BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan akhirnya muncul kebutuhan untuk menggunakan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN IMPLEMENTASI SISDM BPK RI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi SDM di BPK RI

EVALUASI KESIAPAN PENGGUNA DALAM ADOPSI SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI BIDANG AKADEMIK PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE HOT FIT MUHAMMAD NASIR

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. perkembangan sistem dan teknologi informasi yang telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat diperlukan masyarakat. Pelayanan rumah sakit termasuk pelayanan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

2.1 Rencana Strategis

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I INTRODUKSI. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal. Perbendaharaan (DJPBN) memunyai tugas untuk merumuskan serta

Model Evaluasi Kesuksesan dan Penerimaan Sistem Informasi E-Learning pada Lembaga Diklat Pemerintah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari wajib pajak badan, dan wajib pajak orang

1. BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PROPOSAL DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 366 /K/X-XIII.2/9/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. terkait, kepentingan Pendidikan Tinggi dan keselarasan dengan strategi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Dalam organisasi-organisasi pemerintahan, isu birokrasi adalah salah satu

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

ANALISIS FAKTOR DETERMINAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP REFORMASI BIROKRASI PADA BPK RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1 Form Permohonan Tenaga Kerja

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-05/M.

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

I. PENDAHULUAN. Dalam organisasi-organisasi pemerintahan, isu birokrasi adalah salah satu

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit manajemen sumber daya manusia di banyak organisasi [1]. Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai pendekatan strategis dan koheren pengelolaan aset organisasi yang paling berharga, yaitu manusia, dalam kontribusinya mencapai tujuan organisasi [2]. Pengelolaan sumber daya manusia begitu penting mengingat keahlian, pemikiran, dan kemampuan berinovasi manusia sangat bernilai dalam menghadapi tantangan ekonomi [1]. Filosofi yang memposisikan sumber daya manusia sebagai aset pun tak ayal menjadi karakteristik yang kental dalam manajemen sumber daya manusia dewasa ini [2]. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga negara yang berwenang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sesuai dengan amandemen ketiga UUD 1945 Bab VIII A dengan tiga pasal 23E, 23F dan 23G. Unit manajemen sumber daya manusia di BPK RI adalah Biro Sumber Daya Manusia (SDM). Biro SDM merupakan unit kerja penunjang dalam struktur organisasi BPK RI yang dipimpin oleh seorang Kepala Biro setingkat Eselon-2. Berdasarkan Pasal 38 Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, Biro SDM mempunyai tugas melaksanakan manajemen sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Pelaksana BPK. Per 15 Oktober 2014, jumlah pegawai aktif di BPK RI mencapai 7.145 orang. Jumlah pegawai yang sedemikian banyak berbanding lurus dengan jumlah data yang dikelola dan layanan kepegawaian yang diberikan oleh Biro SDM. Dihadapkan pada masalah tingginya beban kerja tersebut dan tantangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju BPK-RI yang modern, 1

profesional dan berintegritas dalam irama reformasi birokrasi, Biro SDM BPK-RI membutuhkan dukungan suatu sistem informasi pengelolaan kepegawaian yang handal, cepat, dan akurat dalam memenuhi tugas dan fungsinya. Sistem informasi pengelolaan kepegawaian atau yang dikenal dengan istilah Human Resource Information System (HRIS) didefinisikan sebagai suatu sistem terintegrasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis informasi terkait sumber daya manusia suatu organisasi yang meliputi database, aplikasi komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengumpulkan, merekam, menyimpan, mengelola, menyampaikan, menyajikan, dan memanipulasi data untuk fungsi sumber daya manusia [3]. Diantara sistem informasi yang telah digunakan dalam pengelolaan data kepegawaian BPK RI adalah Sistem Informasi Kepegawaian, Pusat Informasi Pegawai (PIP), Sistem Informasi Hukuman Disiplin (SiKuDis), Sistem Informasi Tugas Belajar (SITUB) serta Aplikasi Remunerasi, Aplikasi Manajemen Kinerja Individu (MAKIN), dan Absensi. Namun, aplikasi-aplikasi tersebut tidak saling terintegrasi satu sama lain sehingga menimbulkan masalah tumpang tindihnya pelaporan mengingat data yang dikelola hampir sama [4]. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, BPK RI membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM). SISDM berbasis desktop diimplementasikan sejak tahun 2006, sementara SISDM berbasis web dikembangkan sejak tahun 2012. Pengembangan SISDM berbasis web sebagai core system diharapkan mampu mengintegrasikan sistem informasi pengelolaan kepegawaian yang telah ada maupun yang akan dibangun kemudian dan memposisikan SISDM sebagai repository (tempat dimana data disimpan dan dipelihara) atas seluruh sistem informasi kepegawaian di BPK RI [4]. Pengintegrasian sistem-sistem informasi tersebut ke dalam SISDM diantaranya dapat dilihat dari menu-menu yang ditawarkan SISDM dalam lamannya yang dapat diakses melalui https://sisdm.bpk.go.id. Diantara fitur yang disediakan SISDM dalam laman tersebut adalah menu pengelolaan pegawai (memfasilitasi pengelolaan data profil pegawai), manajemen kinerja 2

(memfasilitasi penginputan dan penilaian sasaran kinerja pegawai), e-konseling (memfasilitasi kebutuhan konsultasi pegawai), persuratan (memfasilitasi penatausahaan nota dinas elektronik), layanan mandiri pegawai (memfasilitasi manajemen kasus pengajuan cuti, monitoring permohonan cuti, dan monitoring presensi harian), formulir pemutakhiran data (memfasilitasi pemutakhiran data pegawai secara mandiri dan pemvalidasian oleh validator), dan aplikasi gratifikasi (memfasilitasi pelaporan penerimaan, pemberian, permintaan, maupun penolakan gratifikasi secara mandiri oleh pegawai). SISDM dengan berbagai fitur yang ditawarkannya memberikan perubahan dalam pola pengelolaan data kepegawaian yang dahulunya hanya merupakan tanggung jawab Biro SDM dimana pegawai bersifat pasif (menyerahkan dokumen pendukung dan menunggu pemutakhiran data oleh staf di Biro SDM), maka saat ini pegawai diharapkan ikut berperan secara aktif dalam pengelolaan data kepegawaiannya. Diantara peran aktif pegawai dalam pengelolaan data kepegawaian melalui SISDM yaitu: 1. Pemutakhiran data pegawai secara mandiri menggunakan formulir pengelolaan data yang kemudian divalidasi oleh validator. 2. Penginputan dan penilaian sasaran kinerja pegawai. Selain memberikan peran lebih bagi pegawai dalam pengelolaan data kepegawaiannya, sistem ini juga memungkinkan pegawai untuk me-request layanan mandiri kepegawaian semisal permohonan cuti pegawai dan monitoring absensi harian. SISDM berbasis web mulai diimplementasikan sejak tahun 2014. Saat ini SISDM memasuki tahun kedua implementasinya. Ditinjau dari sisi pemanfaatannya, pengguna SISDM berbasis web di BPK RI terdiri atas dua kelompok besar yaitu Biro SDM sebagai unit manajemen SDM dan seluruh pegawai BPK RI secara umum. Biro SDM dalam kapasitasnya sebagai unit manajemen SDM di BPK RI memanfaatkan SISDM dalam konteks strategis sebagai decision support system untuk kegiatan perencanaan kebutuhan pegawai, perekrutan dan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian, manajemen kinerja, 3

manajemen karir, pengembangan kompetensi dan kapasitas SDM, hingga pengelolaan kesejahteraan pegawai. Sedangkan pemanfaatan SISDM oleh seluruh pegawai BPK RI secara umum bersifat administratif sebagai self-service technologies yang mengotomasi berbagai layanan kepegawaian seperti pemutakhiran data pegawai, pengajuan cuti, monitoring presensi harian, pengisian dan penilaian sasaran kinerja pegawai, konseling secara online, dan lain-lain. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan SISDM dalam konteks administratif oleh pegawai BPK RI masih rendah. Hal ini didukung dengan data yang diperoleh dari Biro SDM bahwa jumlah pegawai BPK RI yang telah selesai melakukan validasi data kepegawaiannya dalam rangka pemutakhiran data SISDM hingga akhir tahun 2014 hanya sekitar 65,56%. Pemutakhiran data merupakan langkah strategis untuk mendapatkan reliabilitas data SDM yang lebih baik. Secara umum tujuan yang diharapkan dari pengimplementasian SISDM adalah: 1. Memberikan kemudahan bagi pegawai dalam me-request layanan dan mengelola data kepegawaiannya. 2. Menghemat waktu pegawai dalam me-request layanan kepegawaian dan dalam mengelola data kepegawainnya. 3. Menjadikan proses penyelesaian layanan dan pengelolaan data kepegawaian lebih efektif dan efisien. Setelah diimplementasikan, suatu sistem informasi perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah sistem tersebut telah sukses beroperasi sesuai tujuan implementasinya. Diantara teori yang masyhur dikenal dan sering dijadikan referensi utama dalam menjelaskan kesuksesan sistem informasi adalah teori DeLone dan McLean [5]. DeLone dan McLean dalam model penelitiannya menjelaskan bahwa kesuksesan sistem informasi direpresentasikan oleh suatu dependent variable yang dinamakan Net Benefits (manfaat bersih) [6]. Manfaat bersih merupakan pengaruh sistem informasi terhadap individu, kelompok, oganisasi, industri, masyarakat, dan sebagainya, yang sering diukur dari segi 4

kinerja organisasi, persepsi kegunaan, dan berpengaruh pada praktek kerja [7]. Dalam model penelitiannya, DeLone dan McLean mengasumsikan bahwa kesuksesan sistem informasi (manfaat bersih) dipengaruhi secara langsung oleh variabel Use/Intention to Use (penggunaan/minat penggunaan) dan User Satisfaction (kepuasan pengguna) [6]. Dengan kata lain, DeLone dan McLean dalam teorinya ingin menjelaskan bahwa faktor kunci keberhasilan sistem informasi dalam mencapai tujuan implementasinya, berupa manfaat bersih, adalah sejauh mana sistem tersebut dapat diterima oleh penggunanya (variabel penggunaan) dan bagaimana respon pengguna terhadap output dari sistem informasi tersebut (variabel kepuasan pengguna). Identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna SISDM di BPK RI sebelumnya pernah dilakukan oleh Ardianto [4] menggunakan integrasi model DeLone dan McLean tahun 2003, Model Seddon, dan Model End User Computing Satisfaction (EUCS) Doll dan Torkzadeh serta penambahan variabel independen perceived of usefulness. Namun penelitian Ardianto belum menguji lanjut pengaruh kepuasan pengguna terhadap manfaat bersih penggunaan SISDM. Penelitian ini akan menggabungkan dua teori sistem informasi yang terkenal yaitu Model Kesuksesan SI DeLone dan McLean [6], dan Model Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology (UTAUT) [8]. Penggabungan kedua model ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dalam menilai penerimaan pengguna SISDM, kepuasan penggunanya, serta pengaruh peneriman dan kepuasan pengguna tersebut terhadap kesuksesan implementasi SISDM yang direpresentasikan oleh variabel manfaat bersih. 1.2 Perumusan Masalah Terbitnya Surat Edaran Sekretaris Jenderal BPK RI Nomor 6/SE/X- XIII.2/6/2013 tentang Implementasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Berbasis Web menandai dimulainya implementasi SISDM berbasis web di BPK RI. Namun, data awal yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat penerimaan pengguna atas SISDM di BPK RI hingga akhir tahun 2014 masih relatif rendah. 5

Sementara dalam teorinya, DeLone dan McLean [5] menjelaskan bahwa penerimaan pengguna atas suatu sistem informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi sistem informasi tersebut. Data dan teori di atas mengindikasikan bahwa SISDM masih memiliki permasalahan pada salah satu faktor kesuksesan implementasinya yaitu rendahnya tingkat penerimaan pengguna. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada penggunaan SISDM oleh pegawai BPK RI sebagai pengguna akhir dalam konteks administratif. 1.4 Keaslian Penelitian Mohamadali dan Garibaldi [9] membangun model konseptual evaluasi penerimaan pengguna atas teknologi perangkat lunak di bidang pelayanan kesehatan dengan mengintegrasikan model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, Model UTAUT, dan Model Task-Technology Fit (TTF). Variabelvariabel independen pada model DeLone dan McLean dan UTAUT dibagi kedalam tiga kelompok yaitu: Faktor manusia (terdiri atas variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan pengaruh sosial dari UTAUT), faktor teknologi (terdiri atas variabel kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan atas Model DeLone dan McLean), dan faktor organisasi (terdiri atas variabel kondisi memfasilitasi dari UTAUT dan tambahan variabel budaya organisasi). Mohamadali dan Garibaldi [9] mengusulkan ketiga kelompok faktor tersebut sebagai faktor yang mempengaruhi minat penggunaan/penggunaan dan kepuasan pengguna sistem informasi. Yuliasari [10] mengacu pada model konseptual yang dibangun Mohamadali dan Garibaldi [9] dalam mengevaluasi faktor penentu kesuksesan implementasi Sistem Aplikasi Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (SiAP LKPD) dan implikasinya terhadap kinerja auditor (studi kasus pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat). Modifikasi dilakukan dengan mengganti 6

variabel independen budaya (pada kelompok faktor organisasi) dengan dua variabel baru yaitu struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Pamugar [11] melakukan analisis kesuksesan dan penerimaan terhadap sistem informasi e-learning di pusat pendidikan dan pelatihan BPK RI. Model yang dibangun mengacu pada penelitian Yuliasari [10]. Modifikasi dilakukan dengan mengganti variabel struktur organisasi dan lingkungan organisasi dengan variabel dukungan pimpinan dan dukungan organisasi. Selain itu, Pamugar juga menambahkan satu variabel tambahan pada faktor manusia yaitu variabel pengaruh rekan [11]. Penelitian dengan objek yang sama pernah dilakukan Ardianto [4]. Ardianto [4] menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir SISDM di BPK RI. Penelitian ini menggunakan modifikasi antara model kesuksesan SI terbaru Delone & McLeane [6], model Seddon [12], serta model Doll dan Torkzadeh [13]. Namun, penelitian ini belum mempertimbangkan manfaat bersih sebagai variabel dependen pada model penelitiannya [4]. Penelitian ini akan mengintegrasikan model UTAUT dan model kesuksesan SI DeLone dan McLean. Penelitian ini menguji secara langsung pengaruh masing-masing variabel dependen pada kedua model tersebut terhadap variabel dependennya yaitu minat penggunaan dan kepuasan pengguna tanpa mengelompokkannya ke dalam tiga kelompok faktor sebagaimana pada penelitian sebelumnya [14][10][11]. Lebih lanjut, penelitian ini akan menggunakan variabel dependen akhir manfaat bersih yang belum dipertimbangkan pada penelitian sebelumnya [4]. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan implementasi SISDM di BPK RI. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 7

1. Dasar pemberian rekomendasi bagi para pengelola SISDM di BPK RI sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan dan pengembangan sistem di masa mendatang. 2. Sebagai sumber referensi bagi penelitian selanjutnya terkait kesuksesan implementasi sistem informasi. 8