TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan

dokumen-dokumen yang mirip
pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA SUMBERDAYA MANUSIA DI IAIIG

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR Pengertian Kepemimpinan Entrepreneurial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. mengoreksi apakah sebelumnya ada peneliti yang pernah menulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN REFERENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja (Job Satifaction) seharusnya pekerja terima. Menurut As ad (2004) kepuasan kerja adalah keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

MAKALAH NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keadilan organisasi menurut Bakhshi et al, (2009) bisa didefinisikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sumber Daya Manusia. SDM tahun dapat di petakan dalam penelitian ini.

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

KEPUASAN KERJA. Pengertian Kepuasan Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan dan pemerintah. Bakotic (2013) kepuasan kerja sering ditunjukan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan dasar teori two factor theory yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang terkait dengan kinerja. Kinerja merupakan fungsi hasil hasil

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) Pengertian Sumber Daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung

BAB III KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Allen (1987; dalam Bangun, 2012), mengungkapkan bahwa betapapun sempurnanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

Bab 2 Landasan Teori

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diterima dan jumlah yang diyakini seharusnya mereka terima.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DEFINISI DAN PENGUKURAN KEPUASAN KERJA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian terdahulu, peneliti memakai penelitian yang mempunyai variabel yang sama, variabel dalam penelitian ini yaitu Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Adapun penelitian tentang kepuasan kerja dan kinerja sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan No. Peneliti Terdahulu 1. Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Uraian Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Jaya Gas Indonesia Jakarta. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dilingkungan PT. Jaya Gas Indonesia Jakarta. Analisis regresi linier sederhana dan koefisien determinasi (R 2 ) 1. Kepuasan kerja dapat digunakan sebagai indikator peningkatan kerja individu. 2. Terdapat hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas 3. Tanpa ada faktor kepuasan kerja yang memadai kinerja terbentuk secara alamiah. 4. Kinerja karyawan dapat dijelaskan memalui kepuasan kerja 8

9 No. Peneliti Terdahulu 2. Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Lanjutan Tabel Tabel 2.1 Uraian Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 2 Kampar. 1. Mengetahui tingkat kepuasan kerja guru di SMA Negeri 2 Kampar. 2. Mengetahui tingkat kinerja guru dalam melaksanakan tugas di SMA Negeri 2 Kampar. 3. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru dalam melaksanakan tugas di SMA Negeri 2 Kampar. Tabel Product Moment dengan responden 30 orang 1. Kepuasan kerja guru di SMA Negeri 2 Kampar adalah puas. 2. Rata-rata kinerja guru di SMA Negeri 2 Kampar adalah baik. 3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 2 Kampar. Sumber : Hakim (2012) dan Dellan (2013) Penelitian pertama dilakukan oleh Hakim (2012) dengan judul : Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Jaya Gas Indonesia Jakarta. Dengan variabel bebas kepuasan kerja dan variabel terikat kinerja karyawan. Menggunakan alat analisis regresi linier sederhana. Dengan tujuan Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dilingkungan PT. Jaya Gas Indonesia Jakarta, dan hasil dari penelitian : 1. Kepuasan kerja dapat digunakan sebagai indikator peningkatan kerja individu. 2. Terdapat hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas.

10 3. Tanpa ada faktor kepuasan kerja yang memadai kinerja terbentuk secara alamiah. 4. Kinerja karyawan dapat dijelaskan memalui kepuasan kerja. Penelitian selanjutnya oleh Dellan (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 2 Kampar. Pada penelitian ini variabel bebasnya kepuasan kerja dan variabel terikatnya adalah kinerja guru. Penelitian ini menggunakan alat analisis korelasi product moment. Dan tujuan dari penelitian : 1. Mengetahui tingkat kepuasan kerja guru di SMA Negeri 2 Kampar. 2. Mengetahui tingkat kinerja guru dalam melaksanakan tugas di SMA Negeri 2 Kampar. 3. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru dalam melaksanakan tugas di SMA Negeri 2 Kampar. Hasil penelitian sebagai berikut : 1. Kepuasan kerja guru di SMA Negeri 2 Kampar adalah puas. 2. Rata-rata kinerja guru di SMA Negeri 2 Kampar adalah baik 3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru pada SMA Negeri 2 Kampar. Kedua penelitian diatas mempunyai hasil yang sama bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang merasa puas akan menghasilkan kinerja yang baik. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari hasil kinerja karyawan. Dengan demikian kepuasan kerja karyawan harus diperhatikan agar karyawan bekerja lebih baik lagi sehingga

11 perusahaan dapat mencapai tujuannya dan karyawan akan memperoleh rasa senang karena kepuasan kerja tinggi. B. Landasan Teori 1) Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Secara umum dalam bidang perilaku organisasi, kepuasann kerja adalah sikap yang paling penting dan sering dipelajari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kepuasan kerja berarti keadaan psikis yang menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja dalam suatu lingkungan pekerjaan karena terpenuhinya semua kebutuhan secara memadai. Robbins (2001:179) menyatakan bahwa Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan pegawaimerupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Selanjutnya Wexley dan Yukl (dalam Mangkunegara, 2002) mendefinisikan kepuasan kerja is the way an employe feels about his or her job. (Adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya). Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau

12 pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan. Yang terakhir menurut Mathis and Jackson (2000) mengemukakan, "Job satisfaction is a positive emotional state resulting one's job experience." (Kepuasan kerja merupakan pernyataan emosional yang positif yang mempakan basil evaluasi dan pengalaman kerja). Jadi kepuasan kerja mengandung arti yang sangat penting, baik dari sisi pekerja maupun perusahaan serta bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu maka menciptakan keadaan yang bernilai positif dalam lingkungan kerja suatu perusahaan mutlak merupakan kewajiban dari setiap jajaran pimpinan perusahaan yang bersangkutan. 2) Teori Kepuasan Kerja 1. Teori pemenuhan kebutuhan (Need Fulfillment Theory) Model-model ini menjelaskan bahwa kepuasaan ditentukan oleh karakteristik dari sebuah pekerjaan memungkinkan seseorang individu untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kepuasan maupun berhentinya

13 karyawan.teori ini diungkapkan oleh Maslow dan membagi kebutuhan menjadi 5 potensi : 1) Kebutuhan fisiologis 2) Kebutuhan akan rasa aman 3) Kebutuhan untuk dicintai 4) Kebutuhan untuk dihargai 5) Kebutuhan untuk mengatualisasikan diri 2. Teori dua faktor (Two factor theory) Menurut teori ini kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang kontinu. Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu satisfies atau motivator dan disatisfies. Satisfies adalah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari : pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi. Terpenuhinya faktorfaktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor ini tidak selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Disatisfies adalah faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan, yang terdiri dari : gaji/upah, pengawasan, hubungan antar personal, kondisi kerja dan status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta

14 kebutuhan dasar karyawan. Jika tidak terpenuhi faktor ini, karyawan tidak akan puas. Namun, jika besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan. 3. Teori Keadilan (Equity theory) Teori ini mengungkapkan bahwa orang yang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidaknya ada atau tidaknya keadilan dalam situasi., khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teorikeadilan adalah input, hasil keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaannya seperti pendidikan, pangalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk melakukan pekerjaannya. Hasilnya adalah sesuatu yang diangap bernilai oleh seorang karyawan yang diperoleh dari pekerjaannya seperti upah/gaji, keuntungan sampingan, simbol, status, pengahargaan dan kesempatan untuk berhasil atau aktualisasi diri. Sedangkan orang selalu membandingkan dapat berupa serseorang di perusahaanyang sama, atau ditempat lain atau bisa pula dengan dirinya dimasa lalu. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio input hasil orang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akanmerasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan

15 bisamenimbulkan kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang akan timbul ketidakpuasan. 3) Aspek aspek Kepuasan Kerja Gilmer (dalam As ad) mengemukakan aspek-aspek kerja yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu promosi, keamanan kerja, gaji, perusahaan, dan manajemen,pengawasan, factor-faktor interisik pekerjaan, komunikasi dengan rekan kerja. Menurut Thomas & Tymon s (1994) aspeknya meliputi : 1. Gaji 2. Kesempatan untuk promosi 3. Hubungan dengan rekan kerja 4. Job assignment 4) Cara karyawan Menggungkapkan Ketidakpuasan Robbins (2006: 108) 1. Keluar : Perilaku diarahkan ke meninggalkan organisasi,yang meliputi mencari posisi baru sekaligus menggundurkan diri. 2. Suara : Secara aktif dan konstruktif baerupaya memperbaiki kondisi,yang meliputi menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan sebagian bentuk kegiatan perserikatan. 3. Kesetiaan : Secara pasif namun optimis menunggu perbaikan kondisi, yang meliputi membela organisasi dari kritikan eksternal

16 dan mempercayai organisasi dan menejemennya untuk melakukan hal yang benar. 4. Pengabdian : Secara pasif membiarkan keadaan memburuk, yang meliputi keabsenan atau keterlambatan kronis, penurunan usaha, dan peningkatan tinkat kesalahan. 5) Pengertian Kinerja karyawan Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Pendapat dari Mangkunegara (2006:9) menyatakan bahwa Kinerja karyawan merupakan istilah yang berasal dari job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang

17 karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai gengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupakan suatu prosesm tentang bagaimana suatu pekerjan untuk mencapai hasil kerja. 6) Faktor faktor yang mempengaruhi Kinerja: Menurut Gibson (2008:123-124) ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja adalah : 1) Faktor individu yang terdiri dari : kemampuan dan ketrampilan, latar belakang keluarga, dan demografis. 2) Faktor psikologis yang terdiri dari : persepsi, sikap, kepribadian, motivasi, kepuasan kerja dan stres kerja. 3) Faktor organisasi yang terdiri dari : kepemimpinan, kompensasi, konflik, kekuasaan, struktur organisasi, desain pekerjaan, dan karir. 7) Indikator kinerja karyawan Menurut (Hermin, 2008) dalam Buku Manajemen Sumber Daya Manusia, A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Bandung, Penerbit Rosdakarya, 2000, hal. 75) adalah: 1. Kualitas dan kuantitas kerja Pada kualitas kerja para karyawan dapat dinilai dari ketepatan dalam bekerja, ketelitian dalam melakukan pekerjaan, mempunyai ketrampilan keterampilan, menjaga kebersihan baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Perlu diperhatikan

18 juga bukan hanya output tetapi juga seberapa cepat bisa dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan dapat tidaknya diandalkan seperti mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan. 2. Kehadiran dan ketepatan waktu Absen atau kehadiran para karywan sangat berpengaruh sekali pada nilai kenerja pada karyawan tersebut. Karena kehadiran selalu diutamakan untuk bisa menjaga dari suatu kinerja dan bisa menjalankan tugas pekerjaannya setiap hari. Dalam melakukan setiap pekerjaan para karyawan diharapkan bisa melaksanakan ketepatan waktu dalam jam kerjanya, karena dengan ketepatan waktu dalam bekerja bisa memaksimalkan waktu dengan sebaik mungkin. 3. Tanggung jawab Setiap karyawan diberikan tugas dan tanggung jawab sendirisendiri. Dalam menyelesikan pekerjaannya, karyawan diharapkan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan demikian akan meningkatkan keinerja dari para karyawan itu sendiri dan bisa meningkatkan prestasi kerjanya. 4. Kerja sama dengan yang lain. Karyawan yang satu dengan karyawan yang lain diharapkan saling kerja sama dan saling membantu untuk penyelesaian dalam pelaksanaan tugasnya. Dengan kerja sama yang baik antar

19 teman kerjanya bisa memberikan hasil yang baik dan menciptakan kinerja yang baik pula. 8) Teori hubungan kepuasan kerja dan kinerja Robbins (2006 : 105) Ketertarikan para manajer terhadap kepuasan kerja cenderung berpusat pada dampaknya terhadap kinerja karyawan. Berikut dampak kepuasan kerja : 1. Kepuasan kerja dan Produktifitas Ketika data kepuasan kerja dan produktivitas dikumpulkan pada organisasi secara keseluruhan,bukannya pada level individu,kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang merasa puas cendarung lebih efektif daripada organisasi-organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas. 2. Kepuasan dan Keabsenan Meski tentu,masuk akal bahwa karyawan yang tidak puas berkemungkinan lebih besar absen dari pekerjaannya,faktorfaktor lain mempunyai dampak pada hubungan tersebut dan mengurangi koefesien hubungan tersebut. 3. Kepuasan dan Pengunduran Diri Kepuasan kerja lebih penting dalam mempengaruhi karyawan yang berkinerja buruk untuk bertahan dari pada karyawan yang bekerja baik. Terlepas dari level kepuasan,karyawan yang berkinerja baik berkemungkinan lebih besar untuk bertahan pada

20 organisasi tersebut karena menerima pengakuan, pujian, dan hadiah lain yang member mereka lebih banyak alas an untuk bertahan. C. Kerangka Berfikir Dalam deskripsi teori dan penelitian yang relevan diatas, maka kerangka berfikir digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.2 Hubungan kepuasan kerja dan kinerja karyawan Kepuasan Kerja (x) : pekerjaan (x 1.1 ) tantangan (x 1.2 ) kesempatan untuk berprestasi (x 1.3 ) kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi (x 1.4 ) Kinerja Karyawan (y) : Kualitas dan kuantitas (y 1.1 ) Tanggung Jawab (y 1.2 ) Kehadiran dan ketepatan waktu (y 1.3 ) Kerjasama (y 1.4 ) Faktor kepuasan kerja dalam teory two factor adalah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari : 1. Pekerjaan 2. Penuh tantangan 3. Kesempatan untuk berprestasi, 4. Kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi. Dan untuk kinerja karyawan menggunakan teori dan indikator dari Hermin (2008) yaitu :

21 1. Kualitas dan kuantitas kerja 2. Kehadiran dan ketepatan waktu 3. Tanggung jawab 4. Kerja sama dengan yang lain Sedangkan untuk teori yang menghubungkan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan mengacu pada buku Robbins (2006 : 105) : 1. Kepuasan kerja dan Produktifitas 2. Kepuasan dan Keabsenan 3. Kepuasan dan Pengunduran Diri Penelitian ini bersifat deskriptif yang hanya menggambarkan atau mendeskriptifkan tentang bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan dan tingkat kinerja karyawan serta hubungan yang terjadi antara kedua variabel di Soecorn cafe. Dengan menggunakan indicator kepuasan kerja oleh teory two factor danindikator dari Hermin (2008) apakah ada hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan Soecorn cafe di Malang. Dan di pertegas dengan teori penghubung antara kepuasan kerja dan kinerja pada buku Robbins (2006 : 105).