BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek kehidupan manusia. Salah satu yang mendapat pengaruh dari perkembangan teknologi ini adalah dunia fotografi. Dengan adanya perkembangan dunia fotografi yang begitu pesat, maka semakin terlihat adanya banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi untuk mengikuti perkembangan tersebut, antara lain kebutuhan akan suatu tempat yang dapat membantu masyarakat untuk dapat lebih mengenal dunia fotografi seperti sekolah sekolah foto, galeri foto, toko penjualan peralatan foto, maupun klub klub fotografi. Saat ini, fotografi tidak hanya berkembang di kalangan orang orang dewasa atau kalangan profesional saja, tetapi generasi muda saat ini juga sudah mulai menggemarinya. Bahkan ada juga beberapa orang yang menjadikan fotografi sebagai lapangan kerja atau bisnis. Jakarta sebagai kota yang maju dan merupakan salah satu tempat berkembangnya dunia fotografi membutuhkan sesuatu yang dapat menampung masyarakat untuk memperdalam fotografi. Oleh karena itu perlu dibuat sarana pendidikan untuk mencetak fotografer fotografer yang profesional, selain itu juga untuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Seperti yang diketahui saat ini,sekolah fotografi di Jakarta sudah semakin banyak dengan berbagai macam teori dan praktek berdasarkan kurikulum yang ditentukan. Tetapi rata rata kurikulum dan tingkatannya hanya dibagi tiga level berdasarkan tingkat pendidikannya. Telah dilakukan survey awal pada tanggal 2 oktober 2014 di tiga tempat sekolah fotografi yaitu The Looop Akademie, Nikon School Indonesia dan Neumatt centre of phorography, ketiga sekolah ini memiliki banyak perbedaan diantara kurikulum dan fasilitas umum maupun khusus. namun begitu, masing-masing sekolah memiliki kelebihan dan kekurangan nya. 1
2 Dikarenakan adanya kekurangan, desainer interior berperan lebih untuk menciptakan kondisi ruang yang dapat memberikan kenyamanan dan memperkenalkan citra sebuah sekolah yang baik sebagai tempat kegiatan pendidikan fotografi, bisnis dan hiburan dengan sirkulasi yang baik dan sesusai dengan fasilitas yang diinginkan. Agar orang lebih menghargai dan mencintai peranan sekolah fotografi itu sendiri. Maka, tugas seorang desainer interior adalah menciptakan lingkungan yang benar, baik, indah, menarik, informatif sehingga mampu melayani berbagai kegiatan di dalam sebuah sekolah fotografi. 1.2 Ruang Lingkup 1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam perancangan interior ini memiliki ruang lingkup untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut : - Kurangnya perencanaan interior sebuah sekolah fotografi dengan desain yang nyaman, tenang, informatif dan edukatif. - Kurang adanya penyediaan fasilitas pendukung sekolah fotogarfi seperti galeri yang berguna untuk memamerkan hasil karya siswa agar lebih termotivasi dan terapresiasikan hasil hasil karyanya. - Kurang adanya fasilitas utama sekolah (seperti : ruang pengajar,ruang tunggu, laboratorium komputer dan lain lain). 1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian Dalam perancangan interior ini mempunyai ruang lingkup penelitian untuk membatasi kegiatan dalam mengumpulkan dan membahas data seperti : - Divisi / Bagian yang ada kepengurusan sekolah fotografi tersebut. - Jumlah karyawan dan jumlah relatif siswa. - Pembagian ruang pada sekolah fotografi. - Aktifitas dan fasilitas yang dibutuhkan.
3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari perancangan interior ini adalah sebagai berikut : - Merancang interior sebuah sekolah fotografi yang dapat memenuhi standart fasilitas utama berdasarkan aktifitas dan fasilitas. - Merancang interior sebuah sekolah fotografi yang dimana pengunjung serta peminat akan mendapatkan kenyamanan untuk proses belajar mengajar serta melihat berbagai pameran foto dari siswa-siswa tersebut. - Merancang interior sebuah sekolah fotografi dengan menambahkan beberapa fasilitas pendukung seperti galeri,laboratorium komputer, display product, dan lain lain. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat perancangan interior ini yang dilihat dari beberapa sudut pandang adalah sebagai berikut : - Manfaat bagi masyarakat sekolah (pengajar dan siswa siswa) dan tamu: Para pengajar dapat mengoptimalkan kegiatan mengajar di dalam kelas. Fasilitas kegiatan belajar mengajar terpenuhi (dengan adanya ruang khusus, elemen elemen furniture,dan lain lain). - Manfaat bagi desainer interior : Menambah wawasan desainer tentang bagaimana cara mendesain sekolah fotografi yang inovatif. 1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Metode Penelitian Data 1.4.1.1 Observasi Survei Lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi lain yang berhubungan dengan sekolah fotografi. Dari data tersebut mencakup
4 foto, aktifitas yang di lakukan tiap individu di lokasi, fasilitas yang dibutuhkan oleh sekolah fotografi, serta flow activity sekolah fotografi. 1.4.1.2 Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi mengenai sekolah fotografi yang akan di survey. Informasi tersebut berupa bagaimana sistem yang berjalan dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan. 1.4.1.3 Studi Literatur Studi literatur adalah bentuk suatu pengumpulan data yang berhubungan dengan sekolah fotografi pada umumnya, baik yang berhubungan dengan jenis, fungsi, dan kebutuhan yang ada yang dapat membantu dalam perancangan sekolah fotografi tersebut. 1.5 Sistematika Penulisan 1.) BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data, sistematika penulisan, dan rencana jadwal kerja. 2.) BAB II LANDASAN TEORI Berisi tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitanya dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini menjabarkan teori yang digunakan yang akan membantu penelitian. Penjelasan sekolah dan fotografi secara umum, mulai dari definisi, fungsi, jenis jenis, saran dan prasarana, serta semua hal hal umum yang berhubungan dengan fotografi. 3.) BAB III METODE PERANCANGAN Membahas tentang analisa makro dan mikro bangunan dari layout yang digunakan, data mengenai aktivitas pemakai, serta studi mengenai fasilitas ruang, seperti program aktivitas dan fasilitas, hubungan antar ruang, diagram sirkulasi antar ruang, zoning, dan grouping. Selain itu, pada bab ini juga membahas mengenai tinjauan karakteristik garis dan bentuk, furnitur,
5 material yang digunakan pada Sekolah Fotografi, karakteristik warna, sistem pencahayaan, penghawaan, akustik, dan keamanan. 4.) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Membahas tentang keputusan desain dan konsep serta tema yang digunakan pada perancangan Sekolah Fotografi sketsa dan gambar gambar. 5.) BAB VI PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada Bab I IV akan diringkas dan dijabarkan di Bab VI untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah didapatkan.
6