BAB II TINJAUAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA


BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TUNAI PADA CV. PERMATA DEWI TOUR & TRAVEL BATAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan dengan subsistem-subsitem yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB III TOPIK PENELITIAN. dalam hampir semua transaksi usaha. Kas juga menjadi begitu penting karena

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu tentang sistem pengendalian internal

pengertian sistem pengendalian intern ada

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini kondisi perekonomian di Indonesia belum sepenuhnya pulih.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara terbuka dan hasil observasi langsung dengan melihat sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang berjalan. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas, perusahaan sudah memiliki unsur pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa masalah, diantaranya masih terdapat perangkapan fungsi oleh A/R Control, belum adanya SOP & flow chart penerimaan kas secara tertulis, kas tidak langsung disetor ke bank, dan perusahaan belum memiliki auditor intern. Mamahit, Sabijono & Mawikere (2014) menjelaskan penelitiannya tentang Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Rawat Inap Pada Rsup. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Metode yang digunakan metode analisis deskriptif dimana penelitian memulai dengan mengumpulkan dan menyaring seluruh keterangan yang masuk secara menyeluruh dan detail kemudian diuraikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 6

7 primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada rumah sakit RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado telah memadai karena telah sesuai dan memenuhi unsur-unsur pokok suatu sistem informasi akuntansi yaitu sumber daya manusia, peralatan, formulir atau dokumen, catatan, prosedur dan laporan. Sebaiknya manajemen menerapakan setiap bagian harus menjalankan tugas sesuai dengan wewenangnya. Syafitri (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Afzarki Indoboga. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian megungkapkan perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Katering dan Wedding Organizer ini belum berjalan secara efektif karena masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya masih ada perangkapan fungsi, bukti penerimaan dan pengeluaran kas yang masih sederhana, tidak adanya pengendalian intern kas dan pemisahan bank account perusahaan dengan bank account direktur. Perusahaan tidak memberlakukan order form dalam pembelian asset perusahaan dan keperluan-keperluan yang menunjang kegiatan operasional perusahaan. Dewi, Dzulkirom & Atmanto (2015) menjelaskan penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi

8 Kasus pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Malang). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis peneitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. hasil penelitian dan analisis, dapat diambil kesimpulan dan selanjutnya dari kesimpulan tersebut akan diberikan saran-saran yang bertujuan agar bermanfaat dalam pelaksanaan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas. Sistem penjualan kredit serta penerimaan kas yang diterapkan secara keseluruhan sudah cukup menunjang pengendalian intern dikarenakan unsur- unsur pengendalian intern sebagian besar telah terpenuhi. Sistem penjualan dan penerimaan kas yang dilaksanakan dimaksudkan untuk menyediakan informasi agar dapat menghasilkan pengendalian intern yang baik pada setiap bagian dan fungsi masing-masing. Fauzi (2011) penelitiannya berjudul Analisis Informasi Akuntansi Fungsi Penerimaan dan Pengeluaran PT. Pelni Semarang yaitu perusahaan yang bergerak dibidang penyedia jasa transportasi laut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari data sekunder. Hasil penelitian ini menemukan terdapat adanya penggunaan dokumen yang berbeda untuk pengeluaran kas yang jumlah nominalnya besar dan perlunya pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas yang relatif kecil. Sehingga perlu adanya tambahan fungsi yang harus ada dalam pengeluaran kas yaitu fungsi pemeriksa intern. Perangkapan fungsi dalam proses pengeluaran kas tidak dibenarkan karena akan memicu tindakan penyalahgunaan wewenang yang diberikan sehingga

9 terjadi kecurangan dan penyelewengan uang kas perusahaan. Pembentukan kas kecil dalam perusahaan untuk pengeluaran yang jumlahnya reltif kecil sangat diperlukan karena akan lebih mudah dalam penanganannya serta pengawasannya. B. Tinjauan Teori 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2016:2) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi. Adapun pengertian lain dari Sujarweni (2015:2) menyatakan sistem adalah suatu rangkaian prosedur atau kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program perusahaan. Menurut Hall (2009:6) sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan menurut Widjajanto (2001:2) sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan ouput. Dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut mengenai pengertian umum sistem sebagai berikut: Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yaitu yang terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

10 Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, yaitu sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Suatu sistem merupakan suatu bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2. Fungsi dan Tujuan Sistem Menurut Hall (2009:7) tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan bagian yang sama. Jika komponen tertentu tidak memberikan kontribusinya pada tujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian sistem tersebut. Sedangkan fungsi sistem menurut Mulyadi (2016:2) yaitu sekelompok unsur sistem yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu yang direncanakan perusahaan. 3. Analisis Sistem Menurut Diana dan Setiawati (2010:47) analisis sistem merupakan sekumpulan prosedur untuk membuat spesifikasi sistem informasi yang baru atau sistem informasi yang dimodifikasi. Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan yang berguna untuk menjelaskan masalah

11 secara keseluruhan dan memilih serta mengevaluasi solusi masalah, sehingga manjemen dapat memutuskan apakah pengembangan sistem akan dilanjutkan. 4. Pengertian Informasi Menurut Hall (2009:19) informasi adalah proses menyusun, mengatur, memformat dan menyajikan informasi ke para pengguna. Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, laporan yang terstruktur, atau sebuah pesan dalam layanan komputer. Apapun bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki karakteristik sebagai berikut: Relevan adalah isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk satu tujuan. Tepat Waktu adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang didukungnya. Akurasi adalah informasi harus bebas dari kesalahan yang signifikan. Akan tetapi signifikan adalah konsep yang sulit untuk diukur. Oleh karenanya, dalam menyediakan informasi, desainer sistem harus mencari keseimbangan antar informasi yang seakurat mungkin dengan ketetapan waktu yang memadai agar berguna. Kelengkapan adalah informasi yang penting bagi sebuah keputusan atau pekerjaan harus tersedia secara lengkap dan jelas.

12 Ringkas adalah informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, informasi menjadi unsur penting dalam pengambilan keputusan, baik oleh pihak manajemen perusaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepntingan. Juga menjadi unsur penting untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan. 5. Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa secara nasional berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaiannya (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi (Suwardjono, 2005:99). Definisi menurut Sujarweni (2015:3) akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keungan dan digunakan dalam pihak-pihak tertentu. 6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Bodnar dan Hoopwood (2000:1) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, sedangkan (Widjajanto, 2006:4) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan, komputer, alat komunikasi, tenaga

13 pelaksana, dan laporan terkoordinasi secara erat didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi sistem yang dibutuhkan manajemen. 7. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Hall (2011:21) tiap perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunanya. Oleh karena itu tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antar perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati disemua sistem. Tujuantujuan tersebut adalah: Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya kepada pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggungjawab oleh pengambilan keputusan tersebut. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi personil operasional untuk membantu mereka untuk melaksanakan pekerjaan hariannya dengan cara yang efisien dan efektif. 8. Langkah-langkah dalam Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Baridwan (2002:9) menyatakan bahwa dalam penyusunan sistem akuntansi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

14 1. Analisis sistem yang ada. Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan sistem yang berlaku. 2. Merencanakan sistem akuntansi. Langkah ini merupakan pekerjaan menyusun sistem yang baru, atau mengubah sistem lama agar kelemahan-kelemahan yang ada dapat dikurangi atau ditiadakan. 3. Penerapan sistem akuntansi. Langkah ini menerapkan sistem akuntansi yang disusun untuk menggantikan sistem yang lama. 4. Pengawasan sistem baru. Langkah ini adalah untuk mengawasi penerapan sistem baru, yaitu mengecek apakah sistem baru itu dapat berfungsi. 9. Sistem Pengendalian Internal Menurut Hall (2009:181) Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya: 1. Menjaga aktiva perusahaan. 2. Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi. 3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan. 4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Adapun komponen pengendalian internal terdiri dari lima komponen yaitu linhkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, aktivitas pengendalian.

15 a. Lingkungan Pengendalian (control environment) adalah dasar dari empat komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. b. Penilaian Risiko (risk assessment) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. c. Informasi dan Komunikasi atau Sistem infomasi akuntansi (SIA) terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang terkait di dalamnya. Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan keuangan yang andal. d. Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan. Pihak manajemen harus memastikan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang dimaksudkan. e. Aktivitas Pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang

16 tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda: pengendalian komputer dan pengendalian fisik. 10. Sistem Penerimaan Kas 1. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang yang berasal dari berbagi macam sumber yaitu penjualan tunai, penjualan aset tetap, pinjaman baik dan setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya yang reguler berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas berasal dari penjualan dan dari piutang atau pembayaran dari penjualan kredit (Sujarweni, 2015:121). Menurut Mulyadi (2016:379) penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama yaitu penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Sistem penerimaan kas penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini: Penerimaan kas dari over-the-countersale. Dalam penjualan tunai ini pembeli datang keperusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang dibeli, melakukan pembayaran kekasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Penerimaan kas dari COD sale. Cash-on-delivery sales adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan, angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sale merupakan sarana untuk memperluas

17 daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual. Penerimaan order dari credit card sale. Sebenarnya credit card sale bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual yang memberikan kemudahan baik untuk pihak pembeli maupun penjual. 2. Unsur Pengendalian Intern Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2016:393) unsur pengendalian internal yang ada dalam sistem penerimaan kas: a. Organisasi Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. b. Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktor tersebut. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

18 Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. c. Praktik Yang Sehat Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak yang pemakaianya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. Perhitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. 11. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang membahas keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian tunai maupun kredit dan untuk pembayaran (Sujarweni, 2015:123). Menurut Mulyadi (2014:509) pengeluaran kas diperusahaan dilakukan sebagai berikut: Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern berikut ini: (1) dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan formulir.

19 (2) dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini, bank dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan dana kas kecil, penyelenggaraan dana kas kecil untuk memungkinkan pengeluaran kas dengan uang tunai dapat diselenggarakan dengan dua cara: (1) sistem saldo berfluktuasi dan (2) imprest-system. 2. Unsur Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Menurut Mulyadi (2016:433) unsur pengendalian intern yang baik adalah sebagai berikut: a. Organisasi Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri dari bagian kas sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain. b. Sistem Otoritas dan Prosedur Pencatatan Pengetahuan kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang kuat.

20 c. Praktik Yang Sehat Saldo kas yang disimpan di perusahaan harus dilindungi dari kemungkinan pencuri atau penggunaan yang tidak semestinya. Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas. Penggunaan rekening koran bank (bank statement), yang merupakan informasi dari pihak ke tiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksaan intern (internal audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang pencatatan akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di perusahaan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. Kas yang ada di perusahaan (cash in safe) dan kas yang ada diperjalanan (cash in transhit) diasuransikan dari kerugian. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).

21 Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang disimpan di perusahaan (misalnya: mesin regristasi kas, lemari besi, dan strong room). Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kas.