BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa kampung dengan teknik cetak malam dingin? 2. Bagaimana visualisasi motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa kampung dengan teknik cetak malam dingin? Pemecahan masalahan : Pendalaman dan pemahaman terhadap karakter sumber ide yaitu, makanan hidangan istimewa kampung, karakter batik kreasi baru dan pemahaman teknik yang digunakan dalam perancangan. Konsep perancangan Alternatif Desain Visualisasi Produk 45
46 B. Konsep Perancangan Konsep perancangan dalam desain ini adalah merancang batik yang mengambil sumber ide makanan hidangan istimewa kampung. Perancangan batik ini menggunakan warna lembut cenderung gelap, seperti coklat tua, merah hati, biru tua, bata dan hijau tua. Desain ini menggunakan penggayaan figuratif. Perancangan ini bertujuan untuk ikut menjaga agar warisan budaya Indonesia yang berupa makanan HIK agar tetap terjaga secara turun-menurun, sebagai salah satu wujud promosi makanan HIK melalui perancangan motif batik untuk kebutuhan tekstil sekaligus untuk memberikan pengetahuan masyarakat akan keberadaan makanan hidangan istimewa kampung yang dimiliki Indonesia Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam perancangan desain ini meliputi aspek estetis, aspek teknik, aspek material,aspek fungsi, segmen pasar. 1. Aspek Estetis Estetis merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan (Khoironi, 2016:34). Aspek estetis dalam perancangan ini adalah bagaimana merancang dan menggembangkan karakter visual makanan HIK dengan gaya figuratif dengan karakteristik batik kreasi baru. Selain itu, warnawarna yang digunakan dalam perancangan ini adalah warna lembut cenderung gelap yang dapat digunakan wanita dan pria.
47 2. Aspek Teknik Teknik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah desain karena teknik yang digunakan akan berpengaruh besar pada hasil akhir sebuah produksi. Teknik produksi yang dapat dilakukan melalui berbagai teknik dengan memperhatikan kemampuan daya produksi dan pengulangnya (Khoironi, 2016:35). Teknik yang digunakan dalam perancangan desain ini adalah batik malam dingin. Pemilihan teknik ini dikarenakan agar kalangan menengah ke bawah dapat menggunakan batik ini mengingat dapat diproduksi secara massal, cepat dan lebih murah dibanding batik konvensional. Kelebihan dari penggunaan teknik batik malam dingin adalah desain dapat dibuat berulang kali dengan karakter yang sama persis. Goresan-goresan dalam satu desain dapat diatur untuk ukuran titik, garis, maupun bidangnya, maka penggambaran visual lebih beragam. 3. Aspek Bahan Bahan merupakan media yang dapat mewadahi aspek teknik. Bahan yang baik dapat memberikan nilai lebih pada sebuah produk. Bahan yang digunakan dalam pembuatan batik ini adalah katun Primisima. Bahan ini digunakan untuk memberi gambaran desain ketika diaplikasikan ke kain. Jenis kain yang dipilih untuk tes produk merupakan jenis kain dengan kualitas paling bagus, dapat menyerap warna dengan baik, dan memiliki serat yang kuat. 4. Segmen Pasar Produk yang dihasilkan dari desain ini adalah kain yang memiliki karakter motif batik bertema makanan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan tekstil batik kreasi baru. Target pasar dari perancangan ini adalah
48 pria dan wanita dewasa usia 20 sampai 30 tahun. Peluang pasar dalam perancangan ini adalah eksplorasi motif batik dengan pengembangan desain. 5. Fungsi Perancangan desain motif batik dengan sumber ide makanan HIK difungsikan untuk pakaian sehari-hari. Diharapkan dengan terciptanya produk ini dapat ikut mempromosikan dan menjaga warisan budaya Indonesia, yaitu makanan HIK. Memberikan pengetahuan masyarakat akan keberadaan makanan HIK dan ikut meramaikan dunia pertekstilan berkaitan dengan trend yang sedang marak yaitu makanan HIK yang tidak lagi disajikan di gerobak angringan tetapi juga di rumah makan berkonsep. C. Kriteria Perancangan Kriteria perancangan pada tugas akhir ini adalah mampu merancang motif batik malam dingin yang mengambil sumber ide makanan HIK. Perancangan ini menawarkan motif yang lebih inovatif. Kekhasan dan kekuatan karakter motif dapat menjadikan produk cetak tanpa terbatas (batik malam dingin) ini memiliki nilai lebih. Dalam perancangan ini menggunakan warna lembut cenderung gelap. Target pasar dalam perancangan ini adalah pria dan wanita dewasa 20-30 tahun. D. Pemecahan Masalah Visualisasi desain adalah bentuk kerja kreatif dalam mengeksternalkan ide, gagasan, dan konsep.visualisasi desain menjadi sebuah bentuk penggabungan dari kesatuan berbagai macam aspek yang sudah dipertimbangkan untuk menghasilkan sebuah produk.
49 Pemecahan visual dalam perancangan karya ini diawali dengan melakukan studi literatur dari beberapa buku tentang batik malam dingin, studi visualisasi motif-motif makanan HIK, observasi lapangan mengenai karakter makanan di beberapa tempat HIK tradisional dan HIK kekinian. Selanjutnya ujicoba material yang cocok untuk perancangan. Perwujudan visual sumber inspirasi dikomposisikan menjadi desain motif batik secara harmonis.