: FARID YULIYADI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal.

IKA RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak didiknya. Aktivitas kegiatan seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar mereka. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TTW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN HEURISTIK

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran biologi sebagai salah satu bagian dari pendidikan IPA memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ardi, 2013

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif,

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu sendiri, yakni untuk membudayakan manusia. Menurut Dhiu (2012:25-27)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu komponen dalam dunia pendidikan yang. yang dilaksanakannya. Guru membangun pembelajaran untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada proses belajar mengajar ada interkasi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

I. PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana Flavell mengartikan metakognisi sebagai knowing

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

I. PENDAHULUAN. mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan yang jelas maka

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah, oleh karena itu

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Oleh: FARIDA HIKMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

Oleh : AYU METI SEPTIANINGSIH A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNIKASI DENGAN STRATEGI TTW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. guru tidak sama, selalu ada perbedaaannya. Ada guru yang mengajar

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. tujuan pembelajaran adaptif ini bertujuan menyiapkan tamatan untuk menjadi

Transkripsi:

0 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : FARID YULIYADI A.420.060.071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi yang berkembang begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu telah berdampak pada setiap aspek kehidupan, termasuk pada sistem pendidikan dan pembelajaran. Namun tidak semua berdampak negatif, dengan kemajuan IPTEK dan semakin ketatnya persaingan di bidang pendidikan, tingkat satuan pendidikan (sekolah) diharuskan memiliki kompetensi guna peningkatan mutu pembelajaran dan mempunyai daya saing pada dunia kerja. Untuk meningkatkan mutu tersebut bukan hal yang mudah, sekolah perlu memperhatikan seluruh instrumen yang ada di sekolah, seperti kualitas para pendidik, motivasi belajar siswa, media pembelajaran yang mencukupi, fasilitas pembelajaran dan lain-lain. Webster s New World Dictionary dalam Sagala (2009:01), menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya, khususnya lewat persekolahan formal. Sedangkan menurut Suderadjat (2005:08), pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dengan mengaktualisasikan seluruh potensi manusia menjadi kemampuan yang dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan merupakan 1

2 proses pemberdayaan siswa (student empowerment), sehingga mereka memiliki kemampuan fisik manual, intelektual, dan emosional. Kualitas pendidikan terutama di Indonesia saat ini masih kurang memuaskan. Ukuran kualitas pendidikan tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN), nilai ujian akhir yang masih rendah dan keluaran (output) dari satuan pendidikan yang kurang mengenai sasaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan mutu dan kualitas komponen pendidikan, baik berupa fasilitas maupun tenaga pengajar (Guru). Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat penting. Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan pada saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai pendidik dengan fungsi utama mengajar dan mencerdaskan siswa. Pendidik dalam arti sederhana adalah semua orang yang dapat membantu perkembangan kepribadian seseorang dan mengarahkannya pada tujuan pendidikan. Agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik maka hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada dasarnya adalah

3 interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan, oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap saling terbuka. Demikian pula siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar khususnya pelajaran biologi, pasti terdapat beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya adalah : 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, 2. Siswa tidak mampunyai kemauan dalam mata pelajaran biologi, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran biologi dan, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran biologi. Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa strategi atau metode mengajar yang sekiranya sesuai diterapkan di dalam kelas. Pemilihan suatu strategi perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah siswa, materi pembelajaran dan kondisi siswa dalam pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Melihat beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang telah dikemukakan di atas maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat atau berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran biologi sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep atau hasil belajar biologi.

4 Belajar biologi adalah proses dimana biologi ditemukan dan dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar biologi pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa cenderung mendengarkan konsep biologi yang diberikan oleh guru dan menghafal konsep-konsep tersebut tanpa memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar diterima salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsepkonsep biologi secara utuh, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah biologi siswa tidak mengalami kesulitan. Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran biologi perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep-konsep dalam pembelajaran biologi. Mengingat pentingnya biologi dalam banyak hal, maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru, yaitu dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada pada pelajaran biologi dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas XI IPA 3 memiliki kemampuan berpikir yang relatif tinggi, namun memiliki beberapa kelemahan, diantaranya : 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran. 2. Siswa kurang cakap dalam pengambilan kesimpulan dalam pembelajaran biologi. 3. Konsentrasi siswa kurang

5 terfokus pada pembelajaran biologi. 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran biologi. Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu pokok bahasan mata pelajaran biologi yang dibebankan pada siswa SMA kelas XI semester genap, dimana pokok bahasan ini menjelaskan proses pertukaran gas di dalam tubuh. Pada dasarnya pokok bahasan ini mudah sehingga kebanyakan dari siswa menganggap remeh. Akibatnya konsep yang diterima siswa salah dan berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Selain itu, penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang monoton menjadikan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka untuk mengatasi kelemahan tersebut peneliti menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI). SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses belajar itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. SPI melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui SPI ini siswa diharapkan akan lebih terlihat aktif dalam proses pembelajaran biologi, memberikan kesempatan peserta didik mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, siswa mencari

6 permasalahan yang berkaitan dengan materi dan sekaligus menemukan jawaban dari permasalahan yang telah diajukan, sehingga terjalin interaksi sosial antara siswa dengan siswa serta dapat bermuara pada peningkatan penguasaan konsep yang telah dipelajari. Guru tidak lagi menjadi sumber belajar bagi siswa, tetapi berperan sebagai fasilitator dan motivator yang membantu siswa agar mampu belajar aktif dan memahami pelajaran biologi dengan jalan berproses mandiri serta menjadikan siswa suka pada biologi. Karena biologi merupakan salah satu bidang studi yang tersusun atas materimateri yang cukup kompleks, banyak hafalan yang dapat membosankan siswa. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa maka perlu diadakan suatu penelitian tindakan. Kata tindakan dalam hal ini adalah guru melakukan sesuatu. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu harus berkaiatan dengan pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan yang seperti itu adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih peserta didik. Atau PTK dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

7 sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2009:10-11). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) untuk meningkatkan penguasaan konsep Biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2010. B. Pembatasan Masalah 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian yaitu penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia. 2. Objek Penelitian Obyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. 3. Parameter Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep biologi (hasil belajar yang diuji dengan Post test) dengan target rata-rata kelas (>85) dan aktivitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran.

8 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep biologi dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI). b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi guru biologi tentang manfaat diterapkannya Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep siswa.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dalam pembelajaran aktif di sekolah. b. Bagi guru Biologi dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran akan menjadi menarik dan dapat melibatkan siswa secara menyeluruh.