BAB II GAMBARAN UMUM BIDANG SOSIAL POLITIK DAN KEAMANAN KOREA UTARA, SERTA PROFFIL KIM JONG-UN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara pada tanggal 25 Mei tahun 2009

BAB IV FAKTOR EKSTERNAL YANG MELATARBELAKANGI KEBIJAKAN KOREA SELATAN ATAS PENUTUPAN AKTIVITAS DI INDUSTRI KAESONG

REAKSI KOREA UTARA TERHADAP KEBIJAKAN KOREA SELATAN MEMBERHENTIKAN BANTUAN EKONOMI TERHADAP KOREA UTARA ( ) R. G. S. MOREN

BAB III KEMUNCULAN IDEOLOGI JUCHE. Setelah semenanjung Korea terbagi menjadi dua bagian pada tahun 1945, Korea

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

PERDAMAIAN DI SEMENANJUNG KOREA PASCA-PERTEMUAN MOON JAE-IN DAN KIM JONG UN

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB I PENDAHULUAN. ideologis komunis. Faham komunis itu secara historis diadopsi dari Uni Soviet

DALAM KRISIS NUKLIR KOREA UTARA. Oleh : ABSTRACT

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB III PERSEPSI JEPANG TERHADAP ANCAMAN UJI COBA SENJATA OLEH KOREA UTARA

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

PEREDAAN KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA

UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB IV KEBIJAKAN KIM JONG-UN UNTUK MENUNJUKAN AROGANSI KOREA UTARA DI DUNIA INTERNASIONAL

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB III PERMASALAHAN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA KOREA UTARA DENGAN KOREA SELATAN DI DISTRIK KAESONG

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

KAJIAN STRATEGI PUSAT PENGKAJIAN MARITIM JUDUL UNJUK KEKUATAN KOREA UTARA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAWASAN REGIONAL SERTA PENGARUHNYA BAGI INDONESIA

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI

BAB I PENDAHULUAN. menyikapi reaksi dunia internasional mengenai program nuklir yang dimilikinya serta

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua yang dimenangkan oleh tentara sekutu

BAB II TAHAP-TAHAP AWAL EKONOMI-POLITIK PEMBANGUNAN KOREA SELATAN. tokoh modernisasi yaitu Park Chung Hee. Saat pertama kali Park Chung Hee

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA

BAB IV PENUTUP. di dunia. Dimana power suatu negara tidak hanya dapat di ukur melalui kekuatan

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tengah dengan negara di kawasan Asia. Selain itu, Korea berada di tengah tiga negara besar yaitu Jepang, China, dan Rusia (Yang S. Y dan Mas oed M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

BAB II DINAMIKA KONFLIK DAN PROSES REUNIFIKASI KOREA UTARA-KOREA SELATAN

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

RESPON AMERIKA SERIKAT TERHADAP UJI COBA RUDAL KOREA UTARA DI BAWAH PEMERINTAHAN KIM JONG UN. Oleh: Rismala Septia

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

BAB I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan.

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

DAFTAR PUSTAKA. Mas'ud, Y. S.-y. (2005). Memahami Politik Korea. Yogyakarta: Gadjah Mada university press.

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

KEBIJAKAN KOREA SELATAN TERHADAP KOREA UTARA TERKAIT KASUS PENUTUPAN KAWASAN INDUSTRI KAESONG PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN PARK GEUN HYE

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN

KEBIJAKAN KIM JONG IL TERHADAP PENGEMBANGAN NUKLIR DI KOREA UTARA TAHUN Disusun oleh: SKRIPSI. Oleh: ANITA FERAWATI K

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

BAB II HUBUNGAN DIPLOMATIK RUSIA DENGAN AMERIKA SERIKAT. dingin atau setelah Uni Soviet mengalami collapse.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB II GAMBARAN UMUM

Pemenuhan Alutsista dan Kemandirian Industri Pertahanan. Tubagus Hasanuddin (Wakil Ketua Komisi I DPR RI)

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN MENGENAI PENCEGAHAN PENYEBARAN SENJATA-SENJATA NUKLIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM BIDANG SOSIAL POLITIK DAN KEAMANAN KOREA UTARA, SERTA PROFFIL KIM JONG-UN Koresa Utara merupakan negara yang terletak di wilayah Asia Timur yang perkembangan sosial-politiknya telah melalui serangkaian sejarah yang panjang. Sebelum era kolonisasi Jepang, sebenarnya Korea Utara masih bergabung menjadi satu dengan Korea Selatan mulai dari Dinasti Goryeo, Joseon dan beberapa dinasti sebelumnya sampai dengan era kolonisasi Jepang yang menyebabkan Korea terpecah menjadi dua. Dalam perkebangannya, Korea Utara menjadi negara dengan sistem politik-pemerintahan yang moderen, dimana terdapat pembagian kewenangan dan kekuasaan, diantaranya kepala negara, parlemen, partai politik dan lain-lainnya, meskipun pada kenyataannya secara konseptual menunjukkan pola otoritarianisme, dimana kepemimpinan terpusat pada posisi kepala negara sebagai decision maker. Pada bab II ini akan diuraikan lebih lanjut tentang gambara bidang sosial, politik dan keamanan. A. Gambaran Bidang Sosial-Politik Korea Utara merupakan negara yang terletak di wilayah Asia Timur yangs ecara geografis berbatasan dengan Laut Jepang di sebelah Timur, Korea Selatan di sebelah Selatan, Republik Rakyat China (RRC) di sebalah Barat dan Rusia di sebelah Utara. Gambaran wilayah Korea Utara lihat peta 2.1. sebagai berikut : 19

20 Peta 2.1. Wilayah Geografis Korea Utara Sumber : Maps of North Korean, dalam http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/kp.htm, diakses pada tanggal 24 September 2017. Dalam sepanjang sejarah Korea Utara negara ini telag berganti tiga tampuk kepemimpinan. Gambaran tentang hal ini lihat tabel 21.1. sebagai berikut :

Tabel 2.1. Suksesi Kepemimpinan Korea Utara Tahun 1948-2016 No. Pemimpin Korea Utara Periode Jabatan 1. Kim Il-Sung 2. Kim Jong-Il 3. Kim Jong-Un 9 September 1948-8 Juli 1994 8 Juli 1994-17 Desember 2011 17 Desember 2011-hingga sekarang (2016) Sumber : North Korean Profile, dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15258881, diakses pada tanggal 24 September 2017. 21 Melalui tabel di atas maka dapat difahami bahwa sejak tahun 1948 Korea Utara telah berganti masa kepemimpinan sebanyak tiga kali. Masing-maisng kepemimpinan tidak dipilih melalui pemilihan umum, namun lebih berdasarkan garis keturunan dan kemudian dilegitimasi melalui pengakuan partai politik hingga pemilihan umum yang menjadikan para pemimpin Korea Utara seolah-olah sebagai pemimpin yang legitimet. 1. Bidang Sosial Pada tahun 1980 dan 1987, rasio pria banding wanita masing-masing 86,2 banding 100, dan 84,2 banding 100. Rendahnya rasio pria dimungkinkan akibat dari perang, namun figur-figur ini nampaknya lebih rendah dibandingkan rasio 88,3 banding 100 yang direkam tahun 1953, tahun berakhirnya Perang Korea. Rasio pria-wanita berangsur-angsur normal dengan berjalannya tahun, seperti yang terjadi antara tahun 1953 dan 1970, saat angka menunjukkan kenaikan menjadi 95,1 banding 100. 24 Setelah 1970, rasio ini menunjukkan kecenderungan menurun. Eberstadt dan Banister memperkirakan bahwa sebelum tahun 1970, figur populasi pria-wanita dihitung secara keseluruhan 24 North Korean Demography, dalam http://www.indexmundi.com/north_korea/demographics_profile.html, diakses pada tanggal 24 September 2017.

22 dibuktikan dengan tingginya rasio pria yang mencapai 90-an persen. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Central Statistics Bureau, Eberstadt dan Banister memperkirakan jumlah pria yang tak dihitung mencapai 1,2 juta pada tahun 1986 dan rasio pria-wanita yang sebenarnya adalah 97,1 banding 100 pada tahun 1990. Jika taksiran mereka benar, berarti 6,1 persen jumlah populasi Korea Utara adalah angkatan militer, yang jika diurutkan menjadi negara dengan angkatan militer terbesar ke-5 di dunia di akhir dekade 80-an (ke- 4 pada tahun 2006). 25 Jumlah pertumbuhan populasi Korea Utara pada tahun 1960 adalah 2,7 persen, meningkat 3,6 persen pada tahun 1970, lalu turun menjadi 1,9 pada tahun 1975. Penurunan ini diakibatkan oleh menurunnya angka fertilitas: angka rata-rata anak yang dilahirkan menurun dari 6,5 pada tahun 1966 menjadi 2,5 pada tahun 1988. Jika dilihat dari sejarahnya maka angka kelahiran adalah 20,01 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 1991), 17,58 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 1996), 14,61 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 2006), 14,61 kelahiran/1.000 populasi (perkiraan 2008). Sedangkan angka kematian 8,94 ematian/1.000 populasi (perkiraan 1991), 9,52 kematian/1.000 populasi (perkiraan 1996), 7,29 kematian/1.000 populasi (perkiraan 2006) dan 7,29 kematian/1.000 populasi (perkiraan 2008) Kemudian dilihat dari faktor religius, maka Korea Utara terdiri dari beberapa kepercayaan, yaitu : 26 a. Tidak beragama: 15.460.000 pengikut (64,31% penduduk, majoritas yang dominan, mereka adalah penghayat filsafat Juche) 25 Ibid. 26 Relgious Beliefe on North Korean, dalam http://www.worldatlas.com/articles/religious-beliefs-in-north-korea.html, diakses pada tanggal 23 September 2017.

23 b. Shamanisme Korea: 3.846.000 pengikut (16% penduduk c. Cheondoisme: 3.245.000 pengikut (13,50% penduduk) d. Agama Buddha: 1.082.000 pengikut (4,50% penduduk e. Agama Kristen: 406.000 pengikut (1,69% penduduk) 2. Bidang Politik Korea Utara merupakan Negara yang hanya mengijinkan 1 partai untuk berdiri, yakni Partai Buruh Korea. Pemerintah Korea Utara secara sepihak menyatakan negaranya sebagai Negara Juche. Ideologi Juche yang berpaham Kemandirian Nasional ini pertama kali diciptakan oleh Kim Il-sung (mantan pemimpin pertama korea utara). Inti dari ideologi ini adalah menerapkan prinsip-prinsip umum Marxisme dan Leninisme dengan beberapa modifikasi yang dilakukan oleh Kim Il-sung sendiri. Ideologi Juche (percaya dan bergantung kepada kekuatan sendiri) sebenarnya telah digunakan oleh Kim Il-sung sejak awal tahun 1955 untuk membentuk berbagai kebijakan, namun baru diakui secara resmi ketika Korea Utara membentuk suatu konstitusi baru pada tahun 1972. 27 Korea Utara dengan nama resmi Republik Demokratik Rakyat Korea merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya di Semenanjung Korea di bagian utara dan salah satu negara yang menganut negara satu partai di bawah front penyatuan yang dipimpin oleh Partai Buruh Korea dengan dua partai kecilnya yaitu Partai Demokratik Sosial Korea dan Partai Chongu Chondois yang memiliki hak untuk mengajukan calon untuk menempati dan memegang posisi baik di pemerintahan maupun di Majelis Tertinggi Rakyat. Dalam bidang ekonomi, negara ini 27 Sistem Pemerintahan di Korea Utara, dalam http://bahasa-korea.com/sistempemerintahan-di-korea-utara.htm, diakses pada tanggal 26 September 2017.

24 termasuk ke dalam salah satu negara yang menganut kebijakan bahwa negara merupakan pemilik ekonomi dan direncanakan sepenuhnya oleh pemerintah serta membatasi pelaksanaan perdagangan internasional melalui kebijakan isolasinya sehingga menjadi salah satu negara yang paling tertutup didunia. 28 Pemerintahan oleh satu partai adalah ciri khas yang bisa ditemukan di sebagian besar negara sosialis di masa lalu. Partai berkuasa yang memusatkan ideologi menempati posisi teratas dalam struktur kekuatan nasional, dimana secara nyata menguasai kekuatan legislatif, administratif dan judikatif secara keseluruhan. Partai bukan hanya menguasai 3 lembaga itu, melainkan juga memimpin organisasi sosial dan kehidupan rakyat. Oleh karena itu, Korea Utara bisa dikatakan sebagai negara yang dipimpin partai, walaupun ada lebih dari satu partai, namun mereka bukan kubu oposisi, tetapi mitra partai yang berkuasa. Partai berkuasa di Korea Utara adalah Partai Buruh Korea. 29 Partai memimpin negara, dan ketuanya memimpin partai. Itulah prinsip dasar pelaksanaan sistem rejim Korea Utara secara keseluruhan. Sidang Rakyat Tertinggi, sebagai wakil rakyat umum, merupakan wadah dimana partai melaksanakan keputusannya. Oleh karena itu, Sidang Rakyat Tertinggi adalah lembaga politik tertinggi di Korea Utara. Sidang Rakyat Tertinggi melantik pejabat utama pemerintahan seperti pemimpin untuk melakukan tugas administrasi secara nyata.karena, secara prinsip, kekuatan tidak terkonsentrasi pada presiden atau kabinet, maka sistem itu bisa dianggap sebagai Sistem Sidang Rakyat 28 Ibid. 29 Ringkasan Ciri Khas Rezim Korea Utara, dalam http://world.kbs.co.kr/special/northkorea/contents/archives/politics/summary.htm?lang =i, diakses pada tanggal 23 September 2017.

25 seperti Uni Soviet dan Cina yang mengikuti sistem tersebut. 30 Walaupun Sidang Rakyat Tertinggi adalah lembaga politik tertinggi di Korea Utara, namun Sidang Rakyat dipimpin oleh ketua partai. Oleh karena itu, tanpa mempertimbangkan nama jabatan yang diberikan kepada ketua itu, dia adalah pemimpin de fakto yang memiliki wewenang tertinggi dan melaksanakan segala bentuk kekuasaan secara langsung di seluruh sektor termasuk politik, pertahanan, diplomatik, keamanan nasional, ekonomi, industri, perdagangan, sosial, budaya dan seni. Di bawah kepemimpinan Kim Jong-il, sejak tahun 1994, Korea Utara menjadi negara yang berusaha hidup tanpa bantuan negara lain dengan kata lain bahwa Kim Jong-il menekankan bahwa Korea Utara harus bergerak dengan prinsip berdikari. Politik yang dibangun tersebut membuat kehidupan masyarakat Korea Utara pada umumnya harus menerima kenyataan hidup dengan pertumbuhan ekonomi negara yang rendah. Keadaan ekonomi negara tersebut membuat rakyat Korea Utara hidup dalam kemiskinan dan penderitaan, kondisi tersebut diperparah dengan kondisi sempitnya lahan pertanian serta lapangan pekerjaan yang terbatas. Namun, ironisnya para pemimpin Korea Utara tersebut hidup dalam kemewahan dan kecukupan bahkan dapat dengan bebas menikmati barang-barang impor dan mewah. Tapi keadaan tersebut sepertinya tertutupi dengan gaya kepemimpinan Kim Jong-il, melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan berupa propaganda-propaganda oleh pemerintah, bahkan masyarakatnya yakin bahwa pemimpin mereka adalah pemimpin terbaik yang mampu menyatukan Korea Utara sehingga masyarakat Korea Utara menghormati dan menyembah pemimpin negaranya. 30 Ibid.

26 Gaya kepemimpinan Kim Jong-il dalam memimpin Korea Utara sama dengan gaya kepemimpinan mediang ayahnya, Kim Il Sung, dengan menempatkan diri menjadi seorang pemimpin yang terhormat, memimpin Korea Utara dengan gaya otoriter dan diktaktornya serta mengedepankan kekuatan militer negara di atas segala-galanya, membangun persenjataan secara besar-besaran seperti halnya senjata nuklir, maupun dengan tidak segan-segan melakukan tindakantindakan represif bagi lawan-lawan politiknya dan rakyatnya yang menentang kebijakan politik pemerintah. B. Gambaran Bidang Keamanan Korea Utara memiliki angkatan darat terbesar kelima di dunia, diperkirakan sebesar 1,21 juta personel, dengan kirakira 20% pria berusia 17 54 tahun di dalam angkatan darat. Korea Utara memiliki persentase personel militer per kapita tertinggi di dunia, dengan sekitar 1 serdadu terdaftar untuk setiap 25 warga negara. Hingga tahun 2016 gambaran kekuatan milter Korea Utara dapat dilihat pada tabel 2.2. sebagai berikut : Tabel 2.2. Kekuatan Militer Korea Utara Tahun 2015 No. Kategori Jumlah 1. Personel aktif 2. Tank 3. Artileri 4. Kapal Selam 5. Freegat 6. Pesawta tenmpur 1.000.000 personel 3.500 buah 21.100 unit 72 unit 3 unit 523 unit Sumber : Perbandingan Militer Dua Korea, dalam http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/05/ingin-tahuperbandingan-kekuatan-militer-dari-dua-korea, diakses pada tanggal 23 September 2017.

27 Dengan jumlah tentara reguler 700.000 orang, dan hampir 4,5 juta tentara cadangan, hampir seperlima rakyat Kore Utara berbakti dalam militer. Semua pria di negara komunis itu wajib mengikuti pendidikan militer dalam bentuk apapun. Dengan demikian, militer Korea Utara dari segi jumlah dua kali lebih besar daripada Korea Selatan. Kemudian menurut Global Firepower Index 2017, Korea Utara punya banyak alat utama sistem pertahanan berupa 76 kapal selam, 5.025 panser, serta 458 jet tempur. Foto dari 2013 ini menunjukkan pemimpin Kim Jong Un di pusat komando militer. Dari tempat ini ia bisa memerintahkan persiapan peluncuran roket yang sebagian bisa dimuati hulu ledak nuklir, untuk menyerang AS dan Korea Selatan. 31 (gambaran sumber daya nuklir dan personel Korea Utara lihat lempiran 1 dan 2) Strategi militer Korea Utara dirancang untuk menyusupkan agen dan menyabotase di belakang barisan musuh pada saat perang. Tentara Rakyat Korea memiliki berbagai perlengkapan, meliputi 4.060 tank, 2.500 APC, 17.900 artileri (termasuk mortir), 11.000 senjata pertahanan udara, 915 kapal perang, dan 1.748 pesawat tempur. Perlengkapan yang ada merupakan sisa-sisa Perang Dunia II, umumnya teknologi Perang Dingin yang terproliferasi, atau senjata Soviet. Korea Utara juga menjual misil balistik dan peralatan militernya ke berbagai negara. Pada April 2009, PBB menyebut Perusahaan Perdagangan Pembangunan dan Pertambangan Korea (alias KOMID) sebagai agen penjual utama Korea Utara dan pengekspor terbesar misil balistik dan senjata konvensional. PBB juga menyebut Korea Ryonbong sebagai penyokong penjualan segala hal yang berhubungan dengan militer Korea Utara. Korea Utara maka negara ini dilaporkan telah melakukan uji coba sistem pertahanan udara terbaru mereka. Uji coba ini, menurut laporan media pemerintah Korut, 31 Seberapa Besar Kekuatan Militer Korea Utara, dalam http://www.dw.com/id/seberapa-besar-kemampuan-militer-korea-utara/g-39567433, diakses pada tanggal 23 September 2017.

28 KCNA, disaksikan langsung oleh Kim Jong-un. KCNA melaporkan, Jong-un langsung memerintahkan produksi secara massal sistem pertahanan udara tersebut, dan menyebarkannya di seluruh wilayah Korut, khususnya di wilayah perbatasan, tidak lama setelah Jong-un menyaksikan uji coba itu. Sistem senjata ini, yang kemampuan operasinya telah diverifikasi secara menyeluruh, harus diproduksi secara massal untuk ditempatkan di seluruh negeri, sehingga benarbenar merusak impian liar musuh untuk mengusasi wilayah udara. 32 Keberadaan Korea Utara sebagai ancaman hubungan Jepang dan Amerika Serikat juga dapat dilihat dari sistem persenjataan konvensional seperti artileri. Saat ini negeri komunis itu memiliki 21.000 senjata artileri berat jarak jauh yang sebagian besar berdaya jelajah tinggi dan mampu mencapai ibukota Korsel, Seoul. Kemudian terlepas dari jumlah serdadu dan artileri, ancaman terbesar yang dimiliki militer Korea Utara adalah sistem peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dikembangkan sejak dekade 1970an dengan mengandalkan desain rudal Scud, Korut kini memiliki tiga tipe peluru kendali yang salah satunya berdaya jelajah 8000 kilometer. Dengan Taepodong 2 Pyongyang bisa menghantam Kanada, Eropa dan Amerika Serikat. 33 Keberadaan bidang militer dan pertahanan Korea Utara sebagai ancaman bagi stabilitas regional juga tidak lepas dari isu sumber daya nuklir yang dimilikinya. Jika dikaitkan dengan berkembanganya sumber daya nuklir Korea Utara maka ini merupakan bagian dari proliferasi nuklir untuk meningkatkan kapasitas kekuatan militer dalam negeri Korea Utara. Salah satu kepentingan yang dipertahankan negara adalah kepentingan dalam bidang militer. Dalam hal kepentingan militer ini, tujuan dan fungsinya berkaitan erat 32 Korut Ujicoba sistem Pertahanan Baru, dalam https://international.sindonews.com/read/1208680/40/disaksikan-jong-un-korut-ujicoba-sistem-pertahanan-udara-baru-1495948610, diakses pada tanggal 20 September 2017. 33 Ibid.

29 dengan keamanan nasional, yakni untuk melindungi negara dari ancaman eksternal. Kapabilitas militer merupakan sebuah fondasi kekuatan negara untuk menghadapi ancaman-ancaman dari luar negara tersebut. Kapabilitas militer ini tergantung dari kualitas dan kuantitas dari angkatan bersenjata. Dalam bidang militer terdapat dua tipe senjata yang digunakan, yaitu senjata konvensional dan senjata bukan konvensional. Tipe senjata bukan konvensional dibagi menjadi senjata kimia/ biologi dan senjata nuklir/ termonuklir. Isu pengembangan (proliferasi) nuklir adalah salah satu masalah yang diatur oleh hukum internasional berupa pakta atau perjanjian. 34 Aplikasi teknologi nuklir Korea Utara dalam angkatan bersenjata (militer) menghasilkan dua tipe senjata nuklir, yakni strategis dan taktis. Senjata strategis adalah bom dan rudal (misil) yang menjadi instrumen perlindungan utama suatu negara. Senjata taktis merupakan senjata nuklir yang dirancang untuk keperluan peperangan. Senjata nuklir memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki kekuasaan destruktif yang lebih besar daripada sekedar senjata konvensional. Efek penghancurannya lebih beragam dari senjata konvensional yang mempunyai kecepatan dan tingkat akurasi yang tinggi sehingga dapat mencapai tempat yang sangat jauh sesuai program. Selain itu, senjata nuklir juga memerlukan tenaga pelaksana yang jauh lebih kecil dari senjata konvensional. Keunikan senjata nuklir adalah tidak adanya pertahanan efektif untuk melawannya Perkembangan senjata nuklir (nuclear weapons proliferation) dapat dibagi dua, yakni proliferasi horizontal dan proliferasi vertikal. Proliferasi horizontal adalah penyebaran senjata nuklir kepada negara-negara yang sebelumnya tidak memiliki senjata tersebut. Proliferasi vertikal adalah peningkatan persediaan senjata nuklir oleh negara pemiliknya atau penambahan lokasi persenjataan nuklir di luar wilayah sebelumnya. 35 34 North Korean Nuclear Programe, dalam http://www.bbc.com/news/world-asiapacific-11813699, diakses pada tanggal 8 Desember 2017. 35 Ibid.

30 Melalui uraian di atas maka dapat diketahui bahwa Korea Utara merupakan negara dengan sistem politikpemerintahan yang moderen, dimana terdapat fungsi kepala negara, partai politik hingga parlemen. Meskipun demikian Korea Utara tumbuh sebagai negara yang cendeurng tertutup, yang kemudian menyebabkan ketertinggalan secara ekonomi bagi Korea Utara terhadap negara lain, khususnya Korea Selatan. Hal yang kontras justru terjadi pada bidang pertahanan/keamanan, dimana Korea Utara sangat fokus terhadap pengembangan alutsista termasuk misil antar benua dan senjata berhulu ledak nuklir sebagai wujud impresifisme terhadap negara-negara yang dianggap sebagai musuhnya. Dinamika sosial-politik dan keamanan Korea Utara, khususnya pada periode 2011-2016 ternyata tidak lepas dari figus kepemimpinan Kim Jong-Un yang menjalankan berbagai kebijakan otoritarian, diantaranya penyingkiran pihak-pihak oposisi, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), hingga tindakan-tindakan kontra demokrasi. Gambaran tentang hal ini akan diuraikan pada pembahasan bab selanjutnya (bab III).