ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE (2009-2011) MUHAMAD IHSAN 26209595
Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi untuk mengerahkan dana yang berasal dari masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang berupa pinjaman, sehingga bank sebagai perantara antara penabung dan pemakai akhir rumah tangga dan perusahaan. Agar suatu bank dapat menjalankan seluruh kegiatannya dengan baik, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah perencanaan, pengoperasian, pengendalian, dan pengawasan. Proses aliran keuangan secara terus menerus dan mencatatnya dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan rugi-laba.
Rumusan dan Batasan dan Tujuan Rumusan dan Batasan Masalah Dalam penulisan ilmiah ini, penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana menganalisis tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan metode CAMEL? Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan data laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada tahun 2009-2011. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesehatan PT. Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan metode CAMEL, pada tahun 2009-2011.
Pembahasan
Angka Rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 12,46%. Angka Rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 9,70%. Angka Rasio PPAP menunjukkan kemampuan bank dalam mengantisipasi penghapusan kredit macet sebesar 107,81%. Angka Rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 29,57%. Angka Rasio ROA menunjukkan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan sebesar 1,90%. Angka Rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 16,47%. Angka Rasio NCM-CA menunjukkan kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 19,47%. Angka Rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 48,99%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai bersih masing-masing rasio yang tertera dalam tabel diatas terlihat penjumlahan nilai bersih keseluruhan aspek (CAMEL) tahun 2009 sebesar 99,02 pada tahun 2010 sebesar 98,76, dan pada tahun 2011 sebesar 98,86. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian perkembangan predikat kesehatan bank di atas, penelitian ini dapat memberi pandangan atau mendeskripsikan bahwa Bank Syariah Mandiri kondisinya dari tahun 2009 2011 berpredikat SEHAT dalam mengoperasikan usahanya. Hal ini sebagaimana sesuai dengan nilai bersih rasio CAMEL Bank Syariah Mandiri dari tahun 2009 2011 melebihi nilai 81 ( minimal nilai kredit berpredikat Sehat ). Hanya saja pada tahun 2009 rasio KAP, Bank Syariah Mandiri berpredikat KURANG SEHAT, tahun 2009dan 2010 rasio LDR berpredikat TIDAK SEHAT.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis Bank Syariah Mandiri pada tahun 2009 sampai dengan 2011 berpredikat SEHAT, karena pada tahun tersebut nilai bersih rasio CAMEL melebihi 81 %, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio CAMEL pada tahun 2009 yaitu sebesar 99,02 %, tahun 2010 sebesar 98,76%, dan tahun 2011 sebesar 98,86%. Berdasarkan kriteria penilaian tersebut maka hasil penilaian CAMEL PT. Bank Syariah Mandiri dari tahun 2009 adalah SEHAT, tahun 2010 adalah SEHAT, dan tahun 2011 adalah SEHAT.
Saran Bagi Bank Syariah Mandiri Hampir sebagian besar rasio keuangan termasuk dalam kategori sehat, sehingga kinerja Bank Syariah Mandiri agar lebih ditingkatkan untuk mempertahankannya.