BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODA PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. yang sedang dilakukan secara obyektif dengan desain penelitian cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional. Cross sectional adalah penelitian non. data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Jenis data penelitian adalah kuantitatif dan sifat penelitian adalah deskriptif mengenai gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa profesi kedokteran gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19-27 November 2014. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Sugiyono (cit Kriyantono, 2009:151) menyebut populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Maka populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah para mahasiswa tahap profesi 54

55 kedokteran gigi yang aktif di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 19-27 November 2014. Khususnya mahasiswa profesi kedokteran gigi yang maksimal berada di tahun ke-2 dan terhitung dari November 2012. Pemilihan populasi tersebut karena standar mahasiswa profesi kedokteran gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk lulus, yaitu 2 tahun; masih aktif dalam kegiatan reguler sebagai mahasiswa profesi kedokteran gigi dimana memungkinkan memberikan penilaian terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan tentang HIV-AIDS; dan penelitian ini akan dimulai pada tanggal 19 November 2014. Jumlah mahasiswa kedokteran gigi yang aktif sesuai populasi penelitian ini berjumlah 159 orang. Sehingga populasi tidak mungkin diteliti semua karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka dilakukan sampling. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, sebagai contoh karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Kesimpulannya yang dipelajari dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).

56 a. Besar Sampel Menurut Slovin (2005), ukuran besar sampel dari populasi yang sudah diketahui jumlahnya, dihitung menggunakan rumus: n = Keterangan: N N. d 2 + 1 n = Besar sampel N = Ukuran populasi Ukuran populasi didapat dari jumlah mahasiswa profesi kedokteran gigi yang maksimal berada di tahun ke-2 terhitung dari November 2012. a. Pendidikan < 1 tahun Mahasiswa profesi angkatan kedokteran gigi yang mulai pendidikan pada November 2013 November 2014. 1) Angkatan XV (mulai 16 Desember 2013) = 74 responden 2) Angkatan XVI (mulai 10 April 2014) = 10 responden Jumlah = 84 responden b. Pendidikan > 1 tahun dan < 2 tahun Mahasiswa profesi angkatan kedokteran gigi yang mulai pendidikan pada November 2012 November 2013. 1) Angkatan XII (mulai 10 Desember 2012) = 55 responden

57 2) Angkatan XIII (mulai 14 Januari 2013) = 17 responden 3) Angkatan XIV (mulai 27 Mei 2013) = 3 responden Jumlah = 75 responden Jumlah total populasi = 84 + 75 = 159 responden d = Galat penelitian misalnya, 2%, 5%, 9%, 10% Pada penelitian ini peneliti menggunakan galat penelitian yang ditolerir sebesar 9%. n = N N.d +1 = 1 1.. +1 = 1 = 72,43 responden 72 responden Berdasarkan rumus diatas, maka besaran sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah berjumlah 72 responden. Jumlah ini menurut penulis dinilai sudah cukup representative dari total populasi tersebut. b. Cara Pengambilan Sampel Cara pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah teknik Probability Sampling jenis Proportionate Stratified Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan dengan memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Teknik sampling ini digunakan untuk menentukan

58 jumlah sampel, bila populasi berstrata secara proporsional. Rumus Proportionate Stratified Random Sampling adalah: (Sugiyono, 2007:75) Keterangan : Ni = Ukuran tiap strata sample Ni = Ukuran tiap strata populasi n = Ukuran (total) sample N = Ukuran (total) populasi Berikut ini adalah teknik penarikan sampel dengan Proportionate Stratified Random Sampling: Tabel 1. Proporsi Pengambilan Sampel Penelitian No Pendidikan Jumlah Responden Populasi Sampel 1. < 1 tahun 84 2. Ni = Ni n N > 1 tahun dan < 2 tahun 75 1 1 = 38,03 38 = 33,96 34 Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa sampel penelitian paling banyak terdapat pada mahasiswa profesi kedokteran gigi yang pendidikannya kurang dari 1 tahun (< 1 tahun) yaitu sebanyak 38 orang. D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu: a. Mahasiswa profesi kedokteran gigi yang maksimal berada di tahun ke-2 terhitung dari bulan November 2012.

59 b. Mahasiswa profesi kedokteran gigi yang aktif dalam kegiatan reguler di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tanggal 19-27 November 2014. c. Mahasiswa profesi kedokteran gigi yang pada pelaksanaan pengambilan data hadir dan bersedia mengisi kuesioner. d. Mahasiswa profesi kedokteran gigi yang mengisi kuesioner dengan lengkap. 2. Kriteria Eklusi Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah menolak menjadi responden atau subjek menolak berpartisipasi. E. Variabel Penelitian 1. Variabel Terkendali a. Pendidikannya sebagai mahasiswa profesi kedokteran gigi. b. Para mahasiswa profesi kedokteran gigi yang aktif pada tanggal 19-27 November 2014. 2. Variabel Tak Terkendali a. Sosial ekonomi. b. Jenis kelamin. F. Definisi Operasional 1. Pengetahuan adalah pemahaman terkait HIV-AIDS yang diperoleh dari pengalaman atau kejadian yang didapatkan oleh mahasiswa profesi kedokteran gigi selama menjadi mahasiswa kedokteran gigi UMY. 2. Sikap adalah reaksi atau respon berupa pernyataan positif atau negatif oleh mahasiswa profesi kedokteran gigi UMY terkait HIV-AIDS.

60 3. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa profesi kedokteran gigi sesuai Standart Operational Procedure terkait HIV-AIDS di RSGM UMY. 4. HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus berukuran 1/250 mikron dan mempunyai masa inkubasi antara 5-10 tahun yang menyebabkan AIDS. 5. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrom, yaitu kumpulan gejala penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. 6. Mahasiswa profesi kedokteran gigi adalah mahasiswa kedokteran gigi UMY yang telah memasuki jenjang pendidikan profesi untuk mencapai gelar dokter gigi dimana praktiknya harus melaksanakan sesuai dengan prosedur terkait HIV-AIDS yang sudah ditetapkan oleh RSGM UMY. 7. RSGM UMY adalah tempat sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan mahasiswa profesi kedokteran gigi milik UMY termasuk pelayanan pasien ODHA. G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan dengan membagikan kuesioner dan pengamatan langsung dengan check list. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner dan check list sedemikian rupa sehingga mencakup variabelvariabel yang berkaitan dengan kerangka konsepnya.

61 2. Instrumen Pengumpulan Data Data penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan alat pengumpulan data berupa : a. Surat pernyataan penelitian (informed consent) dibuat untuk meminta persetujuan subyek penelitian. b. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner dan check list. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terperinci. Kuesioner sebagai alat pengumpul data digunakan untuk memperoleh suatu data yang sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga isi data kuesioner adalah sesuai dengan hipotesis penelitian (Notoatmodjo, 2005). Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan pengetahuan responden tentang HIV-AIDS. Check list adalah suatu daftar untuk mengecek, yang berisi nama subyek dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check ( ) pada daftar tersebut yang menunjukkan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan (Notoatmodjo, 2010). Dengan check list, peneliti dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan subyek penelitian sudah sesuai dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki. H. Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner tersebut mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2002).

62 1. Uji Validitas Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (product moment pearson) menggunakan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur. Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004). Suatu alat ukur dikatakan valid jika korelasi skor item terhadap skor totalnya signifikan (r hitung > r tabel) (Ghozali, 2001). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas diambil dari nilai Cronbach s alpha, dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Sugiono, 2011). Hasil analisis reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel uji reliabilitas. I. Cara Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Cara Pengolahan Data Data yang telah terkumpul diolah sesuai dengan kebutuhan penulisan karya tulis ilmiah, kemudian di analisis dengan metode kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif ditabulasi secara manual, kemudian di entry data menggunakan program statistik dalam bentuk tabel. Proses pengolahan datanya adalah dengan melakukan editing, koding, tabulasi dan skoring.

63 a. Metode pengukuran pengetahuan: Menurut Arikunto tahun 2006, variabel diukur melalui quesioner test pengetahuan dengan 15 pertanyaan, setiap item pertanyaan terdapat pilihan benar atau salah. 1) Untuk pilihan jawaban yang benar mendapat skor 1 2) Untuk pilihan jawaban yang salah mendapat skor 0 Sehingga didapatkan skor terbesar yang dapat diberikan kepada seorang responden, yaitu: 1) Maksimal : 15 x 1 = 15 2) Minimal : 15 x 0 = 0 Untuk memudahkan di dalam penyajian data, penulis mengkategorikan penilaian sebagai berikut: Dari range 0-15 dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang, tinggi. Panjang kelas interval pada masing-masing kategori berdasarkan aturan distribusi frekuensi yang dikemukakan oleh Sudjana (2002) dengan perhitungan: Rentang = nilai maks nilai min = 15-0 = 15 Banyak kelas = 3 Panjang kelas interval = rentang / banyak kelas = 15/3 = 5

64 Jadi skor total pengetahuan dilihat dari banyaknya jumlah skor yang diperoleh dengan kategori: 1) Pengetahuan rendah : 0-5 2) Pengetahuan sedang : 6-11 3) Pengetahuan tinggi : >11 (Arikunto, 2006). b. Metode pengukuran sikap: Variabel diukur melalui tes sikap yang diukur dengan 10 pertanyaan yaitu: 1) Skor untuk pernyataan positif (no 2, 5, 6, 8, 10) Setuju = 1, tidak setuju = 0 2) Skor untuk pernyataan negatif (no 1, 3, 4, 7, 9) Setuju = 0, tidak setuju = 1 (Notoatmodjo, 2010). Sehingga didapatkan skor terbesar yang dapat diberikan kepada seorang responden adalah: 1) Maksimal : 10 x 1 = 10 2) Minimal : 10 x 0 = 0 Untuk memudahkan di dalam penyajian data, peneliti mengkategorikan penelitian sebagai berikut: Dari range 0-10 dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu negatif, netral, positif. Panjang kelas interval pada masing-masing kategori

65 berdasarkan aturan distribusi frekuensi yang dikemukakan Sudjana (2002) dengan perhitungan: Rentang = nilai maks nilai min = 10 0 = 10 Banyak kelas = 3 Panjang kelas interval = rentang / banyak kelas = 10 / 3 = 3,33 3 Jadi skor total sikap dilihat dari banyaknya jumlah skor yang diperoleh dengan kategori: 1) Sikap negatif : 0-3 2) Sikap netral : 4-6 2) Sikap positif : >6 (Arikunto, 2006). c. Metode pengukuran tindakan: Dengan menggunakan check list sebagai alat ukur. Pada variabel ini disediakan 10 pertanyaan, setiap item diberi 2 alternatif jawaban: 1) Ya = 1 2) Tidak = 0 Sehingga didapatkan skor terbesar yang dapat diberikan kepada seorang responden adalah:

66 1) Maksimal : 10 x 1 = 10 2) Minimal : 10 x 0 = 0 Untuk memudahkan di dalam penyajian data, peneliti mengkategorikan penilaian sebagai berikut: Sehingga range 0-10 dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup, kurang. Panjang kelas interval pada masing-masing kategori berdasarkan aturan distribusi frekuensi yang dikemukakan Sudjana (2002) dengan perhitungan: Rentang = nilai maks nilai min = 10 0 = 10 Banyak kelas = 3 Panjang kelas interval = rentang / banyak kelas = 10 / 3 = 3,33 3 Jadi skor total tindakan dilihat dari banyaknya jumlah skor yang diperoleh dengan kategori: 1) Tindakan kurang : 0-3 2) Tindakan cukup : 4-7 3) Tindakan baik : > 7 (Arikunto, 1995).

67 2. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis penelitian, data di analisis menggunakan analisis frekuensi dengan menggunakan program SPSS 16.01. Untuk hasil penelitian dari kuesioner, ditampilkan dalam bentuk tabulasi silang. J. Etika Penelitian Etika penelitian harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: informed consent, anonymity dan confidentiality. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi responden dengan tujuan supaya responden mengerti maksud dan tujuan penelitian. Responden bersedia menandatangani, maka lembar kuesioner dapat dilakukan. Responden tidak bersedia menandatangani, maka peneliti menghormati keputusan responden. Anonimity (tanpa nama), tidak dicantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data dan hanya menulis inisial nomor pada lembar pengukuran data. Confidentiality (kerahasiaan), peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan. Peneliti juga melindungi hak responden selama proses penelitian dan mendapatkan persetujuan dari komite etik bahwa penelitian dilakukan tidak melanggar kode etik penelitian.

68 K. Alur Penelitian Melakukan konsultasi, studi pustaka membuat proposal Membuat alat ukur penelitian (kuesioner) dan surat izin penelitian Uji validitas dan reabilitas alat ukur Pengumpulan data dengan informed consent dan penyebaran kuesioner Analisis data Hasil dan kesimpulan Gambar 3. Alur Penelitian