S A L I N A N. No. 152, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
1 S A L I N A N. No. 150, 2016 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 150 TAHUN 2016 NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N. No. 151, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 151 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

1 S A L I N A N. No. 146, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 146 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0157 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KECAMATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 067 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

1 S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 152 TAHUN 2016 NOMOR 152 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA MUSEUM KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, pada Dinas Daerah dan Badan Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis; b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dana teknis penunjang Dinas Kehutanan, dipandang perlu untuk membentuk Unit Pelaksana Teknis Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat;

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1996 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427); 3. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015

3 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah bentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2015 tentang Musem ;

4 9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3599); 10. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 6); 11. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 117 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 Nomor 117). M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS MUSEUM KEHUTANAN PADA DINAS

5 KEHUTANAN KALIMANTAN BARAT BAB I KETENTUAN UMUM PROVINSI Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Barat. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Barat. 5. Perangkat Daerah Provinsi adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. 6. Dinas adalah Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. 8. Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat ;

6 9. Museum Kehutanan adalah museum khusus yang menginformasikan, mendokumentasikan segala koleksi di bidang hutan dan kehutanan berupa benda - benda yang dihasilkan dari hutan yang mencerminkan kekayaan hutan, nilai sejarah, karakteristik daerah, ilmu pengetahuan, seni, informasi dan pariwisata ; 10. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja ; 12. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat adalah yang merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan unityang mengumpulkan, mendokumentasikan, menginformasikan segala hasil berupa benda-benda di bidang hutan dan kehutanan yang bernilai sejarah, karakteristik daerahdan memberikan manfaat edukasi, informasi dan rekreasi kepada masyarakat serta berunsur ilmiah, sehingga menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan informasi kehutanan; 13. Kepala Unit adalah Kepala Museum Kehutanan Provinsi kalimantan Barat; 14. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pemerintahan ;

7 15. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian ; BAB II PEMBENTUKAN DAN WILAYAH KERJA Pasal 2 (1) Dengan Peraturan ini, dlbentuk Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. (2) Museum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkedudukan di Pontianak dengan wilayah kerja meliputi seluruh Provinsi Kalimantan Barat. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Museum Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas KehutananProvinsi Kalimantan Barat. BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 4 Museum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kehutanandi bidang permuseuman kehutanan untuk melindungi,

8 mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Museum Kehutanan mempunyai fungsi: a. penetapan program kerja dilingkungan museum; b. perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan program, monitoring, evaluasi, aparatur dan umum, serta pengelolaan keuangan dan asset di lingkungan museum; c. pelaksanan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian koleksi museum hutan dan hasil hutan; d. pelaksanaan penyebarluasan informasi koleksi benda yang mempunyai nilai sejarah, karakteristik daerah, ilmu pengetahuan, informasi dan rekreasi yang berasal dari hutan dan hasil hutan; e. pelaksanaan bimbingan edukatif kultural dan penyajian rekreatif benda koleksi kehutanan ; f. pelaksanan urusan perpustakaan dan dokumentasi kehutanan ; g. pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan instansi terkait di bidang promosi jasa dan pemanfaatan fasilitas Museum Kehutanan. h. pengendalian pelaksanaan tugas di bidang museum kehutanan; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang museum kehutanan;

9 j. pelaksanaan tugas lain di bidang museum kehutanan yang diserahkan Kepala Dinas. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan organisasi Museum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), terdiri dari: a. Kepala Unit; b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasl; d. Seksi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan; e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Museum Kehutanan sebagaimana tercantum pada lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Bagian Ketiga Kepala Unit Pasal 7 Kepala Unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, adalah unsur pimpinan yang mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi, mengendalikan kegiatan Museum berdasarkan kebijaksanaan Kepala Dinas dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10 Bagian Keempat Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kerja, monitoring, evaluasi, administrasi kepegawaian dan umum, serta pengelolaan keuangan dan asset. (2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. penyusunan dan penyelarasan program kerja serta monitoring dan evaluasi; b. pelaksanaan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana; c. pelaksanaan urusan umum, kehumasan dan rumah tangga Museum; d. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset Museum; e. pelaksanaan tugas lain di bidang tata usaha yang diserahkan oleh Kepala Unit. Bagian Kelima Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi

11 Pasal 10 (1) Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, pengumpulan dan pengelolaan, perawatan, pengawetan dan penyajian koleksi museum kehutanan. (2) Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi mempunyai fungsi: a. penyusunan program kerja Seksi Koleksi, Konservasi dan Preparasi; b. pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis di bidang koleksi, konservasi dan preparasi; c. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi staf di bidang koleksi, konservasi dan preparasi; d. pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang koleksi, konservasi dan preparasi. e. pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang koleksi, konservasi dan preparasi; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang koleksi, konservasi dan preparasi;

12 g. pelaksanaan tugas lain di bidang koleksi, konservasi dan preparasi yang diserahkan oleh Kepala Unit. Bagian Keenam Seksi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan Pasal 12 (1) Seksi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fasilitasi bimbingan Informasi koleksi museum kehutanan untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat, kerjasama dengan dunia usaha dan instansi terkait dalam penyebarluasan Informasi, promosi jasa dan pemanfaatan fasilitas Museum. (2) Seksi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), SeksiBimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan mempunyai fungsi: a. penyusunan program kerja Seksi Bimbingan Edukasi dan Hubungan Kelembagaan; b. pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan teknis di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan; c. pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi staf di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan;

13 d. pelaksanaan koordinasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan. e. pelaksanaan kegiatan teknis operasional di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan; g. pelaksanaan tugas lain di bidang bimbingan edukasi dan hubungan kelembagaan yang diserahkan oleh Kepala Unit. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 14 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf e, terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan keterampilan di bidang tertentu. (2) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dijabat oleh pejabat fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Unit. (3) Jenis Jabatan Fungsional dan jumlah pemegang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan kebutuhan melalui analisis jabatan dan analisis beban kerja. (4) Pemindahan dari pemegang jabatan fungsional ke jabatan struktural dilaksanakan secara selektif melalui analisis jabatan.

14 Pasal 15 Pejabat Fungsional yang ditempatkan pada Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, mempunyai tugas sebagaimana yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis dalam jabatan fungsional pada UPTDProvinsi Kalimantan Barat. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pejabat Fungsional pada Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi: a. pelaksanaan tugas berdasarkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam jabatan fungsional yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan program kerja sesuai dengan bidang tugas, keahlian dan jenjang jabatan fungsionalnya; c. pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi sesuai bidang tugasnya; d. pelaksanaan bimbingan teknis fungsional sesuai bidang dan jenjang keahliannya; e. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Unit. BAB IV TATA KERJA DAN PELAPORAN Bagian Pertama Tata Kerja

15 Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pemegang jabatan struktural, jabatan Non struktural dan jabatan fungsional wajib melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan kerja baik struktural maupun fungsional di lingkungan Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat wajib melaksanakan tugas memimpin dan memberikan pertunjuk kerja kepada bawahannya. (3) Kepala Unit, pejabat struktural dan fungsional pada Museum Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat wajib melaksanakan fungsi pengawasan melekat (WASKAT) dalam satuan kerja masing-masing dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk penyelesaian masalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (4) Dalam rangka evaluasi beban kerja organisasi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan para Pejabat Fungsional wajib menyampaikan laporan hasil kegiatan masing-masing, berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Gubernur. Bagian Kedua Pelaporan Pasal 18 (1) Kepala Unit wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya secara periodik maupun sewaktu-waktu dan tepat waktu kepada Kepala Dinas.

16 (2) Kepala Unit wajib menyampaikan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kepada Kepala Dinas secara tepat waktu yang disusun berdasarkan ketentuan dan pedoman yang berlaku dengan tindasan kepada Gubernur melalui unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi dan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang pengawasan. (3) Setiap pimpinan satuan kerja dan pejabat fungsional pada Museum Provinsi Kalimantan Barat wajib mematuhi petunjuk kerja yang telah ditetapkan dan menyampaikan laporan pelaksanaannya baik secara periodik maupun sewaktu-waktu dan tepat waktu kepada atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (4) Setiap pimpinan satuan kerja wajib mengolah laporan yang diterima dari bawahan dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan bahan pertimbangan dalam memberikan petunjuk teknis kepada bawahan. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 19 (1) Pelaksanaan program kerja berdasarkan tugas desentralisasi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi. (2) Pelaksanaan program kerja berdasarkan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 20 (1) Kepala Unit, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan pegawai yang diangkat dalam jabatan fungsional, diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang dari Pegawai Negeri Sipil yang

17 memenuhi syarat dengan memperhatikan usul Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pengangkatan dalam jabatan struktural, jabatan non struktural dan jabatan fungsional harus memperhatikan syarat jabatan meliputi pangkat, tingkat dan jenis pendidikan, pengalaman, pendidikan dan pelatihan yang diikuti, bakat kerja, minat kerja, temperamen kerja dan syarat fisik. (3) Syarat jabatan untuk tiap jabatan struktural, jabatan non struktural dan jabatan fungsional ditetapkan dengan Peraturan Gubernur yang dirumuskan oleh unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi. (4) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier pegawai, masa jabatan bagi pegawai negeri sipil dalam suatu jabatan struktural maksimal 5 (lima) Tahun. (5) Formasi Pegawai Negeri Sipil pada Museum Provinsi Kalimantan Barat disusun berdasarkan analisis beban kerja dengan memperhatikan rencana dan program kerja, anggaran yang tersedia, sifat dan jenis pekerjaan, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan peralatan yang tersedia. (6) Formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), setiap tahun ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikan usul Kepala Dinas. (7) Uraian jabatan untuk setiap jabatan struktural, jabatan non struktural dan jabatan fungsional ditetapkan dengan Peraturan Gubernur yang disusun berdasarkan hasil analisis jabatan yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas berdasarkan asistensi dari unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN

18 Pasal 21 (1) Kepala Unit wajib memberikan dukungan dan kerja sama yang baik dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi serta memfasilitasi penataan organisasi perangkat daerah yang dilaksanakan oleh satuan kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi. (2) Monitoring dan evaluasi kelembagaan dan kinerja Museum Provinsi Kalimantan Barat dilakukan secara rutin dan periodik di bawah koordinasi Sekretaris Daerah yang secara teknis operasional dilaksanakan oleh unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi. (3) Dalam rangka penyempurnaan kelembagaan Museum Provinsi Kalimantan Barat, unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi berkewajiban melakukan evaluasi secara rutin maupun periodik. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 (1) Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Gubernur ini dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. Pasal 23

19 Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Diundangkan di Pontianak Pada tanggal 30 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT T.T.D Ditetapkan di Pontianak Pada tanggal 30 Desember 2016 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, T.T.D CORNELIS M. ZEET HAMDY ASSOVIE BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 NOMOR