MODEL PEMBELAJARAN DAN PRINSIP BERMAIN PENCAK SILAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikart. ]a$mani Indonesie. Jurnal. Diterbitkan oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

Peta Konsep GERAK RITMIK

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

d. Pembelajaran Menahan Siku Lawan di Atas Pundak Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

KRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN. No Aspek Komponen Skor Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. A. Standar Kompetensi B. Kompetensi dasar

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

Suwandi Fendi Fengky Bamar Oktanto Masturi SD/MI

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

SILABUS PENJAS SD / MI

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

PUSAT PERBUKUAN. Kementerian Pendidikan Nasional

RINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Deni Kurniadi Suro Prapanca Penjas Orkes Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas II

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas II

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

Modul 2 Permainan Anak dengan Alat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. : Variasi Permainan Sepak Bola

KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

Senang Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

5. Berkaitan dengan keterampilan seperti kelentukan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespiratori, keseimbangan, koordinasi, dan persepsi kinestetik.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

Lampiran 1 NILAI AWAL. Jumlah No Nama L/P Awalan Mengguling Lanjutan. Jml N T/B

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Penjasorkes. Untuk SD/MI Kelas III

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tidak mengenal metode pembelajaran jangan harap dapat melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU): Peserta menguasai dasar-dasar atletik untuk siswa Sekolah Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

Mari Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141


Makalah Penjaskes Pencak Silat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

PERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP

STRATEGI MENGAJAR MELALUI MODEL BERMAIN DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR. Dr. Tite Juliantine,M.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

GERAKAN DASAR. I. 10 GERAKAN TANGAN SERANGAN (GTS) hitungan 3, 2, 1,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 TEMPEL : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN Penyusun : MGMP DKI

Transkripsi:

Diterbitkan Oleh: Model Pembelajaran dan Prinsip Bermain Pencak Silat Untuk Anak Jurusan Prasekolah Pendidikan Olahraga Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Fakultas Ilmu Keolahragaan Volume 5, Nomor 1, April 2008 Universitas Negeri Yogyakarta MODEL PEMBELAJARAN DAN PRINSIP BERMAIN PENCAK SILAT UNTUK ANAK PRASEKOLAH Oleh Erwin Setyo Kriswanto Universitas Negeri Yogyakarta Abstract The appropriate learning process for preschool children is by playing. Playing is inconsciously part of basic movement of pencak silat such as kicking, punching, eluding, or running. Not all of basic movements in pencak silat are appropriate for preschool children. Teachers need to be careful in selecting or defining appropriate technique and movement. In delivering basic movements of pencak silat for preschool children needs to include playing methods and develops socialization aspects including the use of language/ terminology modified in order not to have violent impression. Children do not need to be introduced about the concept of enemy, because the main aspect for them is to grow. Because growing them needs stumulations so pencak silat is only for fun, sport and discipline development, bot for sefl-defense. In other words, it needs to consider learning principals for preschool children. Leaning pencak silat using playing methods can be done by playing model, story telling, dancing, immitating movement, or demonstrating something. Kata kunci: Model pembelajaran, Prinsip bermain, Pencak silat, Usia prasekolah PENDAHULUAN Pendidikan prasekolah (Play Group atau Taman Kanak-kanak) bertujuan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Selain itu juga membantu peletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Proses pembelajaran yang tepat untuk anak prasekolah (Play Group atau Taman Kanak-kanak) adalah dengan bermain. Dengan bermain anak dapat mengaktualisasikan seluruh aspek kehidupan yang ingin disampaikannya, dalam bermain terdapat kebebasan, pengharapan dan juga kesenangan (Sukintaka, 1992: 5). Anak-anak usia prasekolah biasanya bermain dengan mengeluarkan banyak tenaga seperti lari, kejar-kejaran, bermain perangperangan, lempar-lemparan, menendang dan masih banyak gerakan lainnya. Aktivitas bermain tanpa disadari merupakan bagian dari gerak dasar pencak silat seperti, menendang, memukul, mengelak/menghindar, atau berlari. Pencak silat pada dasarnya sudah dimiliki seseorang sejak lahir seperti bayi yang biasa menendang-nendangkan kakinya atau memukulmukulkan tangannya. Tidaklah salah bila pembelajaran pencak silat disampaikan pada anak usia prasekolah karena dapat menunjang perkembangan motoriknya, tergantung model atau cara penyampaiannya, yang penting tetap dalam konteks bermain. Mendengar kata pencak silat, boleh jadi yang terbayang di benak kita adalah kekerasan yang melibatkan adu fisik. Tak heran jika banyak orang tua alergi terhadap cabang olahraga yang satu ini. Jangankan untuk si kecil yang balita, anaknya yang sudah besar pun kalau bisa akan dicegah agar jangan sampai mengikuti pencak silat. Model pembelajaran bermain pencak silat harus dikemas sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kesan kekerasan atau permusuhan tetapi dibuat agar timbul rasa senang pada anak dan juga harus memperhatikan faktor keselamatan anak. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikaji secara seksama dalam menentukan JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008 51

Erwin Setyo Kriswanto model pembelajaran bermain pencak silat yang tepat untuk anak usia prasekolah FUNGSI BERMAIN DAN PRINSIP-PRINSIP MEMILIH PERMAINAN Bermain dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan berakhir pada bermain yang diarahkan. Menurut Dr. Mary Go Setiawani (2000: 41-44) bermain memiliki beberapa fungsi antara lain: 1) Melatih fisik: Bermain merupakan latihan olahraga yang terbaik bagi tubuh. Bermain dapat membina kemampuan anak dalam berolahraga, kecerdasan, dan ketangkasan otak; 2) Belajar hidup bersama/ berkelompok: Bermain adalah kesempatan yang baik bagi anak untuk terjun ke dalam kelompok dan belajar menyesuaikan diri dalam kehidupan yang harmonis di masyarakat; 3) Menggali potensi diri sendiri: Dengan bermain, anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesulitan dengan kemampuan dirinya sendiri; 4) Mentaati peraturan: Orang dewasa harus membantu anak bersikap sportif dalam bermain dan membimbing mereka untuk menaati peraturan. Agar fungsi bermain dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dalam memilih jenis permainan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Beri permainan yang dapat mengembangkan fisik; 2) Perlu ada keseimbangan antara permainan yang bersifat tenang dan yang banyak bergerak dalam ruangan atau di luar ruangan; 3) Berikan macam-macam permainan untuk memusatkan perhatian mereka; 4)Sediakan permainan atau kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman belajar bagi mereka; 5) Pilihlah permainan yang sesuai dengan usia mereka; 6) Persiapkan seorang atau orang dewasa untuk memimpin mereka dalam bermain atau berekreasi; 7) Berikan kesempatan untuk menggunakan daya imaginasi dan kreativitas mereka. TEKNIK DASAR PENCAK SILAT Ada beberapa teknik dasar dalam pencak silat, antara lain: I. Teknik Pembentukan Sikap : 1. Sikap berdoa dan salam Sikap berdoa dapat dilakukan dengan berdiri maupun duduk, salam merupakan sikap penghormatan yang dilakukan untuk mengormati orang lain. Posisi sikap salam adalah berdiri tegak dengan kedua tangan rapat di depan dada 2. Sikap tegak Sikap tegak ada 4 (empat) macam, yang pertama badan tegak kedua tangan disamping badan dengan posisi membuka. Kedua; badan tegak dengan posisi kedua tangan mengepal berada di pinggang. Ketiga; badan tegak dengan posisi kedua tangan mengepal berada di depan dada. Keempat; badan tegak dengan posisi kedua tangan terbuka disilangkan di depan dada. 3. Sikap kuda-kuda : Sikap kuda-kuda meliputi: a) Kuda-kuda depan, yaitu suatu gerakan dengan berat badan tertumpu pada kaki yang terletak di depan; b) Kuda-kuda belakang, yaitu suatu gerakan dengan berat tertumpu pada kaki yang terletak di belakang; c) kuda-kuda tengah, yaitu suatu gerakan dengan berat tertumpu pada kedua kaki; d) kuda-kuda samping, yaitu suatu gerakan dengan berat tertumpu pada kaki yang terletak di samping. 4. Sikap pasang : Sikap pasang meliputi: a) sikap pasang atas, yaitu suatu sikap siap untuk melakukan serangan atau belaan dengan salah satu tangan atau keduanya terbuka dan posisi badan tinggi; b) sikap pasang bawah, yaitu sikap siap untuk melakukan serangan atau belaan dengan salah satu tangan atau keduanya terbuka dan posisi badan rendah. II. Teknik Pembentukan Gerak Pencak Silat 1. Berdasarkan arah : Gerak dalam pencak silat dapat dilakukan dengan arah ke depan, belakang, serong kiri/ kanan depan, serong kiri/kanan belakang, samping kiri/kanan depan atau samping kiri/ kanan belakang. 2. Cara melangkah : Melangkah dapat dilakukan dengan angkatan, gesekan, putaran, lompatan, loncatan atau ingsutan 52 JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008

Model Pembelajaran dan Prinsip Bermain Pencak Silat Untuk Anak Prasekolah 3. Pola langkah Pola langkah dibedakan menjadi: langkah lurus, langkah gergaji/zigzag, langkah ladam, langkah segi tiga, langkah segi empat, langkah huruf Z atau huruf S III. Teknik Pembelaan Pencak silat: Teknik pembelaan dalam pencak silat meliputi: 1) Hindaran, hindaran dalam pencak silat mencakup hindaran hadap, hindaran sisi, hindaran angkat kaki dan hindaran kaki silang; 2) Elakan:Elakan dalam pencak silat meliputi: elakan atas, elakan samping, dan elakan belakang lurus; 3) Tangkisan, dapat dilakukan dengan menggunakan satu lengan, dua lengan, siku maupun kaki; 4) Jatuhan, posisi jatuhan dapat dibedakan menjadi jatuhan depan, samping, belakang, dan berguling; serta 4) tangkapan. IV. Teknik Serangan pencak silat: 1. Pukulan Pukulan adalah serangan yang dilakukan dengan menggunakan tangan. 2. Tendangan Tendangan adalah serangan yang dilakukan dengan menggunakan kaki. Tendangan dapat dibedakan menjadi tendangan lurus, samping/ T, sabit, belakang atau tendangan putar Dari beberapa teknik dasar yang tersebut di atas, tidak semuanya bisa disampaikan atau cocok untuk anak usia prasekolah, guru/pengajar harus pandaipandai dalam memilih atau menentukan teknik dan gerakan yang sesuai. Dalam menyampaikan teknik dasar pencak silat pada anak usia prasekolah juga harus tetap mengandung unsur bermain dan mengembangkan aspek sosialisasi termasuk dalam menggunakan bahasa/istilah yang digunakan bisa diubah agar tidak terkesan keras/kasar. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BERMAIN PENCAK SILAT USIA PRASEKOLAH Dunia anak adalah dunia bermain. Kegiatan apa pun yang kita berikan kepadanya, sebaiknya tak meninggalkan pola bermain.aktivitas yang diberikan kepada anak harus mengandung unsur kesenangan. Anak jangan dikenalkan pada konsep musuh. Siapa itu musuh dan wujudnya kayak apa, masih terlalu dini untuk dikenalkan pada anak balita. Lagi pula, di usia prasekolah, aspek utamanya adalah to grow, berkembang. Sementara untuk membuat dia tumbuh harus ada rangsangan dari luar sehingga bermain pencak silat hanya untuk kesenangan, olahraga dan pembentukan disiplin, bukan menekankan pada self defence-nya. Prinsip-prinsip pembelajaran lainnya yang harus diperhatikan menurut Sardjono (1981: 5), adalah pembentukan teknik pencak silat dimulai dari yang mudah menuju ke yang sukar, gerakan-gerakan yang salah cepat dibetulkan supaya menjadi otomatisasi gerak yang benar, koreksi jangan terlalu mengekang agar tidak mematikan kreatifitas siswa, faktor keselamatan harus selalu diperhatikan. Sedangkan menurut DR. Soemiarti Patmonodewo (2000: 112-114) dianjurkan agar: 1) menata sedemikian rupa alat-alat atau sarana bermain untuk kegiatan yang mengutamakan perkembangan gerakan kasar, sehingga tidak membahayakan anak-anak; 2) memonitor keamanan anak. Guru harus menjadi penjaga untuk mengawasi masing-masing anak, jangan sampai ada yang terluka/cidera; 3) alat-alat yang akan dipergunakan di luar ruangan harus dicek setiap kali sehingga yakin bahwa keadaan alat-alat dalam kondisi yang baik. Singkirkan peralatan yang sudah rusak dan berbahaya bagi anak; 4) usahakan agar permukaan tanah tempat anak-anak bermain ditata sedemikian rupa, sehingga bila ada anak yang jatuh tidak akan mengalami luka yang berbahaya. Biasanya dicari permukaan tanah yang berumput atau menggunakan matras Prinsip-prinsip pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah dapat disimpulkan sebagai berikut, 1) Kegiatan apa pun yang diberikan tidak meninggalkan pola bermain; 2) Bentuk penyajian sebaiknya dalam bentuk: bermain, cerita, senam, meniru gerak dan lagu; 3) Gunakan istilah yang biasa digunakan pada anak-anak, jangan terlalu baku; 4) Buat suasana selalu riang, dan gembira, sehingga anak menjadi senang dan menikmatinya; 5) Anak jangan dikenalkan pada konsep musuh; 6) Pembentukan teknik pencak silat dimulai dari yang mudah menuju ke yang sukar; 7) Gerakan-gerakan yang salah cepat dibetulkan supaya menjadi otomatisasi gerak yang benar; 8) Gerakan sebaiknya JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008 53

Erwin Setyo Kriswanto tidak menjurus pada kekerasan; 9) Koreksi jangan terlalu mengekang agar tidak mematikan kreatifitas siswa; 10) Menata sedemikian rupa alat-alat atau sarana bermain untuk kegiatan yang mengutamakan perkembangan gerakan kasar, sehingga tidak membahayakan anak-anak, 11) Memonitor keamanan dan keselamatan anak, jangan sampai ada yang terluka/cidera; 12) Alat-alat yang akan dipergunakan di luar ruangan harus dicek setiap kali sehingga yakin bahwa keadaan alat-alat dalam kondisi yang baik; 13) serta singkirkan peralatan yang sudah rusak dan berbahaya bagi anak. MODEL-MODEL BERMAIN PENCAK SILAT USIA PRASEKOLAH Bentuk Penyajian Pembelajaran : 1. Model pembelajaran bermain beladiri usia prasekolah untuk pembentukan sikap pencak silat a. Bentuk Bermain : Contoh : Sentuhan penyihir dan kurcaci Peserta dibariskan di tengah-tengah lapangan menjadi dua syaf. Masing-masing syaf berhadapan satu dengan yang lainnya. Selanjutnya membentuk lingkaran dengan berjalan bergandengan tangan yang satu dengan lainnya. Anak yang berdiri di depan dan belakang dari masing-masing syaf ditunjuk sebagai penyihir dan menempati di tengah lingkaran. Tugas penyihir adalah mengejar kurcaci untuk disentuh menjadi patung dan penyihir harus menyebutkan posisi sikap yang dikehendaki ketika menyentuh peserta lain. Tugas kurcaci adalah melakukan apa yang di kehendaki penyihir apabila tersentuh harus menjadi patung dalam bentuk sikap tegak. Ket: = penyihir = kurcaci Gambar 1. Sentuhan penyihir dan kurcaci b. Peserta bercerita dengan memperagakan gerakan yang membuat peserta lainnya bisa hanyut dalam cerita itu c. Lomba meniru, peserta menirukan intruktur. Contoh seperti bentuk bercermin 2. Model pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah untuk pembentukan sikap kuda-kuda a. Bentuk Bermain : Contoh : 1) Lomba menjepit bola dengan kepala Cara pelaksanaan Permainan dilakukan berpasangan dengan cara, peserta berada di belakang garis start saling berhadapan dengan menjepitkan bola di kepala. Salah satu peserta maju dan lainnya mundur dan tetap dalam posisi bola dijepitkan, apabila bola jatuh maka harus kembali dari garis start. Pelaksanaan dimulai dengan bunyi peluit atau aba-aba yang sesuai selanjutnya peserta berjalan menuju garis finish sejauh + 10 meter. Peserta yang sampai terlebih dahulu dan bolanya tidak jatuh menjadi pemenangnya. Gambar 3. Lomba menjepit bola dengan kepala 54 JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008

Model Pembelajaran dan Prinsip Bermain Pencak Silat Untuk Anak Prasekolah 2) Permainan dorong-dorongan Cara pelaksanaan Peserta dibariskan dua bersyaf saling berhadapan selanjutnya peserta yang berhadapan saling dorong-dorongan, apabila salah satu peserta keluar dari garis yang ditentukan maka peserta tersebut kalah. 5. Model pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah untuk pembentukan gerak/langkah a. Bentuk dansa Bentuk dansa dengan irama lambat, sedang, dan cepat merupakan bermain yang efektif untuk melakukan gerak yang benar dan menghapalkan gerakan lebih mudah. Pelaksanaan dilakukan berpasangan dengan diiringi lagu atau dengan bernyani. Gambar 4. Permainan dorong-dorongan 3. Model pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah untuk pembentukan sikap lain/khusus a. Bentuk Bermain : 1) Permainan lingkaran Cara pelaksanaan Peserta saling berpegangan tangan dan membuat lingkaran, dilanjutkan berjalan sambil menyanyi. Peserta harus mendengarkan instruktur yang siap membunyikan peluit. Apabila mendengar peluit satu kali dari instruktur peserta harus melakukan jongkok, bunyi peluit dua kali duduk, bunyi peluit tiga kali berbaring dan bunyi peluit empat kali terlentang. Gambar 5 Permainan lingkaran 4. Model pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah untuk pembentukan sikap pasang a. Bentuk menirukan gerak Memodifikasi pembentukan sikap pasang dalam bentuk menirukan. Contoh: menirukan orang lagi memanah, menebang dan meniru gerak binatang. 6. Model pembelajaran bermain pencak silat usia prasekolah untuk pembentukan pembelaan: a. Bentuk bermain 1) Menembak kaki lawan Permainan dilombakan dengan memberikan tugas pada dua pasang pelempar bola untuk menembak kaki orang-orang diluar garis. Orang diluar garis yang kakinya kena bola harus membantu pelempar dibelakang garis. Gambar 6. Menembak kaki lawan 7. Model pembelajaran bermain beladiri usia prasekolah untuk pembentukan serangan: a. Pukulan Bermain menyentuh balon atau bola yang digantungkan Cara Pelaksanaan Peserta berbaris memanjang ke belakang, setelah ada aba-aba atau bunyi peluit, peserta berlari satu persatu menuju balon atau bola yang digantungkan sedemikian rupa dengan menyentuhkan tangannya JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008 55

Erwin Setyo Kriswanto DAFTAR PUSTAKA Patmonodewo, Soemiarti. (2000). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PT Rineka Cipta. Gambar 7. Bermain menyentuh balon atau bola yang digantungkan b. Tendangan 1) Menendang balon berjalan Permainan dilakukan dengan cara, peserta berada di belakang garis start, bola diletakkan di bawah. Bila ada aba-aba mulai atau bunyi peluit maka peserta berjalan menuju garis finish sejauh + 10 meter dengan menendangkan balon. Peserta yang sampai terlebih dahulu menjadi pemenangnya. Robert J. Choun & Michael S. Lawson. (1993). The Complete Handbook for Children Ministry: How to Reach and Teach Next Generation. Nashville:Thomas Nelson Publishers Sardjono. (1981). Didaktik dan Metodik Senam. Yogyakarta: FKIK IKIP Setiawani, Mary Go. (2000). Menerobos Dunia Anak. Bandung: Yayasan Kalam Hidup Sukintaka. (1992). Permainan Kecil. Jakarta. Depdikbud Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Gambar 8. Lomba menendang balon berjalan PENUTUP Model pembelajaran bermain pencak silat harus dikemas sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kesan kekerasan atau permusuhan tetapi dibuat agar timbul rasa senang pada anak dan juga harus memperhatikan faktor keselamatan anak. Dalam menentukan jenis permainan harus memperhatikan prinsip memilih jenis permainan dan juga memperhatikan prinsip-prinsip bermain. Model pembelajaran bermain pencak silat yang tepat dapat menciptakan suasana senang dan ceria untuk anak sehingga tanpa disadari anak telah menerima pembelajaran pencak silat mekipun dalam bentuk permainan. Jadi, sebuah alternatif yang bagus jika pembelajaran pencak silat disampaikan pada anak usia prasekolah dalam upaya menunjang proses tumbuh kembangnya. 56 JPJI, Volume 5, Nomor 1, April 2008