BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Penentuan Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian

1 R i m a R a c h m a w a t i

STATISTIKA. Pendahuluan 3 SKS. Hugo Aprilianto, M.Kom. - Pengertian Statistik - Jenis - Karakteristik - Kegunaan - Skala Pengukuran - Sumber Data

DATA DAN VARIABEL PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V DESAIN PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Dasar Statistika & Pengumpulan Data

Bab 3 METODE PENELITIAN

VARIABEL PADA PENELITIAN

Metode Penelitian Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

Probability and Random Process

Manfaat Metode Penelitian

Instrumen Psikologis

VARIABEL PENELITIAN (Metode Penelitian Kuantitatif) Andri Helmi M, SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

ANALISIS DATA STATISTIK

MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pengertian Statistika dan Skala Pengukuran. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SPSS FOR WINDOWS INTRODUCTION

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

Based Learning dan Guided Discovery Setting STAD pada Materi Lingkaran Ditinjau dari Prestasi, Kemampuan Representasi, dan Motivasi Belajar Matematika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN A. Definisi Variabel B. Jenis-Jenis Variabel 1. Jenis-jenis Variabel Berdasarkan Fungsinya Variabel Independen (Variabel bebas)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Psikologi Dasar 2015 Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory study. Hal ini

SKALA PENGUKURAN GUTTMAN DAN RATING SCALE

INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN SIKAP

BAB III METODE PENELITIAN

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB 3 METODE PENELITIAN

Arti Statistik Dan Pengumpulan Data

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et.

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

I. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menulis jawaban pada lembar jawaban yang sudah disediakan (Point 40%).

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 6. KONSEP, VARIABEL, JENIS DATA DAN TIPE SKALA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

MACAM-MACAM DATA DAN VARIABEL PENELITIAN Agus Tri Basuki Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Teknik Penulisan Ilmiah 5. Faoeza Hafiz Saragih

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diminta : Copyright Hady Lie Media Liciense To : Hady Lie Web Hosting. All Rights Reserved.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian menurut Jogiyanto (2007: 61) adalah suatu entitas yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Transkripsi:

BAB I ANALISIS DATA 1.1. DATA, SKALA, DAN VARIABEL A. Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefenisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Beberapa macam data antara lain ; data populasi dan data sampel, data observasi, data primer, dan data sekunder. Pada dasarnya kegunaan data (setelah diolah dan dianalisis) ialah sebagai dasar yang objektif di dalam proses pembuatan keputusan keputusan/ kebijaksanaan kebijaksanaan dalam rangka untuk memecahkan persoalan oleh pengambil keputusan. Keputusan yang baik hanya bisa diperoleh dari pengambil keputusan yang objektif, dan didasarkan atas data yang baik. Data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan. Riset akan menghasilkan data. Ada tiga peringkat data yaitu data mentah, hasil pengumpulan, data hasil pengolahan berupa jumlah, rata rata, persentase, dan data hasil analisis berupa kesimpulan. Yang terakhir inii mempunyai peringkat tertinggi sebab langsung dapat dipergunakan untuk menyusun saran atau usul untuk dasar membuat keputusan 1

Bab I: ANALISIS DATA Pembagian Data 1. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua : a. Data Kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah restoran atau gaya kepemimpinan, dsb b. Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dsb 2. Menurut sumber data, yang selanjutnya dibagi dua: a. Data Internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Misalnya suatu perusahaan: Jumlah karyawannya, jumlah modalnya, jumlah produksinya. b. Data Eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan. 3. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua: a. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interviu, observasi. b. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dean arsip arsip resmi. 4. Menurut waktu pengumpulanny, dapat dibagi dua: a. Data cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya : data penelitian yang menggunakan kuesioner b. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu 2

ANALISIS DATA UNTUK RISET MANAJEMEN DAN BISNIS kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok, penduduk. Pada prinsipnya seorang peneliti akan menghadapi dua jenis gejala yaitu gejala nominal dan gejala kontinum. 1. Gejala Nominal Gejala Nominal adalah suatu gejala yang hanya dapat digolong golongkan secara terpisah, diskrit, secara kategorik. Misalnya, jenis kelamin, tempat kelahiran, kebangsaan, yang dilakukan adalah menghitung subyek dari tiap tiap katergory. 2. Gejala Kontinum Gejala Kontinum adalah gejala yang bervariasi menurut tingkatan. Contohnya : sosiabilitas, aktivitas, kecerdasan. Gejala ini dapat dibagi bagi dalam beberapa taraf, tingkat, derajat, jenjang dan dapat diukur ( kualitasnya) dan dihitung (kuantitasnya) B. Skala Pekerjaan pengukuran di dalam penelitian dilakukan setelah berhasil menetapkan konsep-konsep atau variabel-variabel dari sesuatu fenomena yang menjadi obyek penelitian. Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsep atau variabel-variabel dengan besaran nilai kuantitatif. Mengukur konsep-konsep atau variabel-variabel itu dilakukan dalam rangka mendeskripsi fenomena, dan dalam rangka menguji hipotesis untuk menyusun sesuatu teori. Hanya dengan melalui pengukuran inilah konsepkonsep atau variabel-variabel itu dapat dihubung-hubungkan, baik dalam hubungan kesejajaran maupun dalam hubungan sebab-akibat (kausalitas). Sebagaimana diketahui, tidak semua variabel penelitian bersifat kuantitatif, melainkan juga terdapat variabel-variabel kualitatif, terutama variabel-variabel dari fenomena sosial. Dapatkah variabel-variabel kualitatif itu dikuantitatifkan? Jika dapat dikuantitatifkan, apakah semuanya dapat diukur? Hal ini perlu diketahui untuk dapat melakukan pengukuran secara tepat. Setelah mengetahui variabel-variabel mana yang dapat diukur secara kuantitatif itu, perlu mengetahui bagaimana dan dalam hal- 3

Bab I: ANALISIS DATA hal apakah dari variabel-variabel itu yang diukurnya atau yang menjadi pengukurnya; untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu terlebih dahulu ditentukan dimensi variabel-variabel itu. Kemudian perlu menetapkan ukuran-ukurannya, yang kepada kenyataannya bertingkat-tingkat taraf nilai kuantifikasinya. Oleh karena pengukuran itu tidak terlepas dari penggunaan statistik, maka perlu diketahui teknik-teknik statistik mana yang berlaku bagi setiap tingkat ukuran itu. Penyusunan skala (perskalaan) tidak lain adalah menetapkan proposisi atau mengatur secara seimbang, atau menurut perimbangan nilai pada dimensi variabel-variabel. Penyusunannya dapat dibedakan antara penyusunan indeks variabel dan penyusunan skala variabel. Dari padanya perlu diketahui tentang langkah-langkah penyusunan baik indeks maupun skala. Scaling atau perskalaan hanya dapat dikenakan pada gejala kontinum yaitu menetapkan proporsi atau mengatur menurut pertimbangan (to set in proportion, to design or regulate to ratio ). Perskalaan pada gejala gejala kontinum merupakan akibat logis dari pada adanya variabilitas tingkatan pada gejala gejala kontinum itu. Tipe Skala 1. Nominal : skala nominal tingkatan pengukuran yang paling sederhana. Dasar penggolongan ini agar category yang tidak tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode sehingga skala yang diterapkan pada data yang hanya bisa dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu dan pengelompokan tersebut hanya dilakukan untuk tujuan identifikasi. Contoh: penggolongan mobil ke dalam kategori sedan, van, mini van, truk, dan bus. Atau penggolongan jenis kelamin, suku dsb. 2. Ordinal : skala ini memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan yang paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut atribut tertentu. skala yang diterapkan pada data-data yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok dan kita bisa membuat peringkat di antara kelompok tersebut. 4

ANALISIS DATA UNTUK RISET MANAJEMEN DAN BISNIS Contoh: sebuah product yang diproduksi sebuah pabrik dapat dikategorikan ke dalam skala sangat bagus, bagus, dan kurang bagus. 3. Interval : Seperti halnya ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur. skala yang diterapkan pada data yang dapat dirangking dan dengan peringkat tersebut kita bisa mengetahui perbedaan di antara peringkat-peringkat tersebut dan kita bisa menghitung besarnya perbedaan itu. namun harus diperhatikan bahwa dalam skala ini perbangingan rasio yang ada tidak diperhitungkan. Contoh : Nilai mahasiswa A mempunyai IP 4, B,3,5, C,3, D,2,5, E,2, maka interval antara mahasiswa A dan C ( 4 3 = 1) adalah sama dengan interval antara mahasiswa C dan E ( 3 2 = 1) 4. Rasio : suatu bentuk interval yang jaraknya ( interval ) tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang dengan nilai nol absolute, karena ada titik nol maka perbandingan ratio dapat ditentukan. Contoh kalau Harga Produk X sebesar Rp. 3.000 dan Produk Y sebesar Rp 6.000 maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Produk Y 2 kali lebih mahal di banding Produk X. Penggunaan Skala dalam Bisnis 1. Skala Likert: skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert bisa 3, 4, 5, 6, 7, skala tergantung kebutuhan. 1 2 3 4 5 tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu/ Netral Setuju setuju tidak puas tidak puas Raguragu/Netral Puas Puas tidak baik kurang Baik Cukup Baik baik 5

Bab I: ANALISIS DATA 2. Skala Guttman: skala guttman dilakukan jika peneliti ingin mendapatkan jawaban tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skor 1 0 Pertanyaan YA Setuju Puas Tidak Tidak setuju Tidak Puas 3. Semantic Diferential: Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban positifnya terletak di bagian kiri dan jawaban negatif terletak di bagian kanan. Atau sebaliknya. Contoh: peneliti ingin menanyakan persepsi pelanggan terhadap pelayanan sebuah hotel. Skor Cepat 5 4 3 2 1 Lambat Ramah 5 4 3 2 1 Tidak ramah memuaskan 5 4 3 2 1 Tidak memuaskan 4. Rating Scale: bila ketiga skala di atas merubah bentuk kualitatif menjadi kuantitif (angka/skor), maka rating scale sebaliknya. Contoh: seberapa perhatian pemimpin/atasan Anda terhadap kondisi bawahan: Angka 3 : Perhatian, Angka 2 : Cukup perhatian, Angka 1 : Kurang perhatian Sebagaimana kebiasaanya dalam hal pekerjaan ukurmengukur, selalu memerlukan kehati-hatian dan ketelitian, untuk memperoleh hasil pengukuran yang sah dan tepat. Oleh karena itu membuat alat ukur, terutama alat ukur fenomena sosial 6

ANALISIS DATA UNTUK RISET MANAJEMEN DAN BISNIS haruslah sedemikian rupa mempunyai kemantapan yang canggih. Inti sari dari penyusunan alat ukur fenomena sosial itu adalah penentuan mata skala yang paling tepat, melalui cara penentuan dimensi variabel-variabelnya itu untuk hal ini keterampilan analisis faktor perlu dikuasai oleh para peneliti ilmu sosial. Selain hal itu, perlu pula diperhatikan bahwa meskipun telah dimiliki alat ukur yang jitu, masih ada sumber-sumber kesesatan lain yang berpengaruh terhadap pengukuran itu; antara lain subyek pengukur, obyek yang diukur dan mungkin pula hal lain misalnya situasi dan kondisi di mana pengukuran itu dilakukan. Sampai berapa jauh gangguan sumber-sumber kesesatan dalam pengukuran mengganggu ketepatan dan keabsahan pengukuran, hampir seluruh kepustakaan metodologi penelitian membahasnya sebagai topik yang tidak boleh ketinggalan. Oleh karena itu dianjurkan untuk memperdalamnya melalui kepustakaankepustakaan yang dimaksud. Pada akhirnya perlu pula diketahui, terutama pada penelitia yang menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan), angket, dan sebagainya, skala ukur variabel itu merupakan penjabaran dari points (mata-mata) skala pada bentuk pertanyaan-pertanyaan jadi menyusun daftar pertanyaan tidak dilakukan semaunya atau seingatnya, melainkan dilakukan dengan sistematik sesuai dengan skala ukur (ingat kembali, bahwa skala ukur terdiri dari dimensidimensi, komponen-komponen/indikator-indikator variabel). Sekali lagi betapa penting/urgentnya penentuan pengukuran dan penyusunan skala itu bagi proses penelitian selanjutnya. C. Variabel Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bab tiga mengenai proposisi. Secara konseptual variabel dapat kita bagi menjadi empat bagian utama, yaitu (Sekaran, 2006): 1. Variabel dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah 7

Bab I: ANALISIS DATA memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel terpengaruh. 2. Variabel independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen. Variabel independen sering juga disebut dengan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi. 3. Moderating Variable adalah variabel yang mempunyai dampak kontingensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen. 4. Intervening variable adalah faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati. Intervening variable ini dapat membantu kita dalam menjelaskan bagaimana mengkonsepsi hubungan anatar varibel independen dan variabel dependen. Menurut Hagul, Manning, dan Singarimbun (1989) hubungan antar variabel dapat dibagi dalam tiga jenis hubungan yakni hubungan simetris, hubungan timbal balik dan asimetris. 1. Hubungan Simetris. Dikatakan simetris jika variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi variabel lainnya. Terdapat empat kelompok hubungan simetris yakni (a) kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama (b) kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang sama (c) kedua variabel berkaitan secara fungsional (d) hubungan yang kebetulan semata. 2. Hubungan Timbal Balik. Hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. Hubungan Asimetris. Hubungan di mana suatu variabel mempengaruhi lainnya. Terdapat enam kelompok hubungan asimetris yakni (a) hubungan antara stimulus dan respons, (b) hubungan antara disposisi dan respons, (c) hubungan antara ciri 8

ANALISIS DATA UNTUK RISET MANAJEMEN DAN BISNIS individu dan disposisi atau tingkah laku, (d) hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu, (e) hubungan yang imanen antara dua variabel, (f) hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means). Hubungan asimetris bisa berupa hubungan antara dua variabel (bivariat) atau lebih dari dua variabel (univariat). 1.2. ANALISIS DATA Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data Karena itu, maka prosedur analisis data dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Untuk memudahkan dalam analisa data metode yang digunakan adalah metode statistik. Statistika adalah serangkaian metode yang dipakai untuk mengumpulkan, menganalisa, menyajikan dan memberi makna, data. Metode statistik mempermudah para pengambil keputusan memahami informasi mana yang harus dimanfaatkan, agar keputusan mereka tepat. Tahapan langkah saat menggunakan analisa data statistik adalah : 1. Menentukan masalah (untuk menjadi obyek pengamatan/penelitian) 2. Mengumpulkan data 3. Melakukan analisa 4. Menyajikan hasil Menentukan Masalah Menentukan masalah atau menemukan sesuatu yang menarik perhatian dalam sebuah keadaan sebagai titik-pandang masalah, sehingga mampu bekerja efektif saat mengumpulkan data dan memberikan akurasi yang tinggi. Kesulitan akan banyak muncul bila tidak ada definisi yang jelas tentang masalah yang ingin diketahui. 9

Bab I: ANALISIS DATA Mengumpulkan Data Faktor penting dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan adalah populasi dan sampel. Pada bagian ini digunakan statistik inferensial. Statistik inferensial digunakan untuk memperluas perolehan informasi berasal dari sampel acak dalam populasi yang akhirnya digunakan sebagai cara melihat keseluruhan populasi itu. Kegunaan dari statistik inferensial adalah untuk memperoleh informasi dari populasi yang terdapat di dalam sampel. Melakukan Analisa Di dalam analisa data-statistika, metode yang digunakan untuk analisa data terbagi menjadi dua kategori, metode exploratory dan metode confirmatory. Metode exploratory digunakan untuk menentukan apakah data yang ada dapat disajikan melalui angka aritmetika sederhana dan mudah dimuat dengan grafis sebagai ringkasan data. Metode confirmatory memanfaatkan ide teori probabilitas sebagai upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus diluar ringkasan yang mudah diperoleh. Teori probabilitas penting saat membuat keputusan karena akan berfungsi sebagai ukuran mengukur, merasakan, menyatakan dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan. Menyajikan hasil Melalui inferensia, perkiraan atau ujicoba yang menyatakan karakter-karakter tertentu dari populasi akan mudah diperoleh dari sampel. Hasil disajikan dalam sebentuk tabel, grafik atau berupa nilai persentase tertentu. Mengapa sampel? karena untuk memperoleh hasil pengamatan keseluruhan populasi adalah nyaris tidak mungkin. Hasil pengamatan disajikan dituntut mampu menunjukkan kemungkinan keterlibatan sampel berdasarkan penggunaan teori probabilitas dan nilai interval. 10