APLIKASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBELIAN HANDPHONE Application of Analytic Hierarchy Process for Buying Hand phone M. Basyir 1) & Zainal Abidin 2) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jalan Banda Aceh - Medan Km. 280.3 Buketrata Lhokseumawe. Email: m_basyir_01@yahoo.com 2) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang Telp. 0751-72590 Fax. 0751-72576 Email : enal_syamsi@yahoo.com ABSTRACT Many factors can influence to make decision, like accurateness of information, surely not of information, many factors about choosing, etc. To help making accurate decision, we used Analytical Hierarchy Process method (AHP). In this research explained how to make decision in choosing to buy hand phone. This method applies by using Visual Basic Software. This result indicated that this method made user easier in case to buy Hand phone. Keywords: decision, analytic hierarchy process, visualisation PENDAHULUAN Sumber kerumitan dalam pengambilan keputusan bukan hanya ketidakpastian atau ketidak akuratan informasi yang diperoleh, akan tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhinya terhadap pilihan-pilihan yang akan kita ambil, dengan beragamnya kriteria pilihan tersebut tentuanya membuat kita bagaimana dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar, maka untuk mengatasi sumber kerumitan dari beragam criteria tersebut dapat dilakukan dengan menggunakam metode Analytical Hierarchy Prosess (AHP). Dalam perkembangannya, AHP tidak hanya digunakan untuk menentukan prioritas pilihan yang akan kita ambil akan tetapi dapat digunakan bermacam-macam masalah antara lain memilih portfolio, analisis manfaat biaya, peramalan, penentuan pemilihan HP dan lain-lain. Dalam metode AHP menawarkan penyelesaian masalah keputusan dengan melibatkan seluruh sumber kerumitan yang di indentifikasikan pada persoalan yang dihadapi, hal ini dikarenakan AHP cukup dengan menghadalkan pada intuisi sebagai input utamanya, namun intuisinya harus datang dari pengambilan keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang akan diambil selain itu untuk lebih mempermudah dalam pemecahan permasalahan dengan metode AHP maka perlu di buat perangkat lunak yang dapat membantu user dalam menyesaikan pembelian HP. METODOLOGI Pembahasan meliputi perencanaan dan pembuatan software Visualisasi metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Software dimaksudkan untuk memudahakan user dalam menyelesaikan masalah dalam pembeliaan handphone (HP) dengan metode AHP, yang berdasarkan batasan-batasan tertentu mulai dari pemodelan, pembobotan, dan menampilkan hasil akhir. Software ini secara tidak langsung dapat dipisahkan menjadi dua bagian utama, yaitu proses pemodelan dari sebuah kasus dan proses pembobotan untuk menghitung prioritas yang disajikan dalam bentuk matrik paierwise comparison. 35
Pemodelan Sistem Untuk permodelan sistem dari Visualisasi metode AHP secara garis besar dapat digambarkan seperti pada gambar blok diagram 1 berikut ini : aij = (wi / wj) Revisi Matrik dgn mencari selisih absolut terbesar aij - (wi / wj) Start Input Kasus Input Kriteria Input Input Bobot / Isi Matrik Hitung Cosistensi Index CI = ( - n ) / (n-1 ) Hitung Cosistensi Rasio CR = CI / RI CR < 10 % Y Hitung Prioritas Simpan Hasil End Gambar 1. Blok Diagram Sedangkan proses berjalannya software pada Visualisasi metode Analytic Hierarchy Process ini adalah sebagai Pertama-tama user akan diminta untuk membuat model dari kasus pembelian HP, pemodelan awal yang dilakukan pada software ini berbentuk tree fiew, hal ini dilakukan untuk memudahkan user dalam melakukan proses pemodelan yang diinginkan dalam menyelesaikan kasus pembelian HP. Setelah proses pembentukan model selesai, maka user diminta untuk melakukan pembobotan terhadap masingmasing elemen yang disajikan dalam bentuk matrik pairwise coparison. Dalam pemberian bobot tersebut ditawarkan dua pilihan yaitu bentuk nilai preferensi dan non preferensi pada masing-masing kriteria dalam setiap tingkat hierarki yang terbentuk. Dari hasil pembobotan tersebut, maka akan dihasilkan prioritas, baik local maupun global, dari hasil tersebut user dapat menentunkan pilihan yang diinginkan dalam menetukan keputusan dari sebuah kasus dengan berdasarkan nilai prioritas yang dimiliki oleh masing-masing alternatif. HASIL Cara kerja dan proses-proses yang terjadi pada perangkat lunak Visualisasi metode Analytic Hierarki Process ini yang terdiri dari cara kerja perangkat lunak ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap proses. Tahap pertama yaitu input data oleh user, sesi input ini adalah untuk mendapatkan informasi dari user mengenai permasalahan yang di selesaikan. Input data ini berupa nama kasus atau goal, criteria, sub criteria dan alternatif data-data ini merupakan dasar yang akan di gunakan utuk pemodelan dari sebuah kasus yang akan di selesaikan. Setelah tahap pebentukan model selesai maka akan dilakukan proses pembobotan yang disajikan dalam bentuk matrik pairwise comparison atau skala berpasangan untuk menghasilkan prioritas local pada masing-masing hirarki. Dari prioritas local, maka akan didapatkan prioritas gelobal melalui sintesa prioritas yang nantinya akan menghasilkan nilai prioritas tertentu pada masing-masing alternatif, sehingga user dapat menentukan pilihannya dengan berdasarkan nilai atau bobot tersebut. Dalam tahap pengujian pada perangkat lunak Visualisasi metode Analytic Hierarchy Process ini, maka akan di coba dengan pemecahan beberapa contoh kasus. Untuk kasus pembelian handphoen (HP) ini memiliki data-data sebagai berikut: 36
Tingkat 1 Focus : Pemilihan HP Tingkat 2 Criteria : Sinyal, bodi dan harga Tingkat 3 : Simen, samsung, dan nokia Berdasarkan data-data di atas maka akan dilakukan penyelesaian sebagai 1. Pembentukan model awal seperti yang terlihat pada gambar 2 2. Pembentukan model hirarki seperti yang terlihat pada gambar 3 3. Pembobotan Fokus terhadap Kriteria yaitu : sinyal, bodi dan harga seperti pada gambar 4 4. Pembobotan Kriteria 1 (sinyal) terhadap nokia. seperti pada gambar 5 5. Pembobotan Kriteria 2 (bodi) terhadap nokia. seperti pada gambar 6 6. Pembobotan Kriteria 3 (harga) terhadap nokia. seperti pada gambar 7 7. Hasil keseluruhan setelah proses pembotan dapat dilihat pada gambar 8 8. Gambar model hirarki keseluruhan, seperti pada gambar 9 Gambar 2. Model awal Gambar 3. Model Hirarki Gambar 4. Pembobotan Fokus terhadap Kriteria 37
Gambar 5. Pembobotan Kriteria1 terhadap Gambar 6. Pembobotan Kriteria 2 terhadap Gambar 8. Hasil Gambar 9. Hasil dan Model Hirarki Keseluruhan Gambar 7. Pembobotan Kriteria 3 terhadap PEMBAHASAN Berdasarkan dari pembobotan dan penghitungan maka hasil-hasil penghitungan dapat di artikan sebagai 1. Untuk Pebobotan Kasus terhadap kriteria maka, sinyal merupakan criteria terpenting dengan nilai prioritas tertinggi yaitu : 0,558, diikuti waktu 38
bodi 0,319 dan harga yang di anggap paling tidak penting dengan nilai 0,122. Dimana CR = 0,015. CI = 0,009. dan dengan Eigen Value = 3,018. 2. Berdasarkan perhitungan ketiga kriteria secara bersama maka pilihan yang paling di inginkan adalah simen dengan perioritas tertinggi yaitu: 0,4961 dan samsung = 0,32824 serta nokia = 0,22485. Dalam pengambilan keputusan pada sebuah kasus, dengan menggunakan metode AHP maka di dasarkan pada penilai prioritas tertinggi dengan berdasarkan kriteria dan alternatif yang telah ditentukan tanpa mengabaikan nilai kosistensi ratio (CR) maksimum 10 %, konsistency indek (CI) dan Eigen Value, serta langkahlangkah penyelesaian pada metode AHP. Dari contoh kasus di atas maka dapat di analisa hasil perhitungan sebagai Untuk pemilihan handphone (HP). Berdasarkan perhitungan ketiga kriteria secara bersama maka yang di pilih adalah HP Siemen, dengan perioritas tertinggi yaitu 0,44691 dan Samsung = 0,32824 serta A = 0,22485. Dimana CR = 0,015. CI = 0,009. dan dengan Eigen Value = 3,018. SIMPULAN Dari hasil pengujian program yang telah dilakukan didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Visualisasi Metode Analytical Hierarchy Proses dapat memudahkan user dalam menyelesaikan kasus pembelian handphone yang melibatkan beberapa alternatif untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat dan benar berdasarkan kriteria tertentu dengan penilaian riil dan preferensi. 2. Dengan Visualisasi dapat diketahui langkah-langkah dalam penyelesaian permasalahan dengan menggunakan metode AHP. Perangkat lunak ini masih memiliki kekurangan yang harus disempurnakan agar lebih baik lagi, sehingga perlu dilakukan pengembangan antara lain : 1 Perhitungan pada matrik tidak dibatasi pada ukuran matrik 8x8. 2 Visualisasi secara grafis perlu dikembangkan lebih lanjut untuk antar muka yang lebih fleksibel. DAFTAR PUSTAKA Ishizaka A., Lusti M., 2002. An Expert Module to Improve the Consistency of an AHP Matrix, The Sixteenth triennial conference of the International Federation of Operational Research Societies. Mulyon Sri Drs., 2002. Riset Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Taha A Hamdy, 1987. Operational Research An Introduction, Macmilan Publishing Company, New York. Yuswanto, 2003, Pemrograman Dasar Microsoft Visual Basic 6.0, Prestasi Pustaka, Surabaya. Yuswanto, 2001. Panduan Belajar Microsqft Visual Basic untuk Multi User, Prestasi pustaka Publisher, Jakarta. http://www.wwz.unibas.ch/wi/members/ish izaka/ifors2002.pdf), 2009 http://thequalityportal.com/, 2008 http://www-mmd.eng.cam.ac.uk, 2009 SARAN 39