BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

dokumen-dokumen yang mirip
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari. Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari T.A 016/017 KELAS JUMLAH SISWA VII A VII B 3 VII C 3 VII D 3 (Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 35 Batanghari) 3.1. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 015: 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu secara acak dipilih dua kelas dari populasi. Teknik ini digunakan karena memperhatikan ciri-ciri antara lain: siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan penempatan siswa tidak berdasarkan ranking sehingga populasi diasumsikan bersifat homogen.

54 Pada penelitian ini diambil sampel penelitian di SMP Negeri 35 Batanghari yaitu siswa kelas VII A sebagai siswa kelas eksperimen yang dikenai strategi pembelajaran CTL dan siswa kelas VII B sebagai siswa kelas kontrol yang dikenai Strategi pembelajaran ekspositori. Agar mendapatkan sampel yang representatif (mewakili) dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Mengambil data nilai ulangan matematika siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 35 Batanghari Tahun ajaran 016/017.. Menghitung rata-rata dan standar deviasi nilai matematika masing-masing kelas yang menjadi populasi penelitian. 3. Melakukan uji normalitas populasi dengan uji lilieforts. Menurut Sudjana (005:466) prosedur yang harus digunakan dalam uji lilieforts adalah sebagai berikut: a. Menyusun skor hasil belajar dari skor terendah sampai skor tertinggi. b. Mengolah skor menjadi bilangan baku = rumus (,,..., dengan menggunakan masing-masing merupakan rata-rata dari simpangan baku sampel). c. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang ( ) d. Menghitung proporsi skor baku S ( ( )=, ) dengan menggunakan rumus :,, ( ) =

55 e. Menghitung selisih ( ) ( ) kemudian tentukan harga mutlaknya (Lo). f. Mengambil harga yang terbesar dari harga diatas dan dinamakan g. Membandingkan dengan nilai kritis yang diambil dari nilai tabel untuk taraf kepercayaan α yang ditentukan. h. Menetukan kriteria pengujian dengan lebih kecil dari dikatan data berdistribusi normal dan sebaliknya data tidak berdistribusi normal. Jika berarti hasil belajar berdistribusi normal Jika > berarti hasil belajar berdistribusi tidak normal 4. Menentukan homogenitas variansi kelas sampel dalam populasi dengan uji bartlett. Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Datanya diambil dari hasil ulangan matematika semester genap tahun ajaran 016/017 siswa kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari. Menurut Sudjana (005:61) Untuk menguji kesamaan k buah (k ) variansi kelas dalam populasi yang berdistribusi normal masing-masing dengan variansi 1,,...,, diuji hipotesis: H0 : 1 (semua populasi mempunyai varian sama/ homogen) H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (ada populasi yang mempunyai varian berbeda / tidak homogen) Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Bartlet. Adapun langkah-langkah uji bartlett menurut Sudjana (005:61-64) sebagai berikut: misalkan masing-masing sampel ukuran,,..., dengan data

56 (i= 1,,..., k dan j= 1,,..., k) dan varians masing-masing sampel adalah...,,,. Menyusun satuan-satuan yang diperlukan untuk uji bartlet seperti yang a. tercantum dalam tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3. Harga-Harga Yang Diperlukan Untuk Uji Bartlett 1 dk Sampel ke Dk 1 n1 1 n 1 4 n4 1 4 (n Jumlah i 1 b. i log si 1 / n 1 1 s1 log 1 / n 1 s s1 log s log 1/ n4 1 n1 1 log s1 n 1 log s n4 1 log s4 4 1 i 1 ( n i 1) 1) s4 (dk) log si - - (n i 1 i 1) log si Menghitung variansi gabungan dari semua kelas dalam populasi dengan rumus: s n i 1 i 1 si k n i 1 i 1 Menghitung harga satuan Bartlett (satuan B) dengan rumus: B log s n 1 k i 1 d. s4 4 k c. si i Menentukan chi kuadrat hitung dengan rumus: k hitung ln 10 B n 1 log si dengan ln 10 =,306 i 1 Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan pada : Dengan taraf nyata, tolak hipotesis H0 jika hitung 1 k 1,dimana 1 1 1 1 k 1 didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang 1 dan dk = k 1.

5. 57 Uji Kesamaan rata-rata Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk melihat apakah kelas sampel dalam populasi mempunyai rata-rata yang sama. Untuk menguji kesamaan rata-rata ini digunakan analisis variansi. Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah: H0 : µ 1 = µ =µ 3 = =µn H1 : Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku. Adapun langkah-langkah analisis variansi menurut Sudjana (005) adalah sebagai berikut: a. Menyusun nilai matematika siswa kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari, seperti pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Tabel Format Tabulasi Nilai Matematika Siswa Populasi ke Data hasil pengamatan b. 4 Y11 Y1 Y41 Y1 Y Y4...... Y n Jumlah J1 J J4 Rata-rata Y1 Y Y4 Menghitung jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus: Ry J, dengan J = J1 + J +J3 + J4 k n i 1 c. 1 i Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus:

58 k Ay i 1 d. J i Ry ni Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus: k Dy Y Ry Ay i 1 Dimana e. = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan. Menentukan derajat kebebasan (dk) setiap sumber variasi yang terdiri dari rata-rata dengan dk= 1, untuk antar kelompok dengan dk = (k-1) untuk dalam kelmpok dengan dk = ( f. 1) dan untuk total dk =. Membuat daftar ANAVA seperti dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Daftar Analisis Variansi Untuk Menguji Hipotesis Sumber variansi Dk JK KT Rata-rata 1 Ry R = Ry/1 Antar kelompok K-1 Ay A = Ay/K-1 k n Dalam kelompok i 1 i 1 F A/D k Dy D Dy / n i 1 i 1 Keterangan: J i = jumlah nilai ulangan matematika J i = jumlah kuadrat nilai ulangan matematika tiap kelas n i = jumlah siswa tiap kelas g. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan kepada (Sudjana,005:304) Jika Fhitung F(1 ) (v1, v), dimana F(1 ) (v1, v) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 ), dk = (V1, V) dimana dk pembilang V1=( k 1) dan dk

59 penyebut V = ( 1) dan total dk = maka H0 ditolak, h. untuk taraf kepercayaan 95% diterima. Teknik Sampling Setelah diketahui bahwa populasi berdistribusi normal, homogen dan rata-rata populasinya sama maka selanjutnya pengambilan sampel dilakukan terhadap populasi. Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini ialah simple random sampling untuk menentukan dua kelas sampel dengan cara pengambilan menggunakan teknik kombinasi. Menurut Sudjana (005:166) rumusannya adalah sebagai berikut: Keterangan: =!! ( )! N = Banyak anggota populasi n = Banyak anggota sampel yang akan dicari Peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan melakukan 1 kali pengambilan secara acak. 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 015: 61). Variabel penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3..1 60 Variabel bebas Sugiyono menjelaskan (015: 61) bahwa, variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran CTL dan Strategi pembelajaran ekspositori. 3.. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 015: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari pada materi Bangun datar. 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada dua kelompok siswa yang memiliki kemampuan setara dengan strategi pembelajaran yang berbeda. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental design yang berbentuk posttest-only control design. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak satu kali yaitu sesudah eksperimen. Peneliti dalam penelitian ini memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan melakukan pembelajaran CTL. Sedangkan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagaimana Tabel 3.5.

61 Tabel 3.5. Desain Penelitian Posttest-Only Control Design Kelompok Perlakuan Perlakuan Acak Eksperimen X T Acak Kontrol K T Keterangan: X : penerapan pembelajaran CTL K : penerapan pembelajaran ekspositori, dan T : tes kemampuan literasi matematika 3.4 Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. peneliti mengambil data nilai ulangan akhir semester sebelumnya sebagai data awal;. berdasarkan data nilai ulangan akhir semester sebelumnya peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan teknik cluster random sampling; 3. menganalisa data awal pada sampel penelitian untuk diuji normalitas, homogenitas dan kesamaan dua rata-rata; 4. menyiapkan RPP mengenai materi Bangun datar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol; 5. menyusun kisi-kisi tes uji coba;

6 6. menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi; 7. mengujicobakan instrumen tes pada kelas uji coba; 8. menganalisis data hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal; 9. menentukan soal yang akan digunakan berdasarkan hasil analisis data hasil uji coba instrument; 10. melakukan pembelajaran pada sampel penelitian (kelas eksperimen) yaitu dengan Strategi pembelajaran CTL; 11. peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian (kelas kontrol) yaitu dengan pembelajaran ekspositori; 1. melaksanakan tes kemampuan literasi matematika pada sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol; 13. menganalisis dan mengolah data hasil tes; 14. menyusun hasil penelitian. Berdasarkan uraian langkah langkah di atas, dibuat bagan langkah-langkah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagaimana Gambar 3.1.

63 POPULASI (Kelas VII SMP Negeri 35 Batanghari) Teknik cluster random sampling UJI COBA SAMPEL Uji normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata populasi Instrumen hasil analisis uji coba (valid dan reliabel) Hasil Kontrol Eksperimen Perlakuan: Strategi Pembelajaran CTL Perlakuan: Strategi Pembelajaran Ekspositori Tes kemampuan literasi matematika Uji normalitas dan homogenitas Uji hipotesis Penarikan Kesimpulan Gambar 3.1 Bagan Langkah-langkah Penelitian

64 3.5 Metode Pengumpulan Data Metode-metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode tes, dan metode observasi. 3.5.1 Metode dokumentasi Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan lain sebagainya (Arikunto, 013: 74). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian diantaranya data berupa nama-nama siswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian, kriteria ketuntasan minimal nilai matematika, dan data nilai ulangan akhir semester yang lalu. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki kemampuan awal sama. Dalam penelitian ini yang dijadikan data kemampuan awal siswa adalah nilai ulangan akhir semester yang lalu. 3.5. Metode Tes Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 013: 66). Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan akhir siswa setelah dikenai perlakuan yaitu pembelajaran CTL dan penerapan pembelajaran ekspositori pada kelompok kontrol. Tes yang dilakukan meliputi tes kemampuan akhir literasi matematika. Tes yang

65 digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes bentuk uraian yang berorientasi pada soal-soal literasi matematika. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran butir soal tes. 3.5.3 Metode Observasi Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen (Arikunto, 013: 7). Dalam penelitian ini observasi dilakukan oleh observer yaitu guru matematika dari tempat penelitian atau rekan mahasiswa dengan menggunakan lembar observasi 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara sepesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (sugiyono,015:148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes dan nontes. Adapun instrumen yang berbentuk tes adalah tes kemampuan literasi matematika sedangkan instrumen nontes adalah lembar observasi. 3.6.1 Instrumen Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

66 dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 013:193).Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan literasi matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dari siswa yang menjadi sampel penelitian. Pelaksanaan tes dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes diberikan kepada kedua kelompok dengan alat tes yang sama. Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh data kuantitatif dan hasilnya diolah untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. Tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian. 3.6.1.1 Kriteria Instrumen Tes yang Baik Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut memenuhi kriteria instrumen tes yang baik dan dapat digunakan. Kriteria instrumen tes yang baik menurut Arikunto (010: 57-58) antara lain sebagai berikut. 1. Tes harus valid, artinya tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.. Tes harus reliabel, dapat dipercaya, yakni dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dalam arti lain hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. 3. Tes harus obyektif, artinya apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. 4. Tes harus praktis, artinya tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.

67 5. Tes harus ekonomis, artinya pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/ biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama. 3.6.1. Langkah-langkah dalam Penyusunan Instrumen Tes Dalam menyusun instrumen tes dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. pembatasan materi yang akan diteskan dalam penelitian yaitu bangun datar.. menentukan bentuk soal tes yaitu soal uraian sehingga dapat mengukur kemampuan literasi matematika siswa. 3. menentukan alokasi waktu mengerjakan soal tersebut. 4. menentukan banyaknya butir soal. 5. membuat kisi-kisi soal tes uji coba. 6. menyusun soal, jawaban, dan penentuan skor jawaban. 7. mengujicobakan instrumen tes yang telah disusun pada kelas uji coba. 8. menganalisis dan mengolah data hasil uji coba mengenai validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran masing-masing soal. 9. menentukan butir soal yang memenuhi kriteria berdasarkan analisis.

68 Adapun penskoran kemampuan Literasi matematika menurut Rijki (015:6061) terlihat pada tabel berikut:. Tabel 3.6 Indikator Aktivitas Siswa yang Diamati Aspek yang dinilai Merumuskan situasi secara matematika Skor 0 3 4 Menerapkan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika 0 3 5 7 Menafsirkan dan mengevaluasi hasil matematika 0 3 Keterangan Tidak mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan yang terdapat pada situasi konteks nyata serta mengidentifikasi variabel yang penting. Mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan yang terdapat pada situasi konteks nyata serta tanpa mengidentifikasi variabel yang penting. Mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan yang terdapat pada situasi konteks nyata serta mengidentifikasi variabel yang penting tapi kurang tepat. Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan secara tepat. Tidak merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika. Merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika tetapi salah atau hanya sebagian kecil Merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika setengah atau sebagian besar Merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika lengkap dan benar Tidak menafsirkan kembali hasil matematika kedalam masalah nyata Menafsirkan kembali hasil matematika kedalam masalah nyata tetapi kurang tepat Menafsirkan kembali hasil matematika kedalam masalah nyata secara tepat Adapun Menurut Sudjana (005: 133) untuk mengukur atau menilai hasil akhir dapat menggunakan pedoman sebagai berikut. Persentase = 100% Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses literasi matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan melalui pengamatan langsung

69 menggunakan lembar observasi. Instrumen ini menggunakan skala Likert. Keterangan skala penilaian menurut Sugiyono (015: 134) sebagai berikut. Skor 1 : Tidak pernah Skor : Kurang Skor 3 : Kadang-kadang Skor 4 : Sering Skor 5 : Sangat Sering 3.6.1.3 Pelaksanaan Tes Uji Coba Tes uji coba diberikan pada kelas uji coba. Tes tersebut diberikan sebelum tes diujikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah intsrumen tes yang digunakan sudah sesuai untuk diujikan, dengan memperhatikan validitas, reliabilitis, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari instrumen tes. 3.6. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan alat untuk mengumpulkan data berupa aspek- aspek yang akan diamati. Menurut Sudjana (005: 133) untuk mengukur atau menilai hasil observasi dapat menggunakan pedoman sebagai berikut. Persentase = 100%

70 Menurut Sugiyono (015: 134), berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan sosial diantaranya adalah skala Likert. Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. 3.6..1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran pada kelas yang menggunakan strategi pembelajaran CTL dan strategi pembelajaran ekspositori Tujuannya untuk yang dilakukan di setiap pertemuan. mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan berjalan dengan baik dan menghasilkan luaran yang baik. Lembar observasi ini diisi oleh seorang observer dengan memberi tanda checklist pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai (Rejki.T.S,15:60). Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah guru matematika SMP Negeri 35 Batanghari. 3.6.. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Literasi Matematika Lembar observasi aktivitas literasi siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas dalam proses literasi matematika siswa. Lembar observasi ini diisi oleh seorang observer dengan memberi tanda checklist pada salah satu pernyataan yang dianggap paling sesuai. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah guru matematika SMP Negeri 35 Batanghari.

3.6.3 71 Analisis Instrumen Penelitian Sebelum soal digunakan untuk mengukur kemampuan literasi matematika pada kelompok sampel, soal tes terlebih dahulu diujicobakan. Hasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untuk mengukur kemampuan literasi matematika. Suatu tes dikatakan baik sebagai alat ukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu tingkat kesukaran, daya beda, validitas, dan reliabilitas. Dalam penelitian ini data akhir dianalisis dengan bantuan program Microsoft excel 010. 3.6.3.1 Validitas Arikunto, S (013;11) mengungkapkan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan. menurut Arikunto, S (013:13) rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment, yaitu: = Keterangan : { = Skor butir soal = Skor total ( ( ) }{ ) ( = Koefisien korelasi N = Banyaknya peserta test Dengan kriteria pengukuran validitas antara : 0,90 )( < 1,00 : validitas sangat tinggi ) }

7 0,70 < 0,90 : validitas tinggi 0,40 < 0,70 : validitas sedang 0,0 < 0,40 : validitas rendah 0,00 < < 0,0 : validitas sangat rendah 0,00 : tidak valid. 3.6.3. Reliabilitas Menurut Arikunto, S (013:1) Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Alpha untuk mencari reliabilitas soal tes uraian yang akan diujikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arikunto, S (013:39) yang menyatakan bahwa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha, yaitu: Keterangan: = ( 1) 1 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir soal = jumlah varians butir 0 = varians total Sebagai kriteria penghitung reliabilitas soal didasarkan pada ketentuan dibawah ini :

73 0,00 r 11 < 0,0 : reliabilitas sangat rendah 0,0 r 11 < 0,40 : reliabilitas rendah 0,40 r 11 <0,60 : reliabilitas cukup 0,60 r 11 < 0,80 : reliabilitas tinggi 0,80 r 11 1,00 : reliabilitas sangat tinggi. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang mempunyai reliabilitas tinggi. 3.6.3.3 Tingkat Kesukaran Menurut Arikunto, S (013:176) yang dimaksud dengan taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal uraian ditempuh langkah: 1) menghitung rata-rata skor (mean) untuk suatu butir soal, yang dapat dihitung dengan rumus: = ℎ ) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus: = ℎ Untuk mengetahui besarnya indeks kesukaran, kriteria yang digunakan adalah: 0,00 P<0,30 adalah soal sukar

74 0,30 P <0,70 adalah soal sedang 0,70 P <1,00 adalah soal mudah Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal dengan kriteria tingkat kesukaran sedang dan mudah guna melihat kemampuan literasi matematika siswa. 3.6.3.4 Daya Pembeda Menurut Arikunto, S (013:177) mengemukakan daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Menurut Sumarmo (014: 64) untuk mengetahui daya beda soal bentuk uraian dengan rumus berikut ini: DP = Keterangan: DP : indeks daya pembeda butir soal : rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas : rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah SMI : Skor Maksimum Ideal, yaitu skor maksimum yang akan diperoleh siswa jika menjawab butir soal tersebut dengan tapat (sempurna). Dengan kriteria nilai D adalah : 0,00 D <0,0 : Jelek 0,0 D <0,40 : cukup 0,40 D < 0,70 : Baik 0,70 D <1,00 : Baik sekali

D = Negatif 75 : jelek sekali ( dibuang ) Berdasarkan klasifikasi di atas, maka soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal dengan daya beda cukup dan baik. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah subjek penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan uji Lillefors (L) dan persyaratan normal adalah Lo < Ltabel. adapun langkah-langkah pengujiannya dalam Sudjana (005:466-467) adalah sebagai berikut: a) Menentukan rata-rata nilai masing-masing sample b) Menyusun nilai dari yang terendah ke yang tinggi c) Menentukan simpangan baku masing-masing kelas sampel d) Menentukan data sampel menjadi bilangan baku Z1, Z dengan Rumus: Z 1 x 1 X S e) Dengan menggunakan daftar distribusi normal, kemudian dihitung peluang F(Z1) = P (Z<Z1) f) Selanjutnya menghintung proporsi skor baku S(Z1)=,... g) Menghintung selisih F(Z1)-S(Z1) kemudian menentukan harga mutlaknya. h) Mengambil harga yang terbesar dari diatas dan dinamakan L0.

76 i) Membandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari nilai tabel untuk kepercayaan α yang ditentukan. j) Menentukan kriteria pengujian dengan cara bila L0 lebih kecil dari Ltabel begitu pula sebaliknya maka data berdistribusikan tak normal. a. jika L0 < Ltabel maka data berdistribusi normal b. jika L0 > Ltabel maka data tidak berdistribusi normal 3.7. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menetapkan apakah subjek penelitian homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Fisher (Uji F) Sudjana (005: 39). Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut: a) Menentukan hipotesis : H1 : = b) Cari FHitung dengan rumus S1 F S Keterangan: S1 = Varian hasil belajar terbesar S = Varian hasil belajar terkecil F = Harga homogenitas variansi yang akan diuji. c) Tetapkan taraf signifikansi ( )

77 d) Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika ( )( ) < < (, ) Jika FHitung Ftabel maka H0 diterima Jika FHitung > Ftabel maka H1 diterima 3.7.1 Uji Hipotesis Jika kedua kelas sampel normal dan homogen maka untuk pengujian hipotesis digunakan uji statistik uji-t. Langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan uji statistik uji t adalah sebagai berikut: a. Membuat H0 dan H1 dalam uraian kalimat. Ho: Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor posttest kemampuan literasi matematika siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. H1: Terdapat perbedaan rata-rata skor posttest kemampuan literasi matematika siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis statistik Dimana: = : rata-rata skor posttest kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen (strategi pembelajaran CTL) : rata-rata skor posttest kemampuan literasi matematika siswa pada kelas kontrol (strategi pembelajaran ekspositori) Uji hipotesis yang digunakan adalah uji kesamaan rata-rata dua pihak.

78 b. Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi dan variansi c. Mencari thitung dengan rumus (Sudjana, 005:39) = Keterangan: ²= ( ) ( ) s² = Variansi gabungan s = Standar deviasi gabungan = Skor rata-rata kelas eksperimen = Skor rata-rata kelas kontrol = Standar deviasi kelas eksperimen = Standar deviasi kelas kontrol = Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol d. Menentukan terlebih dahulu taraf signifikan yaitu α = 0,05 untuk mencari nila ttabel. e. Tentukan kriteriannya Kriteria pengujian dua pihak: Kriteria pengujian adalah terima nyata = 0,05 dan tolak jika, jika - < untuk taraf mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah dk = penggunaan daftar distribusi t ialah 1 < + dengan peluang untuk (Sudjana, 005:43).

79 f. Kesimpulan Kesimpulan didapat setelah peneliti mengetahui hasil dari perbedaan nilai dan dari kriteria pengujian diatas. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (014:11), jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan telah memberikan pengaruh secara signifikan.