BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

AKUNTABEL 15 (1),

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan usaha yang kegiatan utamanya mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. aset tidak berwujud (intangible asset). Intellectual capital merupakan salah satu

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

Judul : RGEC Sebagai Determinasi dalam Menanggulangi Financial Distress

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga kesehatan Bank perlu dipelihara. Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai Bank sentral memerlukan suatu kontrol terhadap seluruh Bank untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan serta usaha masing-masing Bank. Dalam rangka menciptakan industri perbankan yang lebih baik, sehat, dan stabil maka perbankan perlu dikaji keberadaannya, apakah struktur perbankan nasional perlu untuk disempurnakan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank wajib memelihara kesehatannya. Kesehatan Bank merupakan cerminan kondisi dan kinerja Bank. Kesehatan Bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu, kesehatan Bank juga menjadi kepentingan semua pihak terkait baik pemilik, pengelola (manajemen), investor dan masyarakat pengguna jasa Bank. Menurut PSAK No.31 (Revisi 2000) Tentang Akuntansi Perbankan dalam Karakteristik Usaha Perbankan yaitu : Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas 1

2 pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana.. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat ksehatan bank. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan perubahan-perubahan pokok pada trend jumlah, dan hubungan serta alasan perubahan tersebut. Hasil analisis ini juga dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa mendatang. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru dalam menilai kesehatan bank dalam Surat Edaran No.13/24/DPNP taggal 25 Oktober 2011. Prinsip penilaian kesehatan perbankan menurut Surat Edaran No.13/24/DPNP pada tanggal 25 Oktober 2011 adalah berorientasi risiko, proporsionalitas, materialitas dan siginifikansi, dan komprehensif dan terstruktur. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat sehingga tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Metode RGEC adalah pengganti tata cara perhitungan pada metode CAMELS 2004 yang terdiri dari ukuran-ukuran perusahaan mulai dari Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity, serta Sensitivity to Market Risk. Johan (22 Oktober 2012) mengatakan bahwa jika dipetakan secara lengkap,faktor kualitas aset (A), likuiditas (L), dan sensitive terhadap risiko pasar (S) pada sistem

3 CAMELS melebur ke dalam faktor Risk Profile (R) pada sistem RGEC, sedangkan faktor Earning (E) dan Capital (C) tetap ada pada sistem yang baru. Seolah-olah ada faktor baru yaitu Good Corporate Governance (G) yang menggantikan Manajemen (M) pada sistem CAMELS yaitu dimasukkan pada komponen manajemen umum. Sebagian besar faktor manajemen masuk kedalam Risk Profile yaitu Penerapan Sistem Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank. BI sudah mengeluarkan peraturan tentang GCG bagi Bank Umum dalam PBI Nomor 8/14/PBI/2006. Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kesehatan bank yang merujuk pada metode RGEC yaitu, profil risiko (risk profile) akan menghitung faktor-faktor risiko perusahaan dengan menggunakan non performing loan (NPL) sebagai proksi dari risiko kredit dan Loan to Deposite Ratio (LDR) sebagai proksi dari risiko likuiditas, good corporate governance (GCG) yang diperoleh dari hasil penerapan GCG dalam perusahaan, rentabilitas (earnings) menggunakan rasio net interest margin (NIM) dan return on assets (ROA), permodalan (capital) dengan menggunakan rasio capital adequacy ratio (CAR). Berbagai penelitian terdahulu mengenai faktor yang berpengaruh telah dilakukan. Dalam penelitian Yulianto dan Sulistyowati (2012) menunjukkan bahwa CAR dan NPL dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan dalam kata lain bahwa CAR dan NPL berpengaruh signifikan terhadap kesehatan bank. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Hakim (2013) yang menyatakan CAR dan NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan bank. Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa NPL mempunyai pengaruh

4 yang tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio ini kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Hasil penelitian mengenai pengaruh LDR terhadap kesehatan bank, Refmasari dan Setiawan (2014) menyatakan bahwa rasio LDR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianto dan Sulistyowati (2012) dan penelitian Hakim (2012) juga menyatakan bahwa rasio LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan bank. Sari (2012) dan Refmasari dan Setiawan (2012) menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan bank. Sedangkan Yulianto dan Sulistowati (2012) menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan bank begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2012) menyatakan bahwa ROA, CAR, BOPO tidak berpengaruh terhadap kesehatan bank. Almilia (2005) menyatakan bahwa CAR dan BOPO yang secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan, Nainggolan (2009) menyatakan ROA adalah salah satu alat yang penting dalam menilai kinerja keuangan dari suatu lembaga keuangan. Penerapan Good Corporate Governance telah menjadi isu sentral dalam mendukung pemulihan serta pertumbuhan perekonomian. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi global, perusahaan dituntut untuk mengimbanginya. Dalam ketentuan ini, GCG merupakan suatu tata kelola yang didasarkan pada prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,

5 independensi dan kewajaran. Darmawan (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisa Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan hasil penelitian GCG dilaksanankan dengan baik meskipun masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi yaitu kendala pengetaatan kredit perbankan, produktivitas produk bank yang belum sepenuhnya efisien & efektif, standar SDM yang tinggi akibat era globalisasi dan masalah kasus penyimpangan internal (Internal fraud). Rachmandy (2012) menyatakan bahwa bank sebaiknya mengungkapkan informasi dalam laporan tata kelola perusahaan disajikan secara detail. Hakim (2012) menyatakan dalam penelitiannya bahwa GCG mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan bank Berdasarkan bukti-bukti empiris yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu, maka telah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kesehatan bank. Namun demikian, penelitian yan telah dilakukan memberikan hasil yang tidak konsisten. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan, yaitu untuk menguji kembali beberapa variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap penilaian tingkat kesehatan bank Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Hakim (2013) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio NPL, LDR, GCG, NIM, CAR, dan BOPO Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Konvensional yang Terccatat di BEI (Tahun 2008-2012) dan penelitian Refmasari dan Setiawan (2014) yang berjudul Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Menggunakan Metode RGEC dengan Cakupan Risk Profile, Earnings, dan Capital pada Bank

6 Pembangunan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 penelitian ini menggunakan variabel KP.CKPN, LDR, NPA, NPL, KPMM, BOPO, ROA, ROE, NIM. Dari penelitian kedua diatas menganalisis Tingkat Kesehatan Bank. Perbedaan Penelitian ini dengan penelitian diatas adalah penelitian ini menggunakan rasio NPL, LDR, ROA dan CAR sebagai variabel dan penelitian ini pada tahun 2011-2012 pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada prinsipnya tingkat kesehatan, pengelolaan bank, dan kelangsungan usaha Bank merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari Manajemen Bank. Bank dalam kegiatan usahanya melakukan penialain sendiri (self Assesment) secara berkala terhadap tingkat kesehatannya dan mengambil langkah-langkah perbaikan secara efektif dan telah mendapat persetujuan dari Direksi wajib disampaikan kepada dewan Komisaris. Selanjutnya, hasil self assesment dimaksud wajib disampaikan kepada Bank Indonesia dan Bank Indonesia mengevaluasinya. Dengan dasar alasan ini, peneliti meneliti di Bursa Efek Indonesia. Kinerja merupakan hasil nyata yang dicapai, kadang-kadang dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif. Kinerja bank bisa dilihat dalam laporan keuangan karena laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Sukarno (2011) menyatakan bahwa kinerja keuangan dan tingkat kesehatan bank berbanding lurus yang artinya semakin baik

7 kinerja keuangan, maka akan semakin baik atau semakin sehat pula tingkat kesehatan bank tersebut. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank. Sesuai PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, bank-bank Indonesia telah menetapkan sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank berbasis risiko menggantikan penilaian CAMELS yang dulunya dalam PBI No. 6 / 10/PBI/2004 menghasilkan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank. Penetapan Peringkat Komposit dikategorikan dalam 5 (lima ) peringkat komposit yakni Peringkat Komposit 1 (PK 1), Peringkat Komposit 2 (PK-2), Peringkat Komposit 3 (PK 4), Peringkat Komposit 4 (PK 4), dan Peringkat Komposit 5 (PK 5). Urutan Peringkat Komposit yang lebih kecil mencirikan kondisi Bank yang lebih sehat. Menurut Hermana dalam website Rumah Pena (04/12) menulis bahwa cara perhitungan tingkat kesehatan bank pada RGEC tidak berbeda jauh dari penilaian sebelumnya yaitu CAMELS, karena RGEC merupakan integrasi dari kedua metode yang berbeda yaitu CAMELS dan Risiko, sehingga penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan perhitungan pada CAMELS dan tambahan perhitungan Risiko. Dalam metode RGEC, GCG tidak dapat diperhitungkan karena GCG tidak tercermin melalui angka-angka dalam laporan keuangan yang dipublikasikan tetapi lebih mengenai kemampuan manajemen dalam mengelola bank secara baik, sehingga penelitian ini hanya difokuskan pada perhitungan komponen Risk Profile, Capital dan Earnings dengan menggunakan rasio NPL, LDR, ROA, CAR.

8 Berdasarkan kesenjangan antara penelitian satu dengan yang lainnya atau hasil penenelitian yang tidak konsisten pada industri perbankan dengan kondisi empiris perusahaan perbankan terhadap kondisi keuangan perbankan maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode RGEC pada Perbankan Indonesia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.2 Identifikasi Masalah Indentifikasi masalah dari penelitian ini adalah 1. Apakah CAR (Capital Adequancy Ratio) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 2. Apakah ROA (Return on Assets ) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 3. Apakah LDR (Loan to Deposite Ratio ) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 4. Apakah NPL (Non Performing Loan) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 5. Apakah BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 6. Apakah GCG (Good Corporate Governance) berpengaruh terhadap kesehatan bank? 7. Apakah NIM (Net Interest Margin) berpengaruh terhadap kesehatan bank?

9 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini dibatasi hanya menganalisis kesehatan Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan rasiorasio penilaian dalam Risk Profile, Earnings, dan Capital 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah NPL (Non Performing Loan) yang merupakan komponen RGEC berpengaruh terhadap kesehatan bank? 2. Apakah LDR (Loan to Deposite Ratio ) yang merupakan komponen RGEC berpengaruh terhadap kesehatan bank? 3. Apakah CAR (Capital Adequancy Ratio) yang merupakan komponen RGEC berpengaruh terhadap kesehatan bank? 4. Apakah ROA (Return on Assets ) yang merupakan komponen RGEC berpengaruh terhadap kesehatan bank? 5. Apakah NPL, LDR, CAR, dan ROA yang merupakan komponen RGEC berpengaruh simultan terhadap kesehatan bank? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh NPL (Non Performing Loan) yang merupakan komponen RGEC terhadap kesehatan bank

10 2. Untuk menganalisis pengaruh LDR (Loan to Deposite Ratio ) yang merupakan komponen RGEC terhadap kesehatan bank 3. Untuk menganalisis pengaruh ROA (Capital Adequancy Ratio) yang merupakan komponen RGEC terhadap kesehatan bank 4. Untuk menganalisis pengaruh CAR (Return on Assets ) yang merupakan komponen RGEC terhadap kesehatan bank 5. Untuk menganalisis pengaruh NPL, LDR, ROA dan CAR yang merupakan komponen RGEC secara simultan terhadap kesehatan bank 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, perusahaan, dan pihak akademik dan masyarakat yaitu sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki selama masa perkuliahan khususnya mengenai perbankan 2. Secara akademisi manfaat dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi literatur di bidang akuntansi keuangan. Selain itu diharapkan pula dapat memperkaya ilmu dalam bidang keuangan perbankan. 3. penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi masyarakat umum pengguna jasa perbankan baik kreditor, debitor maupun investor dalam menganalisa kesehatan bank sehingga dijadikan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan.