BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan untuk melaksanakan perbuatan atau ucapan tertentu. Motivasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I STABAT TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya saja, tetapi ada tiga bidang. yang harus diperhatikan, diantaranya 1

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan di sebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. logis universal pada manusia. Matematika merupakan satu alat bantu yang penting

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

Pemberian Penguatan (Reinforcement) Terhadap Motivasi Mahasiswa pada Mata Kuliah Teori Sastra. Radhiah 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

: Pengaruh kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari dan juga merupakan pondasi dan tiang agama bagi seluruh umat islam

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia makhluk yang dikarunia akal dan hati oleh Allah SWT.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rakhmad, persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. memberi makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Tetapi juga. oleh orangtua dan guru. Anak yang memiliki motivasi akan

BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan siswa karena siswa menghabiskan hampir sepertiga waktunya berada

BAB II KAJIAN TEORI. oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 2 Defenisi ini

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional dituntut agar dapat

BAB II KAJIAN TEORI. peraturan-peraturan bagi tingkah laku. 6 Menurut sinungan. mengemukakan disiplin adalah suatu sikap mental yang tercermin

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

DINA FITMILINA A1A110053

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (Studi Kasus MTsS Harapan Mutyara Seruway) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa untuk mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DINAMIKA MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA MANDIRI DI SMPN 10 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran menurut Sardiman (2007: 59) dapat diartikan, Suatu usaha untuk

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. dua bagian yaitu kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS

BAB II KAJIAN TEORI. pembangkit tenaga munculnya satu tingkah laku tertentu 8. motivation dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin motivum yang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tulus Tu u (2004:81) faktor yang mempengaruhi motivasi siswa

Gambar 4.1 : Struktur Kepemimpinan wilayah RT 23 RW 2.80

BAB II KAJIAN TEORI. pendorong untuk seseorang melakukan sesuatu. 1. dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). 2 Motif tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

PENGARUH PENGGUNAAN METODE COOPERATIF LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI KELAS VIII DI

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SEGERAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu, 1997), hlm Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan oleh: Program Studi Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran 1. belajar mengajar, agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya. melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan perbuatan atau ucapan tertentu. Motivasi mempunyai masalah bagaimana mendorong gairah belajar siswa agar mereka mau belajar dengan giat dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Motivasi itu penting, karena dengan motivasi ini diharapkan individu siswa mau belajar dengan tekun untuk mencapai pembelajaran yang baik. Di dalam memotivasi siswa ada yang secara aktif dan pasif. Motivasi aktif: motivasi tampak sebagai suatu positif dalam menggerakkan dan mengarahkan pembelajaran agar pengajaran berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, motivasi pasif : motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai peransang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi pembelajaran kearah tujuan yang diinginkan. 1 Menurut James L.Gibson et. al, sebagaimana disitir oleh Winardi menyatakan bahwa ketika kita mempelajari beberapa pendapat tentang motivasi, kesimpulan tentang motivasi : 1 Malayu S.P.Hasibuan, Organisai dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 92-97.

a. Para teoretisi menyajikan penafsiran yang berbeda tentang motivasi dan mereka menitik beratkan faktor yang berbeda-beda. b. Motivasi berkaitan dengan perilaku dan kinerja. c. Motivasi mencakup pengarahan kearah tujuan. d. Dalam mempertimbangkan motivasi memerlukan faktor: fiologikal, psikologikal dan lingkungan sebagai faktor terpenting. 2 Motivasi sebagai stimulus di dalam diri seseorang atau kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Sedangkan motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Dan belajar akan terwujud apabila ada motivasi belajar dari dalam diri siswa, selain motivasi belajar dari dalam siswa, motivasi belajar dari luar diri siswa juga perlu di bangkitkan oleh guru dengan cara menginformasikan tujuan pembelajaran, memberi dorongan, memberi rangsangan, mengevaluasi dan umpan balik, selain itu guru juga harus mampu membangkitkan ingatan siswa terhadap materi yang telah di ajarkan. Mata pelajaran sebagai ilmu yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi membutuhkan peranan motivasi belajar. Menurut Sardiman sebagai mana rohani siswa yang memiliki motivasi belajar, juga memiliki ketekunan dalam mengahadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, (tidak lekas putus asa), lebih 2 Winardi, Memotivasi Pemotivasi dalam Manajemen (Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2001), 54.

senang bekerja mandiri dan senang mencari serta memecahkan masalah soal-soal. Agar siswa termotivasi untuk belajar lebih lanjut maka perlu diberikan rangsangan berupa hadiah. 3 Tidak hanya motivasi saja, juga bisa dikaitkan dengan minat, yang mana ini tidak bisa muncul secara tiba-tiba melainkan timbul akibat dari kebiasaan dalam belajar. Dari uraian diatas peneliti pernah mengadakan observasi di MI Darul Muttaqin ketika mendapat tugas pembelajaran Fiqih. Di MI tersebut ditemukan banyak siswa kurang memiliki motivasi belajar. Hal itu terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung diantara indikatornya adalah siswa kurang bersemangat ketika mengerjakan tugas di depan, siswa terlambat mengumpulkan tugas, bahkan ada yang tidak mengumpulkan tugas sama sekali, serta kurang lengkapnya catatan yang mereka miliki akibatnya mereka kurang menguasai materi. 4 Ini terjadi karena kurang termotivasinya anak atau kurang semangatnya anak ketika mengerjakan tugas, mungkin anak merasa bosan sehingga dia tidak ada rasa semangat ketika proses belajar berlangsung. Untuk menyelesaikan masalah di atas penelitian menggunakan media pemberian hadiah(reward). Penggunakan metode ini akan membuat anak terangsang untuk belajar. Hadiah itu bisa berupa pujian, benda, poin, nilai, dan lainya. Media tersebut mempunyai kelebihan yakni menjadikan anak semangat untuk belajar dan tidak merasa bosan. Kekurangan media ini adalah anak akan muncul sifat ketergantungan dengan 3 Ahmad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka cipta, 1995), 95. 4 Hasil observasi, MI Darul Muttaqin, Gresik, 19 januari 2011, 08:00 WIB

pemberian hadiah, jika mereka tidak diberi hadiah lagi anak tidak semangat belajar. Dari kondisi siswa tersebut di atas, dalam mengikuti proses belajarmengajar mungkin dipengaruhi oleh motivasi belajar yang ada pada diri mereka masing-masing. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul : Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pemberian Hadiah (reward) Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam proposal penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode pemberian hadiah (reward) yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean - Gresik? 2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung - Kedamean Gresik setelah belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward)? C. Tindakan yang dipilih Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih materi shalat Id yaitu dengan meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward), sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Darul Muttaqin

Ngepung Kedamaian Gresik. Karena tindakan atau solusi tersebut sangat menarik peserta didik yang pada dasarnya masih membutuhkan dorongan dari luar yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Memperhatikan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran pada siswa MI Darul Muttaqin, maka diperlukan adanya usaha-usaha agar terdapat peningkatan motivasi belajar siswa. Adapun tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik, setelah belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward)? b. Untuk mengetahui penerapan metode pemberian hadiah (reward) yang baik dalam mata pelajaran fiqih materi shalat Id siswa kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik? D. Kegunaan Penelitian a. Untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir penulis selama menempuh pendidikan yang berkaitan dengan masalah yang selalu timbul dalam lingkup pendidikan, b. Bagi guru ataupun lembaga pendidikan sebagai kontribusi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar c. Untuk bahan wacana bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah khususnya, umumnya bagi seluruh siswa

d. Bagi penulis sendiri sebagai persyaratan akademis untuk memperoleh gelar S1 dalam Fakultas Tarbiyah E. Definisi Operasional Judul penelitian tindakan kelas yang penulis angkat berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pemberian Hadiah (reward) Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik. untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian didalam memahami judul skripsi ini maka kiranya penulis memberi penjelasan dan pengertian beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul tersebut, yakni: Peningkatan : Dari kata dasar tingkat, peningkatan adalah proses, cara perbuatan meningkatkan. 5 Motivasi : Kecenderungan atau suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dalam mengarahkan tindak-tanduknya. 6 Yang dimaksud motivasi dalam skripsi ini adalah dorongan bagaimana agar semangat dan kegairahan anak dalam pembelajaran bisa timbul. Belajar : Usaha seorang pelajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi 5 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), 1281. 6 Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 96.

dengan lingkunganya. 7 Pelajar dan belajar itu saling berhubungan, pelajar adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Metode :Berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata meta yang bearti melalui dan hodos yang bearti jalan. Jadi, metode adalah jalan yang dilalui. Metode juga bearti cara kerja yang sistematis untuk memperoleh suatu kegiatan dalam mencapai maksudnya. Penggunaan istilah metode dalam penelitian ini dengan maksud menyelidiki tentang berbagai cara yang digunakan sesuai dengan obyek yang diteliti. 8 Hadiah : Memberikan sesuatu kepada peserta didik sebagai penghargaan atau kenang-kenangan atau cinderamata. Dalam pemberian hadiah (reward) jangan terlalu sering karena, bisa menjadikan anak selalu meminta-minta. Karena dalam dunia pendidikan hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi yang diberikan kepada siswa yang berprestasi. 9 7 Abdullah sulaiman, Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1987), 2. 8 Abu Tauhid, Beberapa Aspek Pendidikan Islam (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999), 72. 9 Sylvia rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), 248.

F. Batasan Masalah Agar penelitian tidak melebar ke mana-mana, maka penulis akan membatasi permasalahan pada: 1. Motivasi dalam pembelajaran terbatas pada motivasi yang diadaptasi dari pendidikan seperti hentakan, ancaman, hanya perkataan saja yang tidak ada nilai pujian. 2. Minat belajar terbatas pada keadaan situasi anak, jika dia malas dia akan malas juga dalam pembelajaran. G. Alasan Memilih Judul Dalam gambaran latar belakang masalah diatas ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih permasalahan dalam proposal ini, Adapun alasan tersebut adalah : 1. Semangat ada karena adanya motivasi, tapi bukan berupa hentakan atau ancaman melainkan motivasi yang berubah hadiah (reward) yang bertujuan untuk meningkatkan belajar anak. 2. Kenyataan yang ada, terdapat banyak hal dalam memotivasi siswa yang hanya itu-itu saja dan itu sering terjadi dan hasilnya sama 3. Untuk tidak dapat membuat bosan, maka lembaga pendidikan dapat memberikan variasi dalam memotivasi 4. Penerapan motivasi dalam bentuk sesuatu disekolah formal, dipandang perlu adanya penelitian, apakah tepat motivasi yang diterapkan kepada siswa

sehingga dapat diketahui apakah itu dapat membantu meningkatkan kedisiplinan siswa dalam keberhasilan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan perbuatan atau ucapan tertentu. Motivasi mempunyai masalah bagaimana mendorong gairah belajar siswa agar mereka mau belajar dengan giat dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Motivasi itu penting, karena dengan motivasi ini diharapkan individu siswa mau belajar dengan tekun untuk mencapai pembelajaran yang baik. Di dalam memotivasi siswa ada yang secara aktif dan pasif. Motivasi aktif: motivasi tampak sebagai suatu positif dalam menggerakkan dan mengarahkan pembelajaran agar pengajaran berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, motivasi pasif : motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai peransang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi pembelajaran kearah tujuan yang diinginkan. 10 Menurut James L.Gibson et. al, sebagaimana disitir oleh Winardi menyatakan bahwa ketika kita mempelajari beberapa pendapat tentang motivasi, kesimpulan tentang motivasi : 10 Malayu S.P.Hasibuan, Organisai dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 92-97.

e. Para teoretisi menyajikan penafsiran yang berbeda tentang motivasi dan mereka menitik beratkan faktor yang berbeda-beda. f. Motivasi berkaitan dengan perilaku dan kinerja. g. Motivasi mencakup pengarahan kearah tujuan. h. Dalam mempertimbangkan motivasi memerlukan faktor: fiologikal, psikologikal dan lingkungan sebagai faktor terpenting. 11 Motivasi sebagai stimulus di dalam diri seseorang atau kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Sedangkan motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Dan belajar akan terwujud apabila ada motivasi belajar dari dalam diri siswa, selain motivasi belajar dari dalam siswa, motivasi belajar dari luar diri siswa juga perlu di bangkitkan oleh guru dengan cara menginformasikan tujuan pembelajaran, memberi dorongan, memberi rangsangan, mengevaluasi dan umpan balik, selain itu guru juga harus mampu membangkitkan ingatan siswa terhadap materi yang telah di ajarkan. Mata pelajaran sebagai ilmu yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi membutuhkan peranan motivasi belajar. Menurut Sardiman sebagai mana rohani siswa yang memiliki motivasi belajar, juga memiliki ketekunan dalam mengahadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, (tidak lekas putus asa), lebih 11 Winardi, Memotivasi Pemotivasi dalam Manajemen (Jakarta: PT Raja Grasindo Persada, 2001), 54.

senang bekerja mandiri dan senang mencari serta memecahkan masalah soal-soal. Agar siswa termotivasi untuk belajar lebih lanjut maka perlu diberikan rangsangan berupa hadiah. 12 Tidak hanya motivasi saja, juga bisa dikaitkan dengan minat, yang mana ini tidak bisa muncul secara tiba-tiba melainkan timbul akibat dari kebiasaan dalam belajar. Dari uraian diatas peneliti pernah mengadakan observasi di MI Darul Muttaqin ketika mendapat tugas pembelajaran Fiqih. Di MI tersebut ditemukan banyak siswa kurang memiliki motivasi belajar. Hal itu terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung diantara indikatornya adalah siswa kurang bersemangat ketika mengerjakan tugas di depan, siswa terlambat mengumpulkan tugas, bahkan ada yang tidak mengumpulkan tugas sama sekali, serta kurang lengkapnya catatan yang mereka miliki akibatnya mereka kurang menguasai materi. 13 Ini terjadi karena kurang termotivasinya anak atau kurang semangatnya anak ketika mengerjakan tugas, mungkin anak merasa bosan sehingga dia tidak ada rasa semangat ketika proses belajar berlangsung. Untuk menyelesaikan masalah di atas penelitian menggunakan media pemberian hadiah(reward). Penggunakan metode ini akan membuat anak terangsang untuk belajar. Hadiah itu bisa berupa pujian, benda, poin, nilai, dan lainya. Media tersebut mempunyai kelebihan yakni menjadikan anak semangat untuk belajar dan tidak merasa bosan. Kekurangan media ini adalah anak akan muncul sifat ketergantungan dengan 12 Ahmad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka cipta, 1995), 95. 13 Hasil observasi, MI Darul Muttaqin, Gresik, 19 januari 2011, 08:00 WIB

pemberian hadiah, jika mereka tidak diberi hadiah lagi anak tidak semangat belajar. Dari kondisi siswa tersebut di atas, dalam mengikuti proses belajarmengajar mungkin dipengaruhi oleh motivasi belajar yang ada pada diri mereka masing-masing. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul : Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pemberian Hadiah (reward) Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam proposal penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : 3. Bagaimana penerapan metode pemberian hadiah (reward) yang baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean - Gresik? 4. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung - Kedamean Gresik setelah belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward)? C. Tindakan yang dipilih Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih materi shalat Id yaitu dengan meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward), sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Darul Muttaqin

Ngepung Kedamaian Gresik. Karena tindakan atau solusi tersebut sangat menarik peserta didik yang pada dasarnya masih membutuhkan dorongan dari luar yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Memperhatikan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran pada siswa MI Darul Muttaqin, maka diperlukan adanya usaha-usaha agar terdapat peningkatan motivasi belajar siswa. Adapun tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : c. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik, setelah belajar dengan menggunakan metode pemberian hadiah (reward)? d. Untuk mengetahui penerapan metode pemberian hadiah (reward) yang baik dalam mata pelajaran fiqih materi shalat Id siswa kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik? D. Kegunaan Penelitian e. Untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir penulis selama menempuh pendidikan yang berkaitan dengan masalah yang selalu timbul dalam lingkup pendidikan, f. Bagi guru ataupun lembaga pendidikan sebagai kontribusi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar g. Untuk bahan wacana bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah khususnya, umumnya bagi seluruh siswa

h. Bagi penulis sendiri sebagai persyaratan akademis untuk memperoleh gelar S1 dalam Fakultas Tarbiyah E. Definisi Operasional Judul penelitian tindakan kelas yang penulis angkat berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pemberian Hadiah (reward) Pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Id Kelas IV MI Darul Muttaqin Ngepung Kedamean Gresik. untuk menjaga agar tidak terjadi salah pengertian didalam memahami judul skripsi ini maka kiranya penulis memberi penjelasan dan pengertian beberapa istilah pokok yang terdapat dalam judul tersebut, yakni: Peningkatan : Dari kata dasar tingkat, peningkatan adalah proses, cara perbuatan meningkatkan. 14 Motivasi : Kecenderungan atau suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dalam mengarahkan tindak-tanduknya. 15 Yang dimaksud motivasi dalam skripsi ini adalah dorongan bagaimana agar semangat dan kegairahan anak dalam pembelajaran bisa timbul. Belajar : Usaha seorang pelajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi 14 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), 1281. 15 Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 96.

dengan lingkunganya. 16 Pelajar dan belajar itu saling berhubungan, pelajar adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. Metode :Berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata meta yang bearti melalui dan hodos yang bearti jalan. Jadi, metode adalah jalan yang dilalui. Metode juga bearti cara kerja yang sistematis untuk memperoleh suatu kegiatan dalam mencapai maksudnya. Penggunaan istilah metode dalam penelitian ini dengan maksud menyelidiki tentang berbagai cara yang digunakan sesuai dengan obyek yang diteliti. 17 Hadiah : Memberikan sesuatu kepada peserta didik sebagai penghargaan atau kenang-kenangan atau cinderamata. Dalam pemberian hadiah (reward) jangan terlalu sering karena, bisa menjadikan anak selalu meminta-minta. Karena dalam dunia pendidikan hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi yang diberikan kepada siswa yang berprestasi. 18 F. Batasan Masalah 16 Abdullah sulaiman, Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1987), 2. 17 Abu Tauhid, Beberapa Aspek Pendidikan Islam (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999), 72. 18 Sylvia rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), 248.

Agar penelitian tidak melebar ke mana-mana, maka penulis akan membatasi permasalahan pada: 3. Motivasi dalam pembelajaran terbatas pada motivasi yang diadaptasi dari pendidikan seperti hentakan, ancaman, hanya perkataan saja yang tidak ada nilai pujian. 4. Minat belajar terbatas pada keadaan situasi anak, jika dia malas dia akan malas juga dalam pembelajaran. G. Alasan Memilih Judul Dalam gambaran latar belakang masalah diatas ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih permasalahan dalam proposal ini, Adapun alasan tersebut adalah : 5. Semangat ada karena adanya motivasi, tapi bukan berupa hentakan atau ancaman melainkan motivasi yang berubah hadiah (reward) yang bertujuan untuk meningkatkan belajar anak. 6. Kenyataan yang ada, terdapat banyak hal dalam memotivasi siswa yang hanya itu-itu saja dan itu sering terjadi dan hasilnya sama 7. Untuk tidak dapat membuat bosan, maka lembaga pendidikan dapat memberikan variasi dalam memotivasi 8. Penerapan motivasi dalam bentuk sesuatu disekolah formal, dipandang perlu adanya penelitian, apakah tepat motivasi yang diterapkan kepada siswa sehingga dapat diketahui apakah itu dapat membantu meningkatkan kedisiplinan siswa dalam keberhasilan belajar-mengajar.