SKRIPSI. Oleh. Yoga Wicaksana NIM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP KEJADIAN ASCARIASIS PADA SISWA SD NEGERI SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI. Oleh: Dian Kurnia Dewi NIM

PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health

PROFIL INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA MURID SDN SEPUTIH III KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. infeksi parasit usus merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang diperhatikan dunia global,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN HASILTERAPI TABLET EKSTRAK BIJI PINANG (Areca cathecu L) PADA INVESTASI CACING USUS DI KECAMATAN MUMBULSARI- JEMBER

I. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization

Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau

SKRIPSI. Oleh : SITI FAUZAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah untuk proses pematangan sehingga terjadi perubahan dari bentuk non-infektif

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i LEMBAR PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL...x DAFTAR LAMPIRAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)

Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kurang bersih. Infeksi yang sering berkaitan dengan lingkungan yang kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sehingga perlu dipersiapkan kualitasnya dengan baik. Gizi dibutuhkan

IDENTIFIKASI TELUR CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN TINJA PADA SISWA SDN KEMIRI 3 DESA KEMIRI KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER

ABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren

Lampiran I. Oktaviani Ririn Lamara Jurusan Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing

BAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,

Efektifitas Dosis Tunggal Berulang Mebendazol500 mg Terhadap Trikuriasis pada Anak-Anak Sekolah Dasar Cigadung dan Cicadas, Bandung Timur

I. PENDAHULUAN. dengan sekitar 4,5 juta kasus di klinik. Secara epidemiologi, infeksi tersebut

ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH

SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan manusia, yaitu sebagai vektor penular penyakit. Lalat berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi cacing usus terutama yang. umum di seluruh dunia. Mereka ditularkan melalui telur

BAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Infeksi cacing merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang paling penting di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia. Hal ini. iklim, suhu, kelembaban dan hal-hal yang berhubungan langsung

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan

I. PENDAHULUAN. Kecacingan adalah masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 1,5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor risiko terjadinya kecacingan di SDN Tebing Tinggi di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Abstrak

Gambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014

I. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Soil-transmitted helminthiasis merupakan. kejadian infeksi satu atau lebih dari 4 spesies cacing

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Soil Transmitted Helminths. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Transmitted Helminths. Jenis cacing yang sering ditemukan adalah Ascaris

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS ANAK USIA DINI DI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI

PREVALENSI Enterobius Vermicularis PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 JEMBER

HUBUNGAN PERILAKU DAN HIGIENE SISWA SD NEGERI DENGAN INFEKSI KECACINGAN DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. belum mendapatkan perhatian serius, sehingga digolongkan dalam penyakit

xvii Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang menentukan kualitas sumber daya manusia adalah asupan nutrisi pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ittihadiyah Kecamatan Gandus Kota Palembang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja. Tenaga kerja yang terpapar dengan potensi bahaya lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Soil transmitted helminth (STH) merupakan cacing usus yang dapat. menginfeksi manusia dengan empat spesies utama yaitu Ascaris

FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA STATUS HIGIENE INDIVIDU DENGAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI SDN 03 PRINGAPUS, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

UNIVERSITAS UDAYANA. GAMBARAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STHs) PADA PEKERJA INDUSTRI KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

KONTAMINASI AIR CUCIAN ALAT MAKAN YANG TIDAK MENGALIR OLEH SALMONELLA, DI WARUNG MAKAN WILAYAH KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER SKRIPSI

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebarannya melalui media tanah masih menjadi masalah di dalam dunia kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Helminthiasis atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

BAB 1 PENDAHULUAN. satu kejadian yang masih marak terjadi hingga saat ini adalah penyakit kecacingan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI

SKRIPSI MITHA SARWO INDAH

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Ada lebih dari 20 jenis cacing usus yang dapat menginfeksi manusia, namun

PENGARUH PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GIANYAR

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Status Gizi pada Murid SDN 29 Purus Padang

BAB I PENDAHULUAN. (neglected diseases). Cacing yang tergolong jenis STH adalah Ascaris

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Pencegahan Kecacingan dan Peningkatan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

Derajat Infestasi Soil Transmitted Helminthes

INFEKSI CACING USUS PADA ANAK SEKOLAH SDN I MANURUNG KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2014

: AMAR HAZWAN B ZAINAL ARIFFIN

Hubungan Infeksis Askariasis dengan Status Sosial Ekonomi pada Murid Sekolah Dasar Negeri 29 Purus

UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi parasit pada saluran cerna dapat disebabkan oleh protozoa usus dan

HUBUNGAN INTENSITAS INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTHS

DAYA VERMISIDAL DAN OVISIDAL BIJI PINANG (Areca catechu L) PADA CACING DEWASA DAN TELUR Ascaris suum SECARA IN VITRO

HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG

HUBUNGAN ANTARA PARASITES LOAD SOIL TRANSMITTED HELMINTH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN LAPORAN ILMIAH

Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths di SDN 03 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SALING KETERGANTUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE ROLE PLAYING

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERJADINYA INFEKSI KECACINGAN (ASCARIS LUMBRICOIDES DAN TRICHURIS TRICHIURA) PADA MURID SDN III SEPUTIH KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Yoga Wicaksana NIM 032010101062 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2008

RINGKASAN Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Kecacingan (Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember; Yoga Wicaksana, 032010101062; 2008: 53 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penyakit kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena masuknya parasit (berupa cacing) kedalam tubuh manusia. Jenis cacing yang sering ditemukan menimbulkan infeksi adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminthiasis). Diperkirakan lebih dari 1,3 milyar orang di dunia terinfeksi Soil Transmitted Helminthiasis (STH) (Crompton, 1999). Walaupun STH dapat menginfeksi semua kelompok umur, tetapi kebanyakan terjadi pada usia anak sekolah, diperkirakan 400 juta anak usia sekolah (5 15 tahun) terinfeksi STH, dan hal ini sering dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, aktifitas fisik, fungsi kognitif dan kemampuan belajar dimana semua itu menjadi tidak optimal. Studi cross-sectional dilakukan pada Januari-Pebruari 2008 terhadap 90 orang siswa yang terpilih di SD III Negeri Seputih. Penilaian tentang faktor risiko kecacingan diukur dengan metode kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan tentang umur, jenis kelamin, perilaku buang air besar (BAB), perilaku cuci tangan, perilaku pemakaian alas kaki dan status ekonomi yang berkorelasi dengan kejadian askariasis dan trichuriasis. Analisis data dengan menggunaka Uji Statistik Regresi Logistik dengan taraf signifikansi (α = 0,05). Untuk penegakkan viii

diagnosa askariasis dan trichuriasis, dilakukan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel dengan mengunakan metode Kato katz. Hasil positif apabila ditemukan telur cacing dalam sediaan yang dibuat. Hasil penelitian yang dilakukan pada 90 siswa diketahui 34 siswa (37,77%) positif terinfeksi cacing, yaitu Ascaris lumbricoides ditemukan dalam 31 sampel (21 infeksi tunggal dan 10 infeksi campuran) sedangkan telur Trichuris trichiura ditemukan dalam 13 sampel (3 infeksi tunggal dan 10 infeksi campuran). Berdasarkan hasil uji regresi logistik ganda diketahui bahwa variabel jenis kelamin (sex), usia, perilaku BAB dan status ekonomi merupakan faktor risiko yang secara signifikan berhubungan dengan infeksi kecacingan (p<0,05), sedangkan variabel pemakaian alas kaki dan cuci tangan merupakan faktor risiko yang tidak signifikan berhubungan dengan terjadinya infeksi kecacingan (p>0,05). ix

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERNYATAAN... v HALAMAN PEMBIMBINGAN... vi HALAMAN PENGESAHAN... vii RINGKASAN... viii PRAKATA... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Tinjauan Umum Tentang Infeksi Cacing... 6 2.1.1 Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)... 6 2.1.2 Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)... 11 xii

2.2 Faktor Risiko Terjadinya Infeksi Kecacingan (Soil Transmitted Helminths)... 16 2.2.1 Faktor Lingkungan... 16 2.2.2 Faktor Manusia... 17 2.2.3 Faktor Perilaku Anak... 18 2.2.4 Faktor Status Ekonomi (Pekerjaan dan Penghasilan Perkapita Keluarga) Orang Tua Anak... 19 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian... 19 2.4 Hipotesis Peneiltian... 21 BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN... 22 3.1 Jenis Penelitian... 22 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 22 3.2.1 Tempat Penelitian... 22 3.2.2 Waktu Penelitian... 22 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 22 3.3.1 Populasi Penelitian... 22 3.3.2 Sampel Penelitian... 23 3.3.3 Besar Sampel... 23 3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 24 3.4 Klasifikasi dan Defenisi Operasional Variabel... 25 3.4.1 Klasifikasi Operasional Variabel... 25 3.4.2 Defenisi Operasional Variabel... 25 3.4.3 Metode Pengukuran... 26 3.5 Alat dan Bahan Penelitian... 27 3.6 Prosedur Penelitian... 28 3.6.1 Pengambilan Sampel... 28 3.6.2 Teknik Kato katz... 28 3.7 Analisis data... 29 xiii

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30 4.1 Hasil Penelitian... 30 4.1.1 Gambaran Subyek Penelitian... 30 4.1.2 Distribusi Data Kejadian Infeksi Kecacingan (Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) pada Murid SDN III Seputih... 31 4.1.3 Hubungan Antara Faktor Risiko Umur Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih... 32 4.1.4 Hubungan Antara Faktor Risiko Jenis Kelamin Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 32 4.1.5 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Buang Air Besar Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 34 4.1.6 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Cuci Tangan Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 34 4.1.7 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Pemakaian Alas Kaki Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 35 4.1.8 Hubungan Antara Faktor Risiko Status Ekonomi Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 36 4.2 Analisis Data... 37 4.2.1 Analisis Regresi Logistik... 37 4.2.2 Uji Regresi Logistik Multiple (Multivarite)... 38 4.3 Pembahasan... 39 4.3.1 Kejadian Infeksi Kecacingan (Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura) Pada Murid SDN III Seputih... 39 xiv

4.3.2 Hubungan Antara Faktor Risiko Umur Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih... 39 4.3.3 Hubungan Antara Faktor Risiko Jenis Kelamin Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 41 4.3.4 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Buang Air Besar Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 42 4.3.5 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Cuci Tangan Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 43 4.3.6 Hubungan Antara Faktor Risiko Perilaku Pemakaian Alas Kaki Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 44 4.3.7 Hubungan Antara Faktor Risiko Status Ekonomi Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Pada Murid SDN III Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember... 45 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 47 5.1 Kesimpulan... 47 5.2 Saran... 48 DAFTAR PUSTAKA... 49 LAMPIRAN... 54 xv

DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Ascaris Lumbricoides... 7 2.2 Telur Ascaris Lumbricoides... 8 2.3 Siklus Hidup Ascaris Lumbricoides... 9 2.4 Trichuris Trichiura... 13 2.5 Telur Trichuris Trichiura... 13 2.6 Siklus Hidup Trichuris Trichiura... 14 2.7 Kerangka Konseptual Penelitian... 20 4.1 Distribusi Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri III Seputih... 31 xvi

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Distribusi Subyek Penelitian... 30 Tabel 4.2 Prevalensi Askariasis dan Trichuriasis pada Murid SDN III Seputih... 31 Tabel 4.3 Distribusi Faktor Risiko Umur Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 32 Tabel 4.4 Distribusi Faktor Risiko Jenis Kelamin Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 33 Tabel 4.5 Distribusi Faktor Risiko Perilaku Buang Air Besar (BAB) Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 34 Tabel 4.6 Distribusi Faktor Risiko Perilaku Cuci Tangan Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 35 Tabel 4.7 Distribusi Faktor Risiko Perilaku Pemakaian Alas Kaki Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 35 Tabel 4.8 Distribusi Faktor Risiko Status Ekonomi Terhadap Prevalensi Infeksi Kecacingan... 36 xvii

DAFTAR LAMPIRAN A. Inform Consent... 54 B. Kuesioner Penelitian... 55 C. Rekapitulasi Hasil Kuesioner... 57 D. Analisis Data... 59 E. Tekhnik KATO-Katz... 88 F. Foto Penelitian... 93 xviii