BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat memiliki hak ekonomi dan sosial yang merupakan kekuasaan untuk mengatur hubungan antar adat kelompok masyarakat serta mengelola kekayaan desa adat. Desa adat merupakan lembaga sosial yang otonom yang mampu menerapkan suatu kebijakan dalam rangka melindungi dan membina desa adat serta mewujudkan maupun meningkatkan kesejahteraan hidup desa adat. Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1998, kemudian mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2002, yang sekarang disempurnakan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Peraturan Daerah ini menggariskan bahwa LPD merupakan lembaga keuangan milik desa pekraman yang telah berkembang, memberikan manfaat sosial, ekonomi dan budaya kepada anggotanya, sehingga perlu dibina, ditingkatkan kinerjanya, dan dilestarikan keberadaannya. Adapun tujuan pendirian LPD adalah mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan menghimpun tabungan dan deposito dari krama desa, memberantas ijon dan gadai gelap, menciptakan pemerataan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja bagi krama desa serta meningkatkan daya beli dan melancarkan lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di desa. Meskipun 1
dikelola oleh desa adat, LPD tetap dipandang sebagai usaha ekonomi yang lugas dengan memperhatikan efisiensi dan produktivitas. Dalam rangka kemajuan usaha suatu lembaga yang bergerak di bidang perbankan seperti LPD, tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusianya dalam mengelola keuangan perusahaan itu sendiri. Pengelolaan keuangan suatu lembaga menjadi hal yang paling utama harus diperhatikan dalam mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan tertentu perusahaan dapat dicapai maka diperlukan struktur pengendalian intern yang terdri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen. Struktur pengendalian intern diharapkan dapat mengamankan aktiva yang dilaporkan bawahannya itu benar dan dapat dipercaya. Penilaian terhadap struktur pengendalian intern tersebut dilakukan secara sistematis, mandiri, obyektif dengan berorientasi ke masa depan atas kebijakan atau keputusan manajemen dalam mengelola sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan profitabilitas maupun tujuan lainnya. Tanggung jawab untuk menyusun atau merancang dan melaksanakan struktur pengendalian intern yang baik terletak pada manajemen. Menurut Halim (2003:197), manajemen merancang struktur pengendalian intern yang efektif untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu : (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi, (3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 2
Salah satu pengendalian intern yang terdapat di LPD Kecamatan Denpasar Utara dapat dilihat dari adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dan tanggung jawab dalam melaksanakan aktivitas usaha. Akan tetapi, perlu diingat bahwa untuk kelengkapan manajemen LPD perlu memberikan sistem dan prosedur yang pasti mengenai pengendalian aset intern yang mencakup kas, harta tetap dan harta lukuid lainnya. Oleh karenanya karyawan sebagai pelaksana operasional yang utama perlu diawasi pekerjaanya baik melalui sistem yang diciptakan ataupun melalui manusia sebagai media sehingga mampu dan mau menghindari diri dari berbagai macam tindakan kecurangan dan kolusi yang dapat melemahkan struktur pengendalian intern yang telah dibentuk yang pada akhirnya akan dapat menimbulkan kerugian bagi LPD itu sendiri. LPD perlu untuk mengukur efektivitas dan efisiensi dari operasional kegiatan yang telah dilakukannya terutama yang menyangkut bagian kredit. Untuk itu diperlukan penilaian kinerja terhadap bagian kredit yang bertujuan untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan secara sistematis, mandiri, objektif dengan berorientasi ke masa depan atas kebijakan atau keputusan manajemen dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepada bagian kredit dalam rangka meningkatkan profitabilitas maupun mencapai tujuan lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah struktur pengendalian intern pada LPD di Kecamatan Denpasar Utara sudah diterapkan secara efektif? 3
2) Apakah struktur pengendalian intern dari unsur lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian berpengaruh pada kinerja perkreditan LPD di Kecamatan Denpasar Utara? 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui efektivitas struktur pengendalian intern pada kinerja perkreditan LPD di Kecamatan Denpasar Utara. 2) Untuk mengetahui pengaruh struktur pengendalian intern dari unsur lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian pada kinerja perkreditan LPD di Kecamatan Denpasar Utara. 1.3 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya efektivitas struktur pengendalian intern dan ada tidaknya pengaruh efektivitas struktur pengendalian intern pada kinerja perkreditan Lembaga Perkreditan Desa. 2) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pihak manajemen mengenai pentingnya efektivitas struktur 4
pengendalin intern dan pengaruhnya pada kinerja perkreditan Lembaga Perkreditan Desa. 1.4 Sistematika Penulisan Secara keseluruhan skripsi ini terdiri dari 5 bab yang merupakan satu kesatuan yang utuh dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penyajian. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN MASALAH Bab ini mencakup kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teoritis sebagai acuan dalam pemecahan masalah. Diantaranya disajikan tinjauan secara teoritis mengenai efektivitas, struktur pengendalian intern, kinerja perkreditan, Lembaga Perkreditan Desa, penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. 5
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini akan menyajikan data serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian pengaruh efektivitas struktur pengendalian intern pada kinerja perkreditan Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Denpasar Utara. Oleh karenanya, dalam bab ini akan diuraikan mengenai sejarah singkat Lembaga Perkreditan Desa, struktur organisasi Lembaga Perkreditan Desa dan pengujian atas pengaruh efektivitas struktur pengendalian intern terhadap kinerja perkreditan pada Lembaga Perkreditan Desa dengan alat analisis yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan mengemukakan simpulan, keterbatasan dan saran atas penelitian yang dilakukan. Penulis mencoba membuat simpulan dari uraian pembahasan yang telah dibuat pada sebelumnya dan mengemukakan keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan. Selanjutnya akan dikemukakan saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian sebelumnya. 6