BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah penelitian dari Purwaningtyas (2008) judul Pengaruh Iklim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, pengendalian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

LANDASAN TEORI. Menurut Rivai (2004:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Rue (dalam Tjandra 2005:38) didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perubahan perilaku. Perguruan tinggi harus mampu. penting yang perlu dibenahi adalah kinerja pegawainya.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB II LANDASAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja Karyawan Laundry. Prawirosentono (1999), performance adalah hasil kerja yang dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kemampuan tanpa motivasi belum

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektivitas dan keberhasilan organisasi (Yulk, 2005: 4). Kepemimpinan didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu beradaptasi kembali dengan guru baru yang mengajarnya. Dalam

PEMBERDAYAAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TERHADAP KINERJA PADA PT. AQUA TIRTA INVESTAMA DI KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut dengan human resources, merujuk kepada orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Notoadmodjo (2009:16), mengartikan pendidikan dan pelatihan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya UKDW

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. KAWAN KITA KLATEN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ahli. Menurut Simamora (1997), manjemen sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa awal berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (kinerja, sertifikasi, disiplin,

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AQUA TIRTA INVESTAMA SKRIPSI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu I yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah penelitian dari Purwaningtyas (2008) judul Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dosen pada Universitas Muhammadiyah Malang. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdahulu ini meliputi variabel bebas yaitu iklim organisasi: kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, penetapan tujuan, dan pengendalian dan variabel terikatnya yaitu kinerja dosen. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi dan kinerja dosen. Penelitian terdahulu II yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah penelitian dari Hanifatus Su aidah (2011) pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. PLN (persero) APJ Malang. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdahulu ini meliputi variabel bebas yaitu iklim organisasi dan variabel terikat yaitu kepuasan kerja. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana dan uji F. Penelitian sekarang dengan judul pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru pada SMKM 2 malang metode yang dipakai dalam penelitian 10

ini menggunakan Uji F dan uji T dengan menggunakan metode rentang skala dan menggunakan model regresi linear berganda. Perbedaan peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yaitu mengenai objek penelitian dan lokasi penelitian yang digunakan, dan persamaannya yaitu sama-sama melakukan analisis iklim organisasi. Tabel. 2.1 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang Judul Variabel Alat analisis Hasil Penelitian terdahulu I: Variabel bebas: Regresi linear Purwaningtyas (2008) - iklim berganda dengan judul Pengaruh organisasi Iklim Organisasi (X) Terhadap Kinerja Dosen Variabel terikat: Pada Universitas - kinerja dosen Muhammadiyah (Y) malang. Penelitian terdahulu II: Variabel bebas: Regresi linear Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi dan kinerja dosen. Melalui uji F Hanifatus Su aidah - iklim sederhana iklim organisasi (2011) dengan judul organisasi mempunyai pengaruh iklim (X) pengaruh organisasi terhadap Variabel terikat: signifikan kepuasan kerja karyawan pada PT. PLN (persero) APJ Malang. - kepuasan kerja (Y) terhadap kepuasan kerja. Penelitian sekarang: Variabel bebas: Regresi linier Siti Nur Asiyah (2012) - iklim berganda dengan judul pengaruh organisasi iklim organisasi Variabel terikat: terhadap kinerja guru - kinerja pada SMK Muhammadiyah 2 Malang. 11

B. Landasan Teori 1. Pengertian Kinerja Menurut Anwar Prabu (2005 ; 67) pengertian kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitias yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasibuan (2003:94) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja adalah gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran tingkat motivasi seorang pekerja, Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya 12

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja Individu adalah dasar kinerja organisasi, dan untuk memaksimalkan kinerja masing-masing individu, berhubungan dengan perilaku individu. Dapat disimpulkan bahwa Kinerja guru berarti hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh keuntungan. Organisasi dapat beroperasi karena kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan yang ada di dalam organisasi tersebut. Menurut Prawirosentono (dalam Sutrisno, 2011:176), faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut: a. Efektivitas dan Efisiensi Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektifitas dan efisiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi. Dikatakan efektif apabila mencapai tujuan, dikatakan efisien apabila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas apakah 13

efektif atau tidak. Artinya, efektivitas dari kelompok (organisasi) bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efisien berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mancapai tujuan organisasi. Agar tercapai tujuan yang diinginkan organisasi, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah hal yang berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab para peserta yang mendukung organisasi tersebut. b. Otoritas dan Tanggung Jawab Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas. Masingmasing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja karyawan tersebut. Kinerja karyawan akan dapat terwujud bila karyawan mempunyai komitmen dengan organisasinya dan ditunjang dengan disiplin kerja yang tinggi. c. Disiplin Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Dengan demikian, bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering 14

dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sebaliknya, bila karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu di jatuhkan kepada pihak yang melanggar. d. Inisiatif Inisatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan positif dari atasan, jika memang atasan itu yang baik. Atasan yang buruk akan selalu mencegah inisiatif bawahan, lebih-lebih bawahan yang kurang disenangi. Bila atasan selalu menghambat setiap inisiatif, tanpa memberikan penghargaan berupa argumentasi yang jelas dan mendukung, menyebabkan organisasi akan kehilangan energi atau daya dorong untuk maju. Dengan demikian, inisiatif karyawan yang ada didalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan memengaruhi kinerja. 2. Kinerja guru Keberhasilan guru seseorang bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang ada telah mencapai secara keseluruhan. Jika kriteria telah tercapai berarti pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam pengertian kinerja bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan 15

yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Kinerja seorang guru dapat tergambar dari beberapa kegiatan sebagai berikut (Rusman, 2012;75) a. Perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran c. Evaluasi dalam kegiatan. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, serta menafsirkan data tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Unsur-unsur yang perlu dinilai dalam proses penilaian kinerja guru adalah sebagai berikut : (Rusman, 2012;93) a. Pendidikan Adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru terlihat dari upaya yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya. b. Pengembangan profesi Seorang guru yang memiliki loyalitas terhadap pekerjaannya senantiasa akan berusaha meningkatkan atau mengembangkan kebutuhan akan kemampuan profesionalnya guna mengimbangi tuntutan pendidikan yang terus berkembang. 16

c. Kegiatan penunjang proses pembelajaran dan bimbingan. Kegiatan penunjang disini adalah kegiatan yang menggambarkan upaya guru dalam menambah wawasan dan pengalaman sebagai kebutuhan yang akan menunjang kemampuan guru dalam proses pembelajaran. 3. Pengukuran kinerja pengukuran kinerja merupakan suatu konsep mapan yang harus dilakukan dalam pembaharuan hal-hal penting dalam suatu organisasi. Pengembangan pengukuran kinerja dalam manajemen dipengaruhi oleh tuntutan untuk peningkatan kualitas dan pelayanan. Pengukuran kinerja harus didasarkan pada semua tujuan yang sesuai dengan visi dan misi masa depan organisasi, yang berorietasi pada tingkat kepuasan pelanggan dan organisasi secara keseluruhan. Adapun ukuran dari kinerja menurut T.R. Mitchell dalam (Rusman, 2012;50) sebagai berikut: a. Kualitas kerja (Quality of works) b. Kece patan (Promptness) c. Prakarsa (Initiative ) d. Komunikasi (Communication) Keempat komponen tersebut adalah ukuran standar kinerja yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui baik-buruknya atau efektif tidaknya kinerja seorang guru. Sedangkan standar pengukuran prestasi kerja dikemukakan oleh Lopes (dalam Sutrisno, 2011), yaitu: 17

a. Kuantitas kerja. b. Kualitas kerja. c. Pengetahuan tentang pekerjaan. d. Pendapat atau pernyataan yang disampaikan. e. Keputusan yang diambil. f. Perencanaan kerja. g. Daerah organisasi kerja. 5. Pengertian iklim organisasi Iklim atau climate berasal dari bahasa yunani yaitu incline, kata ini tidak hanya memberikan arti yang terbatas pada hal-hal fisik saja seperti temperatur atau tekanan, tetapi juga memiliki arti psikologis bahwa orangorang yang berada dalam suatu organisasi menggambarkan tentang lingkungan internal organisasi tersebut. Menurut Wirawan (2008) dalam bukunya yang berjudul Budaya dan Iklim Organisasi mendefinisikan iklim organisasi sebagai persepsi anggota organisasi (secara individual dan kelompok) dan mereka yang secara tetap berhubungan dengan organisasi (misalnya pemasok, konsumen, dll) mengenai apa yang ada atau terjadi dilingkungan organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Tagiuri dan Litwin (dalam Wirawan, 2007: 121) mendefinisikan iklim organisasi sebagai "...a relatively enduring quality of the internal 18

environment of an organization that (a) is experienced by its members, (b) influences their behavior, and can be described in terms of the values of a particular set of characteristics (or attributes) of the organization." Menurut Tagiuri dan Litwin, iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi; memengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Menurut Owen (dalam Wirawan, 2007: 122), iklim organisasi adalah "...study of perceptions that individuals have of various aspects of the environment in the organization" (studi persepsi individu mengenai berbagai aspek lingkungan organisasinya). Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Iklim organisasi merupakan keadaan mengenai karakteristik yang terjadi di lingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut. 6. Faktor-faktor iklim organisasi Menurut Keith Davis & John W. Newstrom (1985:23) ada beberapa unsur iklim organisasi antara lain: a. Kepemimpinan 19

Kepemimpinan menurut davis (1985:152) mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses mendorong dan membantu orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan. Indikatornya adalah: 1) Keterampilan Teknis (technical skill) 2) Keterampilan manusiawi (human skill) 3) Keterampilan konseptual (conceptual skill ) b. Motivasi Hasrat didalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan untuk mencapai suatu tujuan. 1) Motivasi prestasi (Achievement Motivation) 2) Motivasi afiliasi (Affiliation Motivation) 3) Motivasi kompetensi (Competence Motivation) 4) Motivasi kekuasaan (Power Motivation) c. Komunikasi Suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. 1) Komunikasi kebawah (Downward Communication) 2) Komunikasi ke atas (Upward Communication) d. Interaksi Perhatian timbal balik antara dua orang atau lebih terhadap suatu objek atau orang ke tiga. 1) Hubungan timbal balik antara manajer dengan para karyawan. 2) Hubungan timbal balik antara karyawan dengna karyawan. 20

e. Pengambilan keputusan Suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. 1) Keputusan yang terprogram (programmed decision) 2) Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decision) f. Penetapan tujuan Sesuatu yang dapat dicapai dan diharapkan. 1) Hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang. 2) Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan g. Pengendalian Aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. 1) Pengamatan 2) Pemantauan 3) Penyelidikan 4) pengevaluasian 7. Hubungan iklim organisasi terhadap kinerja guru Menurut Wirawan (2007:123) sikap dan perilaku anggota organisasi memengaruhi kinerja mereka secara individual dan kelompok yang 21

kemudian memengaruhi kinerja organisasi. Iklim organisasi memengaruhi produktivitas anggota dan selanjutnya memengaruhi efektivitas dan efisiensi organisasi. Misalnya, persepsi negatif karyawan terhadap kepemimpinan, sistem manajemen, pelaksanaan norma, serta peraturan organisasi dan pekerjaannya, memengaruhi perilaku mereka dalam melaksanakan pekerjaannya. Perilaku ini berpengaruh terhadap produktivitas mereka yang kemudian memengaruhi kinerja organisasi. Pengaruh iklim organisasi terhadap perilaku organisasi dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Misalnya, ruang kerja yang tidak baik, hubungan atasan dan bawahan yang konflik, dan birokrasi yang kaku dapat menimbulkan sikap negatif, stres kerja tinggi, serta motivasi dan kepuasan kerja yang rendah. Iklim organisasi seperti ini akan menciptakan kinerja anggota organisasi rendah. Sebaliknya jika karyawan bekerja di ruangan yang nyaman dan bersih, hubungan atasan dan bawahan yang kondusif dan birokrasi yang longgar akan menimbulkan sikap positif, stres kerja rendah, serta motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi. Seperti halnya Keith Davis & John W. Newstrom (1985;23) yang menyatakan bahwa iklim dapat mempengaruhi motivasi, prestasi (kinerja), dan kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal itu dengan membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para pegawai mengharapkan imbalan, kepuasan, frustrasi atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi. Iklim tidak dapat dilihat dan disentuh, tapi iklim ada dan dapat dirasakan. Iklim dipengaruhi oleh 22

hampir semua hal yang terjadi dalam suatu organisasi. Jika sebuah organisasi ingin berhasil dalam mewujudkan cita-cita dan tujuannya secara utuh dan sempurna, maka dibutuhkan individu-individu yang handal sebagai sumber daya yang akan memegang kendali tali organisasi. Agar Sumber Daya Manusia di dalam organisasi dapat bekerja secara optimal dan memiliki loyalitas yang tinggi, maka organisasi harus dapat menciptakan iklim yang baik dan menyenangkan. Sehingga Sumber Daya Manusia yang telah terbentuk kualitasnya dapat terus dipertahankan dan mereka memiliki prestasi kerja yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa akan tercipta kinerja karyawanyang tinggi. 8. Kerangka Pikir Berdasarkan teori yang dijelaskan diatas maka ada keterkaitan antara iklim organisasi dengan kinerja. Iklim organisasi dikaji dalam (Keith Davis, 1985:25) adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, penetapan tujuan, pengendalian. Adapun kinerja guru meliputi perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi dalam kegiatan. Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh antara iklim organisasi dengan kinerja guru. Variabel iklim organisasi antara lain kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, penetapan tujuan, pengendalian. Indikator kinerja guru yaitu: perencanaan 23

guru dalam program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi dalam kegiatan. Kerangka pikir Gambar 2.1 Iklim Organisasi a) Kepemimpinan (X ) - Keterampilan teknis - Keterampilan manusiawi - Keterampilan konseptual b) Motivasi (X ) - Motivasi Prestasi - Motivasi Afiliasi - Motivasi Kompetensi - Motivasi Kekuasaan c) Komunikasi (X ) - Komunikasi ke atas - Komunikasi ke bawah d) Interaksi (X ) - Hubungan timbal balik antara kepala sekolah dengan guru - Hubungan timbal balik antara guru dengan guru e) Pengambilan keputusan (X ) - Keputusan yang terprogram - Keputusan yang tidak terprogram f) Penetapan tujuan (X ) - Hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang - Usaha-usaha atau kegiatan sekarang diarahkan g) Pengendalian (X ) - Pengamatan - Pemantauan - Penyelidikan - pengevaluasian Kinerja dengan Indikator (Y) a. Perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran. c. Evaluasi dalam kegiatan 24

9. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu dibuktikan dengan benar atau salah. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap riset suatu objek hendaknya dibawah tuntunan suatu hipotesis yang berfungsisebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya didalam kenyataan (empirical verification), percobaan (experimentation), atau praktek (implementation) (Umar :2003;66). Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: 1. Diduga bahwa ada pengaruh signifikan antara iklim organisasi terhadap kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang. 2. Diduga variabel komunikasi yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang. 25