digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran. Dalam penelitian Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dalam Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri Tahun Anggaran 2015 di Kota Surakarta menggunakan metode kualitatif. Metode interview dan observasi juga teknik-teknik analisisnya lebih merupakan eksistensi dari perilaku manusia, seperti mendengarkan, berbicara, melihat, berinteraksi, bertanya, meminta penjelasan, mngekpresikan kesungguhan dan menanggapi yang tersurat. Metode penelitian meliputi : A. Lokasi Penelitian Fokus Penelitian adalah Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dalam Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri Tahun Anggaran 2015 Di Kota Surakarta sehingga lokasi yang diambil adalah berdasar pelaksanaan kebijakan tersebut, dalam hal ini maka penelitian dilaksanakan di Kota Surakarta, di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta dan berada di beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Surakarta yakni SMP N 2, SMP N 12, dan SMP N 25. Penulis memilih di SMP N 2 Surakarta karena SMP Negeri 2 Surakarta ditunjuk menjadi Sekolah Standar 44
digilib.uns.ac.id 45 Nasional (SSN) yang berarti menjadi sekolah percontohan untuk standar nasional, Penulis memilih SMP N 12 Surakarta karena SMP Negeri 12 Surakarta merupakan sekolah yang telah ditunjuk menjadi sekolah plus yaitu sekolah yang menampung anak-anak yang kurang mampu. Di sekolah ini, siswa sama sekali dibebaskan dari seluruh biaya termasuk seragam dan buku. Penulis memilih SMP N 25 Surakarta karena SMP Negeri 25 Surakarta juga merupakan sekolah yang telah ditunjuk menjadi sekolah plus. Seluruh biaya di sekolah tersebut adalah gratis. Karena mendapat biaya penuh dari pemerintah. Mulai dari BOS, BPMKS, dan juga seragam, tas, sepatu, telah dibiayai oleh pemerintah. Sekolah ini termasuk sekolah yang paling banyak menerima anak-anak tidak mampu. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (DIKPORA) Kota Surakarta merupakan sebagai dinas yang berwenang secara teknis mengurusi masalah pendidikan dan penyaluran dana BOS yang beralamatkan Jl. Panjaitan No. 7 Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57134 No. Telp (0271) 630123. Pemilihan lokasi ini dengan alasan bahwa banyak jumlah masyarakat yang masih di bawah garis kemiskinan, sehingga dengan adanya BOS maka pendidikan dapat diakses oleh masyarakat miskin, khususnya di bidang pendidikan. Dari sinilah dibutuhkan kinerja dalam pengelolaan BOS agar dapat hasil kerja yang maksimal bentuk kinerja program BOS kepada masyarakat luas. B. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan informasi deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat
digilib.uns.ac.id 46 diamati. Moleong (2006: 9) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada penelitian terhadap manusia dalam wawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Pada penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, peneliti telah menentukan kasus yang diteliti, terarah pada satu karakteristik, dilakukan pada satu sasaran atau lokasi atau subyek. Pada penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, peneliti telah menentukan kasus yang diteliti, terarah pada satu karakteristik, dilakukan pada satu sasaran atau lokasi atau subyek, sehingga menurut Sutopo (2002:74) penelitian ini termasuk dalam kasus tunggal terpancang. Deskripsi meliputi potret subyek rekonstruksi dialog, catatan tentang berbagai peristiwa khusus. Pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan. Dengan demikian laporan atau hasil penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran hasil penelitian tersebut. C. Teknik Sampling Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka peneliti tidak menentukan berapa besarnya sampel atau informan, karena jumlah informan tergantung dari kualitas data dan kelengkapan data yang diperlukan. Guna mendapatkan informasi yang relevan dan akurat tentang semua hal yang dibutuhkan peneliti, maka peneliti mempunyai kecenderungan untuk bertanya kepada informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya
digilib.uns.ac.id 47 secara mendalam dan dapat dipercaya, untuk menjadi sumber yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penarikan sampel Purposive Sampling (sampel bertujuan), dimana peneliti akan memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan secara mendalam yang menjadi objek penelitian secara mendetail dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (Sutopo, 2002: 56). Untuk melengkapi keterbatasan pengetahuan peneliti maka dimungkinkan menggunakan snowball sampling, terutama terhadap informan yang berada diluar jangkauan pemahaman peneliti, mengantisipasi keterbatasan data yang diperoleh dengan menunjuk informan baru dan seterusnya sehingga data yang diperoleh semakin banyak, lengkap dan mendalam. D. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Informan dan Dokumen sebagai berikut : 1. Informan Data penelitian ini diperoleh dari informan di Dinas Pendidikan, Pemudan dan Olah Raga, Kota Surakarta adalah pejabat yang menangani pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebagai berikut : 1. Bapak Bambang Wahyono sebagai Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta.
digilib.uns.ac.id 48 2. Bapak Waliyono sebagai Kasi SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta. 3. Bapak Wahyono sebagai Manajer BOS Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta. 4. Ibu Nurhazanah Anis Sudarwanti sebagai Bendahara BOS SMP N 25 Surakarta. 5. Bapak Mardiyono sebagai Bendahara BOS SMP N 12 Surakarta 6. Ibu Titik Suharyanti sebagai Bendahara BOS SMP N 2 Surakarta 7. Ibu Suranti sebagai orang tua siswa SMP N 12 Surakarta 8. Bapak Sumarno sebagai anggota komite SMP N 25 Surakarta, dan 9. Fira sebagai murid SMP N 25 Surakarta 2. Dokumen resmi dan arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian Sumber data penelitian ini adalah data yang didapat dari dokumen, arsip-arsip statistik, grafik dan sebagainya. Data yang diperoleh ini untuk dianalisis yaitu berupa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 161 Tahun 2014, mengenai Petunjuk Teknis BOS Tahun 2015, Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2015, data kepegawaian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Surakarta dan identitas sekolah yang diteliti. E. Teknik Pengumpulan Data Kecermatan dalam memilih dan menyusun serta mengumpulkan data sangat berpengaruh kepada obyektifitas hasil penelitian. Penulis dalam usaha memperoleh data menggunakan wawancara, teknik observasi dan mengkaji dokumen dan arsip menurut H.B. Sutopo (2002:58-70).
digilib.uns.ac.id 49 1. Wawancara Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab secara lisan dan langsung terhadap informan sehingga memperoleh penjelasan dan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Wawancara untuk memperoleh data secara langsung melalui sumber data atau nara sumber yang terpercaya atau pada ahlinya. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Bambang Wahyono sebagai Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Bapak Waliyono sebagai Kasi SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Bapak Wahyono sebagai Manajer BOS Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Surakarta, Ibu Nurhazanah Anis Sudarwanti sebagai Bendahara BOS SMP N 25 Surakarta, Bapak Mardiyono sebagai Bendahara BOS SMP N 12 Surakarta, Ibu Titik Suharyanti sebagai Bendahara BOS SMP N 2 Surakarta, Ibu Suranti sebagai orang tua siswa SMP N 12 Surakarta, Bapak Sumarno sebagai anggota komite SMP N 25 Surakarta, dan Fira sebagai murid SMP N 25 Surakarta. Dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam instansi dan sekolah. Dengan begitu data yang diperoleh adalah data yang secara akurat. 2. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik data yang digunakan untuk memperoleh data dari sumber data berupa peristiwa, tempat, lokasi, benda, dan rekaman gambar. Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dapat dengan cara melakukan penelitian langsung maupun tidak langsung ke
digilib.uns.ac.id 50 lokasi guna memperoleh data. Yaitu mengumpulkan dan menggali data tentang Kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri Tahun Anggaran 2015 di Kota Surakarta. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian langsung pada bagian bidang pendidikan dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Dikpora Surakarta dan 3 SMP Negeri sebagai sampel penelitian yaitu SMP N 25, SMP N 12, dan SMP N 2 Surakarta. Alasan penulis melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. 3. Mengkaji dokumen dan arsip Dalam metode ini perlu menggunakan sumber lain yakni teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen-dokumen, arsip-arsip, peraturan-peraturan, laporan dan literature lainnya yang bersangkutan dengan instansi. Dengan adanya dokumen dan arsip tersebut yang bersangkutan dengan instansi, dapat lebih membantu dalam menjawab pertanyaan yang belum terjawab atau lebih jelas dan terperinci. Menambah referensi yang akan dibahas dalam pembahasan. F. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2002:94-96), dalam model ini terdapat tiga komponen pokok, yaitu : 1. Reduksi Data
digilib.uns.ac.id 51 Reduksi data dimulai dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti setiap harinya baik dari kegiatan wawancara, observasi maupun dokumentasi. Data yang terkumpul tersebut dirangkum, diseleksi, dikategorikan dan kemudian difokuskan sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan riset yang dimulai bahkan sebelum pengumpulan data dilakukan. Reduksi dimulai sewaktu peneliti memutuskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang digunakan. Selama pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat dengan cara membuat ringkasan, mengkode, memusatkan tema, membuat batas permasalahan dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung hingga penelitian berakhir. 2. Sajian/Display Data dan Validitas Data Setelah data terkumpul dan ditelaah, selanjutnya data disajikan dalam bentuk suatu informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan adanya pengambilan tindakan. Berbagai informasi yang diperoleh selama di lapangan diklasifikasikan sesuai dengan fokus masing-masing berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Kemudian peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan penulis untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Penarikan simpulan dilakukan setelah semua data berhasil dikumpulkan. Setelah menganalisis data-data tersebut kemudian dicari pola-pola, tema, ketentuan, penjelasan, dan kesamaan-kesamaaan yang aktivitas di antara ketiga
digilib.uns.ac.id 52 komponen tersebut dilaksanakan dalam bentuk interaktif dalam proses pengumpulan data dalam suatu proses siklus. Dalam bentuk ini penelitian berlangsung. Kemudian, peneliti bergerak di antara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Ketiga komponen di atas, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi, sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Agar lebih jelas, proses analisis data dengan menggunakan model interaktif menurut H. B. Sutopo (2002 : 96) dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Simpulan/Verifikasi G. Validitas Data Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul sehingga dapat diperoleh validitas data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
digilib.uns.ac.id 53 sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006: 178). Karena menggunakan sumber data yang berbeda-beda maka penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 2006: 178). Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data menggunakan beragam sumber data yang tersedia, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila lebih digali dari beberapa sumber data yang berbeda.