SYAIR LAGU PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SEBAGAI LANDAS TUMPU KEMAMPUAN BERBAHASA DI PAUD

dokumen-dokumen yang mirip
FOLKLORE SEBAGAI LANDAS TUMPU PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DI SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN SMS SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DI KELAS RENDAH

Permainan Tradisional Anak-anak Jawa Barat

Mengapa harus bermain?

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS TEMATIK KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

Koswara Tiurlina 1 Deni Wardana 2

Memahami wacana lisan tentang benda-benda di sekitar dan dongeng.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

22 ISSN X. Oleh: Sumardi Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (2005:3-4), Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

Paket 5 METODE PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN BI MI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam kamus arti kosakata adalah pembendaharaan kata. Sedangkan. perbendaharaan kata atau kosakata adalah kumpulan kata-kata

PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

Tema 4 : Keluargaku Subtema 1 : Anggota Keluargaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Oleh: Samino Sangadji, Sularmi, Yulianti

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

PEMBELAJARAN TARI KREATIF MELALUI KAULINAN BUDAK LEMBUR DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN KURIKULUM TK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yakni sebagai bahasa Negara dan Bahasa Nasional. Mengingat fungsi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELOMPOK A DI TK MAHARDHIKA SIMOKERTO SURABAYA

SILABUS. III. Strategi Perkuliahan A. Perkuliahan Tatap Muka 1. Diskusi 2. Tugas 3. Ceramah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 TEMA: PERMAINAN

JARINGAN KD/INDIKATOR

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nama Sekolah : : Tempat Umum Kelas/Semester : II / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

BAB II KAJIAN TEORI. pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk. ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan

BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA CERITA TERPADU MODEL CONNECTED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Aan Kusdiana

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MEMBANGUN KONSERVASI MATERI PELAJARAN Dudung Priatna*)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Nama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

melakukan hubungan komunikasi dengan orang lain. 11

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK KEBAK 01 KEBAKKRAMAT KARANGANYARTAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA

SRATEGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN BERBICARA: KONSEP DAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

Transkripsi:

SYAIR LAGU PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SEBAGAI LANDAS TUMPU KEMAMPUAN BERBAHASA DI PAUD Indah Nurmahanani 1 ABSTRAK Syair lagu anak-anak dalam permainan tradisional bukanlah syair itu semata melainkan yang disiratkannya adalah makna, hakikat dan fungsi syair lagu itu sendiri. Melalui daya metalingual dan bernalar secara metakognisi anak-anak usia dini dapat diajak bertualang dari alam pikiran realita sampai ke alam metafisik. Anak dipacu untuk memilih, memilah serta menyusun pengalaman dan pengetahuannya dalam menanggapi suratan syair lagu dalam permainan tradisional. Itu sebabnya syair lagu anak-anak dalam permainan tradisional dijadikan sebagai landas tumpu kegiatan berbahasa siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penggunaan syair lagu sebagai landas tumpu kemampuan berbahasa Indonesia di PAUD merupakan upaya pembelajaran dengan memberdayakan potensi siswa secara kontekstual dan integratif. Kata kunci: syair lagu, permainan anak tradisional, kemampuan berbahasa Indonesia, PAUD A. PENDAHULUAN Syair lagu permainan tradisional di atas tidak asing bagi anak-anak. Melalui syair lagu itu, anak diajak bertualang dari alam pikiran nyata ke alam metafisik. Melalui daya metalingual dan bernalar secara metakognisi anak dapat dipacu memilih, memilah serta menyusun pengalaman untuk bertutur: apa, mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, suratan wacana syair lagu merupakan alam nyata anak, pesannya jauh di alam metafisik yang diharapkan bisa dipahami. Salah satu syair lagu tersebut adalah sebagai berikut. Syair Lagu: Oray-orayan luar leor mapay sawah Tong ka sawah tong ka sawah Parena keur sedeng beukah Oray-orayan luar leor mapay kebon Tong ka kebon tong ka kebon Aya barudak keur ngangon Mending ge teuleum, di leuwi loba nu mandi Saha nu mandi saha nu mandi Anu mandina pandeuri, kok...kok... Farjcon dan Stewig (1980) mengemukakan syair bukanlah sekuntum mawar melainkan hanya aromanya; bukan lautan melainkan debur gemuruh suara lautnya. Pernyataan menguatkan anggapan yang dikemukakan syair lagu bukan syair itu 1 Dosen PGSD UPI Kampus Purwakarta 20 Cakrawala Dini : Vol. 5 No. 1, Mei 2014

semata, tapi syair yang dapat dijelaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Perrine dalam Stewig (1980), ragam bahasa yang bertutur lebih banyak dan mengkomunikasikan pesan dengan lebih kuat, mendalam dan lebih luas maknanya dari bahasa biasa. Itu sebabnya syair lagu dapat mengungkapkan distilasi pengalaman, emosi, dan pikiran jauh di luar yang disuratkan medium bahasa. Syair lagu dalam permainan anak memiliki ketidakterbatasan ruang dan waktu. Melalui syair lagu dalam permainan anak tradisional anak dapat diajak mengembarakan distilasi pengalaman, emosi, dan pikiran dari alam nyata sampai ke alam metafisik dengan penjalinan daya metalingual dan berpikir metakognisi. Bermain merupakan cara belajar anak usia dini. Melalui bermain, anak bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar, menemukan, memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak dan kesimpulan mengenai benda di sekitarnya. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya (Depdiknas, 20007: 10). Salah satu permainan tradisional yang digunakan oleh anak-anak di daerah Sunda adalah Oray-orayan. Permainan tradisional daerah Sunda ini terdapat syair lagunya dan anak-anak yang bermain menyanyikan lagu tersebut bersama-sama. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahannya adalah Bagaimanakah penggunaan syair lagu dalam permainan anak tradisional sebagai landas tumpu kemampuan berbahasa Indonesia di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)? B. KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DI PAUD Istilah kemampuan berdenotasi dengan kompetensi yaitu karakteristik yang ditampilkan oleh seseorang melalui cara berperilaku atau berpikir mengenai berbagai hal dan bertahan dalam waktu yang relatif lama. (Hamzah, Uno,2009: 78). Secara konseptual kemampuan merupakan karakteristik umum yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang yang diwujudkan melalui tindakan dan mengarah pada peningkatan kinerja.jadi kemampuan mengacu pada kualitas dalam melaksanakan suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh keterampilan dan pengetahuan. Kemampuan dapat diukur melalui atau prestasi hasil belajr yang optimal (Rusman, 2011 :95). Menurut Semiawan, kemampuan adalah daya untuk melakukan sesuatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan latihan. Kemampuan merupakan daya yang didapat sejak lahir oleh setiap manusia yang harus diasah (Conny Semiawan, 1987 : 2). Salah satu kemampuan yang dimiliki anak-anak adalah berkomunikasi dengan bahasa lisan dan tulisan. Kemampuan berbahasa ini meliputi membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Keempat kemampuan berbahasa ini perlu dikembangkan sejak pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi. Sesuai dengan hakikat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulisan (Depdiknas 2003 :1). Tujuan umum pembelajaran Bahasa Indonesia seperti dikemukakan Sabarti Akhadiah, M.K, dkk (Bahasa Indonesia I 1992 :10) adalah untuk mengembangkan Indah Nurmahanani : Syair Lagu Permainan Anak Tradisional 21

kemampuan menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana berkomunikasi, sarana berpikir, sarana persatuan, dan sarana kebudayaan. Prinsip dalam mengorganisir kemampuan berbahasa Indonesia di Pendidikan Anak Usia Dini dikemukakan Oleh Pappas (1995) yaitu : (1)children are active, creative learner, (2) language is used for many social puposes, that areexpressed by many language patterns, and (3) knowledge is organized and constructed by individual learners through social interaction. Dengan demikian orientasi peningkatan kemampuan berbahasa anak usia dini adalah kegiatan memberdayakan potensi anak berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai denagn tujuan dan konteks interaksi sosialnya. Untuk itu, Syair lagu dalam permainan anak tradisional digunakan sebagai landas tumpu kemampuan berbahasa pada anak usia dini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka melalui syair lagu dalam permainan anak, maka anak dapat bereksplorasi untuk mengenal lingkungan sekitar dan berekspresi melalui bahasa berdasarkan syair lagu dalam permainan tersebut. C. IMPLEMENTASI SYAIR LAGU PERMAINAN ANAK TRADISIONAL UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERBAHASA DI PAUD Pembelajaran Bahasa Indonesia agar efektif Goodman (1986: 2) mengemukakan its easy when it s real and natural, its whole sensible interesting and relevant, it belongs to the learner, it s part of real event, it has social utility, it has purpose for the learners, the learner chooses to use it, it s accessible to the learner and the learner has power to use it. Untuk merancang pembelajaran khususnya di PAUD dengan menggunakan syair lagu anak permainan tradisional sebagai landas tumpu pembelajaran dapat dilakukan kegiatan di bawah ini. 1. Merumuskan Tema Merumuskan tema merupakan langkah-langkah awal merancang kegiatan berbahasa. Tema di arahkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan perumusannya disesuaikan dengan hasil belajar atau tujuan pembelajaran. 2. Merumuskan Tujuan Khusus Setelah tema dipilih kemudian tujuan khusus kegiatan berbahasa dirumuskan dan diarahkan kepada pemberdayaan potensi berbahasa siswa secara individual, sehingga melalui interaksi ini siswa dapat mengembangkan kemampuannya. 1) Melalui pengamatan terhadap syair lagu permainan anak tradisional Orayorayan, siswa dapat menceritakan pengalaman dan pengetahuan tentang binatang ular dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain. 2) Melalui pengamatan terhadap syair lagu permainan anak tradisional Orayorayan, siswa dapat menuliskan pengalaman dan pengetahuannya tentang binatang ular dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain. 22 Cakrawala Dini : Vol. 5 No. 1, Mei 2014

3) Melalui pengamatan terhadap syair lagu permainan anak tradisional Orayorayan, siswa dapat membacakan tulisan pengalaman dan pengetahuan dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain. 3. Memilih dan Menetapkan Bahan Latihan Kemampuan Berbahasa Memilih dan menetapkan syair lagu permainan tradisional bahan kegiatan berbahasa disesuaikan dengan minat, perhatian, dan kemampuan siswa, serta tujuan atau hasil belajar yang ingin dicapai. Syair lagu bahan pembelajaran dipilih pula dari permainan tradisional yang telah dikuasai. Dalam hal ini, setelah siswa menyanyikan beberapa lagu, kemudian dipilih salah satu yang dijadikan bahan latihan untuk kemampuan berbahasa. 4. Merumuskan Kegiatan untuk Melatih Kemampuan Berbahasa Berdasarkan bahan pembelajaran terpilih, kemudian dirumuskan kegiatan pembelajaran yang dapat menciptakan siswa berbahasa bersifat alami dan kontekstual. Contoh kegiatan pembelajaran bahasa dengan menggunakan strategi mapping dan bahan pembelajaran lagu dalam permainan anak tradisional adalah seperti di bawah ini: a. Siswa menyanyikan lagu dalam permainan anak tradisional Oray-orayan berulang-ulang, kemudian siswa menyebutkan syair lagu baris demi baris dan guru mencatat pada papan tulis dalam bentuk bagan berikut: b. Luar leor mapay sawah Tong ka sawah Oray-orayan Di leuwi loba nu mandi Parena keur beukah c. Setelah syair lagu dicatat dalam diagram pemetaan semantik (mapping) maka ada lima topik/tema kegiatan berbahasa siswa. Kelima topik/tema itu: (1) oray-orayan, (2) luar leor mapay sawah, (3) di leuwi loba nu mandi, (4) tong ka sawah (jangan ke sawah), (5) parena keur beukah dikembangkan dengan memformulasikan pertanyaan 5W + 1H dan siswa ditugaskan untuk menjawabnya. Contoh bagan pemetaan pengembangan topik/tema adalah seperti di bawah ini. Who What Where Why Topik/Tema When How Indah Nurmahanani : Syair Lagu Permainan Anak Tradisional 23

d. Setelah masing-masing topik/tema dijelaskan pengembangannya secara klasikal, siswa dibagi dalam lima kelompok sesuai jumlah topik/tema kemudian merumuskan perihal yang akan disampaikan dalam wacana sesuai topik/tema pilihannya. Wacana siswa harus menjelaskan apa siapa mengapa bagaimana di mana dan kapan dari topik. Hal-hal yang akan diungkapkan pada wacana dapat dirumuskan dahulu dalam bentuk diagram mapping dan ditulis berbentuk kata kunci berupa frase atau kalimat. Contoh diagram adalah seperti dibawah ini: Kelinci Tikus Daging Mencari Makan Katak Anak Ayam Siang Malam Ular Semak Semak Bertelur Binatang Melata Lubang Tanah Melilit di Pohon Meliuk liuk Hutan Buas Berganti kulit Sungai Sawah Takut Kebun Berbisa Berbahaya / mematikan Tak berbisa e. Selesai merumuskan dan menyusun wacana, salah seorang siwa wakil dari masing-masing kelompok secara bergiliran menceritakan dan membacakan di depan kelas. Wacana tulis hasil rumusan kelompok diserahkan pula kepada guru untuk dinilai. Pada saat siswa menyampaikan di muka kelas, guru memantau dan membimbing. f. Sebagai variasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, siswa secara individual diberi tugas memilih satu topik untuk kemudian dikembangkan sendiri seperti yang dilakukan dalam kegiatan kelompok setelah seluruh siswa selesai mengerjakan, secara bergiliran siswa ditugaskan menceritakan/membacakan hasil rumusannya di depan kelas dan karya individual siswa diserahkan kepada guru untuk dievaluasi. 24 Cakrawala Dini : Vol. 5 No. 1, Mei 2014

g. Kegiatan akhir pembelajaran, guru memberi komentar hasil karya berbahasa siswa dan memajangkannya pada papan pajangan. Kemudian siswa menilai hasil karya terbaik di kelas dengan menetapkan terbaik 1, 2, 3 dan 4. Hasil karya yang termasuk nominasi terbaik didokumentasikan dalam kumpulan hasil karya-karya terbaik siswa/dijadikan portofolio. D. SIMPULAN Syair lagu permainan anak tradisional bukan hanya untuk dinyanyikan melainkan mengandung isi dan pesan yang harus dipahami dan dimanfaatkan anakanak usia dini. Suratan syair lagu permainan anak bukanlah syair lagu itu semata melainkan yang disiratkan adalah makna, hakikat dan fungsi syair lagu itu. Melalui daya metalingual dan bernalar secara metakognisi, anak dapat diajak bertualang dari alam pikiran nyata ke alam metafisik. Anak dipacu memilih, memilah serta menyusun pengalaman dan pengetahuan untuk menanggapi. Itu sebabnya syair lagu anak-anak dapat dijadikan sebagai landas tumpu kegiatan berbahasa anak usia dini. Penggunaan syair lagu permainan tradisional sebagai landas tumpu kemampuan berbahasa anak usia dini pada khususnya merupakan upaya pembelajaran bahasa dengan pemberdayaan potensi anak secara kontekstual dan integratif. Implementasinya diupayakan oleh guru antara lain dengan strategi mapping dan keterpaduan dilakukan tidak terbatas pada satu bidang pengerjaan. Syair lagu permainan tradisional sebagai landas tumpu kemampuan berbahasa anak usia dini dapat mengefektifkan kemampuan anak bercerita, menulis, dan membaca melalui ketajaman berfikir, bernalar dan kepekaan perasaannya untuk mengungkapkan isi syair lagu. Penggunaan kosakata, ejaan dan penulisan struktur kalimat dilatih berdasarkan konteks dan pengalaman siswa. Kelemahan yang bisa muncul adalah siswa kurang mampu mengembangkan wacana karena faktor hubungan antara syair lagu permainan tradisional dengan pengalamannya. Siswa yang memiliki pengalaman berhubungan dengan syair lagu cenderung merumuskan dan menyusun wacana lebih maksimal. Sebaliknya siswa yang kurang memperoleh pengalaman, wacana yang dirumuskan dan disusunnya minim. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, M.K. Sabarti, dkk. 1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Depdikbud Goodman, Ken. 1986. Whats Whole in Whole Language. Canada: Canadian Catalog in Publication Data. Pappas, Chirtine, c, dkk. 1995. An Integrated Language Perspective in The Elementary School Theory in to Action. Second Edition. London: Longman Ltd. Eanes, Robin. 1997. Content Area Literacy Teaching for Today and Tomorrow. Albany Delmer Publishers. Stewig, John Warren. 1980. Children and Literacy. Chicago: Rand Mc. Nally College Publishing Company. Semiawan, Conny, 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Sekolah. Jakarta: Gramedia. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Indah Nurmahanani : Syair Lagu Permainan Anak Tradisional 25