adalah proses mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri (Rakhmat, 1998: 102). Komunikasi Visual Menurut Schiffman dan Kanuk, komunikasi adalah transmisi pesan dari pengirim ke penerima dengan menggunakan suatu bentuk signal yang dikirim melalui suatu media tertentu (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 126). Oleh karena itu, komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, di manabahasa visual merupakan kekuatan paling utama yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan yang memiliki arti, makna dan maksud tertentu (Kusrianto, 2007: 10). Picture Health Warning. Picture Health Warning adalah peringatan kesehatan bergambar mengenai dampak pemakaian produk seperti penyakit kanker yang disebabkan karna pemakaian produk tembakau. Gambar-gambar seram pada PHW ini diharapkan bisa menurunkan minat konsumen rokok, terutama perokok pemula usia pelajar yang menjadi sasaran utama produksi industri rokok. Berdasarkan observasi banyak perokok mengetahui perilaku merokok dapat membahayakan kesehatan. Tapi mereka tidak tahu penyakit seperti apa yang mereka akan dapatkan jika mereka terlalu sering mengkonsumsi rokok (kompasiana.com). Minat Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut Bimo Walgito (2001: 38) Teori AIDDA Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, merupakan singkatan dari attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action (kegiatan/aksi). AIDDA sering juga disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention (Effendy, 2007: 51 52). Kerangka Konsep Variabel Pebelitian Variabel bebas (x) Munculnya PHW rokok di kotak rokok Variabel Terkait (Y) Minat Merokok Siswa 4

Oprasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Bebas (X) Munculnya PHW rokok Variabel Terikat (Y) Minat merokok siswa Variabel Operasional a. Tata letak b. Warna c. Ilustrasi d. Perhatian (Attention) e. Keinginan (Desire) f. Keputusan (Decision) a. Frekuensi b. Kuantitas c. Kebutuhan d. Ketergantungan Metodologi Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di lakukan di YPI Amir Hamzah Medan jalan Meranti No.1 Kecamatan Medan Petisah. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 2 Februari Sampai tanggal 7 Februari 2015 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel Populasi yang di pilih sebagai objek penelitian ini adalah siswa SMA kelas 3 yang di bagi dua jurusan yaitu IPA dan IPS, jumlah siswa di kelas IPA sebanyak 19 orang dan kelas IPS sebanyak 31 orang, maka jumlah keseluruhan sampel ada lah 50 orang. Dan berdsarkan rumus Arikunto apabila jumlah sampe di bawah 100 orang maka menjadi total populasi. Teknik Penarikan Sampel Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 5

1. Penelitian Lapangan (kuesioner) 2. Penelitian Keperpustakaan Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Tabel Tunggal 2. Analisis Tabel Silang HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.3Ilustrasi PHW menyadarkan bahaya merokok No Jawaban Frekuensi Persen 1 Tidak setuju 11 22% 2 Setuju 21 42% 3 Sangat setuju 18 36% Total 50 100% Sumber : P5/FC3 Berdasarkan data tabel 4.3 dapat diketahui responden yang menjawab tidak setuju dengan ilustrasi PHW yang menyadarkan akan bahaya merokok sebanyak 11 siswa dengan persentase 22% dan yang menjawab setuju dengan adanya ilustrasi PHW di kotak rokok yang menyadarkan akan bahaya merokok sebanyak 21 siswa dengan persentse 42% sedangkan 18 siswa dengan persentase 36%yang menjawab sangat setuju dengan adanya ilustrasi PHW yang ada dikotak rokok yang menyadarkan akan bahaya merokok. Dengan hasil yang diperoleh dari tabel 4.3, maka ilustrasi ilustrasi PHW yang ditampilkan dikotak rokok sangatlah efektif untuk menyadarkan para perokok akan bahaya rokok itu sendiri. Tabel 4.4Ilustrasi PHW membuat percaya tentang efek bahaya merokok No Jawaban Frekuensi Persen 1 Tidak percaya 7 14% 2 Percaya 26 52% 3 Sangat percaya 17 34% Total 50 100% Sumber : P6/FC4 Berdasarkan tabel 4.4 ilustrasi PHW dikotak rokok yang membuat rensponden percaya tentang efek bahaya merokok sebanyak 7 siswa dengan persentase 14% menyatakan tidak percaya dengan ilustrasi yang ditampilkan dan 26 siswa dengan persentase 52% menyatakan percaya dengan ilustrasi itu dan 17 siswa dengan persentase 34% menyatakan mereka sangat percaya dengan ilustrasi yang menggambarkan efek bahaya merokok tersebut. Dengan hasil yang diperoleh dari tabel 4.4 dapat ditarik kesimpulan bahwa ilustrasi PHW yang ada di kotak rokok dapat menyadarkan para perokok tentang efek 6

bahaya merokok itu sendiri, karena mayoritas dari responden menjawab percaya tentang efek bahaya itu sendiri. Tabel 4.7PHW lebih mempengaruhi keinginan anda merokok No Jawaban Frekuensi Persen 1 Tidak mempengaruhi 31 62% 2 Mempengaruhi 13 26% 3 Sangat mempengaruhi 6 12% Total 50 100% Sumber : P9/FC7 Dari tabel 4.7 sebanyak 31 orang dengan persentase 63% mengatakan bahwa PHW di kotak rokok tidak mempengaruhi frekuensi mereka merokok dan sebanyak 13 orang dengan persentase 26% mengatakan frekuensi mereka merokok terpengaruh dengan adanya PHW sedangkan 6 orang dengan persentase 12% mengatakan, frekuensi merokok mereka sangat terpengaruh karena adanya PHW. Munculnya PHW di kotak rokok sekarang ini ternyata masih belum bisa menunjukkan hasil yang signifikan, karena hal ini terbukti dari tabel 4.7 bahwa PHW yang ada dikotak rokok sekarang tidak mengurangi jumlah frekuensi merokok mereka. Tabel 4.18 PHW mengurangi ketergantungan terhadap rokok No Jawaban Frekuensi Persen 1 Tidak mengurangi 18 36% 2 Mengurangi 14 28% 3 Sangat mengurangi 18 36% Total 50 100% Sumber : P20/FC18 Dari tabel 4.18 sebanyak 14 orang dengan persentase 28% menyatakan bahwa munculnya PHW dikotak rokok mengurangi ketergantungan mereka terhadap rokok sedangkan 18 orang dengan persentase 36% menyatakan bahwa munculnya PHW sangat mengurangi ketergantungan mereka terhadap rokok dan 18 orang dengan persentase 36% menyatakan bahwa munculnya PHW dikotak rokok tidak mengurangi ketergantungan mereka terhadap rokok. Dapat diketahui dari tabel 4.18 bahwa munculnya PHW dikotak rokok sekarang ini sudah mampu mengurangi ketergantungan responden terhadap rokok yang mereka konsumsi, hal ini terlihat dari hasil tabel diatas di mana mayoritas dari responden memberikan jawaban yang cukup positif terhadap munculnya PHW di kotak rokok. 7

Tabel 4.20 Ilustrasi PHW membuat percaya tentang efek bahaya merokok berkaitan dengan berkurangnya jumlah rokok yang dikonsumsi ilustrasi membuat anda percaya efek bahaya merokok PHW di kotak rokok mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi tidak mengurangi mengurangi sangat mengurangi Total tidak percaya 7 0 0 7 Percaya 6 10 10 26 sangat percaya 4 6 7 17 Total 17 16 17 50 Berdasarkan hasil output SPSS 13.0 tabel4.20 dapat diketahui mayoritas dari keseluruhan responden sebanyak 20 orang menyatakan bahwa mereka percaya ilustrasi PHW yang muncul dikotak rokok sudah menggambarkan tentang efek bahaya merokok sehingga munculnya PHW ini sangat efektif karena sangat mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi oleh responden itu sendiri. Dengan kata lain kedua variabel yang di silangkan memiliki hubungan sehingga dapat diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif. Tabel 4.23 Ilustrasi PHW membuat percaya efek bahaya merokok berkaitan dengan berkurangnya ketergantungan terhadap rokok. ilustrasi membuat percaya efek bahaya merokok PHW di kotak rokok mengurangi ketergantungan terhadap rokok tidak mempengaru hi Mempengaru hi sangat mempengaru hi Total tidak percaya 7 0 0 7 percaya 6 8 12 26 sangat percaya 5 6 6 17 Total 18 14 18 50 Berdasarkan output SPSS 13.0 tabel4.23 mayoritas dari keseluruhan responden sebanyak 12 orang meyatakan bahwa mereka percaya dengan ilustrasi PHW dikotak rokok yang menggambarkan efek bahaya merokok itu sendiri, sehingga dengan adanya hal tersebut sangat mengurangi ketergantungan responden terhadap rokok. Dengan kata lain kedua variabel yang disilangkan memiliki hubunggan sehingga dapat diketahui bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang positif. Secara garis besar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa munculnya Picture Health Warning dikotak rokok berpengaruh terhadap perilaku merokok pelajar yang mencakup pengurangan kebutuhan pelajar terhadap rokok dan juga mengurangi 8

jumlah konsumsi rokok para pelajar dan mengurangi jumlah frekuensi merokok pelajar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, maka dari keseluruhan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain : 1. Munculnya Picture Health Warning di kotak rokok sangat efektif dalam upaya untuk mengurangi minat merokok siswa SMA YPI Amir Hamzah Medan 2. Yang telah di lakukan Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di YPI Amir Hamzah Medan terkait munculnya PHW terhadap minat merokok siswa. Maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat penurunan yang cukup signifikan terhadap minat merokok siswa setelah menuculnya beberapa visualisasi tentang PHW di kotak rokok. 3. Berdasarkan hasil penelitin yang dilakukan di YPI Amir Hamzah Medan terkait dengan sejauh mana hubungan antara muncunlnya Picture Health Warning terhadap minat merokok siswa maka diperoleh kesimpulan bahwa munculnya PHW di kotak rokok mampu mengurangi kebutuhan, ketergantungan dan jumlah rokok yang dikonsumsi. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan atas jawaban dari para responden maka dapat disimpulkan saran-saran dari responden adalah : 1. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan masukan atau pertimbangan terhadap penelitian yang akan dilakukan selanjutnya khususnya dalam bidang ilmu komunikasi.agar bisa menjadi masukan dan tambahan bahan bagi peneliti yang ingin meneliti lebih mendalam lagi tentang Picture Health Warning karena minimnya informasi yang bisa didapatkan baik dari buku bacaan ataupun jurnal tentang Picture Health Warning itu sendiri. 2. Gambar peringatan di kotak rokok seharusnya ditampilkan jauh lebih baik, seperti gambar yang jauh lebih besar atau gambar menjadi keseluruhan background di kotak rokok sehingga konsumen jauh lebih bisa memahami atau mengetahui dengan jelas dampak yang di timbulkan oleh rokok itu sendiri. Gambar yang ditampilkan seharusnya lebih bervariasi lagi karena akibat penyakit yang di sebabkan oleh rokok tidak hanya ketiga gambar tersebut. 3. Kepada para responden sebagai pihak yang menjadi aset dalam penelitian harus lebih memperhatikan instruksi yang diberikan oleh peneliti dalam pengisian kuesioner, kemudian membaca setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dengan teliti dan mengisi kuesioner dengan sebaik-baiknya. 9

DAFTAR REFERENSI Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. Prasetiyo, Ristiyanti, John J.O.I Ihalauw. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Rakhmat, Jalaluddin. (1998). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Walgito, Bimo. (2001). Bimbingan dan Prestasi di Sekolah. Yogyakarta : FIP-IKIP Wiryanto. (2003). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo. Anonim.2015. menggunakan Google sebagai penunjang proses pebelajaran http://health.detik.com/read di akses tanggal 6 Mei 2015. 10