BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian dari proses-proses nantinya akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme dari personal pencari kerja. Dari tahun-ketahun selalu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN LAMA STUDI DAN IPK DENGAN WAKTU TUNGGU KERJA LULUSAN PRODI EKONOMI SYARIAH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pengangguran ini tidak ada habisnya. Indonesia memiliki penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan studi di universitas. Pada saat menjalani studi, mahasiswa diharapkan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. yang mencari pekerjaan atau menganggur.dengan demikian, pembangunan

I. PENDAHULUAN. dengan catatan semua hasil pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila. Salah satu cara mencapai keadaan tersebut diprioritaskan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berkembang,yang memiliki ciri ciri negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja berbakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. Data dikumpulkan dari 239 alumni Prodi Statistika FMIPA UII, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mahasiswa memiliki hard skills dan soft skills yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya sumber daya manusia yang dimiliki. Tujuan organisasi yang ingin. sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

BAB I PENDAHULUAN. menerus untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

PROFIL LULUSAN PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Cici Yoma Roza

BAB I PENDAHULUAN. mencapai jiwa (BPS, 2014). Menurut Jhingan (2003) jumlah penduduk

Dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner akan. dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengamhi penyerapan

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan induk dari segala ilmu. Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. sementara pada waktu yang sama mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. angkatan kerja tidak dapat diserap oleh pasar kerja (Pratiwi, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Negara Indonesia di dalamnya. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. Terbesar di Dunia. Setelah China, India, dan Amerika Serikat. Di tambah dengan

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. akan menyebabkan terjadinya regional disparity. Oleh karena itu, pedesaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sukirno (2000) dalam analisis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih menjadi masalah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

peran menghabiskan sumber daya ekonomi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan. mengembangkan, dan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tentu persaingan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sebagai salah satu wadah para akademis, perguruan tinggi memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek dalam memilih karier dan pendidikan. Karena karier yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah lama dilakukan dengan melaksanakan inovasi pada program

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

M. Budi Djatmiko. Ketua Umum APTISI Pusat Ketua Umum HPT Kes Indonesia Pengaggas Akreditasi Mandiri dan Ketua LAM APTISI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizkika Fitri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Untuk mencapai semuanya, manusia mencari sekolah - sekolah. Tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan sumberdaya utama suatu perekonomian (Mankiw,

TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI. Sriyono Dosen Jurusan Geografi FIS - UNNES. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis Ekonomi yang melanda sebagian besar bangsa Asia, khususnya bangsa

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi adalah serangkaian dari proses-proses nantinya akan berdampak terhadap kenaikan pendapatan perkapita dalam waktu jangka panjang (Sukirno, 2003). Pembangunan ekonomi memiliki tujuan penting yaitu untuk meningkatkan angka pertumbuhan dari angkatan kerja. Salah satu caranya yaitu dengan banyak menyediakan lapangan Pendidikan merupakan instrumen utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga makin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh oleh seseorang, maka tentu semakin tinggi juga kualitas yang diharapkam dimiliki oleh seseorang tersebut. Sacara umum yang menjadi tolak ukur kualititas seseorang terlihat dari bagaimana seorang lulusan itu mampu bersaing di dunia kerja, terlebih lulusan dari perguruan tinggi. Setelah menamatkan masa studinya, lulusan akan membutuhkan waktu untuk dapat mendapatkan pekerjaan atau Job Search Period yang dikenal sebagai pengangguran friksional. Pengangguran Friksional ini terjadi diakibatkan karena adanya kesenjangan waktu dan informasi, serta kondisi geografis yang terjadi antara pihak lowongan kerja dan si pencari kerja. Fenomena pengangguran friksional ini berlangsung tergantung dari berapa lama seorang lulusan mendapatkan suatu pekerjaan setelah mereka menyelesaikan masa studinya di perguruan tinggi. Fenomena pengangguran friksional ini tidak dapat dihindari sebab setiap tahunnya lulusan perguruan tinggi menghasilkan lulusan-lulusan yang untuk mendapatkan suatu pekerjaan akan membutuhkan waktu tunggu.

Menurut data BPS, jumlah pengangguran terbuka pada tingkat Universitas di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Dengan jumlah berturut-turut pada tahun 2013 sebanyak 434.185 orang, lalu naik 14% menjadi 495.143 orang pada tahun 2014, lalu naik sebesar 31,9% ke tahun 2015 menjadi 495.143 orang dan terakhir pada tahun 2016 naik sebesar 6.4% menjadi 695.304 orang. Hal ini menunjukkan angka pengangguran akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berbeda wilayah Sumatera Barat seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Pengangguran Terbuka dan Pertumbuhan Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi di Sumatera Barat Tahun 2013-2015 Tahun Jumlah Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi Tingkat Pertumbuhan Pengangguran (%) 2013 15.335-2014 16.824 9,7 % 2015 18.571 10,4% Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. Menurut data BPS Sumbar jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat pada tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami peningkatan. Namun pada tahun 2016 jumlah pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi mengalami penurunan sebesar 18,7% atau sebanyak 15.094 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi di Sumatera Barat mulai mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan persentase pertumbuhan angka pengangguran terbuka pada lulusan perguruan tinggi, hal ini cukup menarik untuk diteliti. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Eni Purnama Sari, (2014) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Lama Mencari Kerja Lulusan Sarjana Lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Studi Kasusu: Periode wisuda tahun

2011-2012), dapat diketahui bahwa rata-rata waktu tunggu kerja alumni ekonomi Universitas Andalas adalah selama 5 bulan. Sementara pada penelitian yang di lakukan oleh Vandy Rahmarta, (2016) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Studi kasus: Periode wisuda tahun 2013-2014), diketahui bahwa rata-rata waktu tunggu kerja alumni ekonomi Universitas Andalas adalah 7 bulan. Dari dua hasil penelitian diatas maka dapat diliihat bahwa lama rata-rata masa tunggu untuk alumni pada periode wisuda tahun 2013-2014 mendapatkan pekerjaan semakin lama atau mengalami kemunduran dibandingkan dengan alumni periode wisuda tahun 2011-2012. Pada tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengangguran terbuka lulusan perguruan tinggi di Sumatera Barat tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebesar 9,7%, lalu pada tahun 2014-2015 mengalami peningkatan sebesar 10,4%. Berbeda pada tahun 2015-2016 yang mengalami penurunan sebesar 18,7%. Dari data penurunan jumlah pengangguran ini, kita akan mencoba melihat pengaruhnya terhadap lama masa tunggu/lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2013-2016. Kualitas seorang lulusan perguruan tinggi dapat dilihat dari berbagai faktor, salah satunya adalah lembaga dimana mereka menempuh pendidikan yakni Perguruan Tinggi (Syukur, 2000). Di Sumater Barat, salah satu universitas negeri yang setiap tahunnya memiliki peminat cukup tinggi adalah Universitas Andalas. Dimana salah satu fakultas yang tinggi peminatnya adalah Fakultas Ekonomi. Dalam mencari suatu pekerjaan, banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh pencari kerja. Menurut penelitian sebelumnya oleh Vandy, (2016) adapun faktor-faktor yang berkemungkinan akan mempengaruhi lama mencari kerja, yaitu Indeks Prestasi Komulatif (IPK), jenis kelamin, pengalaman organisasi, jenis disiplin ilmu, dan jalur masuk universitas.

Dari hasil penelitian tersebut, penulis mencoba menggabungkan faktor yang berpengaruh dengan faktor lain terhadap lama mencari kerja Lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Studi Kasus: Periode 2013-2016), yaitu IPK, Soft skills, Upah, Jenis Kelamin, dan Sektor Pekerjaan. Salah satu syarat utama dalam melamar pekerjaan adalah skor indeks prestasi kumulatif (IPK). Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 mengatakan bahwa IPK seorang lulusan sarjana masih menjadi patokan keberhasilan seseorang di Perguruan Tinggi. Biasanya setiap perusahaan masing-masing mimiliki batasan IPK sebagai syarat penerimaan calon pekerjanya dengan minimum IPK yaitu > 2,75. Selain nilai IPK, salah satu faktor yang juga sama pentingnya dan berpengaruh dalam penerimaan calon pekerja yaitu soft skills. Menurut (Ichsan S. Putra dkk, 2005) soft skills merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berinteraksi sosial serta pendidikan kepribadian yang diperoleh dari keterampilan-keterampilan tertentu yang memiliki tujuan akhir yaitu menunjang kesuksesan seseorang. Menurut (Elfindri dkk, 2011), soft skills adakah sifat-sifat seseorang yang dapat menjalankan fungsi hard skills yang dimiliki. Apabila seseorang dengan soft skills cukup baik, maka ilmu serta keterampilan yang ada akan mendatakangkan kesejahteraan bagi pemiliknya dan lingkungannya. Begitu juga sebaliknya, apabila soft skills yang dimiliki seseorang kurang baik maka hard skills yang dimilikinya dapat membahayakan diri sendiri serta orang lain. Menurut Iyo Mulyono, (2011) bahwa soft skills adalah komplomen dari hard skills, dimana jenis keterampilan yang dimiliki seseorang juga termasuk bagian dari kecerdasan intelektualnya. Oleh karena itu soft skills sering dijadikan syarat untuk memperoleh suatu Dalam mencari pekerjaan,upah merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam mencari kerja seorang lulusan perguruan tinggi. Menurut Simanjuntak, (1998)

seseorang yang kemampuannya biasa saja kurang akan memilih pekerjaan yang upahnya apa adanya. Sehingga waktu seseorang dengan kemampuan biasa saja mendapatkan pekerjaan tidak selama seseorang yang berpendidikan tinggi. Pencari kerja lulusan sarjana diasumsikan merupakan masyarakat berkecukupan sehingga meskipun menganggur agak lama hal itu bukan masalah karena perekonomian keluarganya dianggap cukup baik dan dapat bertahan beberapa waktu. Berbeda dengan seseorang yang kemampuannya rendah yang akan bekerja dengan upah seadanya. Individu dengan tingkat pendidikan yang rendah mayoritas ialah keluarga yang tidak berkecukupan sehingga tidak dapat menganggur lama-lama. Kemudian, pada penelitian (Mulyono, 1997) mengatakan bahwa probabilitas pencari kerja berjenis kelamin laki-laki memiliki pengaruh terhadap lama mencari kerja, dimana itu artinya pencari kerja bernjenis kelamin perempuan probabilitannya rendah. Artinya, jenis kelamin seorang pencari kerja memiliki pengaruh dalam mencari kerja. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hardianto, (2017) pada Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja pada Tenaga Kerja Terdidik di Kota Bukittinggi, mengenai sektor pekerjaan dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka seseorang akan memilih bekerja pada sektor formal dibandingkan dengan sektor informal. Hal ini cukup menarik diteliti, apakah dengan bekerja pada sektor formal memiliki pengaruh terhadap lama mencari pekerjaan bagi seorang lulusan sarjana. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk membahas tentng faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi lama mencari kerja yang dituangkan dalam judul, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Pada penjelasan diatas diketahui bahwa jumlah pengangguran terbuka pada tingkat Universitas di Indonesia mengalami peningatan sebesar 6,4%, berbeda dengan wilayah Sumatera Barat yang mengalami penurunan jumlah pengangguran sebesar 18,7%. Hal ini cukup menarik untuk diteliti mengenai apakah dengan adanya penurunan angka pengangguran terbuka pada tingkat Universitas di Sumatera Barat akan mempengaruhi lama mencari kerja/masa tunggu lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Periode Wisuda tahun 2015-2016. Dari uraian diatas, adapun spesifik rumusan masalah dari permasalahan tersebut adalah : 1. Bagaimana pengaruh IPK terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 2. Bagaimana pengaruh Soft skills terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 3. Bagaimana pengaruh Upah terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 4. Bagaimana pengaruh Jenis Kelamin terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 5. Bagaimana pengaruh Sektor Pekerjaan terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari

1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganilisis pengaruh IPK terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 2. Untuk menganilisis pengaruh Soft skills terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 3. Untuk menganilisis pengaruh Upah terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 4. Untuk menganilisis pengaruh Jenis Kelamin terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 5. Untuk menganilisis pengaruh Sektor Pekerjaan terhadap lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2015-2016 dalam mencari 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para peneliti selanjutnya. Khususnya penelitian yang meangkat topik lama mencari kerja lulusan sarjana. 2. Kegunaan Praktis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan untuk peneliti-peneliti selanjutnya. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada calon tenaga kerja lulusan sarjana khususnya fakultas ekonomi untuk meningkatkan kualitas dirinya guna dapat bersaing dengan baik di dunia kerja. 3. Kegunaan Metodologis Penelitian ini juga berfungsi sebagai informasi untuk mahasiswa ekonomi khususnya calon-calon sarjana ekonomi di Universitas Andalas faktor-faktor mempengaruhi lamanya mencari kerja. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar arah dalam penelitian ini terarah dengan baik, maka ruang lingkup penelitian harus ditetapkan. Penelitian ini difokuskan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lama mencari kerja lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode wisuda tahun 2013 2016. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk kejelasan dan ketepatan arah pembahasan dalam penelitian ini, penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan ruang lingkup penulisan. BAB II KERANGKA TEORI Pada bab ini akan diuraikan kerangka teoritis yang mengemukakan

teori-teori dan tinjauan literatur yang digunakan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang berisikan metode analisis, data, dan sumber data yang digunakan. BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum objek penelitian. BAB V PENEMUAN EMPIRIS DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab hasil dari penemuan empiris yang berisikan analisis pengangguran terdidik dan faktor yang mempengaruhinya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup dari penulisan yang berisikan kesimpulan dari penemuan yang diperoleh, serta saran-saran yang diberikan.