INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DI SLB ABC SWADAYA KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Kondisi Objektif SLB ABC SWADAYA Kendal. 1. Latar Belakang Berdirinya SLB ABC SWADAYA Kendal

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN DI SLB ABC SWADAYA KENDAL

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK TUNA NETRA DI SLB ABC SWADAYA KENDAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DI LAPAS KELAS I SEMARANG. Penulis dalam melaksanakan observasi atau pengamatan di Lapas Kelas I Semarang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA

Lampiran 1 TRANSKIP WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH Hari/Tanggal : Selasa, 8 Desember : WIB Narasumber : Ibu Yuli (Kepala Sekolah)

2. Bagaimana suatu kredit dapat dikatakan kredit macet? 3. Bagaimana proses penyelesaian kredit macet yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 SLB Golongan A di Jimbaran. 1.1 Latar Belakang

Panduan Wawancara. Panduan Wawancara Ketua Yayasan Santrendelik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III DESKRIPSI MEDITASI ŻIKIR DI SLB. A. Profil SLB Negeri Ungaran Barat

Pedoman Wawancara Guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini kecerdasan emosi telah diakui sebagai salah satu aspek yang

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA. 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk

Lampiran 1 LEMBAR WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah awal adanya Pembinaan rohani Islam di RS. Islam. Sejarah Bna Rohani Islam didirikan pada tahun 1990-an pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Wawancara Kepala SB Madina. 1. Bagaimana sejarah pembangunan SB Madina? dapat benar-benar memahami materi pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 2 Agustus 1989

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB/B) MELALUI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR

INSTRUMEN PENELITIAN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KABUPATEN BANYUWANGI

Foto-foto Kegiatan Observasi

1. Gambar Kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah kota Semarang

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

Gambaran Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Semua individu berhak mendapatkan pendidikan. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti siswa normal. Siswa SLB

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

MANAJEMEN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH DI MTS MIFTAHUL HUDA MAGUAN KALIORI REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

METODE PENGUMPULAN DATA

Pubertas Pada Anak Tunanetra (Studi Etnografis Mengenai Masa Pubertas Anak Tunanetra di Sekolah Karya Murni, Medan Johor)

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

PERATURAN DESA KIARASARI NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KIARASARI

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH (Studi Kasus di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Nurul

LAMPIRAN OBSERVASI. Izzah yang dapat peneliti paparkan: Sekretaris 1 : Asih M. Bidang penggalian sumber daya sekolah

TABEL BIODATA SINGKAT ANAK YATIM DI MASYARAKAT DESA WEDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Agus Hermawan,SH. Jabatan : Ketua Sibrata. Alamat : Panggang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

Izzah yang dapat peneliti paparkan: Sekretaris 1 : Asih M. Bidang penggalian sumber daya sekolah. Bid. Pengelolaan sumber daya sekolah

Interview Guide. ANALISIS EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN di BMT BEN TAQWA PURWODADI

BAB IV ANALISA PENDEKATAN HUMANISTIK DENGAN TEKNIK CLIENT-CENTERED OLEH GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TUNARUNGU

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing,

Pedoman Wawancara. A. Kepala Sekolah Islamic Boarding School SMP Muhammadiyah Apa latar belakang ibu membuat progam Islamic Boarding School SMP

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Komunikasi adalah cara atau fasilitas penting yang wajib kita lakukan kapanpun,

PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU TAHUN Oleh

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

BAB III PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS SISWA SMP ISLAM WALISONGO KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

ARTIKEL. Oleh: LUTFHUL HAKIM ZAKARIYYA Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYO HARMONO, M.Pd 2. REO PRASETIYO HERPANDIKA, M.

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF

LAPORAN OBSERVASI SLB-A-YKAB SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA. Kode : Nama Informan : Di susun Jam : Tempat Wawancara : Topik :

B. Dilematisme Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMPLB D YPAC Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL )

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

Transkripsi:

Lampiran I INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA DI SLB ABC SWADAYA KENDAL 1. Pedoman Observasi Penulis dalam melaksanakan observasi atau pengamatan di SLB ABC SWADAYA Kendal, mengamati baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dan implikasinya terhadap kecerdasan emosional anak tunanetra di SLB ABC SWADAYA Kendal. Hal tersebut peneliti lakukan guna memperoleh data yang valid dan lengkap, sehingga keabsahan data dapat dipertanggungjawabkan. Adapun pelaksanaan observasi yang peneliti lakukan sebagai berikut: 1. Mengamati fasilitas sarana dan prasarana. 2. Mengamati proses kegiatan kerjasama antar guru. 3. Mengamati sikap dan perilaku anak tunanetra baik di dalam kelas maupun diluar kelas. 4. Mengamati proses pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam. 5. Mengamati bagaimana proses kerjasama yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra.

2. Pedoman Dokumentasi Dokumentasi dibuat peneliti untuk mengumpulkan data yang berbentuk dokumen. Data tersebut dapat berupa naskah, surat, dan dokumen lainnya. 1. Sejarah singkat SLB ABC SWADAYA Kendal. 2. Visi dan misi SLB ABC SWADAYA Kendal. 3. Keadaan guru dan siswa. 4. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. 5. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dan implikasinya terhadap kecerdasan emosional anak tunanetra. 3. Pedoman Wawancara Teknik yang peneliti gunakan dalam menggali data salah satunya menggunakan teknik wawancara. Peneliti melakukan wawancara kepada sumber data dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah peneliti susun secara terarah dan sistematis sebagai salah satu upaya untuk memperoleh informasi dan data yang objektif. Penulis melaksanakan wawancara dengan kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling Islam, siswa (anak tuna netra). Adapaun pertanyaanpertanyaan yang penulis ajukan dalam wawancara yang dilakukan sebagai berikut:

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH SLB ABC SWADAYA KENDAL 1. Bagaimana sejarah berdirinya SLB ABC SWADAYA Kendal? 2. Apa visi dan misi terbentuknya SLB ABC SWADAYA Kendal? 3. Berapa jumlah peserta didik anak tunanetra di SLB ABC SWADAYA Kendal? 4. Kebijakan apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa khususnya anak tunanetra? 5. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam membimbing guru bimbingan dan konseling Islam dalam meningkatkan ketrampilan mengajar? 6. Apa saja masalah-masalah yang sering ditimbulkan anak tunanetra? 7. Apa harapan yang ingin dicapai dengan adanya guru bimbingan dan konseling Islam dalam menangani anak tunanetra? 8. Bagaimana pendapat anda tentang kerjasama yang dilakukan guru bimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra?

PEDOMAN WAWANCARA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM SLB ABC SWADAYA KENDAL 1. Apa pendapat anda tentang bimbingan dan konseling Islam? 2. Apa pendapat anda tentang anak tunanetra? 3. Masalah apa saja yang dialami anak tunanetra selama anda menjadi guru bimbingan dan konseling Islam? 4. Berapa hari dalam seminggu diadakan bimbingan dan konseling Islam? 5. Sejauh mana peran guru bimbingan dan konseling Islam dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra? 6. Apakah orang tua anak tunanetra pernah berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling Islam? 7. Kendala apa saja yang dihadapi saat membimbing anak tunanetra? 8. Bagaimana cara guru bimbingan dan konseling Islam mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra? 9. Apa saja materi yang digunakan guru pembimbing dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak tunanetra? 10. Bagaimana keadaan anak tunanetra sebelum dan sesudah diberikan bimbingan terkait dengan kecerdasan emosional?

PEDOMAN WAWANCARA ANAK TUNA NETRA SLB ABC SWADAYA KENDAL 1. Bagaimana pendapat anda tentang guru bimbingan dan konseling Islam? 2. Bagaimana menurut anda tentang metode-metode bimbingan dan konseling Islam yang telah diajarkan? 3. Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing? 4. Apakah menurut anda pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di SLB ABC SWADAYA Kendal sudah cukup baik? 5. Masalah apa yang biasanya menimpa anda?

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH SLB ABC SWADAYA KENDAL Jabatan Interview : Kepala Sekolah : Dra. Widiyati Nani Hidayati Tanggal : 01 September 2016 Tempat : Ruang Kepala Sekolah No Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana sejarah SLB ABC SWADAYA berdirinya SLB ABC SWADAYA Kendal? Kendal adalah organisasi sosial non pemerintah yang didirikan pada 28 September 1965 oleh Soesatyo yang bertempat tinggal dijalan Rinjani 20 Semarang. Pada tahun 1960an keluarga Soesatyo mendapat seorang guru mencoba memberikan bantuan kepada anak teman keluarga yaitu keluarga Soediarto yang mempunyai anak bernama Odji Sudioto (yang mengalami kebutaan sejak kecil) untuk memberikan pelajaran agar dapat memperoleh pendidikan layaknya anak-anak lainnya, guru ini bernama ibu Hartini. Merasa anaknya dapat belajar dan menulis huruf braile, maka secara bertahap informasi tentang adanya seseorang yang dapat memberi pelajaran kepada anak yang mengalami kebutaan. Sejak itulah anak-anak yang belajar di rumah keluarga Soesatyo semakin bertambah. Untuk memberikan wadah agar pembelajaran tersebut

mendapatkan kekuatan hukum, maka terbentuklah sebuah yayasan pendidikan SWADAYA. Alasan diberi nama SWADAYA karena pendidikan ini berasal dari usaha sendiri dan kemampuannya sendiri, yang mempunyai tujuan sosial. Dan pada saat itu juga anak didiknya semakin bertambah dari berbagai jenis kekurangan-kekurangan yang dialami oleh anak-anak. Selain tuna netra ada juga tuna rungu. Karena rumah di jalan Rinjani 20 tidak memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pembelajaran maka pengurus mencoba mencari tempat yang layak untuk melaksanakan proses pendidikan. Waktu itu mendapat bantuan pinjaman tempat di ruang sebuah perpustakaan (sekarang perpustakaan jawa tengah) di jalan pemuda semarang. Kemudian mendapat pinjaman tempat lagi disebuah rumah dijalan bedagan. Pada akhir tahun 1970 keluarga Soesatyo pindah ke Kendal. Sementara kegiatan SLB ABC SWADAYA di Semarang berjalan terus dan peserta didiknya semakin bertambah banyak. Sehingga pada tahun 1972 mendapat bantuan Walikota Semarang yang waktu itu dijabat oleh bapak Hadiyanto. Gedung tersebut terletak di jalan Seteran Miroto (sampai sekarang). Kemudian pada tahun 1982 mulailah

terfikir bapak Soesatyo dan Ibu Hartini untuk mulai merintis dan ingin membuka sekolah luar biasa di Kendal. Berkat Kepandaian bapak Soesatyo dan Ibu Hartini yang pandai berbahasa Belanda dan mempunyai hubungan dengan orangorang Belanda, maka rencana mendirikan sekolah luar biasa dapat terwujud dengan dibangunkan gedung lingkungan rumah bapak Soesatyo di Jalan Raya 167 Kendal untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran berkebutuhan khusus. Berawal dari pencarian siswa berkebutuhan khusus (khususnya anak tunanetra) ke seluruh kabupaten Kendal oleh bapak Soesatyo di temukan beberapa anak tunanetra dan mau menjadi siswa di SLB SWADAYA Kendal. Mereka ditampung dalam asrama yang berada dilingkungan rumah bapak Soesatyo. Alhamdulillah pada waktu itu mendapat bantuan dari bidang Kesra Kabupaten Kendal untuk biaya anak-anak. Tetapi karena banyak orang tua yang tidak tega berpisah dengan putra putrinya dengan mandiri maka anaknya dibawa pulang. Pada tahun 1985 dimulailah pembelajaran dengan anak-anak berkebutuhan khusus di Kendal. Siswa yang masuk pada awalnya adalah anak tuna netra yang di asramakan di Jalan Raya 167. Meskipun hanya beberapa anak yang

masuk, di antaranya adalah Antok dari Weleri yang sekarang lulus dan berhasil menjadi pegawai negeri di Jakarta, sehingga SLB ini anak didiknya semakin bertambah dan tempat yang ada di Jalan Raya 167 sudah tidak memadai lagi. Pada tanggal 28 November 2003 berkat bantuan dari mantan kepala sekolah yang juga ketua BPD Desa Karangtengah Kecamatan Kaliwungu bapak HR. Soetardjo Muslim dan kepala desa Karangtengah Bapak Sofyan Soepadjo SLB SWADAYA mendapat pinjaman gedung bekas SMA Sudirman yang berada dilingkungan Balai Desa Karangtengah Kecamatan Kaliwungu untuk tempat proses belajar anak-anak berkebutuhan khusus sampai sekarang (Hasil wawancara Ibu Nani, 1 September, 2016). 2. Apa visi dan misi SLB ABC SWADAYA Kendal? 1. Visi Terwujudnya anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki keimanan ketaqwaan, sehat jasmani dan rohani, berpengetahuan dan keterampilan, cinta tanah air dan berbudi pekerti luhur. 2. Misi 1. Melaksanakan pembelajaran efektif dan menyenangkan. Berdasarkan keimanan dan

3. Berapa jumlah peserta didik anak tuna netra di SLB ABC SWADAYA Kendal? 4. Kebijakan apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa khususnya anak tuna netra? 5. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam membimbing guru bimbingan dan konseling Islam dalam meningkatkan ketrampilan mengajar? 6. Apa saja masalahmasalah yang sering ketaqwaan. 2. Melaksanakan pembinaan hidup sehat dan bersih. 3. Mengoptimalkan potensi peserta didik yang masih dimiliki. 4. Melaksanakan pendidikan berbasis keterampilan 5. Melaksanakan pembiasaan hidup saling menghormati dan menyayangi sesame. Jumlah anak tuna netra di SLB ABC SWADAYA Kendal hanya Sembilan orang anak. Karena sekolah untuk anak luar biasa dengan sekolah anak normal itu berbeda. Jumlah anak yang sekolah di sekolahan luar biasa hanya sedikit. Dalam meningkatkan prestasi anak tuna netra yaitu melaksanakan kerja sama yang baik antar guru yang bersangkutan dalam mengembangkan potensi dan prestasi anak tuna netra. Dalam meningkatkan ketrampilan guru mengajar saya kira semua guru sudah mempunyai pengalaman masing-masing. Jadi saya hanya menyampaikan agar guru bimbingan dan konseling bisa membantu anak tuna netra semaksimal mungkin agar anak-anak tersebut selalu semangat belajarnya meskipun mereka mempunyai kecacatan fisik. Masalah yang ditimbulkan anak tuna netra biasanya mereka kurang

ditimbulkan anak tuna netra? 7. Apa harapan yang ingin dicapai dengan adanya guru bimbingan dan konseling Islam dalam menangani anak tuna netra? 8. Bagaimana pendapat anda tentang kerjasama yang dilakukan guru bimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak tuna netra? percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya, minder dengan anak normal yang bisa melihat, kurang bisa menguasai emosionalnya dengan baik. Harapan saya guru bimbingan dan konseling Islam dapat mengenal, memahami karakteristik peserta didik secara mendalam. Karena anak tuna netra disini mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lain. Saya juga berharap guru bimbingan dan konseling Islam dapat memotivasi anak tuna netra supaya mereka lebih semangat lagi sekolah dan juga semangat belajar. Menurut saya kerjasama antara kedua guru bimbingan dan konseling Islam yang menangani anak tuna netra sudah berjalan dengan baik, dalam meningkatkan kecerdasan emosional dari masing-masing siswa. Alhamdulillah sekarang siswa dapat mengendalikan emosinya dengan baik.

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM SLB ABC SWADAYA KENDAL Jabatan Interview : Guru Bimbingan dan Konseling Islam : Susi Sudarti, S. Pd. dan Mahendra Kuncoro, S. Pd. Tanggal : 05 September 2016 Tempat : Ruang Guru NO Pertanyaan Jawaban 1. Apa pendapat anda tentang Bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling Islam adalah suatu proses Islam? pemberian bantuan kepada seseorang yang sedang mengalami masalah dengan menggunakan pendekatan agama dan mereka juga mampu 2. Apa pendapat anda tentang anak tuna netra? 3. Masalah apa saja yang dialami anak tuna netra selama anda menjadi guru bimbingan dan konseling Islam? 4. Berapa hari dalam seminggu diadakan memecahkan masalah tersebut. pengertian anak tuna netra adalah individu yang indra penglihatannya (kedua-duanya) tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang awas. Masalah yang dialami anak tuna netra biasanya mereka mengalami kesulitan belajar, mengalami kesulitan bergaul, kurang percaya diri dan kurang mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam bagi anak

bimbingan dan konseling Islam? 5. Sejauh mana peran guru bimbingan dan konseling Islam dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra? 6. Apakah orang tua anak tunanetra pernah berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling Islam? 7. Kendala apa saja yang dihadapi saat membimbing anak tunanetra? 8. Bagaimana cara guru bimbingan dan konseling Islam mengembangkan kecerdasan emosional anak tunanetra? tunanetra di SLB ABC SWADAYA Kendal dilakukan secara rutin setiap hari, yaitu pagi jam 07.30-08.30. Peran guru bimbingan dan konseling Islam dalam hal ini mampu membina kecerdasan emosional anak tunanetra agar nantinya mereka dapat berkembang dengan penuh percaya diri terhadap diri mereka sendiri, mampu mengenali, memahami, mengelola emosinya dengan baik. Orang tua sering berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling Islam, selain itu ketika anak mereka mempunyai masalah di sekolah guru pembimbing selalu berusaha untuk bekerja sama dengan orang tua. Kendala yang dihadapi guru bimbingan dan konseling Islam adalah : a). kurangnya guru bimbingan dan konseling Islam yang memadahi dalam bidang layanan bimbingan. b). tingkat SDM masih belum tercukupi, bahkan yang asli lulusan bimbingan dan konseling hanya satu orang saja. Cara guru bimbingan dan konseling Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah dengan mengajari anak tunanetra untuk

9. Apa saja materi yang digunakan guru pembimbing dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak tunanetra? 10. Bagaimana keadaan anak tunanetra sebelum dan sesudah diberikan bimbingan terkait dengan kecerdasan emosional? memahami dirinya, kemampuan untuk mengendalikan diri, kemampuan memotivasi diri ketika mengalami masalah, kemampuan untuk berempati dengan orang lain, kemampuan untuk berhubungan baik dengan orang lain. Secara umum materi bimbingan dan konseling Islam di SLB ABC SAWAYA Kendal untuk anak tunanetra antara yang satu dengan yang lainnya adalah sama. Adapun materi pokok dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dalam membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak di SLB ABC SWADAYA Kendal adalah kemampuan memahami dirinya sendiri, kemampuan untuk mengendalikan diri, kemampuan memotivasi diri, kemampuan berempati dengan orang lain, kemampuan untuk membina ketrampilan sosial Anak tunanetra setelah diberi arahan oleh guru bimbingan dan konseling Islam Alhamdulillah keadaannya semakin baik, mereka semakin semangat belajarnya dan mereka sudah bisa mengendalikan emosinya dengan baik pula.

HASIL WAWANCARA DENGAN ANAK TUNA NETRA SLB ABC SWADAYA KENDAL Jabatan Interview : Siswa : Ira Rahmawati Tanggal : 12 September 2016 Tempat : Ruang Kelas NO Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pendapat anda tentang guru bimbingan dan konseling Islam? Menurut saya guru bimbingan dan konseling Islam adalah guru yang sangat baik, bapak dan ibu guru selalu sabar mengajari kami (anak-anak tunanetra). Anak-anak disini sudah menganggap guru bimbingan dan konseling sebagai orang tua sendiri, jadi setiap kali ada masalah kami tidak segansegan untuk berbagi cerita dengan 2. Bagaimana menurut anda tentang metode-metode bimbingan dan konseling Islam yang telah diajarkan? 3. Bagaimana perasaan anda setelah mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing? bapak dan ibu pembimbing. Metode yang telah dilakukan guru pembimbing sudah sangat baik, dengan metode yang telah diajarkan oleh guru pembimbing kepada anak tunanetra sudah cukup memahamkan, guru pembimbing juga selalu memberikan motivasimotivasi agar anak tunanetra bisa lebih semangat belajarnya. Perasaan saya setelah mendapatkan bimbingan senang, karena dengan saya mendapatkan bimbingan saya bisa memperbaiki diri lebih baik lagi, meskipun saya punya kecacatan fisik guru

4. Apakah menurut anda pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam di SLB ABC SWADAYA Kendal sudah cukup baik? 5. Masalah apa yang biasanya menimpa anda? pembimbing selalu mengajarkan saya untuk tidak patah semangat meskipun kondisi saya berbeda dengan anak normal lainnya. Pelaksanaan disini menurut saya sudah cukup baik. Karena dengan dilaksanakannya bimbingan ini saya selalu termotivasi dengan apa yang ajarkan oleh guru pembimbing. Biasanya masalah yang saya hadapi adalah masalah belajar, terkadang saya kurang paham apa yang diajarkan guru pembimbing. Terkadang saya juga kurang semangat belajarnya.

Lampiran II

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Farichah Tempat, Tanggal Lahir : Rembang, 21 Mei 1994 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Ds. Tuyuhan RT 09/ RW 05 Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang Email : riecha44@gmail.com Orang Tua : Bapak : Asyhadi Ibu : Umi Asiyah Pekerjaan Orang Tua Bapak : Wiraswasta Ibu : Wiraswasta Jenjang Pendidikan Tahun 2000-2001 : TK Saraswati Pandan Tahun 2001-2006 : SD Negeri Pandan 01 Tahun 2006-2009 : MTs Negeri Lasem Tahun 2009-2012 : MA Salafiyah Kajen Margoyoso Pati Tahun 2012-2016 : UIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah dan Komunikasi Semarang, 22 November 2016 Yang Menyatakan Farichah NIM: 121111034