BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisa kuantitatif dan kualitatif review identifikasi dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Review Identifikasi Analisis kuantitatif pada review identifikasi dokumen rekam medis menurut Huffman setidaknya memiliki komponen minimal nama dan nomor rekam medis. Karena hal tersebut komponen terpenting untuk mengetahui kepemilikan dokumen rekam medis. Dari 77 DRM yang diteliti terdapat 18 dokumen yang lengkap presentasenya 23,37% dan 59 dokumen tidak lengkap presentasenya 76,62%. 2. Review Autentifikasi Jika dalam lembar RM pasien bagian nama terang dan tanda tangan perawat dan dokter tidak diisi maka menyulitkan petugas rekam medis untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas isi rekam medis tersebut. nama terang akan Dalam teori disebutkan apabila terdapat tanda tangan saja tanpa menyertai sulit untuk mengetahui siapa tenaga medis yang beranggung jawab karena Nama dan tanda 76
77 tangan dari tenaga medis menunjukkan sebagai bukti pertanggungjawaban apabila suatu saat ada perkara hukum. Dari 77 DRM yang diteliti terdapat 9 dokumen yang lengkap presentasenya 11,66% dan 68 dokumen tidak lengkap presentasenya 88,31%. 3. Review pencatatan Dari 77 DRM yang diteliti terdapat 9 dokumen yang lengkap presentasenya 11,68% dan 68 dokumen tidak lengkap presentasenya 88,31%. Apabila dalam pengisian DRM masih terdapat beberapa coretan sampe tulisan tidak dapat terbaca maka pencacatan tersebut dikatakan tidak baik. 4. Review Pelaporan Dari 77 DRM yang diteliti terdapat 13 dokumen yang lengkap presentasenya 16,88% dan 64 dokumen tidak lengkap presentasenya 83,11%. 5. Review Kelengkapan Dan Kekonsistenan Diagnose Berdasarkan analisa kualitatif review kelengkapan dan kekonsistenan diagnose pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015 dihasilkan 100% kelengkapan dan kekonsistenan diagnose dan 0% tidak lengkap. 6. Review Kekonsistenan Dan Kelengkapan Pencatatan Diagnose
78 Berdasarkan analisa kualitatif review kekonsistenan dan kelengkapan pencatatan diagnose pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015 dihasilkan 100% kekonsistenan dan kelengkapan pencatatan diagnose dan 0% tidak lengkap. 7. Review Pencatatan Hal-hal Yang Dilakukan Saat Perawatan Dan Pengobatan Berdasarkan analisa kualitatif review pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015 dihasilkan 97,40% kelengkapan dan kekonsistenan diagnose dan 2,59% tidak lengkap. 8. Review Adanya Informed Consent Berdasarkan analisa kualitatif review adanya informed consent pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015 dihasilkan 96,10% kelengkapan dan kekonsistenan diagnose dan 3,89% tidak lengkap. 9. Review Cara atau Praktek Pencatatan Berdasarkan analisa kualitatif review cara atau praktek pencatatan pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang
79 periode IV tahun 2015 dihasilkan 92,20% kelengkapan dan kekonsistenan diagnose dan 7,79% tidak lengkap. 10. Review Hal Hal Yang Menyebabkan Tuntunan Ganti Rugi Berdasarkan analisa kualitatif review cara atau praktek pencatatan pada dokumen rekam medis rawat inap pada kasus penyakit diabetes melitus di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang periode IV tahun 2015 dihasilkan 93,50% kelengkapan dan kekonsistenan diagnose dan 6,49% tidak lengkap. 11.DMR Berdasarkan analisa kuantitatif dan kualitatif diatas yaitu review identifikasi, autentifikasi, pencatatan, pelaporan, kelengkapan dan kekonsistenan diagnose, kelengkapan pencatatan diagnose, pencatatan hal-hal yang dilakukan saat perawatan dan pengobatan, adanya informed consent, cara atau praktek pencatatan, hal-hal yang berpotensi menyebabkan tuntunan ganti rugi yang didapat dari 77 dokumen rekam medis rawat inap yang diteliti terdapat 69 dokumen yang tidak lengkap dengan prosentase 80,61% dan 8 dokumen lengkap dengan prosentase 10,38%. Hal ini menunjukan masih banyak tingkat kebandelannya. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan review, petugas hanya menggunakan satu review yaitu review identifikasi.
80 B. Saran Saran yang bisa diterapkan guna meningkatkan mutu pelayanan khususnya pada kelengkapan dokumen rekam medis adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi pada dokter dan perawat yang bertanggung jawab dalam pengisian dokumen rekam medis. Dan mengenai isi dari prosedur tetap yang telah di buat agar petugas menjadi lebih paham dan peduli dalam mengisi kelengkapan dokumen rekam medis. 2. Dibuat prosedur tetap mengenai kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang lebih jelas mengenai item apa saja yang harus lengkap pada setiap dokumen rekam medis agar lebih jelas pengisiannya. 3. Dibuatkan prosedur tetap di bagian rekam medis mengenai analisa kuantitatif dan kualitatif berupa checklist apa saja yang perlu di buat dalam menganalisa kuantitatif dan kualitatif pada dokumen rekam medis rawat inap. 4. Untuk review autentifikasi tanda tangan dan nama terang dokter dan perawat harus terisi semua sebagi bukti pertanggungjawaban apabila sewaktu-waktu dibawa sebagai bukti hukum. 5. Sebaiknya dalam menganalisa dokumen rekam medis pasien di lakukan dengan lebih teliti lagi. Untuk dokumen rekam medis yang belum lengkap segera di lengkapi lagi supaya kebandelan DRM tidak banyak.