PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMK YASMIDA AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi diperlukan dengan tujuan salah satunya sebagai bentuk penghargaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tolok ukur kemajuan suatu negara. Pendidikan sangat

THE MAPPING OF KINDERGARDEN TEACHER S SOFT SKILLS AT PAYUNG SEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU CITY

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan pada SMA Negeri 5 Banda aceh

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU BERSERTIFIKASI

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR AL FALAAH SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SLTA NEGERI (SMA, MA, SMK) SE BANDAR LAMPUNG. Jurnal. Oleh INDRI JULIANTI AFNIL

Lampiran: 1 PROFILE SEKOLAH. 1. Sejarah Singkat

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEASY VIVTA RINI DARSONO SITI RACHMAH S

UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

Tabel 7. Hasil Uji Validitas. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel R alpha Nilai kritis

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Moh. Bukhori: Pengaruh Variabel Kompensasi Finansial, Variabel...33

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT DI TAMAN KANAK-KANAK SE- KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DENGAN PRODUKTIVITAS GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang besar dalam pola hidup manusia serta penentu kinerja suatu

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

ARTIKEL E-JURNAL. Oleh Septiaga Maulana Pradomo NIM

ANALISIS KORELASI MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU Oleh Dionisius Sihombing dan Mayor Sihombing

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar)

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

Transkripsi:

PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMK YASMIDA AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU Nurul Qoni ah, Dedi Irawan, Eri Purwanti Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Email: stitpringsewu@gmail.com Abstract His study aims to improve teacher performance in SMK through the application of Human Resource Management. This research is a qualitative research by using a benchmark as a barometer of truth. Objects studied at SMK. While the data collection techniques applied by using: Interview / interview to the principal, the division of questionnaires / questioners to students and teachers, as well as documentation as supporting research results. The analytical technique used by the authors in this study is descriptive qualitative analysis. From the analysis of the data can be concluded that: The results of research on the implementation process of Human Resource Management (MSDM) is Applying Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. Once known the application of POAC hence can be seen an improvement on teacher performance of SMK is calculated from 2014, 2015 and 2016. The improvement of teacher performance can be seen from the improvement of presentation of the results of implementation on each statement, with the final result obtained as follows: (a) the result of questionnaire distribution to students with the average obtained in the year 2014 with a presentation value of 62%, in 2015 with a presentation rate of 77% and in 2016 with an 89% presentation. (B) the results of questionnaire distribution to teachers with an average score obtained in 2014 with a presentation value of 60%, in 2015 with a presentation value of 68% and in 2016 with a presentation value of 89%. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu melalui penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan tolak ukur sebagai barometer kebenarannya. Objek yang diteliti yaitu di SMK. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang diterapkan dengan menggunakan: Interview / wawancara kepada kepala sekolah, pembagian angket/questioner kepada siswa dan guru, serta dokumentasi sebagai penunjang hasil penelitian. Adapun tehnik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa: Hasil penelitian pada proses penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini menerapakan Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Setelah diketahui penerapan POAC maka dapat diketahui adanya peningkatan pada kinerja guru SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu terhitung dari tahun 2014, 2015 dan 2016. Peningkatan kinerja guru ini dapat dilihat dari peningkatan presentasi hasil penerapan pada setiap pernyataan, dengan hasil akhir yang diperoleh yaitu sebagai berikut: (a) hasil pembagian angket kepada siswa dengan rata-rata yang didapat pada tahun 2014 dengan nilai presentasi 62%, pada tahun 2015 dengan nilai presentasi 77% dan pada tahun 2016 dengan nilai presentasi 89%. (b) hasil pembagian angket kepada guru dengan nilai rata-rata yang diperoleh pada tahun 2014 dengan nilai presentasi 60%, pada tahun 2015 dengan nilai presentasi 68% dan pada tahun 2016 dengan nilai presentasi 89%. Kata Kunci: Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Kinerja Guru.

47 A. PENDAHULUAN Tanpa adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia yang jelas dan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, pendidikan di Negara Indonesia tidak akan berjalan dan tidak akan terselenggarakan sesuai harapan bangsa. Bangsa Indonesia sangat mendukung sepenuhnya pada proses pendidikan dengan menerapkan tujuan mencerdaskan anak bangsa serta mendidik peserta didik untuk menggapai cita-cita yang diharapkan bersama. Dengan menerapkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia, maka perlu adanya perealisasian proses pendidikan yang sesuai dan tersetruktur mengacu pada peraturan Pemerintah Republik Indonesia dan Undang-undang Dasar 1945. Dibawah ini peraturan pemerintah Republik Indonesia dan Undang-undang Dasar 1945 tentang pendidikan yang berbunyi: Menurut Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI pasal I, yang berbunyi: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan usaha belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Melihat pengertian pendidikan diatas, untuk menciptakan pendidikan yang afektive dan berkualitas sesuai Undang-undang dan peraturan pemerintah RI, Lembaga Pendidikan menerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Dengan adanya penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pendidikan dapat menciptakan bakat dan minat siswa sesuai potensi yang dimiliki peserta didik sehingga menciptakan kecerdasan baik kecerdasan emosional maupun kecerdasan intelektualnya. Sebelum penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini diterapkan, perlu diketahui pengertian dari manajemen itu sendiri. Adapun pengertian Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah mengetahui pengertian manajemen menurut Stoner, penulis dapat mengambil inti dari pengertian tersebut yaitu, bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses yang direncanakan oleh suatu kelompok organisasi guna untuk mencapai sasaran atau tujuan yang diharapkan bersama dalam jangka waktu yang ditetapkan. Sedangakan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang afektive. Setelah mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Moses N. Kingundu, penulis berpendapat bahwa pengertian Manajemen Sumer Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses penerapan mengembangkan dan memanfaatkan tenaga kerja atau organisasi dalam rangka pencapaian tujuan bersama sesuai apa yang diharapkan kelompok organisasi maupun masyarakat. Melihat pengertian diatas, bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan pendekatan terhadap manajemen manusia melalui proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pengawasan. Pendekatan manajemen manusia didasarkan pada nilai potensi manusia terhadap organisasi yang ada pada Lembaga Pendidikan. Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting dalam organisasi, dengan adanya manusia, efektifitas organisasi dapat terealisasikan sesuai yang diharapkan pada Lembaga Pendidikan. Menurut buku yang dikarang oleh Ambar Teguh Sulistiani Rosidah bahwasanya Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) itu berupa usaha peningkatan produktivitas, seperti pengadaan / rekrutment, pengembangan, pemberian imbalan, motivasi, mutasi dan pemberhentian. Dengan adanya aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kinerja pegawai dan karyawan dalam proses perekrutan pasti mencari tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan Lembaga Pendidikan ataupun perusahaan, dengan demikian pekerja mampu bekerja sama guna mencapai tujuan agar saling menguntungkan serta apabila ada kinerja pegawai yang tidak sesuai dengan tujuan Lembaga Pendidikan atau perusahaan, maka akan diperhentikan. Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang ada pada Lembaga Pendidikan berkaitan dengan kinerja guru yang ada pada Lembaga Pendidikan. Guru yang mempunyai kualitas dan kuantitas yang tinggi akan dijadikan sebagai tolak ukur kinerja guru yang lain sesuai dengan prestasi kerja kinerja guru yang dimilikinya. Profesionalisme guru sangat mendukung untuk keberhasilan peserta didik yang menjadi keluaran yang ada pada Lembaga Pendidikan sesuai visi dan misi yang diterapkan. Melihat uraian yang sudah dijelaskan diatas, agar lebih jelasnya penulis melampirkan pengertian kinerja menurut Tjutju dan Suwarto serta pengertian guru menurut Barnawi dan Muhammad Arifin. Adapun hasil pengertian menurut tokoh yang disebutkan diatas diantaranya: Kinerja merupakan prestasi nyata yang ditampilkan

48 seseorang setelah yang bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi Sedangkan Guru merupakan pendidik proffessional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Melihat pengertian kinerja dan guru diatas, dapat penulis simpulkan bahwa kinerja guru merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pendidik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di lembaga pendidikan. Tanpa adanya guru proses belajar mengajar tidak akan berjalan dan bahkan tidak akan terselenggarakan. Ada yang berpendapat bahwa guru itu harus di gugu dan ditiru, dalam artian setiap guru selalu mengajar dan mengarahkan serta memberikan yang terbaik kepada semua peserta didiknya. Penjelasan Hadist Rasulullah SAW, sebagai penguat kemampuan kinerja guru yang sesuai dan harus diterapkan, yang berbunyi: ا ذ ا و سد ا ال مر ا لى غير ا هله فا نتظر ا لسا عة Artinya: Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. (HR. Bukhori). Kutipan hadist diatas pada intinya bahwa seorang guru harus mengajar sesuai keilmuan yang dimilikinya, dan seandainya ada guru yang mengajar tetapi tidak sesuai dengan keilmuannya, out-put yang dihasilkan kurang maksimal atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 pasal 20, tugas dan kewajiban guru antara lain: 1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pemebelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 3. Bertindak obyektive dan tidak diskriminative atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran, 4. Menjunjung tinggi peraturan perundangundang, hukum dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, 5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bersama. Melihat tugas dan kewajiban guru menurut Undang-undang yang sudah disebutkan diatas, bahwa kinerja guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, tanpa adanya professionalisme guru aktifitas belajar mengajar tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu memiliki 83 Tenaga Pendidik dan Kependidikan, 54 Guru Laki-laki dan 29 Guru Perempuan, dengan tingkat pendidikan terakhir untuk SMA berjumlah 13 Orang, Strata I berjumlah 68 Orang, Setrata II berjumlah 1 Orang dan Strata III berjumlah 1 Orang. Guru tersebut berstatus Guru honorer dan ada beberapa Guru yang sudah berstatus sertifikasi. Melihat jumlah guru yang ada di SMK dengan berbagai tingkat pendidikan yang berfariasi pastinya kinerja guru keseluruhanya tidak sama dan memiliki potensi kinerja masing-masing. Penulis memilih lokasi penelitian di SMK dengan alasan letaknya yang setrategis dan terjangkau dari tempat peneliti, SMK YASMIDA Ambarawa termasuk kategori Sekolah Rujukan ke-3 yang ada di Profinsi Lampung. Dengan adanya penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) akan tercipta peningkatan kapasitas pada kinerja guru. SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu sudah menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), tetapi pada penerapannya masih terdapat beberapa permasalahan, di antaranya: kurangnya minat guru dalam mengajar, kapasitas guru yang rendah, penguasaan kelas yang kurang efektif. Dari beberapa permasalahan yang disebutkan, peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan yang ada di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu dengan harapan dapat memperoleh solusi yang nantinya dapat di terapkan di Lembaga Pendidikan terutama di SMK. Adapun hasil wawancara penulis dengan salah satu guru yang mengatakan bahwa Guru tidak dituntut harus pintar mengajar dan mengelola kelas, tetapi guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang nyaman. Guru tidak hanya mampu mengajar sesuai dengan keilmuan yang dimilikinya, melainkan mampu menguasai berbagai bidang, bahkan guru dituntut untuk mampu membuat humor dikelas. Dari latar belakang permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu. B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang diharapkan pada penelitian ini adalah:

49 Untuk meningkatkan kinerja guru di SMK melalui penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). C. METODE PENELITIAN Metode Deskriptive Kualitative. Setelah mengetahui pengertian tehnik sampling, pada penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti menerapkan tehnik Sampling Insedental. Adapun pengertian dari Sampling Insidental. Tehnik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam proses penelitian di lapangan. untuk memperoleh data yang valied seorang peneliti harus menerapkan beberapa tehnik pengumpulan data. Tehnik analisis deskriptif kualitatif ini menggunakan tolak ukur dengan penerapan pengukuran dan penilaian. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu dalam penelitian ini dapat diketahui dengan beberapa indikator, yaitu: a. Planning (perencanaan) Lembaga Pendidikan SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu setiap akan menjalankan aktifitas perlu menerapkan perencanaan. Perencanaan ini diterapkan agar tujuan yang diterapkan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Begitu pula dalam Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini diterapkan agar kinerja guru yang ada di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu memiliki kapasitas yang tinggi sehingga keluaran yang dihasilkan dapat bersaing dengan sekolah yang lain. Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini dalam perealisasiannya menerapkan perencanaan tenaga kerja yang dibutuhkan sekolah, dengan menetapkan beberapa rencana yang ditetapkan sekolah, maka kemungkinan besar hasil yang diperoleh pada saat penerimaan kinerja baru tidak akan asal-asalan. Pernyataan ini mengacu pada kalimat yang bapak kepala sekolah sampaikan pada proses wawancara berlangsung, yaa.smk YASMIDA memang sudah menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sejak tahun 2014 lalu, tapi., untuk perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan, kita harus rapatkan kepada semua tenaga pendidik dan kependidikan dengan menetapkan rencanarencana kreteria guru yang dibutuhkan, karena sebenarnya sekolah lebih mengprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada daripada menerima tenaga pendidik dari luar sekolah, begitu mba. b. Organizing (organisasi) Penerapan pembentukan organisasi ini sangat mendukung pada program pembelajaran yang sedang berlangsung. Organisasi dibentuk untuk saling bekerja sama dengan menyetarakan mangset berzikir yang sama serta memecahkan permasalahan yang ada di sekolah secara bersama-sama. Adapun bentuk organisasi yang ada di SMK sebagai berikut. Tugas utama Kepala sekolah SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pirngsewu diantaranya memimpin, mengarahkan dan mengatur Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di sekolah baik dibidang kemajuan sekolah, pemberdayaan kinerja guru, dan program yanglainnya. Selanjutnya wakil ketua bidang kurikulum (waka kurikulum) tugasnya menyusun program pembelajaran mulai dari jadwal mengajar sampai pada perealisasian belajar mengajar, dan penerapan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Wakil ketua hubungan industry (waka hubin) tugasnya menjalankan program kerjasama dengan industry lain baik di lingkup lampung maupun diluar lampung, seperti contohnya bekerja sama dengan perusahaan Honda. Wakil ketua bidang sarana dan prasarana (waka sarpras) bertugas bertanggung jawab atas semua sarana dan prasarana yang ada di sekolah serta segala bentuk kebutuhan sarana yang dibutuhkan pada proses pembelajaran seperti menyediakan ruang serta alat untuk praktik tehnik computer jaringan (TKJ). Waka kesiswaan tugasnya mengurus agenda siswa baik di bidang organisasi maupun agenda yang diterapkan untuk kreatifitas siswa, contohnya pembentukan Organisasi Sisiwa Intra Ssekolah (OSIS), organisasi pecinta alam. Dibawahnya beberapa wakil kepala sekolah ada sekertaris yang bertugas mencatat semua agenda yang pernah berjalan selama satu tahun dan bendahara yang bertugas menghitung pendapatan serta pengeluaran sekolah. Dan yang terakhir seluruh anggota tenaga pendidik dan kependidikan di SMK. c. Actuating (aksi / perealisasian) Pada saat perealisasian untuk pengembangan kinerja guru di sekolah, kepala sekolah menerapkan pelatihan pada setiap akhir semester, pelatihan ini diwajibkan bagi semua guru SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu tanpa terkecuali, disamping untuk menambah wawasan serta pengetahuan dapat juga sebagai ajang silaturahmi semua guru agar rasa

50 kekeluargaannya terjaga. Sesuai dengan ucapan bapak kepala sekolah pada saat wawancara, untuk menyetarakan pola berfikir semua guru SMK YASMIDA, saya selaku kepala sekolah selalu mendukung dan memberikan semangat kepada guru yang mempunyai kreatifitas, contohnya penerapan Kurikulum 2013. Saya kirim waka kurikulum saya untuk berangkat treanning selama satu minggu, setelah itu, saya minta agar member pelatihan kepada semua guru SMK YASMIDA, dan... Alhamdulillah dapat berjalan sampai saat ini. Dibawah ini gambar work-shop yang berlangsung di SMK pada saat penerapan Kurikulum 2013. Tidak hanya pelatihan saja yang SMK terapkan, melainkan mengadakan pengintregasian kepada seluruh kinerja guru yang ada di sekolah. Pengintegrasian ini sekolah terapkan setiap tahun. Agenda ini sekolah manfaatkan untuk bersama-sama beribadah sekaligus refresing semua guru SMK. Tidak hanya guru SMK YASMIDA saja, melainkan semua lingkungan masyarakat sekitar yang berminat berziarah kemakam wali Sembilan. Keterangan ini penulis ambil pada saat wawancara dengan bapak kepala sekolah, ia, kami sudah menetapkan agenda tahunan untuk berziarah kemakam Sembilan wali bersama-sama, agenda ini dapat terealisasikan bersama karna adanya kerja sama dengan PONPES YASMIDA, karena kita juga masih satu yayasan. Jadi, semua agenda dan peraturan yang ada disekolah, tidak lepas dari aturan yang di pondok juga,,. Dengan menerapkan agenda-agenda SMK baik secara formal maupun non formal maka, sekolah menerapkan pemeliharaan tenaga kerja. Pemeliharaan tenaga kerja yang harus diterapkan di sekolah yaitu dengan memberi kebebasan kepada semua guru, agar guru dapat menjalankan tugasnya sesuai bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Pernyataan ini peneliti ambil pada saat bapak kepala sekolah member keterangan, kalau menurut saya, guru itu jangan sampai dituntut harus mengajar dengan berbagai macam cara, yang penting guru bersedia melakukan tanggung jawabnya, siswa nyaman belajar dikelas, guru senang mengajar di sekolah. d. Controlling (mengontrol/mengawasi) Kepala sekolah yang baik harus selalu mengontrol anggotanya. Kepedulian kepala sekolah terhadap semua anggota SMK sangat dibutuhkan demi berjalannya proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan terstruktur karena selalu ada himbauan dan arahan dari kepala sekolah. Dengan menerapkan pengontrolan aktifitas kinerja guru dalam proses pembelajaran maka, kepala sekolah dapat mengetahui apa saja kekurangan atau kelebihan kinerja guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Pengontrolan kinerja guru ini selalu sekolah terapkan agar dapat diketahui kinerja guru yang ada di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu. Kinerja guru yang berkualitas serta mampu menjadi tauladan kinerja guru yang lainnya, maka akan diberi konpensasi khusus dari sekolah sebaliknya apabila ada guru yang kapasitasnya kurang mumpuni dibidangnya, maka akan diberi pelatihan khusus untuk pengutan kapasitas kinerja gurunya. Penerapan pemberian konpensasi ini sekolah terapkan apa bila ada guru yang berhasil dalam mendidik siswa siswinya sepeti contohnya ada siswa yang juara mengikuti olimpiade tingkat kabupaten atau provinsi. Keterangan ini peneliti ambil pada saat bapak kepala sekolah memberi keterangan, oh pastinya, sekolah sudah menargetkan dana khusus bagi guru yang berhak diberikan apresiasi sesuai kinerja, karena kesejahteraan guru itu kami utamakan,. Bukan hanya kesejahteraan guru yang diterapkan SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu, melainkan pemutusan kinerja guru. Pemutusan kinerja ini bisa terjadi apabila ada guru yang jam mengajarnya di beberapa sekolah, sehingga ada waktu yang bersamaan akhirnya terjadilah pemutusan kinerja. Sedangkan untuk kriteria adanya pemutusan kerja, sekolah tidak akan memperhentikan guru apabila tidak ada factor-factor yang mengakibatkan guru tersebut harus berhenti, dan yang selalu terjadi guru sendirilah yang mengundurkan diri dari sekolah. Setelah mengetahui hasil wawancara dengan Bapak Sobri Dinal Mustofa, M.Sc, dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu dengan menerapkan planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (aksi/pelaksanaan) dan controlling (pengontrolan/pengawasan) dapat disingkat (POAC). Penerapan ini dapat dikategorikan cukup baik, dengan mengetahui jawaban yang sudah dipaparkan diatas bahwa di SMK sudah menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dari tahun 2014 sampai tahun 2016. Sedangkan penerapannya dengan menerapkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pengadaan

51 tenaga kerja guru, pengembangan tenaga kerja guru, pemberian konpensasi kepada tenaga kerja guru, pemeliharaan terhadap guru, pemutusan hubungan kerja guru SMK. 2. Kinerja Guru di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu Agar dapat diketahui kinerja guru di SMK meningkat atau turun, maka peneliti harus mencari data dan sumber data kinerja guru dari tahun 2014, 2015 dan 2016. Dalam proses pencarian data, peneliti menerapkan instrument pembagian angket kepada guru dan siswa serta dokumentasi. Pembagian angket ini berisi tentang pernyataan yang berkaitan dengan kinerja guru yang ada di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu. Sedangkan dokumentasi ini diterapkan, guna menjadi penunjang kekuatan penelitian yang sudah dijalankan. Ada dua bentuk angket yang dibagikan kepada responden, diantara angket siswa dan angket guru. Di bawah ini pernyataan yang peneliti buat pada saat membagikan Angket kepada Siswa SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu. a. Siswa SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu belajar di sekolah dengan serius. Pernyataan ini berisi tentang kinerja guru pada saat mengajar didalam kelas. Proses belajar mengajar akan berlangsung apabila tenaga pendidik dan kependidikannya dapat menciptakan kenyamanan didalam kelas. Setelah siswa sudah merasa nyaman maka, dengan sendirinya keseriusan belajar akan tercipta didalam kelas. Setelah mengetahui hasil pernyataan ini, bahwa pada tahun 2014 dari 37 siswa, hanya 15 siswa yang belajar dikelas dengan serius, setelah proses belajar mengajar berjalan sampai tahun 2015, dan pada saat itu siswa ini sudah naik ke kelas XI, ternyata dapat diketahui hasilnya bahwa 20 siswa yang belajar di kelas dengan serius, setelah naik ke kelas XII karena akan memasuki ujian agar dapat diketahui lulus atau tidaknya, maka pada tahun 2016 ini siswa 37 belajar dengan serius. Melihat hasil pernyataan angket yang sudah diperoleh, dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa dari tahun 2014, 2015 dan 2016 ternyata kinerja guru di SMK dalam proses belajar mengajarnya terdapat peningkatan, dengan demikian untuk lebih jelasnya lihat diagram batang dibawah ini. b. Guru SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu masuk kelas pada waktu yang tepat. Pernyataan ini berisi tentang tenaga kerja seorang pendidik dan kependidikan berkaitan dengan kedisiplinan mengajar di kelas. Kedisiplinan ini harus selalu dilestarikan serta diterapkan sebagai budaya yang ada di SMK. Kehadiran guru di kelas sangat diharapkan siswa-siswi SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu. Dengan kehadiran guru pada waktu yang tepat, membuat peserta didik menumbuhkan semangat pada proses belajar mengajar yang akan berlangsung. Pendeskripsian diatas sama dengan pendeskripsian pada penelitian Kusuma dan Purwanti (2017) Kompetensi pedagogik dan manajemen pembelajaran yang dimaksudkan adalah bagaimana seorang guru ataupun dosen memiliki kapasitas keahlian yang sesuai dengan apa yang diajarkan serta bagaimana seorang guru atau dosen mampu menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan yang direncanakan sesuai keahlian dan materi pembelajaran yang diampunya, seperti menyusun silabus, membuat perangkat pembelajaran, menguasai metodhe dan strategi pembelajaran, menguasai media pembelajaran, yang pada intinya bagaimana seorang guru atau dosen mampu menguasai kelas sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang di inginkan. Hal tersebut mendukung pernyataan diatas bahwa dengan guru menguasai kelas, maka proses pembelajaran akan berlangsung secara baik. Setelah peneliti mengetahui jawaban dari pernyataan yang diberikan siswa, dapat diketahui bahwa dari 37 siswa menyatakan bahwa ditahun 2014 siswa yang berpendapat guru masuk kelas pada waktu yang tepat ada 10 siswa, sedangkan pada tahun 2015 siswa yang menyatakan guru masuk kelas pada waktu yang tepat ada 20 orang, setelah mencapai tahun 2016 siswa yang menyatakan guru masuk kelas pada waktu yang tepat ada 30 siswa. E. PENUTUP 1) Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam meningkatkan kinerja guru di SMK dapat dikategorikan sangat baik, dengan alasan melihat proses penerapan Pleanning, Organizing, Actuating, Controlling, (POAC) dalam proses pengadaan, pengembangan, pemberian konpensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja terhadap semua tenaga pendidik dan kependidikan di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu.

52 2. SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu merupakan sekolah rujukan dalam penerapan Kurikulum 2013, dengan menerapkan standar kinerja bagi tenaga pendidik dan kependidikan meliputi: gaji yang disepakati oleh yayasan, sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan fisik yang mendukung dan kepemimpinan kepala sekolah yang professional. 3. Setelah penelitian di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu terealisasikan, maka peneliti dapat mengetahui hasil yang diperoleh pada saat di lapangan. Adapun bahan yang dicari yaitu terkait Kinerja guru di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu terhitung dari tahun 2014 sapai tahun 2016. Kinerja guru di SMK termasuk kategori cukup baik, maka untuk itu sebagai acuannya dengan melihat hasil yang diperoleh peneliti pada saat membagikan angket pernyataan kepada siswa dan guru dengan hasil yang sama (belens) yaitu sama-sama mengalami peningkatan cukup baik. 2) Saran Berdasarkan hasil penelitian yang sudah berlangsung, peneliti menyarankan: 1. Bagi kepala Sekolah, pada saat menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam meningkatkan kinerja guru di SMK YASMIDA Ambarawa Kab. Pringsewu harus mengetahui kemampuan kinerja guru masingmasing tenaga pendidik dan kependidikan, agar pada proses penerapannya tidak terlalu merasa banyak hambatan dan kendala yang dihadapi, serta tidak salah sasaran pada peletakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik dan kependidikan. 2. Bagi tenaga pendidik dan kependidikan, pada saat akan menjalankan tugas sebagai seoarang pendidik harus mengetahui peraturan UUD No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, agar tidak menyalahi aturan pemerintah. Serta seorang guru harus dapat mengoprasikan computer dengan tujuan supaya tidak tertinggal pada proses belajar mengajar, serta mampu bersaing terhadap lembaga pendidikan yang lain dan tidak tertinggal dengan teknologi yang ada dimasa kini dan masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Al-Wasilah, Pokok-pokok penelitian Kualitatif, Dunia Pustaka Jaya, Jakarta: 2006. Andang.2014. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Arikunto Suharmisi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, B. Flippo Edwin & Handoko. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, Barnawi & Mohammad Arifin. 2014. Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Beradin & Russel.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu. Costello. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers, Faisal Sanapiah, Penelitian Kualitatif Dasar- Dasar dan Aplikasi. IKIP, Malang: 1990. Gibson. 2006. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinanggor Sumendang: Al qaprint. Gomes dkk. 2014. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, H.radsky John L. 2006. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinanggor Sumendang: Al qaprint. Haiman. 2013. Manajemen Itu Mudah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, http:/id.shvoong.com/business.management/233 185-definisi-management-serta 10 jenis. Koontz Harold & Cyril O. Donnel.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusuma, N., & Purwanti, E. 2017. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Manajemen Pembelajaran Terhadap Penjaminan Mutu Pada Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai Lampung. Indonesian Journal Of Educational Counseling, 1(2), 209-226. Kreitner Robert & Angelo Kinichi. 2006. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinanggor Sumendang: Al qaprint. Lincolin &Guba, Pokok-pokok Penelitian Kualitatif (AL-Wasilah), Dunia Pustaka Jaya, Jakarta: 2006. N. Kinggundu Mosen. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,

53 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta: 2003 Noor Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, Palmatier L. Larry.2006.Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinanggor Sumendang: Al qaprint. Pfifner M.Johan.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. R.Terry George. 2013. Manajemen Itu Mudah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, Rahman et.al.2006. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinanggor Sumendang: Al qaprint. Rasito Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta: 2004. Schwartz. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers, Siagian P. Sondang.2014. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Stoner. 2013. Manajemen Itu Mudah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, Suharti Eni. 2008. Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika, Teguh Ambar Sulistiani Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, Tjutju & Suwarto. 2014. Kinerja Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, Tulus.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers,