Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN JUMANTIK DALAM MENURUNKAN INSIDENS RATE DBD DI DENPASAR

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah

Fajarina Lathu INTISARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

GAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: HAFSHAH RIZA FAWZIA J

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA SD NEGERI TULANG AMPIANG DESA PEMECUTAN KAJA DALAM PENAGULANGAN DBD BERBASIS MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN RUTIN PUSKESMAS UNTUK MENCEGAH SEKOLAH DASAR DENGAN KEJADIAN DBD DI KOTA MADIUN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD DI KELURAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

ABSTRAK. Feti Andriani, Pembimbing : Donny Pangemanan, Drg., SKM.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak

PENGARUH KARAKTERISTIK TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS GIANYAR I TAHUN 2012

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR LINGKUNGAN BIOLOGIS, FISIK DAN SOSIAL YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR TESIS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Public Health Perspective Journal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN PENGENDALIAN NYAMUK AEDES

HUBUNGAN PERILAKU PSN TERHADAP KEBERADAAN LARVA AEDES AEGYPTI DI WILAYAH KERJA PELABUHAN KETAPANG BANYUWANGI

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)

Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 3) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Denpasar *)

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

PARTISIPASI REMAJA SMA DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ni Nyoman Yunita Kusuma Bakta 1, I Made Bakta 2 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Serta Hubungannya Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP ANGKA BEBAS JENTIK DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA, RIAU

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar

Efektifitas Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA DAN PETUGAS KEBERSIHAN TERHADAP KEPADATAN JENTIK DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN TEMBALANG

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

Kata kunci: DBD, Menguras TPA, Menutup TPA, Mengubur barang bekas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh: JULKIFNIDIN NIM J

Transkripsi:

70 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN PANJER TAHUN 20 Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³ Abstract: Dengue hemorrhagic fever is a disease that often leads to environmentally based Extraordinary Events is transmitted very quickly. Poverty has been carried out through program control dengue fever include, environmental sanitation, education and exhibitions, developing larvae monitoring officers interpreter (jumantik), mobilizing community participation in the eradication of mosquito breeding through the motions in to clean, to protect, to cover activities, but still figure-free Flick in the last three years has decreased and is still below the standard threshold of success is 9%. The purpose of this study to determine the effect community participation to Dengue Fever. This study investigate the effect determinant of people's participation in eradication dengue mosquito breeding. The population in this study was the head of a family that is in nine Banjar in the Kelurahan Panjer, there were 96 respondents in November to December 20. The result show there is a influence of level of education, knowledge, attitudes, health advice, advice health cadres, a formal recommendation to the mosquito nest eradication community participation in dengue, and here is no suggestion of informal relationships and participation in the eradication of mosquito breeding dengue hemorrhagic fever. It s recommend for officer and jumantik to socialize sustainable to the community and the importance of mosquito nest eradication and conduct regular monitoring and evaluation. Key words: mosquito nest eradication; public participation Penyakit DBD merupakan suatu penyakit berbasis lingkungan yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menyebabkan kematian terutama pada anak-anak, dan dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat. Penyakit ini juga merupakan penyakit yang penularannya sangat cepat, insidennya sangat dipengaruhi oleh ketepatan penanganan dan pencegahan Di Provinsi Bali Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan pertama kali di Kabupaten Badung pada tahun 1973, dengan jumlah kasus 17 orang dan orang diantaranya meninggal (case fatality rate = CFR =,4 %). Sejak tahun itu jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cendrung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas keseluruh kabupaten/kota serta merupakan penyakit endemis di Bali. Kelurahan Panjer merupakan salah satu di antara empat kelurahan yang termasuk wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Selatan dan merupakan salah satu daerah yang endemis DBD di Kecamatan Denpasar Selatan. Data IR tiga tahun terakhir berturut 471,7/.000penduduk (2009), 1.734,6/.000/penduduk (2010) dan 289,9/.000 penduduk (2011). Hasil di Kelurahan Panjer, dimana Angka Bebas Jentik (ABJ) dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2009 Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 94,10 %, tahun 2010 Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 90,47 %, tahun 2011 Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 92,1 %. ABJ yang dicapai masih jauh dibawah standar ambang keberhasilan yaitu 9% (Dinkes Kota Denpasar,2011). Hal ini sangat tergantung dari partisipasi atau peran serta masyarakat 1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar 2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar

Pengaruh Faktor-Faktor Determinan... ( Puspareni, Patra, Rusminingsih ) dalam PSN DBD dan juga peran dari petugas atau kader pemeriksa jentik. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor- faktor determinan terhadap partisipasi masyarakat dalam DBD. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengetahui tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap masyarakat, anjuran petugas kesehatan masyarakat, kader kesehatan, tokoh formal dan tokoh informal terhadap partisipasi masyarakat dalam PSN DBD serta menganalisis faktor-faktor determinan terhadap partisipasi masyarakat. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross-sectional analitik (Arikunto S, 2002). Waktu penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan Bulan Desember 20. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang terpilih secara sampling sebanyak 96 kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel KK melalui sistim simple random sampling (Arikunto S, 2002). Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer melalui wawancara dan kuesioner, serta pengamatan langsung terhadap tempat-tempat penampungan air (container) yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Untuk menguji pengaruh faktor determinan dengan partisipasi masyarakat di uji dengan Chi Square (X 2 ) dengan tingkat kemaknaan α = 0.0, dengan daerah kritis penolakan p (probabilitas) <α. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap partisipasi masyarakat dalam PSN Pada penelitian ini diperoleh responden yang sebagian besar adalah menengah. Hal ini merupakan modal dasar didalam memahami tentang perihal yang mendukung kesehatan dalam kehidupannya. Sehingga PSN DBD dianggap penting bagi kesehatan lingkungannya sehingga responden berpartisipasi melakukan PSN DBD Hasil menunjukkan secara statistik ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap sarang nyamuk DBD Tabel 1. Tabel Silang Tingkat Pendidikan Terhadap Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD Di Kelurahan Panjer Denpasar Tahun 20 Tingkat Pendidikan Rendah Menengah Tinggi 10 2 90,9 48, 11, 1 3 1 9,1 1, 88,2 11 68 17 4 1 96 Dari hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003), yang menyatkan bahwa pendidikan pada individu/kelompok bertujuan untuk mencari peningkatan kemampuan yang diharapkan. Sesorang yang telah menyelesaikan pendidikan dalam suatu bidang akan mempunyai pengetahuan dan keterampilan tertentu pula. Pendapat Choirul Hadi (2003)), menyatakan bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi perilaku positif adalah tingkat pendidikan. Sedangkan menurut Green (dalam Notoatmodjo, 2007) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan prilaku kesehatan individu dan kelompok adalah faktor pendidikan. b. Pengaruh tingkat pengetahuan terhadap partisipasi masyarakat dalam Hasil uji statistik menunjukkan secara ada perbedaan tingkat pengetahuan terhadap sarang nyamuk DBD. Hal ini dapat disebabkan karena responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup 6 berpartisipasi dan memahami manfaat positif dari pengetahuan yang dimilikinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori 71

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 70-74 Green (dalam Notoatmojo, 2007) yang menjelaskan bahwa pengetahuan berpengaruh langsung terhadap prilaku seseorang. Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Terhadap Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kelurahan Panjer Denpasar Tahun 20 Tingkat Berpartisipasi Pengetahuan Berpartisipasi f % F % f % Baik Cukup Kurang 4 17,4 1,8 70,6 19 27 82,6 48,2.4 23 6 17 4 1 96 c. Pengaruh sikap terhadap partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Hasil uji statistik menunjukan ada perbedaan sikap dengan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dengue di kelurahan Panjer tahun 20. Tabel 3. Tabel Silang Sikap Dengan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kelurahan Panjer Denpasar Tahun 20 Sikap F % F % f % Negatif Positif 88,9 9,8 46 11,1 90,2 4 1 4 1 96 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memandang bahwa PSN itu penting bagi dirinya, sehingga responden melakukan PSN dilingkungannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Subagia (200) yang mengatakan bahwa manusi tidak dilahirkan dengan sikap pandang ataupun perasaan tertentu, tetapi sikap tadi dibentuk sepanjang perkembangannya. nya sikap akan menyebabkan manusia bertindak secara khas terhadap obyek-obyeknya. Dengan kata lain sikap merupakan produk dari proses sosialisasi, dimana seseorang memberikan reaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. d. Pengaruh anjuran petugas kesehatan Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan anjuran petugas kesehatan dengan sarang nyamuk. nya pengaruh anjuran petugas kesehatan memegang peranan sangat penting dalam partisipasi dalam demam berdarah dengue. Karena responden berpendapat bahwa petugas kesehatan merupakan orang yang dapat dipercaya tentang kesehatan yang bermanfaat bagi dirinya maupun keluarganya. Keadaan tersebut diatas sesuai dengan teori Green (dalam Notoatmojo, 2007), dimana faktor penguat (reinforcing factor) yaitu faktorfaktor yang menguatkan termasuk disini adalah teman, tokoh masyarakat, petugas kesehatan. Semakin baik peranan petugas kesehatan semakin baik pula pelaksanaan PSN di lapangan. Tabel 4. Tabel Silang Petugas Kesehatan Dengan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD Petugas Kesehatan f % F % F % 38 7 63,3 19,4 22 36,7 80,6 60 36 4 1 96 e. Pengaruh anjuran kader kesehatan Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan anjuran kader kesehatan dengan sarang nyamuk DBD. nya pengaruh anjuran kader kesehatan memegang peranan 72

Pengaruh Faktor-Faktor Determinan... ( Puspareni, Patra, Rusminingsih ) sangat penting dalam partisipasi masyarakat dalam dengue. Karena responden berpendapat bahwa kader kesehatan merupakan orang yang yang dirancang untuk diperbantukan menyampaikan edukasi kesehatan kepada masyarakat yang bermanfaat. Sesuai dengan teori Green (dalam Notoatmojo, 2007), dimana faktor penguat (reinforcing factor) yaitu faktorfaktor yang menguatkan termasuk disini adalah teman, tokoh masyarakat, petugas kesehatan. Semakin baik peranan kader kesehatan semakin baik pula pelaksanaan PSN di lapangan. Tabel. Hubungan Kader Kesehatan Dengan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kel. Panjer Denpasar Tahun 20 Kader Berpartisipasi Kesehatan Berpartisipasi 60,3 22 70,7 41 4 1 96 f. Pengaruh anjuran tokoh formal Hasil penilitian menunjukkan secara statistik ada perbedaan anjuran tokoh formal demam berdarah dengue di kelurahan Panjer tahun 20. Tabel 6. Hubungan Tokoh Formal Dengan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Kelurahan Panjer Denpasar Tahun 20 Tokoh Formal 4,8 21,7 18 4,2 78,3 73 23 4 1 96 Hasil penelitian diatas memberikan gambaran bahwa keterlibatan jalur formalistik masih dipertimbangkan kebenarannya oleh masyarakat Panjer oleh karena tokoh formal merupakan seseorang yang dapat menjadi panutan dalam masyarakat ataupun individu itu sendiri sehingga anjuran tokoh formal memiliki efek positif terhadap prilaku masyarakat di Panjer. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Green (dalam Notoatmojo, 2007), dimana faktor penguat (reinforcing factor) yaitu faktor-faktor yang menguatkan termasuk disini adalah teman, tokoh masyarakat, petugas kesehatan g. Pengaruh anjuran tokoh informal Hasil ini menunjukkan uji statistic tidak ada perbedaan anjuran tokoh informal dan partisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk dengue di kelurahan Panjer tahun 20. Tabel 7. Hubungan Tokoh Informal Dengan Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Berpartisipasi Tokoh Berpartisipasi Informal F % F % F % 38 7 49,4 36,8 39 0,6 63,2 77 19 4 1 96 Hasil penelitian diatas menyiratkan bahwa anjuran informal tidak berdampak pada prilaku masyarakat dalam demam berdarah dengue di kelurahan Panjer. Karena masyarakat menilai bahwa PSN merupakan jalur formal bukan jalur informal sehingga kurang mendapat respon dan partisipasi PSN tidak efektif. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Green (dalam Notoatmojo, 2007), dimana faktor penguat (reinforcing factor) yaitu faktor-faktor yang menguatkan termasuk 73

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 70-74 disini adalah teman, tokoh masyarakat, petugas kesehatan. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pendidikan masyarakat dalam PSN DBD yang berpendidikan rendah sebanyak 11 orang (11.%), berpendidikan menengah sebanyak 68 orang (70,8%) dan bependidikan tinggi sebanyak 17 orang (17,7%) 2. Tingkat pengetahuan masyarakat dalam PSN DBD yang berpengetahuan cukup sebanyak 6 (8,3%), berpengetahuan baik sebanyak 23 (23%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 17 (17,7%). 3. Sikap masyarakat dalam PSN DBD yang bersikap positif sebanyak 1 orang (3,1%) daripada yang negative sebanyak 4 orang ( 46,9%) 4. petugas kesehatan dalam PSN DBD yang tidak mendapat anjuran lebih banyak 60 orang (62,%) daripada yang mendapat anjuran petugas kesehatan sebanyak 30 orang (37,%).. kader kesehatan dalam PSN DBD yang tidak mendapat anjuran kader lebih banyak orang (7,3%) daripada yang mendapat anjuran kader sebanyak 41 orang (42,7%). 6. tokoh formal dalam PSN DBD yang tidak mendapat anjuran tokoh formal lebih banyak 73 orang (76%) daripada yang mendapat anjuran tokoh formal sebanyak 23 orang (24%). 7. tokoh informal dalam PSN DBD yang tidak mendapat anjuran tokoh informal lebih banyak 77 orang (80,2%) daripada yang mendapat anjuran tokoh informal sebanyak 19 orang (19,8%). 8. masyarakat dalam PSN DBD yang berpartisipasi lebih bayak 1 orang (3,1%) daripada yang tidak berpatisipasi sebanyak 4 orang (46,9%) 9. Berdasarkan analisis faktor-faktor determinan (tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, anjuran petugas kesehatan, anjuran kader kesehatan, dan anjuran tokoh formal) ada pengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam PSN DBD, sedangkan anjuran tokoh informal tidak berpengaruh terhadap partisipasi PSN DBD di Kelurahan Panjer Denpasar Selatan. Diharapkan petugas puskesmas untuk melakukan penyuluhan secara berkesinambungan kepada masyarakat dan kelompok tentang pentingnya PSN serta melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap petugas jumantik. Daftar Pustaka Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Choirul Hadi, M., 2003, Risbinakes Tahun 2003, (Kajian Sosial Budaya dan Prilaku Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Politeknik Kesehatan Denpasar. Dinas Kesehatan Kota Denpasar, 2011, Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2011, Kota Denpasar. Notoadmojo, S, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta. Subagia, K, 200, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Sesetan, Skripsi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar 74