BAB I PENDAHULUAN. suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cabang dan gerakannya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pemenuhan Fungsi Ekonomi Keluarga. strategi adalah cara terbaik untuk mencapai baberapa sasaran dan untuk

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMAAH MAJELIS AL-MUQORROBIN KENDAL TERHADAP PENGGUNAAN PARABAHASA DAN GERAKAN TANGAN DALAM DAKWAH HABIB MUHAMMAD FIRDAUS

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB IV METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM PENYAMPAIAN MATERI DAKWAH DI MASJID AD- DU A KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Metode Dakwah Mujadalah di Masjid Ad-du a

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah yang dilakukan umat muslim dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS DATA

SOAL TES Al-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) CALON TENAGA TEMPORER UMY 2016 (Waktu 45 Menit)

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah tiga institusi pilar Globalisasi.(Amin Rais, 2008: i)

RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BISYRON MUHTAR NBM SEKRETARIS PWM JATENG

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

MAKALAH ISLAM. Mbah Sa'id, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam (Bagian II, Habis)

MILAD KE-107 DAN TA'RUF PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH SEKOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan Agama, yaitu Islam, Hindu, Kristen Protestan, Katholik, Buddha dan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

SOAL TES Al-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN (AIK) CALON TENAGA TEMPORER UMY APRIL 2016 ( Waktu 45 Menit )

Muhammadiyah Sebagai. Gerakan Tajdid

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I ini dipaparkan tentang : a. Konteks Penelitian, b. Fokus

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. amr ma ruf nahi munkar, dakwah berarti menyampaikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

Pendidikan Agama Islam

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

Melahirkan Pendakwah Yang Berwibawa. Muhammad Haniff Hassan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk


BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

KADER 1. APAKAH KADER ITU? 2. SIAPAKAH YANG DISEBUT KADER MUHAMMADIYAH? 3. APA FUNGSI KADER BAGI MUHAMMADIYAH 4. BAGAIMANA PROFIL KADER MUHAMMADIYAH?

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB V PEMBAHASAN. lanjut. Rekapitulasi data hasil penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 rekapitulasi Data Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis

MEWUJUDKAN ISLAM BERKEMAJUAN YANG BERCORAK RAHMATAN LIL ALAMIN. Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME. (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apa yang dapat kita dengar, kita lihat, dan kita rasakan saat ini ialah suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan produk manusia sekaligus hutang manusia. Manusia berhutang kepada teknologi; melalui teknologi perang, seseorang dapat membunuh jutaan orang dalam satu hari, melalui teknologi transportasi, manusia dapat berpindah dari bibir bumi ke ruang angkasa dalam tempo 72 jam, melalui teknologi kedokteran, semua jenis penyakit dan cara penyembuhannya dapat dideteksi sejak dini, dan semua pesan dapat disampaikan melalui teknologi komunikasi, mulai dari cetak, radio, TV, telephon, hand phon, internet, dan sebagainya. Tetapi aneh, masyarakat Islam lemah justru karena teknologi: mereka tidak dipihak produsen, tetapi di pihak konsumen, lebih parah lagi konsumen yang pasif; mereka tidak menggunakan teknologi untuk menciptakan dunia yang lebih manusiawi dan Ilahi, tetapi terseret arus dunia ciptaan barat yang sekuler. Inilah hutang yang harus kita bayar; yakni melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, kita ciptakan dunia dengan wajah manusiawi dan Ilahi, dan dakwah memungkinkan untuk mengerjakannya, sebagaimana pernah dikatakan oleh Yusuf Qordowi bahwa umat Islam saat ini membutuhkan seorang pemimpin yang dekat dengan umatnya. 1 sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengingat sejarah mencatat mengenai peran umat 1 https://login.facebook.com/login.php?login_attempt=1 7-6-2010 1

2 Islam ketika menjadi satu-satunya kekuatan di dunia. Akan tetapi, oleh karena para pemimpinnya yang dijauhi umatnya akibat euforia politik dan lemahnya penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, maka umat Islam tampak kehilangan identitasnya, tercabik-cabik jiwanya, pemikirannya mandul, bodoh, miskin, dan banyak hutang sehingga sulit mengikuti perputaran kehidupan apalagi bangkit dengan membawa risalah Islam dengan menciptakan dunia dengan wajah manusiawi dan Ilahi. Kondisi yang sama dapat kita lihat dan rasakan pada masyarakat Islam di Indonesia; mengingat Indonesia merupakan negara yang paling banyak jumlah umat Islamnya di dunia. Akan tetepi karena pemimpinnya yang dijauhi umat dan tidak menguasai teknologi, akibat dari itu kita hanya memiliki umat Islam yang memenuhi identitas di KTP belaka. Sekularisasi teknologi telah banyak menelan korban, misalnya; kemaksiatan: sekalipun secara fisik dan geografis mungkin jauh dari tempat tinggal kita, tetapi peristiwa dan even-even maksiat yang diusung oleh media cetak dan elektronik terasa ada di dekat dan di sekitar kita. Penggunaan teknologi seperti ini ditinjau dari moral Islam, jelas menimbulkan kemudharatan kepada diri kita sendiri maupun orang lain. Kita saat ini dapat melihat di media cetak maupun media elektronik betapa yang menurut agama Islam tabu, justru dipertontonkan; di kalangan elit politik kita, perbuatan saling singgung, saling ejek, sikap iri, sikap dengki, dan upaya-upaya menang sendiri yang mencerminkan ketidakdewasaan bagi para pemimpin bangsa ini, justru sering memenangkan voting. yang demikian

3 itu bagaimana bisa menghantarkan rakyatnya ke masyarakat yang unggul disegala bidang. Di samping itu, kita juga dapat baca dan lihat setiap saat di Koran, TV, internet, HP maupun media lainya suatu tindakan kekerasan dalam rumah tangga, tawuran antar kelompok, pemerkosaan, pencurian, korupsi, aborsi dan lain sebagainya yang menurut ajaran Islam merupakan perbuatan munkar, dan tentu banyak orang Islam yang terlibat di dalamnya. Apakah ini semua karena musuh Islam telah berhasil menyusupkan misinya kedalam wajihah umat Islam, sehingga umat ini tidak percaya lagi terhadap ajaran-ajaran Islam, atau karena para da i di Indonesia tidak mempunyai daya inovasi dan kreatif dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam terkait dengan perkembangan dan kemajua ilmu pengetahuan dan teknologi? Kalau penghuni bangsa Indonesia mau menganalisis diri sendiri (muhasabah) maka, umat Islam di Indonesia dapat menjadi baik dan sejahtera; Karena sebenarnya ini semua diakibatkan oleh lemahnya pemahahan umat Islam di Indodesia tentang bagaimana menerapkan nilainilai ajaran Islam pada jaman ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi panglima perubahan. Hizbut Tahrir (HT) merupakan suatu gerakan dakwah yang bercitacita mendirikan sebuah negara Islam di negara Arab terlebih dahulu. Kemudian Negara ini mulai menerapkan hukum dan perundang-undangan Islam dalam masyarakat Arab sebagai starting poinst utama menuju negerinegeri Islam lain. Karena mereka berkenyakinan bahwa, apabila sebuah Negara sudah dikuasai oleh umat Islam. maka dakwah Islam lebih mudah

4 disamaikan di samping itu dakwah kepada umat non muslim pun juga dapat dilakukan dengan lebih mudah. Ikwanul Muslimin adalah sebuh pergerakan yang lahir karena melihat bahwa kondisi umat pada saat itu tidak mempunyai pemimpin yang kuat hingga dapat mengayomi umat Islam dengan baik. Ada tujuh doktrin gerakan dakwah menggunakan atau melalui arus bawah. (1) Da i sebelum mendakwahi seseorang harus pribadi individu di perbaiki, Setelah pribadi terbentuk maka kemudian (2) Menuntut setiap muslim agar membina rumah tangga muslim, dengan terbentunya keluarga-keluarga muslim tersebut, berarti pergerakan atau Jamaah Ikhwanul muslimin (3) Dituntut untuk membina masyarakat muslim. (4) Masyarakat muslim yang mengerti kewajiban terhadap negerinya, umatnya, dan seluruh umat manusia, yakni (5) Pemerintahan. Setelah terbentuk pemerintahan maka dakwah melalui tahap berikutnya yaitu (6) Mengembalikan eksistensi internasional bagi umat. Dan tahap yang berikutnya (7) maka akan menjadi guru dunia dengan menyebarkan dakwah Islam keseluruh penjuru. Di samping ketujuh tahapan dakwah itu, gerakan ini beranggapan bahwa dakwah itu bukan ceramah dan pengajian-pengajian akan tetapi dakwah itu universal. Maksudnya, setiap pribadi-pribadi muslim yang mempunyai keahlian atau profesi di bidang tertentu lalu di niatkan kepada Allah maka itu juga dakwah karena ajaran Islam itu bukanlah masalah Ibadah saja. Akan tetapi Islam itu sangatlah global dan mencakup segala aspek kehidupan.

5 Pergerakan Wahabi adalah pergerakan pembaharuan Islam yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-tamimi dari Najd, semenanjung Arabia. Pergerakan ini bertujuan ingin memurnikan tauhid hanya kepada Allah SWT, memerangi syirik dan berhala-berhala (sesembahan) selain Allah. 2 Gerakakan Salafi muncul karena ingin memurnikan atau kembali kepada ajaran Al-Qur an dan As-Sunah dengan mencontoh amalan para Sahabat dan al-salaf al-sālih. Dakwahnya biasanya dilakukan di masjidmasjid dan di madrasah. Gerakan ini memulai dakwahnya dari dasar yaitu individu-individu. Mereka berkeyakinan bahwa apabila yang bawah kuat maka apabila mereka memimpin pemeintahan juga akan kuat. Gerakan ini tidak memiliki pengurus atau tidak memiliki stuktrur organisasi yang baku. Selain itu, gerakan dakwah salafi dikenal sebagai gerakan dakwah anti hizbiyyah, sebuah kelompok gerakan yang anti politik. Organisai atau pergerakan yang lahir di Indonesia adalah Muhamadiyah, Nahdhlatul Ulama (NU) dan sebagainya. Muhammadiyah adalah sebuah pergerakan yang lahir di Kota Yogyajakarta. Pendirinya adalah Ahmad Dahlan. Beliau adalah seorang pegawai kesultanan keraton Yogyakarta sebagi khotib di samping itu beliau juga seorang pedagang. 3 Latar belakang berdirinya karena ketidakkuatnya melihat umat Islam yang lagi jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalam yang bersifat mistik. Kemudian beliau bergerak hatinya untuk mengajak manusia untuk kembali 2 Abu salafy, Madhab Wahabi, (Jakarta: Ilya, 2009), hal. 19. 3 www.muhammadiyah.or.id7-6-2010

6 kepada ajaran Islam yang murni yaitu dengan berpegang teguh kepada Al- Qur an dan Al-Hadist.dengan orentasi Tajdid yang membuka pintu Ijtihad untuk kemajuan sehingga memberikan karakter yang khas. dari kelahiran dan perkembangannya. Sebagai pembaharu Islam. Dan tipikal yang khas memiliki cita-cita untuk membebaskan umat Islam ini dari keterbelakangan dan membangun kehidupan yang berkemajuan melalui Tajdid, yang meliputi aspek-aspek Tauhid, Ibadah, Muamalah dan pemahaman terhadap ajaran Islam dan kehidupan umat Islam. 4 Adapun langkah pembaruan yang bersifat Reformasi ialah dalam merintis pendidikan Modern yang memadukan pelajaran agama dan umum. Tujuannya untuk mengintegrasikan aspek Iman dan kemajuan, sehingga dihasilkan sosok generasi muslim terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah kepribadiannya. Dakwah, dalam tradisi NU yang terlibat di dalam Pesantren dengan Kyai sebagi model utama (Uswatun Hasanah). Tradisi yang demikian yang mengakibatkan dakwah NU yang bukan mengandalkan kekuatan suara dan kemampuan membangun emosi masa, namun lebih mengandalkan suatu contoh kongrid dari masing-masing individu, khususnya uswatun hasanah dari Kyai. Model dakwah NU ini lebih mirib dengan model dakwah Nabi dan Rasul yang lebih menekankan pada perbuatan atau aman dari pada ucapan. 4 http://muhammadiyahunited.wordpress.com7-6-2010

7 Dakwah selanjutnya tidak di artikan sempit semata-mata sebagai ajakan atau meenyampaikan ajaran agama. 5 Pergerakan Jamaah Tabligh yang berdiri di benua Hindia di kabupaten Saharanpur setelah pendirinya menemukan Metode Tabligh yang di tekuni dalam dakwahnya. dakwahnya adalah masalah keimanan dan ketaqwaan. Dengan cara meramaikan masjid karena mereka berkeyakinan bahwa pada masa Rasulullah fungsi masjid sebagai markas utama umat Islam. Ajaran yang sering di dakwahkan adalah masalah Fadhoilul Amal karena mereka berkenyakinan bahwa dengan inilah manusia bisa bersatu. Disamping itu pada dasarnya umat Islam itu mempunyai kewajiban untuk ber Amar Ma ruf Nahi Mungkar. Pada hakekatnya Jamaah Tabligh adalah Jama ah yang memfokuskan diri dalam masalah peningkatan iman dan amal shaleh, yaitu dengan cara bergerak mengajak dan menyampaikan kepada manusia mengenai kepentingan iman dan amal shaleh. Di samping itu jamaah ini juga sebagai usaha untuk menghidupkan kembali usaha dakwah RasulAllah SAW. Ketika kita menyebutkan shalat, puasa, Al-Qur an, menegakkan agama, mengikuti Sunnah, dan menyampaikannya kepada masyarakat umum, maka terlihatlah betapa hal-hal yang di sebutkan ini sudah menjadi barang tertawaan, bahan gurauan, dan bahkan sebagai bahan lecehan oleh umat Islam sendiri. Maka dengan gerakan Jamaah Tabligh ini, dakwah kembali dihidupkan. 2010 5 http://www.mail-archive.com/mencintai-islam@yahoogroups.com/msg01101.html.7-6-

8 Dakwah berarti mengajak dan Tabligh berarti menyampaikan; Maksudnya pesan yang disampaikan bersifat mengajak memperbaiki diri guna menghidupkan agama yang sempurna pada diri sendiri dan manusia seluruh alam dengan mengorbankan jiwa, raga, harta, benda, dan waktu. Di Kabupaten Magetan, tepatnya di pondok pesantren Al-Fatah Temboro ada sebuah markas terbesar kedua seluruh Indonesia setelah kebunjeruk Jakarta. Santri atau yang belajar di situ tidak hanya orang-orang sekitar saja akan tetapi dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan ada yang dari Malaysia yang belajar di Pondok tersebut. Materi yang di ajarkan tidak hanya Fadhail A mal, akan tetapi beragam ilmu seperti; tafsir dan kitab-kitab tentang agama pada umumnya. Bahkan di pondok terdebut juga ada program menghafalkan Al-Qur an. Metode penyampaian atau metode dakwah yang digunakan oleh pondok ini dengan caramah dan di selingi pertanyaan dari santri. Modelnya; seorang ustadt menyampaikan materi, lalu para santri mendengarkan, dan membawa alat tulis serta kitab yang di kaji, posisi dalam duduknya juga diatur, mereka harus rapat dan dekat dengan ustadnya. Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro ini sedang mempersiapkan jama ahnya untuk bisa hidup layaknya hidup pada masa Rasulullah. Upaya upaya mereka terlihat dari cara-cara Internalisasi diri terhadap ajaran Islam seperti dalam cara berpakaian, cara makan, cara minum, cara tidur, cara belajar, dan cara bergaul. Pendekatan yang mereka lakukan dengan Khuruj, Jaulah, Bayan atau Mudzakarah, Karkuzari, dan Musyawarah. Khuruj adalah

9 meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari Masjid ke Masjid dan dipimpin oleh seorang Amir. Orang yang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Sewaktu khuruj, kegiatan diisi dengan Ta'lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), Jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar Masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali kepada Islam yang kaffah), Bayan, Mudzakarah (menghafal) 6 sifat sahabat, Karkuzari (memberi laporan harian pada amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di masjid. Waktu khuruj minimal 4 bulan seumur hidup, 40 hari setiap tahun, 3 hari setiap bulan dan 2,5 jam setiap hari. Banyak fenomena menarik terkait dengan pergerakan dakwah sebagaimana diungkap di atas, tetapi peneliti akan hanya fokus untuk meneliti dakwah Jamaah Tabligh. Yang menarik untuk diteliti dari jama ah tabligh ini adalah cara-cara jamaah tabligh dalam menginternalisir ajaran Islam dalam dirinya sendiri, cara-cara yang dilakukan untuk mendekati masyarakat, dan cara-cara yang dilakukan untuk lebih memudahkan suatu pesan dapat dipahami mad u. Untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit dari penelitian ini, maka peneliti akan menggunakan analisis framing sebagai pisau bedahnya. Suatu analisis mengenai bagaimana cara bercerita tentang gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa sehingga dapat menghadirkan kontruksi makna dari peristiwa.

10 B. Rumusan Masalah Uraian di atas supanya mendapatkan gambaran yang jelas tentang masalah yang akan di teliti, maka perlu kiranya di fokuskan masalah yang akan dibahas. 1. Apa metode dakwah jamaah Tabligh Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan? 2. Bagaimana proses penerapan metode dakwah jamaah tabligh pondok pesantren Al-Fatah Temboro Magetan berlangsung? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian bertujuan ingin mengetahui metode dakwah apa yang dilakukan dan bagaimana proses penerapan metode Dakwah Jamaah Tabligh di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan berlangsung. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, diharapkan melalui penelitian ini secara teori maupun lapangan dapat memberikan wawasan dan dapat mengembangkan diri serta meningkatkan profesionalitas penulis di bidang Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam. b. Bagi peneliti, dari penelitian ini dapat memberikan tambahan keilmuan baru tentang dakwah Islam.

11 c. dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap Fakultas Dakwah khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian nantinya dapat dijadikan pengalaman penulis sendiri, pembaca dan lembaga-lembaga dakwah. b. Untuk lembaga dakwah nantinya dapat dijadikan masukan guna menyempurnakan strategi dakwah yang sudah ada. E. Definisi Konsep Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang akan dilakukan ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi konsep sesuai dengan judul, untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam masalah penelitian ini a. Dakwah adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan perubahan positif dalam diri manusia. b. Jamaah Tabligh adalah sebuh gerakan yang ingin mengembalikan kembali jati diri Islam seperti zaman dahulu kala. Akan tetapi dalam pemelitian ini di kususkan di Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur. c. Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro adalah sebuah komplek yang di tujukan tempat untuk penelitian dan pondok ini adalah markas bertemunya seluruh anggota atau seluruh Jamaah Tabligh terbesar pertama di Indonesia

12 d. Analisis Framing adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan kontruksi makna peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. F. Sistematika Pembahasan Pada sistematis pembahasan dalam penelitian ini disajikan agar lebih teratur dan lebih tertib hubungan antara bab satu dengan bab yang lainya. Sistematika pembahasan penelitian tersebuat adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan. BAB II : KERANGKA TEORETIK Pada bab ini berisikan tentang kajian pustaka, kajian teoretik, dan penelitian terdahulu yang relevan. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisikan tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dipakai, subyek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisa data, serta tehnik pemeriksaan keabsahan data. BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Merupakan diskripsi lokasi penelitian yang membahas mengenai sejarah berdirinya jamaah tabligh, gambaran umum tentang Pondok Pesantren Al-Fatah, framing dakwah

13 BAB V : PENUTUP Pada bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang nantinya akan memuat kesimpulan dan saran. Serta dokumendokumen.