ABSTRAK. : Biaya Perjalanan, Tundaan.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Parkir di Pinggir Jalan, Kinerja Ruas Jalan, dan BOK.

ABSTRAK. Kata kunci: Kinerja Ruas Jalan, Nilai Waktu, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Biaya Perjalanan.

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SANUR

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM

UCAPAN TERIMA KASIH. Bukit Jimbaran, Maret Penulis

ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS

Kata kunci :Manajemen Lalu Lintas, Kapasitas, Kinerja Ruas Jalan

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR GALIRAN, KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

KAJIAN PENGARUH FASILITAS PUTAR BALIK (U-TURN) TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi Kasus: U-Turn Patung Dewa Ruci Jalan By Pass Ngurah Rai, Bali)

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

LEMBAR PERNYATAAN. Universitas Medan Area (UMA). Semua sumber yang saya gunakan dalam

E:mail :

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

STUDI VOLUME, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN ABDULRACHMAN SALEH, BANDUNG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING BESERTA ALTERNATIF SOLUSINYA (STUDI KASUS: JALAN SERMA KAWI DENPASAR) TUGAS AKHIR

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN R.E. MARTADINATA BANDUNG

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI VOLUME, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. JUNJUNAN, BANDUNG


ABSTRAK. Kata kunci: keselamatan pengguna jalan, kecepatan pengemudi kendaraan, ZoSS

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

Kata kunci: Kinerja ruas jalan, Bangkitan perjalanan, SMK Ganesha Ubud.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

E:mail :

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

WAKTU PERJALANAN DAN TUNDAAN PADA JALAN GUNUNG BATU, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. (termasuk mobil penumpang, kopata, mikro bus, pick-up dan truck kecil. sesuai sitem klasifikasi Bina Marga).

2.6 JALAN Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Perkotaan Ruas Jalan dan Segmen Jalan...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMBANG, NOTASI DAN SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN RAYA SUKAWATI AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DARI PASAR SENI SUKAWATI

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

Kata kunci : Tingkat Kinerja, Manajemen Simpang Tak Bersinyal.

DAFTAR ISI. Judul. Lembar Pengesahan. Lembar Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN COKROAMINOTO AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI LOKASI SEMENTARA PASAR BADUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENUTUPAN CELAH MEDIAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS DI JALAN IR.H.JUANDA BANDUNG

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

EVALUASI KINERJA JALAN JENDRAL AHMAD YANI DEPAN PASAR KOSAMBI BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

PENGARUH DELMAN TERHADAP KELANCARAN LALU LINTAS DI JALAN GUNUNG BATU BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

EVALUASI DAN PERENCANAAN LAMPU LALU LINTAS KATAMSO PAHLAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

di kota. Persimpangan ini memiliki ketinggian atau elevasi yang sama.


Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

Langkah Perhitungan PERHITUNGAN KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN BERDASARKAN MKJI Analisa Kondisi Ruas Jalan. Materi Kuliah Teknik Lalu Lintas

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

SIMPANG TANPA APILL. Mata Kuliah Teknik Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ABSTRAK Sebagai destinasi pariwisata utama pulau Bali, Kabupaten Badung merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak diminati para wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara. Disamping dampak positif gemerlapan pariwisata juga ada dampak negatifnya yaitu terganggunya arus lalu lintas pada jalur utama perjalanan wisatawan. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya biaya perjalanan akibat tundaan. Penelitian ini dilakukan pada ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan. Dalam penelitian ini analisis kinerja ruas jalan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997. Sedangkan biaya perjalanan yang dihitung terdiri dari nilai waktu kendaraan yang dihitung berdasarkan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Badung dimana menunjukkan nilai pendapatan per kapita per satu orang penduduk. Untuk BOK kendaraan ringan menggunakan metode PCI (Pasific Consultant International) yang dikembangkan sejak tahun 1979 dan sampai sekarang masih digunakan oleh Bina Marga serta untuk menghitung BOK sepeda motor menggunakan metode yang digunakan oleh DLLAJ Provinsi Bali Konsultan PTS 1999. Jalan Raya Canggu merupakan ruas jalan yang memiliki arus lalu lintas yang tinggi. Didapatkan kinerja ruas dengan volume 2220 smp/jam, kapasitas 2432,682 smp/jam dan kecepatan 9,58 km/jam. Dengan derajat kejenuhan 1,23 dan tingkat pelayanan F. Untuk besarnya biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas didapat sebesar Rp 19.479.850 per hari, atau Rp 84.152.950.328 per tahun. Kata Kunci : Biaya Perjalanan, Tundaan. iv

DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR NOTASI... ii iii iv v vi viii ix x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.5 Lingkup Studi dan Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Fungsi Jalan... 5 2.1.1 Berdasarkan Sistem Jaringan Jalan... 5 2.1.2 Berdasarkan Fungsinya... 5 2.1.3 Berdasarkan Statusnya... 9 2.2 Volume Lalu Lintas... 10 2.3 Kapasitas Jalan... 11 2.3.1 Kapasitas Dasar (C 0 )... 11 2.3.2 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas untuk Jalan Perkotaan (FC W )...... 12 2.3.3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FC SP )... 12 2.3.4 Faktor penyesuaian Hambatan Samping dan Bahu Jalan / Kreb (FC SF )... 13 2.3.5 Faktor Penyesuaian untuk Ukuran Kota (FC CS )... 15 2.4 Kinerja Ruas... 15 2.5 Kecepatan Tempuh... 18 2.6 Waktu Tempuh Perjalanan... 19 2.7 Biaya Tundaan Lalu Lintas... 21 2.8 Nilai Waktu... 22 2.9 Biaya Operasional Kendaraan... 24 2.9.1 Biaya Tetap... 25 2.9.2 Biaya Tidak Tetap... 26 2.9.3 Metode Perhitungan BOK... 28 2.9.4 Metode PCI (Pasific Consultan International)... 29 2.9.5 Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk Sepeda Motor... 34 2.10 Perumusan Perhitungan Biaya Tundaan Lalu Lintas... 35 vi

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum... 36 3.2 Studi Pendahuluan... 38 3.3 Pengumpulan Data Primer... 39 3.3.1 Survei Volume Lalu Lintas... 40 3.3.2 Survei Inventarisasi Jalan... 42 3.3.3 Survei Waktu Tempuh... 42 3.3.4 Survei Hambatan Samping... 43 3.3.5 Survei Harga Komponen BOK... 43 3.3.6 Survei Tingkat Isian Kendaraan... 43 3.4 Data Sekunder... 44 3.5 Waktu Survai... 45 3.6 Pengolahan dan Analisis Data... 45 3.6.1 Analisis Kinerja Ruas Jalan... 45 3.6.2 Analisis Biaya Operasional Kendaraan... 47 3.6.3 Analisis Biaya Tundaan... 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Ruas Jalan... 50 4.1.1 Arus Lalu Lintas... 50 4.1.2 Kapasitas Jalan... 50 4.1.3 Derajat Kejenuhan... 51 4.1.4 Kecepatan Tempuh... 52 4.1.5 Tingkat Pelayanan Jalan... 55 4.2 Analisis Biaya Perjalanan... 57 4.2.1 Volume Lalu Lintas... 57 4.2.2 Nilai Waktu Kendaraan... 57 4.2.3 Biaya Operasional Kendaraan... 61 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan... 88 5.2 Saran... 88 DAFTAR PUSTAKA... 89 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari Q/C untuk Jalan Dua Lajur Dua Arah... 17 Gambar 2.2 Tingkat Pelayanan Berdasarkan Volume Dengan Kapasitas yang Dibandingkan Dengan Kecepatan Operasi... 18 Gambar 2.3 Ilustrasi di Lapangan saat Menghitung Waktu Tempuh... 19 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian... 37 Gambar 3.2 Peta Ruas Jalan Raya Canggu, Badung... 38 Gambar 3.3 Layout Lokasi Studi... 41 viii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ekivalensi mobil penumpang (emp) Untuk Jalan Perkotaan... 11 Tabel 2.2 Kapasitas Dasar Perkotaan... 12 Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)... 12 Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FC SP )... 13 Tabel 2.5 Kelas Hambatan Samping... 13 Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas Hambatan Samping dengan Bahu Jalan... 14 Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Hambatan Samping dengan Kreb... 15 Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Ukuran Kota... 15 Tabel 2.9 Hubungan antara Tingkat Pelayanan Jalan, Karakteristik Arus Lalu Lintas Dan Rasio Volume Terhadap Kapasitas (Rasio Q/C)... 17 Tabel 2.10 Data PDRB Per kapita Kabupaten Badung Atas Dasar Harga Berlaku... 23 Tabel 2.11 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Badung... 23 Tabel 2.12 Tingkat Isian Rata Rata Masing Masing Kendaraan... 24 Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Waktu... 61 Tabel 4.2 Biaya Operasional Kendaraan saat Kondisi Kecepatan Arus Bebas... 82 Tabel 4.3 Biaya Operasional Kendaraan saat Kondisi Kecepatan Aktual... 82 Tabel 4.4 Perbandingan BOK saat Kondisi Kecepatan Arus Bebas dan saat Kondisi Kecepatan Aktual... 84 Tabel 4.5 Hasil Analisis Biaya Perjalanan... 87 ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Peta Lokasi Gambar A-1 Peta Lokasi... 90 Gambar A-2 Layout Lokasi... 91 Gambar A-3 Potongan Melintang Jalan... 92 Lampiran B Data Pendukung Lampiran B1 Data Volume Lalu Lintas... 93 Lampiran B2 Data Inventarisasi Jalan... 93 Lampiran B3 Data Waktu Tempuh Perjalanan... 94 Lampiran B4 Data Kelas Hambatan Samping Jalan... 95 Lampiran B5 Data Tingkat Isian Penumpang... 95 Lampiran B6 Data Harga Komponen BOK... 95 Lampiran B7 Data Jumlah Penduduk... 96 Lampiran C Hasil Survai dan Analisis Data Lampiran C1-1 Hasil Volume Lalu Lintas... 97 Lampiran C1-2 Grafik Volume Lalu Lintas... 98 Lampiran C2 Hasil Perhitungan Waktu Tempuh... 99 Lampiran C3 Hasil Survai Hambatan Samping... 100 Lampiran C4 Hasil Survai Tingkat Isian Penumpang... 101 Lampiran C5 Pertumbuhan Inflasi Provinsi Bali 1999-2014... 102 Lampiran D Dokumentasi Gambar D-1 Ruas Jalan Raya Canggu (Arah Timur) pada saat Jam Puncak... 103 Gambar D-2 Ruas Jalan Raya Canggu (Arah Barat) pada saat Jam Puncak... 103 Gambar D-3 Ruas Jalan Raya Canggu (Arah Timur) pada saat Tidak Terjadi Tundaan... 104 Gambar D-4 Ruas Jalan Raya Canggu (Arah Barat) pada saat Tidak Terjadi Tundaan... 104 x

DAFTAR NOTASI Notasi MC LV HV UM C C 0 DS FC W FC SP FC SF FC CS Q V L T D BOK NW W s W k Emp Smp VOC Keterangan Motor Cycle (Sepeda motor) Light Vehicle (Kendaraan ringan) Heavy Vehicle (Kendaraan berat) Unmotorized (Kendaraan tak bermotor) Capacity (Kapasitas) Basic Capacity (Kapasitas dasar untuk kondisi tertentu) Degree Of Saturation (Derajat Kejenuhan) Capacity Factor Of Width (Faktor penyesuaian lebar jalan) Capacity Factor Of Split (Faktor penyesuaian pemisah arah) Capacity Factor Of Side Friction (Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kerb) Capacity Factor Of City Size (Faktor penyesuaian ukuran kota) Quantity (Volume lalu lintas) Kecepatan perjalanan Length (Panjang segmen) Time (Waktu tempuh) Biaya perjalanan akibat tundaan Biaya operasional kendaraan Nilai Waktu Width of Shoulder (Lebar Bahu) Width of Kerb (Lebar Kerb) Ekivalensi Mobil Penumpang Satuan Mobil Penumpang Vehicle Operating Cost xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai destinasi pariwisata utama pulau Bali, Kabupaten Badung merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak diminati para wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara. Dengan luas wilayah 418,52 km/m 2, berpenduduk 602,4 jiwa serta didukung 33 obyek wisata (BPS, 2015). Posisi Kabupaten Badung yang sangat strategis dekat dengan akses bandar udara Ngurah Rai dan kawasan Nusa Dua, serta obyek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, menjadikan Kabupaten Badung sarat dengan urbanisasi, yang berdatangan tidak saja dari luar kabupaten kota se Bali juga dari berbagai daerah lainnya seperti pulau Jawa, Lombok, NTT dan daerah - daerah lainnya. Kehadiran para wisatawan ke Badung memberi dampak positif terhadap pendapatan daerah dari sisi pendapatan Pajak Hotel dan Restoran (PHR), dengan posisi terbesar di Bali. Disamping dampak positif gemerlapan pariwisata juga ada dampak negatifnya antara lain kerawanan sosial seperti kemacetan pada jalur utama perjalanan wisatawan. Seperti yang dialami pada Kawasan Kuta Utara yang terkenal dengan kampung turis dimana sebaran villa - villa, hotel dan prasarana wisata lainnya yang berlokasi di Banjar Anyar, pantai Brawa, pantai Canggu dan sekitarnya memberikan dampak besar pada kawasan sekitarnya. Pertumbuhan pembangunan ruko, jasa perbankan, jasa kenotariatan, properti, pedagang kaki lima memadati aktivitas Jalan Raya Canggu. Jalan Raya Canggu merupakan jalan lokal primer dimana pada jam - jam sibuk sering terjadi tundaan lalu lintas. Hal ini disebabkan jalan mengalami kelebihan kapasitas pada setiap pagi saat menjelang jam sekolah dan jam kerja pegawai, serta para pekerja informal berangkat ketempat kerja. Sedangkan pada siang hari saat jam pulang sekolah dan istirahat kerja. Menjelang sore dan malam hari jalan raya dipadati oleh para pegawai, karyawan dan pekerja informal pulang dari tempat bekerja serta wisatawan yang menuju hotel atau penginapan. 1

Tundaan disebabkan karena hambatan samping jalan yang meliputi kendaraan pribadi dan umum berhenti di pinggir jalan maupun keluar masuk ke tempat umum baik itu perkantoran, pertokoan, serta pusat perbelanjaan. Adapun hambatan samping antara lain parkir kendaraan di pinggir jalan (on street parking), digunakannya badan jalan oleh pejalan kaki serta penyeberang jalan yang menyeberang tidak pada fasilitas yang disediakan. Tundaan lalu lintas yang terjadi pada jalan tersebut juga diakibatkan karena jumlah kendaraan yang melintas pada jalan tersebut jauh melampaui kapasitas jalan. Jumlah kendaraan yang melampaui kapasitas jalan mengakibatkan penurunan kinerja yang berpengaruh pada tingkat pelayanan jalan dan turunnya kecepatan kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut. Turunnya kecepatan kendaraan inilah yang mempengaruhi nilai waktu dan biaya operasional kendaraan (BOK) pada ruas tersebut serta berdampak terhadap biaya perjalanan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka yang dijadikan sasaran pokok dari studi ini yaitu : bagaimana kinerja ruas Jalan Raya Canggu dan seberapa besar biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas pada ruas Jalan Raya Canggu. Hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah lalu lintas yang lebih besar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan. 2. Berapa besar biaya perjalanan akibat adanya tundaan lalu lintas pada ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan. 2

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kinerja ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan 2. Untuk mengetahui besar biaya perjalanan akibat adanya tundaan lalu lintas di ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan tentang bertambahnya nilai waktu dan biaya operasional kendaraan serta biaya tundaan yang diakibatkan oleh volume arus lalu lintas dan hambatan samping. Selain itu, dari kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan yang didapat dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dan kebijakan di bidang transportasi dalam tujuannya untuk meminimalkan nilai waktu dan biaya operasional kendaraan yang melewati ruas Jalan Raya Canggu. 1.5 Lingkup Studi dan Batasan Masalah Adapun lingkup studi dan batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wilayah studi penelitian ini dibatasi ruas Jalan Raya Canggu mulai dari Persimpangan Jl. Raya Anyar Jl. Bedugul sampai Persimpangan Jl. Raya Pantai Brawa Jl. Padonan. 2. Perhitungan biaya tundaan akibat biaya operasional kendaraan untuk kendaraan ringan dan kendaraan berat menggunakan model PCI (Pasific Consultant International) yang dikembangkan sejak tahun 1979 dan digunakan oleh PT Bina Marga sampai sekarang. 3. Untuk menghitung biaya tundaan akibat biaya operasional kendaraan sepeda motor mengacu pada metode yang digunakan oleh DLLAJ Provinsi Bali. 3

4. Dalam perhitungan nilai waktu per penumpang digunakan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tahun 2010-2014 dan tidak membedakan nilai waktunya, dimana data PDRB tersebut menunjukkan nilai pendapatan perkapita per satu orang penduduk. 5. Untuk menghitung lamanya waktu tundaan dalam sehari, waktu survei 12 jam sudah mewakili tundaan yang terjadi dalam 1 hari. 6. Perilaku para pengemudi kendaraan tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. 7. Biaya tundaan akibat adanya muatan barang tidak dianalisis. 8. Besarnya total biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas diukur dalam satuan rupiah per tahun. 4